Kolaborasi Sekolah dan Guru untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, diperlukan kerja keras dan kerja sama yang baik untuk semua elemen penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Semua elemen itu mulai dari kepala sekolah, guru, siswa orang tua, bahkan masyarakat lainnya. Sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah yang kompeten dan kreatif serta dapat berkolaborasi dan membina hubungan baik dengan guru-guru di sekolah akan memiliki kegiatan pembelajaran yang baik dan optimal. Selain itu, guru dengan kompetensi dan kepribadian yang dimiliki berupaya mendukung terciptanya suasana belajar yang baik dan mendorong siswanya aktif berprestasi serta berkarakter.
Kolaborasi antara elemen penunjang pendidikan sangat penting, khususnya kolaborasi antara sekolah dan guru. Kolaborasi itu dapat membentuk karakter dan performa sekolah, bahkan bisa meningkatkan motivasi belajar siswa. Peran kepala sekolah, keberadaan guru yang berkompeten dan mumpuni, serta kesamaan persepsi siswa dengan sekolah menghasilkan suatu kolaborasi saling mendukung satu sama lain.
Coba kita lihat pendidikan di Finlandia yang juga menjadi model yang tepat dikarenakan adanya keseimbangan intervensi untuk semua level pendidikan. Di sana, sekolah dan guru saling bekerja sama untuk menjadikan pembelajaran siswa sebagai posisi yang penting. Dengan begitu, mereka fokus terhadap performa siswa dan menghilangkan kesenjangan serta perbedaan di antara sekolah.
Peningkatan perilaku inovasi serta tanggung jawab antara elemen pendidikan juga menghasilkan mutu pendidikan yang lebih baik.
Beberapa hal yang juga dapat meningkatkan keberhasilan sistem pendidikan, yaitu standarisasi dalam proses belajar mengajar, fokus terhadap proses dibandingkan hasil, kolaborasi antara elemen pendidikan dengan kebijakan pemerintah, serta kehadiran profesional memunculkan berbagai visi pendidikan. Dengan begini, proses KBM dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk berkreasi, belajar, dan berkemanusiaan.
Sementara menurut Brodaty & Gurgand (2016), kolaborasi yang tepat dan baik antara sekolah dengan guru menghasilkan perspektif yang sama untuk mencapai visi misi di sekolah. Selain itu, keduanya juga harus bisa menjadi model yang baik untuk siswa. Pasalnya, siswa cenderung meniru apa yang ditampilkan guru dan kepala sekolah dibandingkan teman mereka sendiri atau materi pelajaran yang dipelajari. Jika Anda menemukan banyak murid di sekolah yang kehilangan minat atau semangat belajar, tentu ini menjadi PR bagi sekolah dan guru untuk mengatasinya.
Penyebab Menurunnya Motivasi Belajar Siswa
Sebelum berbicara mengenai solusi, alangkah baiknya jika guru dan sekolah lebih dekat dan mengetahui apa yang menyebabkan motivasi siswa menurun. Dengan begitu, akan lebih mudah mencari jalan pintas sesuai kondisi sekolah dan siswa. Berikut beberapa faktor lemahnya motivasi siswa dalam belajar.
- Kurangnya perhatian dari guru, yaitu guru hanya fokus terhadap penilaian, tanpa mengetahui kondisi belajar siswa dan memberikan motivasi pada mereka. Ini amat disayangkan karena peran guru dalam memotivasi siswa sangat penting, khususnya bagi siswa yang malas belajar.
- Kurangnya interaksi guru dengan siswa. Pembelajaran yang dilakukan secara online membuat kurangnya interaksi interpersonal antara siswa dan guru. Hal inilah yang juga menyebabkan kurangnya motivasi siswa dalam belajar.
- Gaya atau model pembelajaran kurang menarik dan membosankan sehingga membuat lemahnya motivasi siswa belajar.
- Kurang terlibatnya siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa merasa jenuh dan tidak tertarik. Guru juga harus menggunakan media belajar yang tepat agar pembelajaran semakin menyenangkan.
- Tidak ada yang ingin dicapai siswa sehingga mereka hanya mengikuti kegiatan pembelajaran untuk menggugurkan kewajiban atau peran sebagai siswa. Seharusnya, dalam kegiatan pembelajaran, siswa diberikan motivasi untuk mencapai beberapa tujuan seperti pemahaman materi, mendapatkan nilai bagus, menghasilkan karya inovatif dan kreatif, dan lain-lain.
- Menghadapi berbagai kendala yang membuat kegiatan pembelajaran sulit dilaksanakan, misalnya dalam PJJ yaitu masalah jaringan kurang stabil, kuota internet, perangkat tidak memadai, dan lain-lain.
- Tugas yang terlalu menumpuk sehingga siswa tidak memiliki waktu belajarnya sendiri untuk hal yang mereka sukai.
Bagaimana Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Kolaborasi Sekolah dan Guru?
Salah satu cara meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu dengan melakukan kolaborasi satu sama lain. Pasalnya, kolaborasi sendiri merupakan kebutuhan manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk bekerja sama dan membantu sesama.
Kegiatan pembelajaran kolaborasi bisa dilakukan antara guru dan siswa di kelas, antara siswa dengan siswa, guru dengan rekan-rekan guru dan sekolah. Dengan tersedianya jaringan internet, tentu siswa akan semakin mudah berkolaborasi satu sama lain.
Lantas, bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar siswa dengan kolaborasi guru dan sekolah?
- Pertama, sekolah bisa memberikan kebebasan kepada guru-guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran. Guru bisa menggunakan model pembelajaran apa pun yang disukai siswa dan dikuasai guru, yang terpenting kegiatan pembelajaran jadi lebih menyenangkan.
- Kedua, sekolah dapat memenuhi atau menunjang kebutuhan guru dan siswa untuk kegiatan belajar mengajar mulai dari fasilitas belajar, lingkungan sekolah, dan lain-lain. Dengan begitu, siswa dan guru bisa melakukan kegiatan pembelajaran dengan nyaman.
- Ketiga, sekolah melakukan pembimbingan atau peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan guru. Pasalnya, ada banyak pelatihan yang bisa diikuti guru untuk meningkatkan kompetensi mengajar, mulai dari pelatihan Merdeka Belajar, pelatihan multimedia, pelatihan menggunakan model pembelajaran dan lainnya. Kejarcita menyediakan program pelatihan gurucita untuk meningkatkan skill mengajar guru lebih baik.
- Keempat, guru bisa berdiskusi dan berkolaborasi dengan rekan guru lainnya untuk mengetahui karakter dan potensi setiap siswa. Pasalnya, setiap guru pasti memiliki penilaian masing-masing pada setiap siswa. Ini bisa dijadikan sebagai bahan kolaborasi atau mengecek karakter dan potensi siswa tersebut.
- Kelima, sekolah dan guru mendukung kegiatan siswa yang positif. Pasalnya, setiap siswa pasti memiliki kegiatan tersendiri yang ingin mereka lakukan di sekolah dengan teman-teman atau organisasinya, misalnya kegiatan camping, acara sekolah dan lainnya. Selama kegiatan itu positif, dapat mengembangkan diri siswa dan meningkatkan motivasi belajar mereka, tak ada salahnya sekolah dan guru mengizinkannya, bahkan memberikan dukungan materi atau tenaga dan pikiran.
- Keenam, sekolah dan guru dapat memberi penghargaan pada siswa atas apa yang mereka lakukan. Memberikan apresiasi atau penghargaan pada siswa dapat meningkatkan motivasi belajar mereka karena mereka akan melakukan yang terbaik demi meraih apresiasi tersebut. Penghargaan yang diberikan sangat beragam, seperti ucapan "terima kasih", "keren", "hebat", atau ucapan penyemangat lainnya, hadiah, piagam, dan lainnya.
- Ketujuh, menggunakan pembelajaran kolaborasi antar siswa. Pasalnya beberapa siswa akan lebih senang saat belajar berkelompok atau kolaborasi dengan teman-teman sebayanya. Ini dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dan mendukung peningkatan kemampuan kerja sama, komunikasi, berpikir kritis dan logis, dan lain-lain.
Itulah beberapa hal mengenai kolaborasi sekolah dan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan menciptakan kegiatan pembelajaran yang baik. Jangan lupa, orang tua ikut berperan dalam hal ini. Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan orang tua peserta didik.