Jenis-jenis Bahan Ajar Non-Cetak dan Keunggulannya
Menurut ahli, bahan ajar memiliki definisi bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Pannen, 1995). Heman D Surjono mengatakan, bahan ajar adalah segala bentuk bahan (informasi, alat, dan teks) yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Mengembangkan dan menulis bahan ajar merupakan tugas profesional dan kewajiban tenaga pendidik. Apabila dirancang dengan baik, bahan ajar dapat meningkatkan efektivitas dari proses belajar mengajar. Susunan sistematis bahan ajar harus terperinci secara runtut, logis, penjelasan yang mengalir, dilengkapi dengan contoh-contoh, ilustrasi, latihan-latihan atau tugas lainnya.
Perlu diketahui karakteristik bahan ajar menurut ahli bernama Dewi Padmo, dkk (2014) antara lain:
a. Bahan ajar dapat dipelajari oleh peserta didik.
b. Bahasa yang jelas dan mampu menjelaskan karena menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
c. Bahan ajar itu lengkap.
d. Bahan ajar didesain sesuai dengan karakteristik peserta didik.
e. User friendly
Dalam merancang bahan ajar, pada umumnya guru harus melakukan analisis tugas, pengetahuan, serta keterampilan yang diperlukan dalam rangka penentuan jenis bahan pembelajaran apa yang nanti dikembangkan. Selanjutnya,guru mengembangkan bahan ajar sesuai prosedur masing-masing bahan ajar, hingga cara penyebaran bahan ajar tersebut.
Bahan ajar sendiri terdiri dari dua jenis, yakni bahan ajar cetak dan non-cetak. Kali ini, kita akan membahas bahan ajar non-cetak atau sering disebut dengan media ajar digital. Bahan ajar non-cetak merupakan sebuah inovasi baru dalam dunia pendidikan yang tidak melibatkan media-media cetak seperti buku, modul, handout, wallchart, brosur, leaflet, dan lainnya.
Pemanfaatan teknologi semakin maju ini juga dijadikan sebuah peluang di dunia pendidikan seperti aplikasi-aplikasi digital yang menyediakan e-course/e-learning secara virtual seperti Kejarcita.
Jadi, apa saja jenis-jenis bahan ajar non-cetak dan keunggulannya? Simak poin-poin berikut.
1. Bahan Ajar Audio
Penggunaan audio atau suara sebagai bahan ajar sudah sering kita jumpai. Cara ini merupakan sebuah strategi untuk membantu peserta didik dalam memahami materi. Kegiatan pembelajaran menggunakan audio melibatkan semua sistem yang menggunakan gelombang suara secara langsung.
Menurut Sudjana & Rivai (2013), karakteristik audio umumnya berhubungan dengan segala kegiatan melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Bahan ajar berbentuk dialog, musik, dan suara dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran langsung. Namun, bisa juga digunakan untuk pembelajaran via daring dengan cara merekamnya kemudian disebarluaskan dalam bentuk digital atau dalam format MP3.
Media audio juga digunakan dalam latihan soal TOEFL pada bagian listening. Contoh lain digunakan di kelas kesenian atau musik untuk belajar nada, tari, dan lain sebagainya.
Keunggulan bahan ajar audio ialah melatih konsentrasi peserta didik dan membuat atensi siswa lebih fokus. Media ini juga mudah ditemui dan diunduh di berbagai website, mudah dibuat dengan merekam penjelasan materi.
2. Bahan Ajar Video
Video merupakan salah satu media yang dapat menyampaikan sebuah informasi secara jelas. Adanya gabungan antara visual dan audio membuat peserta didik lebih mudah dalam menerima pembelajaran karena tak hanya satu panca indera yang terlibat.
Penerapan penggunaan bahan pembelajaran berbentuk video dapat melalui dua cara, yaitu
1) Synchronous (langsung), yakni merupakan pembelajaran yang terjadi melalui sarana elektronik dengan akses kecepatan internet tinggi yang bersifat realtime (dijadwal dalam satu waktu yang sama), kolektif, atau kolaboratif dengan ada siswa, fasilitator, dan instruktur.
2) Asynchronous (tidak langsung), yakni menggunakan bahan ajar video yang dapat diakses kapan saja, tidak harus di waktu yang sama dengan perekaman video.
Keunggulan dari bahan ajar video ialah mudah dipahami dan meningkatkan minat siswa. Mengapa semenarik itu? Karena gabungan visual dan audio yang tidak membosankan.
3. Power Point
Power Point Presentation merupakan salah satu bahan ajar yang menampilkan sebuah presentasi dengan berbagai ilustrasi, gambar, teks, audio, dan video. Pengembangan Power Point dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
a. identifikasi tujuan pembelajaran,
b. analisis kebutuhan dan karakteristik pengguna,
c. membuat desain outline Power Point,
d. menuangkan desain ke dalam Power Point,
e. menambahkan multimedia seperti clip art, picture, image, background, dan kebutuhan materi lainnya, dan
f. evaluasi kembali Power Point sehingga menjadi bahan ajar yang sesuai tujuan pembelajaran.
Keunggulan dari bahan ajar Power Point ialah mudahnya penggunaan aplikasi dan dapat menggabungkan teks, audio, dan video secara bersamaan dalam satu berkas. Siswa juga dapat menyalin materi Power Point dengan mudah. Selain itu, materi yang ditampilkan juga dapat dijadikan bahan ajar cetak yakni handout.
Hal yang perlu diperhatikan adalah kreativitas, buat Power Point semenarik mungkin, sesuai tema dan tidak berlebihan. Perhatikan juga jangan terlalu banyak tulisan karena sesuai namanya, tujuan Power Point ialah menyajikan poin-poin penting dari suatu materi.
4. Modul Elektronik
Bahan ajar modul elektronik merupakan bahan ajar non-cetak yang bertujuan agar siswa mampu belajar mandiri. Modul ini bersifat lengkap yang menyajikan tiap detail dari materi berbentuk elektronik atau digital. Modul elektronik dapat dibuat menggunakan software Microsoft Words.
Tak hanya modul cetak, dalam modul elektronik, juga harus ada tiga komponen penting, yakni bahan belajar, panduan belajar, dan petunjuk belajar. Perlu diketahui terdapat tahapan dalam pengembangan modul non-cetak.
Menurut ahli bernama Tian Belawati (2003). Tahapan pengembangan modul elektronik adalah sebagai berikut:
a. mengidentifikasi tujuan pembelajaran,
b. memformulasikan garis besar materi,
c. menulis materi, dan
d. menentukan format dan tata letak.
Keunggulan dari bahan ajar modul elektronik ini ialah siswa akan lebih terarah dalam proses belajarnya karena terdapat panduan yang jelas. Evaluasi lebih mudah karena sudah mengidentifikasikan tujuan pembelajaran. Selain itu, keunggulan lain dari bahan ajar ini ialah dapat menjadi bahan acuan untuk pembuatan modul selanjutnya namun dengan kurikulum terbaru.
5. Multimedia Interaktif
Menurut Herman D Surjono, pengertian multimedia adalah kombinasi berbagai media seperti teks, gambar, suara, animasi, video, dan lainnya secara terpadu dan sinergis melalui komputer atau peralatan elektronik lain untuk mencapai tujuan tertentu. Pada poin ini, multimedia digunakan sebagai bahan ajar yang dapat memudahkan siswa memahami materi dalam upaya mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Multimedia interaktif memiliki sifat komunikasi dua arah, yakni antara siswa dan bahan ajar itu sendiri. Perlu kita ketahui komponen-komponen dari multimedia interaktif ialah sebagai berikut:
a. Pendahuluan yang berisi halaman judul, menu, tujuan pembelajaran, dan petunjuk penggunaan.
b. Isi materi meliputi kontrol, interaksi, navigasi, teks, suara, gambar, video, dan simulasi.
c. Penutup, yang berisi ringkasan, latihan, dan evaluasi.
Keunggulan dari multimedia interaktif ialah dapat menilai keaktifan peserta didik dengan intensitas interaksi antara siswa dan bahan ajar. Dengan ini, guru lebih mudah mengevaluasi dan menilai.
Dari kelima bahan ajar non-cetak di atas, menurut Anda mana yang lebih mudah untuk diaplikasikan? Selamat mencoba!