Langkah Strategis Mencetak Siswa Siap Bersaing di Era 4.0
Perkembangan teknologi dan informasi yang terus berkembang dengan cepat ini dapat membawa dampak baik dan buruk bagi setiap orang. Dampak baiknya adalah segalanya bisa jadi lebih mudah dan praktis dengan teknologi, namun dampak buruknya adalah kita akan ketinggalan dan sulit menerima perubahan jika tidak bisa mengikuti perkembangan ini dengan baik.
Tak bisa dipungkiri, perlahan semuanya sudah beralih ke dunia digital, bahkan interaksi antara manusia dengan teknologi sudah menjadi hal biasa. Semua pemenuhan kebutuhan saat ini sudah bisa dilakukan secara digital, mulai dari transaksi pembayaran, jual beli produk dan jasa, dan lainnya.
Indonesia dan generasi mudanya harus siap bersaing dan menjawab tantangan revolusi industri 4.0, salah satunya melalui pendidikan. Pada awal abad ini, pendidikan di Indonesia sendiri sudah mulai berbenah diri untuk meningkatkan kualitas melalui revolusi industri 4.0. Istilah pendidikan 4.0 memiliki arti sebagai pendidikan yang menggambarkan berbagai cara guna mengintegrasikan teknologi baik secara fisik atau tidak ke dalam pembelajaran.
Pasalnya, saat ini ada banyak pelatihan yang membahas seputar pendidikan era 4.0, namun dalam kenyataannya masih banyak guru-guru yang merasa kesulitan dalam mengimplementasikan serta mengoperasikan teknologi untuk menunjang pembelajaran digital.
Oleh sebab itu, sebagai guru tak ada salahnya Anda mengenal, memahami, dan mempelajari pendidikan 4.0 serta perkembangan teknologi, guna menciptakan kegiatan pembelajaran era digital dan mencetak siswa yang siap bersaing dengan revolusi industri 4.0.
7 Cara Membangun Siswa yang Siap Bersaing di Era 4.0
Pendidikan adalah bekal untuk siswa menghadapi masa depan mereka. Pembelajaran digital 4.0 penting diimplementasikan di kelas untuk menciptakan siswa yang siap bersaing di revolusi industri 4.0. Berikut 7 cara membangun siswa yang siap menghadapi era 4.0.
1. Merdeka Belajar dengan STEAM
Siswa harus diberikan kemerdekaan belajar, agar siswa dapat mengembangkan kreativitas tanpa perlu tekanan. Dengan menggunakan sistem STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics), metode ini dapat digunakan untuk menghadapi era 4.0. Sudah waktunya membuat siswa berpikir dengan cara yang berbeda dari biasanya, tidak monoton pada metode belajar yang sudah ada. Dengan menggunakan metode ini, siswa akan mulai berpikir kritis untuk mengembangkan kreativitasnya selama pembelajaran di kelas.
Metode STEAM ini juga akan mendorong siswa untuk paham beberapa materi sekaligus, dengan cara menggabungkan beberapa pengembangan ilmu sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika. Cara ini efektif dalam membentuk karakter siswa. Dengan metode ini akan menghasilkan siswa yang dapat berpikir kritis, mudah dalam memecahkan masalah (problem solving), lebih aktif dalam komunikasi, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru atau perubahan yang ada. Metode ini akan membentuk siswa untuk belajar menjadi pemimpin, wirausaha dan kreator, karena metode STEAM dibuat untuk mengembangkan kreativitas siswa.
2. Melatih Siswa untuk Berpikir Kritis
Siswa harus dilatih untuk mulai berfikir kritis dalam pemecahan masalah. Di era 4.0 ini siswa dituntut untuk dapat memecahkan masalah. Mencari penyebab sebanyak-banyaknya untuk menemukan solusi dari suatu masalah yang ada. Mencari beberapa solusi untuk masalah yang ada secara detail dan bisa dipahami. Guru diharapkan bisa meramu dan mempraktekkan sistem ini kepada siswa.
Anda bisa menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk mengembangkan berpikir kritis, misalnya metode diskusi, project based learning, dan lainnya. Anda juga bisa mendorong siswa untuk berani mengeluarkan pendapat atau ide-ide menarik yang mereka miliki.
3. Melatih Siswa untuk Pandai Berkomunikasi
Pada era 4.0 ini siswa harus pandai berkomunikasi, agar mereka tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi yang sudah ada saat ini. Teknologi yang sudah berkembang saat ini bisa dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran, selain itu juga dapat membantu membentuk karakter siswa agar pandai komunikasi. Kolaborasi antara komunikasi dan internet akan membantu guru mudah dalam menjelaskan pada siswa.
Dengan melatih siswa pandai berkomunikasi, Anda akan lebih dekat dengan mereka dan membangun hubungan yang baik. Komunikasi juga membuat pembelajaran jadi lebih seru dan interaktif.
4. Melatih Siswa untuk Berpikir Kreatif dan Inovatif
Pada era yang teknologi sudah maju seperti ini, siswa dituntut untuk bisa berpikir kreatif dan inovatif sesuai bidang yang dikuasai. Dengan kemajuan teknologi siswa akan dengan mudah untuk mengembangkan kreativitas sesuai passion yang mereka miliki. Guru diharapkan memiliki ide-ide baru untuk membentuk karakter siswa yang berpikir kreatif dan inovatif. Dengan begitu siswa akan lebih mudah untuk mencapai yang ingin menjadi karya mereka. Dalam pembentukan karakter ini guru haruslah ikut ambil bagian dalam membentuk siswa kreatif dan inovatif.
5. Memanfaatkan Teknologi Literasi dan Informasi
Guru diharapkan memanfaatkan teknologi literasi masa kini untuk membentuk karakter siswa yang banyak pengetahuan karena pada era 4.0 ini siswa dituntut untuk siap bersaing. Dengan memanfaatkan teknologi literasi, guru akan mendapatkan referensi sebanyak mungkin untuk bahan ajar kepada siswa. Pemanfaatan teknologi literasi dan informasi ini dapat membantu guru dalam penyampaian informasi baru.
Dalam penerapan teknologi literasi dan informasi sendiri berarti Anda harus meningkatkan kemampuan literasi siswa. Kurangnya kemampuan literasi membuat mereka kesulitan mendapatkan informasi yang tepat, apalagi di zaman digital yang tidak terbatas saat ini, jangan sampai siswa salah menelaah informasi dan termakan berita hoaks.
6. Penerapan Teknologi Digital dalam Pembelajaran
Pada era 4.0 ini siswa dan guru diharapkan dapat memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Penerapan teknologi digital dalam pembelajaran dan penggunaan beberapa sistem pembelajaran digital akan membuat siswa mendalami teknologi. Selain memanfaatkan teknologi yang ada, guru juga dapat membantu membentuk karakter siswa.
Dengan menggunakan teknologi digital siswa akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas. Karena majunya teknologi saat ini ini akan membantu siswa dalam pengembangan ide yang lebih kreatif. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada metode pembelajaran dapat berjalan lebih efisien. Siswa akan mulai berpikir kreatif dan inovatif saat menggunakan metode pembelajaran ini.
7. Belajar Mandiri
Sejak pembelajaran K13, siswa dituntut lebih aktif dibandingkan gurunya saat pembelajaran di kelas. Jadi siswa tidak disuapin lagi, mereka bisa belajar mandiri dengan mencari materi pembelajaran lebih luas melalui internet atau sumber lainnya. Dengan meningkatkan kemandirian siswa, mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan siap menghadapi revolusi industri 4.0. Di mana hidup mereka tidak lagi bergantung pada orang ataupun keadaan, tetapi mengandalkan diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan.
Itulah beberapa hal pendidikan 4.0 beserta 7 langkah strategis mencetak siswa yang siap bersaing di era 4.0 yang bisa Anda terapkan untuk pembelajaran di kelas. Terlepas dari kemampuan dan peran guru, sekolah juga memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan guru dan siswa di mana guru harus mendapatkan pelatihan atau pengembangan kompetensi pembelajaran. Dengan kerjasama yang baik maka tujuan pendidikan 4.0 dapat terwujud.