Mengapa Critical Thinking Penting dalam Kehidupan Sehari-hari?

edukasi 30 Okt 2025

Di zaman sekarang, kita hidup di tengah arus informasi yang sangat cepat. Setiap hari kita menerima banyak berita, pendapat, dan komentar dari media sosial, televisi, atau orang di sekitar kita. Kadang, informasi itu belum tentu benar, tapi sering langsung dipercaya atau disebarkan tanpa dipikir ulang. Selain itu, kita juga sering harus membuat keputusan dengan cepat, mulai dari hal kecil seperti memilih produk, sampai hal besar seperti menentukan langkah karier.

Dalam situasi seperti inilah kemampuan berpikir kritis (critical thinking) sangat dibutuhkan. Berpikir kritis artinya kita tidak langsung menerima informasi mentah-mentah, tetapi menelaahnya lebih dalam: apakah benar, masuk akal, dan bermanfaat? Orang yang berpikir kritis mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan membuat keputusan yang lebih bijak.

Kemampuan berpikir kritis penting karena membantu kita menghadapi berbagai persoalan hidup dengan lebih tenang dan rasional. Kita bisa lebih mudah membedakan mana fakta dan mana opini, serta tidak mudah terbawa emosi atau pengaruh orang lain.

Tujuan artikel ini adalah untuk membantu kamu memahami mengapa berpikir kritis penting dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana penerapannya, dan cara melatihnya agar bisa menjadi kebiasaan dalam berpikir dan bertindak.

Pengertian Critical Thinking

Critical thinking atau berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis informasi secara logis dan rasional sebelum mengambil kesimpulan atau keputusan. Orang yang berpikir kritis tidak langsung percaya begitu saja pada sesuatu yang didengar atau dibaca, tetapi berusaha memahami alasan di baliknya seperti apakah masuk akal, apakah ada bukti yang mendukung, dan apakah informasi itu dapat dipercaya.

Berpikir kritis bukan berarti selalu curiga atau menolak pendapat orang lain, tetapi lebih kepada mempertimbangkan segala hal dengan pikiran terbuka dan logis. Dengan cara ini, seseorang bisa membuat keputusan yang lebih tepat dan tidak mudah dipengaruhi oleh emosi, opini, atau tekanan dari luar.

Ciri-ciri orang yang berpikir kritis

  • Analitis: mampu memecah suatu masalah menjadi bagian-bagian kecil untuk dipahami dengan lebih baik.
  • Terbuka: mau mendengarkan pendapat orang lain dan menerima kemungkinan bahwa pendapatnya sendiri bisa salah.
  • Objektif: menilai sesuatu berdasarkan fakta, bukan perasaan atau kesukaan pribadi.
  • Logis: menggunakan alasan yang masuk akal dalam mengambil keputusan.
  • Reflektif: suka merenungkan kembali hasil pemikiran dan tindakannya untuk memperbaiki diri.
7 Kegiatan Belajar yang Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Problem Solving Siswa
Berpikir kritis adalah cara berpikir secara terbuka, rasional, dan berdasarkan bukti atau fakta yang ada.

Perbedaan antara berpikir biasa dan berpikir kritis

  • Berpikir biasa cenderung spontan, cepat, dan sering dipengaruhi oleh emosi. Misalnya, langsung percaya pada berita tanpa mencari tahu sumbernya.
  • Berpikir kritis lebih hati-hati dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Seseorang akan menanyakan, “Apakah ini benar? Dari mana sumbernya? Apa buktinya?” sebelum membuat keputusan.

Dengan kata lain, berpikir kritis membuat kita tidak mudah terjebak dalam asumsi, lebih mandiri dalam menilai sesuatu, dan mampu membuat keputusan yang lebih cerdas.

Pentingnya Critical Thinking dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Dalam Pengambilan Keputusan Pribadi

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai pilihan seperti memilih jurusan kuliah, pekerjaan, teman bergaul, bahkan hal sederhana seperti mengatur waktu. Dengan berpikir kritis, kita bisa menimbang pilihan secara logis, melihat kelebihan dan kekurangannya sebelum memutuskan.

Misalnya, sebelum membeli barang mahal, orang yang berpikir kritis akan bertanya dulu: Apakah saya benar-benar butuh barang ini? Apakah harganya sepadan dengan manfaatnya?

Berpikir kritis juga membantu kita menghindari keputusan yang tergesa-gesa karena emosi, seperti membeli barang hanya karena sedang sedih atau ikut-ikutan tren.

2. Dalam Dunia Kerja dan Pendidikan

Di sekolah maupun tempat kerja, berpikir kritis membantu kita memecahkan masalah dengan cara yang efektif dan kreatif. Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis tidak hanya mencari jawaban cepat, tetapi juga mencoba memahami akar permasalahannya.

Misalnya, ketika proyek tim gagal, orang yang berpikir kritis tidak langsung menyalahkan orang lain, tetapi mencari tahu mengapa hal itu bisa terjadi dan bagaimana memperbaikinya. Selain itu, berpikir kritis sangat penting dalam kolaborasi dan komunikasi, karena membuat kita mampu menerima masukan, menghargai pendapat berbeda, dan mencari solusi bersama dengan lebih terbuka.

sumber: kejarcita.id

3. Dalam Menilai Informasi dan Berita

Di era digital seperti sekarang, kita dibanjiri informasi dari media sosial, internet, dan berbagai sumber lain. Tidak semuanya benar, dan sebagian bisa menyesatkan. Dengan berpikir kritis, kita bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang tidak dapat dipercaya.

Misalnya, sebelum menyebarkan berita, kita belajar memeriksa sumbernya: apakah berasal dari media resmi, apakah ada bukti yang jelas, dan apakah masuk akal. Sikap kritis seperti ini membuat kita lebih selektif dan rasional dalam menyerap informasi, sehingga tidak mudah termakan hoaks atau propaganda.

4. Dalam Hubungan Sosial dan Komunikasi

Berpikir kritis juga berperan besar dalam cara kita berinteraksi dengan orang lain. Orang yang berpikir kritis tidak hanya berbicara, tetapi juga mendengarkan dengan baik dan berusaha memahami sudut pandang orang lain.
Dengan begitu, kita bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan saling menghargai.

Dalam diskusi atau perdebatan, berpikir kritis membantu kita menilai argumen berdasarkan logika, bukan emosi, sehingga percakapan bisa berjalan dengan tenang dan saling menghormati.

Dampak Kurangnya Critical Thinking

1. Mudah terpengaruh oleh opini orang lain atau media sosial

Tanpa berpikir kritis, kita bisa dengan cepat percaya pada apa pun yang orang katakan atau yang viral di media sosial, tanpa mengecek kebenarannya dulu. Akibatnya, kita bisa salah paham, ikut menyebarkan berita palsu, atau bahkan mengambil sikap yang tidak tepat.

2. Sulit membedakan fakta dan opini

Kadang orang mencampuradukkan antara fakta (hal yang benar-benar terjadi) dan opini (pendapat pribadi). Kalau tidak berpikir kritis, kita bisa menganggap opini orang lain sebagai kebenaran, padahal belum tentu benar.

3. Rentan terhadap kesalahan penilaian atau pengambilan keputusan

Tanpa berpikir kritis, kita cenderung mengambil keputusan secara tergesa-gesa atau berdasarkan emosi. Hal ini bisa membuat kita menyesal di kemudian hari karena keputusan yang diambil tidak didasari pertimbangan yang matang.

sumber: kejarcita.id

Cara Mengembangkan Critical Thinking

1. Biasakan bertanya “mengapa” dan “bagaimana”

Jangan cepat puas dengan jawaban yang terdengar meyakinkan. Cobalah berpikir lebih dalam, misalnya: Kenapa hal ini bisa terjadi? Bagaimana cara kerjanya? Dengan bertanya seperti itu, kamu akan lebih memahami suatu masalah secara menyeluruh.

2. Cari informasi dari berbagai sumber

Jangan hanya percaya pada satu sumber berita atau pendapat. Coba bandingkan dari beberapa sumber agar pandanganmu lebih luas dan kamu bisa menilai mana yang paling masuk akal dan dapat dipercaya.

3. Latih logika dan penalaran

Kamu bisa melatih kemampuan berpikir kritis dengan cara sederhana, seperti membaca buku, berdiskusi, menulis pendapat, atau memecahkan teka-teki logika. Semua kegiatan itu membantu otak terbiasa berpikir terstruktur dan masuk akal.

4. Terbuka terhadap pendapat dan kritik

Kadang kita merasa tidak nyaman saat dikritik, tapi sebenarnya kritik bisa membantu kita melihat sudut pandang yang berbeda. Dengan bersikap terbuka, kita bisa belajar hal baru dan memperbaiki cara berpikir kita.

Alasan Siswa Harus Berpikir Kritis dan Cara Guru Meningkatkannya
Kemampuan berpikir kritis ini sangat diperlukan dalam menghadapi era globalisasi yang dipenuhi oleh berbagai macam kompetisi yang sangat ketat.

5. Biasakan mengevaluasi diri

Setelah mengambil keputusan, coba renungkan kembali: apakah pilihan itu sudah tepat? Apa yang bisa diperbaiki di lain waktu? Kebiasaan ini membuat kita semakin bijak dan terlatih berpikir kritis di situasi berikutnya.

Demikianlah penjelasan mengenai kemampuan berpikir kritis atau critical thinking, dan mengapa dibutuhkan di kehidupan sehari-hari. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa critical thinking bukan hanya sekadar pintar dalam menganalisis suatu keadaan saja, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa hidup lebih bijak di setiap harinya. Semoga artikel ini bermanfaat!

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.