Mendidik Anak di Masa Pandemi Covid-19

29 Mei 2020

Dunia dilanda sebuah persoalan besar oleh karena adanya virus Corona atau Covid’19. Hampir semua bidang merasakan dampaknya. Termasuk juga sekolah atau proses pendidikan untuk anak. Apapun yang terjadi hal ini tidak boleh terhenti. Mendidik anak adalah tugas yang harus dilakukan. Untuk itu diperlukan beberapa pendekatan dan pemahaman tentang hal ini.

TEKNOLOGI SEBAGAI MEDIA UTAMA

Danim menjelaskan dalam suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang amat penting yang harus guru ketahui yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Pemilihan salah satu metode mengajar tentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang digunakan. Teknologi adalah solusi dari persoalan pendidikan di era pendemi Covid-19 ini sebab mampu disajikan secara virtual tanpa terjadi hubungan kontak fisik langsung.

ORANG TUA SEBAGAI GURU

Tak pernah terbayangkan bahwa sekolah ditutup dalam jangka waktu yang lama. Situasi ini menjadikan orang tua mengambil peran langsung sebagai guru. Bahkan menurut penulis menjadi guru terbaik. Terbaik karena mendapatkan tugas tambahan mulia bagi anak. Yaitu mendidik anak sendiri. Dan hal ini tentu tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Konsep orang tua adalah guru terbaik mungkin belum akrab ditelinga pembaca karena hal ini baru tetapi dengan situasi Covid-19 Penulis menganggap sudah selayaknya orang tua menjadi guru terbaik. Bagaimana tidak selama virus ini melanda yang mengajar anak di rumah adalah orang tua. Jadi orang tua adalah guru terbaik.

Tugas seorang guru yang profesional adalah berpikir secara kreatif terhadap pola mengajarnya dengan memanfaatkan segala media yang ada dan meneruskan atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak. Guru harus dengan melalui pendidikan mampu membantu anak didik untuk mengembangkan daya berpikir atau penalaran sedemikian rupa sehingga mampu untuk turut serta secara kreatif dalam proses transformasi kebudayaan ke arah keadaban secara demi perbaikan hidupnya sendiri dan kehidupan seluruh masyarakat dimana anak hidup sehingga pengalaman belajar yang diperoleh anak dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui Bahasa.

Semakin kongkrit anak mempelajari bahan pengajaran, contohnya melalui pengalaman langsung maka semakin banyaklah pengalaman yang akan diperolehnya. Sebaliknya semakin abstrak anak memperoleh pengalaman, contohnya hanya mengandalkan Bahasa verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh anak.

Orang Tua Harus Mampu Memilih dan Menggunakan Teknologi

Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik karena media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Dalam hal ini, orang tua memilih memilih media dengan mempertimbangkan beberapa aspek, dintaranya adalah menyesuaikan dengan kopetensi atau tujuan dan kesesuaian dengan materi. Di dalam bukunya Arsyad, dia menjelaskan bahwa “Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem intruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media antara lain adalah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; tepat untuk mendukung isi pembelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi; praktis, luwes dan bertahan; orang tua terampil menggunakannya; pengelompokan sasaran dan mutu teknis.

Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh anak, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.

Oleh sebab itu, harus dimengerti harus dimengerti bahwa media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen system pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Akhir dari pemilihan media adalah penggunaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran sehingga memungkinkan anak dapat berinteraksi dengan media yang orang tua pilih. Apabila telah menentukan alternatif media yang akan di gunakan dalam pembelajaran maka pertanyaan adalah sudah tersediakah media tersebut? Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan oleh orang tua dan terjangkau harganya.

Jika media yang orang tua butuhkan ternyata belum tersedia, mau tak mau harus membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut. Pemilihan media itu perlu dilakukan agar dapat menentukan menentukan media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran anak. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Asnawir menambahkan di dalam bukunya mengatakan bahwa: “Dalam memilih media pembelajaran seorang guru terlebih dahulu harus mengenal dan memahami karakter siswanya dengan baik.

Ada dua karakteristik yaitu karakteristik umum dan karakteristik khusus. Karakteristik umum meliputi umur, jenis kelamin, tingkat kelas, tingkat kecerdasan, kebudayaan atau faktor sosial ekonomi dan karakteristik khusus meliputi pengetahuan, kemampuan serta sikap mengenai topik atau materi yang disampaikan atau diajarkan.

Hal diatas sangat penting karena langsung berpengaruh dalam hal pengambilan keputusan untuk memilih media sehingga peran media terhadap anak memiliki pengaruh yang besar dan membawa transformasi di dalam diri mereka menuju ke tahap yang lebih baik.  Pemilihan media merupakan keputusan yang menarik dan menentukan terhadap ketepatan jenis media yang akan digunakan dan selanjutnya sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.

Dalam menentukan ketepatan media yang akan dipersiapkan dan digunakan melalui proses pengambilan keputusan adalah berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki oleh media termasuk kelebihan dari karakteristik media yang bersangkutan dihubungkan dengan berbagai komponen pembelajaran.

Belum tentu jenis media yang mahal, yang lebih modern, yang lebih serba maju akan mendukung terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien. Sebaliknya jenis media sederhana, harganya murah, mudah dibuat atau mudah didapat  mungkin lebih efektif dan efisien dibanding lebih modern tersebut. Begitu juga posisi media dalam pola pembelajaran yang akan dilaksanakan akan sangat mempengaruhi ketepatan jenis media yang akan digunakan.

Tantangan Menjadi Pengajar dalam Mendidik Siswa di Era Digital
Mendidik siswa di era digital harus mengikuti perkembangan zaman. Kemajuan teknologi digital sangat memudahkan hidup manusia. Namun ada juga perubahan yang harus diikuti termasuk di bidang pendidikan dan menjadi tantangan menjadi pengajar. Untuk menjadi semakin go digital, semakin melek teknologi.

Sebelum melakukan proses pemilihan media ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan metode tersebut, tujuan pemilahan media harus dihubungkan dengan tujuan dari penggunaan media, penggunaan media pembelajaran untuk mencapai tujuan kognitif dan afektif atau psikomotor harus diperhatikan masing-masing dari aspek tujuan tersebut. Dalam pemilihan media harus diperhatikan pula dalam mempertimbangkan sebagai media pembelajaran apakah untuk (sasaran individu, kelompok, klasikal atau untuk sasaran tertentu misalnya anak balita,orang dewasa, masyarakat petani, orang buta, orang tuli).

Kemampuan seorang orang tua dalam memilih dan menggunakan media dalam pembelajaran bagi anak yang sering disebut dengan istilah alat peraga sangat penting bagi guru terutama dalam menyesuaikan penyampaian materi yang akan diajarkan kepada anak, oleh karena itu media alat peraga yang dipilih dan digunakan adalah pertama, harus bisa menolong anak mencapai tujuan pembelajaran. Kedua, tepat bagi golongan usia anak dengan memperhatikan perkembangan secara fisik, mental dan spiritual. Ketiga, alat peraga yang dipilih sebaiknya mudah didapat dan terjangkau secara ekonomis.

ECOMSTER, Strategi Pendidikan Karakter Ala Menteri Nadiem
ECOMSTER Sebagai Gagasan Ideal dalam menghasilkan SDM yang Adaptif dan Berkarakter. Akronim dari (English, Coding, Mentoring, Statistik, dan Karakter). Bagaimana penjelasannya?

Orang tua harus lebih banyak belajar media teknologi di tengah kondisi sekarang sebab anak harus terus diajar sesuai porsi dan eranya. Jangan sampai orang tua tidak  memberi pengaruh positif bagi anak. Sebab telah terjadi Tsunami Teknologi secara besar-besaran. Media teknologi dapat menjawab keterbatasan daya serap dan daya ingat karena media dapat menambah daya pengertian, membantu anak mengerti lebih baik. Orang tua dituntut harus dapat mendidik anaknya dengan baik menggunakan teknologi. Orang tua adalah guru terbaik buat anak.


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi), Jakarta: PT. Asdi Mahastya, 2006.

H. Asnawir, Media Pembelajaran. Jakarta: Delia Citra Utama, 2002.

Sudarman Danim, Media Kounikasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018.


Ronal G. Sirait

[email protected]

Ronal G. Sirait, adalah Orang Tua dari Grand, Faith dan Blessing.. Keseharianya Menulis, Meneliti dan Mengajar. Salah satu buku yang ditulisnya adalah Sayang Anak, Sayang Anak: Cerdas dan Bijak Mendidik Anak. Penerbit Kanisius Yogyakarta. Dapat juga di temui di Komunitas Sayang Anak FB: @komunitassayanganak234.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.