Hubungan Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan dalam Permasalahan Pendidikan
Pendidikan adalah hal yang penting bagi suatu bangsa. Kemajuan sebuah pendidikan sangat berpengaruh dalam kemajuan sebuah bangsa. Jika pendidikannya maju, maka bangsanya juga akan maju. Bukti nyatanya adalah apa yang dilakukan oleh Jepang.
Tahun 1945, Jepang mengalami kekalahan dalam perang dunia II. Kondisi Jepang pun menjadi hancur lebur, pasca sekutu menjatuhkan bom atomnya di kota Hiroshima dan Nagasaki. Hal yang dilakukan oleh pemerintah Jepang setelah itu adalah mencari guru-guru yang masih selamat dari perang. Guru-guru tersebut diminta mengajar dengan baik, sebagian ada yang dikirim ke luar negeri untuk sekolah lagi. Setelah lulus, kembali mengajar murid-muridnya. Tak lama setelah itu, Jepang kembali bangkit. Bahkan menjadi negara paling maju di Asia.
Bagaimana dengan Indonesia? Meski sama-sama memulai tahun 1945, nampaknya Indonesia masih tertinggal. Selama 77 tahun merdeka, nyatanya Indonesia masih menjadi sebuah negara berkembang. Mengapa bisa demikian? Ini tentu karena pendidikan di Indonesia masih belum maju.
Banyak sekali permasalahan pendidikan di Indonesia. Masalah-masalah inilah yang membuat pendidikan Indonesia masih tertinggal. Apa saja permasalahan pendidikan di Indonesia? Banyak! Salah faktor penyebab permasalahan pendidikan di Indonesia adalah keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan. Artikel ini selanjutnya akan membahas tentang hubungan keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan dalam permasalahan pendidikan di Indonesia.
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Apa yang menyebabkan pendidikan di Indonesia belum bisa dikatakan maju? hal ini karena masih banyak permasalahan pendidikan di Indonesia. Berikut adalah beberapa permasalahan pendidikan di Indonesia.
1. Kualitas pendidikan yang masih rendah
Masalah pertama pendidikan di Indonesia adalah rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Ini dilihat dari rendahnya skor PISA Indonesia. PISA (Programme for International Student Assessment) adalah tes tiga tahunan untuk siswa berusia 15 tahun yang dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). PISA ini diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia.
Tes PISA ini meliputi kemampuan dalam bidang literasi, numerasi dan sains. Hasil PISA terakhir, yaitu tahun 2018, Indonesia berada di peringkat 68. Tentu ini adalah hal yang memprihatinkan. hal ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah.
2. Pendidikan yang tidak merata
Pendidikan di Indonesia juga masih belum merata. Kebanyakan, pendidikan berkembang baik di kota-kota besar saja. Sementara di daerah terpencil, perkembangan pendidikan di Indonesia masih belum berkembang.
3. Fasilitas pendidikan yang kurang memadai
Masih fasilitas pendidikan yang kurang memadai. Tentu ini sangat mempengaruhi proses berjalannya pendidikan. Siswa tidak bisa belajar dengan baik, jika fasilitasnya kurang memadai.
4. Mahalnya biaya pendidikan
Mahalnya biaya pendidikan juga menjadi permasalahan. Ini yang membuat akses pendidikan terhambat. Pendidikan tidak bisa dinikmati oleh semua.
5. Jumlah guru yang terbatas
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar nomor 4 di dunia. Tetapi ternyata jumlah guru terbatas. Keterbatasan jumlah guru ini menjadi permasalahan tersendiri dalam perkembangan pendidikan di Indonesia. Rasio guru dan murid jauh dari jumlah yang memadai. Tentu ini bisa menghambat proses pendidikan.
6. Terbatasnya fasilitas pendidikan
Tak hanya jumlah guru yang terbatas, di Indonesia juga masih terbatas jumlah fasilitas pendidikan, khususnya di daerah. Jumlah sekolah negeri tidak sebanding dengan banyaknya anak usia sekolah. Ini yang membuat masuk sekolah negeri masih menjadi sebuah proses persaingan.
7. Kualitas guru yang kurang memadai
Guru adalah ujung tombak pendidikan. Kesuksesan pendidikan bermula dari kualitas gurunya. Semakin berkualitas gurunya, maka semakin berkualitas pula pendidikannya.
Sayangnya, guru di Indonesia masih banyak yang memiliki kualitas kurang memadai. Ini tentu berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.
Faktor Penyebab Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Setelah tahu apa saja permasalahan pendidikan di Indonesia, saatnya mencari tahu apa saja faktor penyebabnya. Ada banyak faktor penyebab permasalahan pendidikan di Indonesia. Antara lain :
1. Perubahan demografi
Perubahan demografi atau kependudukan bisa menjadi faktor penyebab munculnya permasalahan pendidikan di Indonesia. Misalnya, pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan kebutuhan akses pendidikan semakin tinggi. Hal ini bisa menyebabkan masalah tidak meratanya akses pendidikan.
2. Apresiasi masyarakat
Apresiasi masyarakat adalah hal yang dinamis. Perubahan apresiasi masyarakat bisa menyebabkan permasalahan pendidikan. Apresiasi masyarakat terhadap pendidikan semakin tinggi.
Bagi masyarakat saat ini, semakin tinggi tingkat pendidikan, akan semakin sukses nantinya. Hal ini membuat jenjang pendidikan tinggi semakin diminati. Padahal perguruan tinggi di Indonesia masih terbatas. Hal ini bisa menjadi permasalahan pendidikan.
3. Perkembangan nilai seni dan budaya
Perkembangan nilai seni dan budaya semakin meningkat di masyarakat. Masyarakat semakin akrab dengan seni dan budaya. Hal ini bisa menimbulkan permasalahan pendidikan. Masih sedikit fasilitas seni dan budaya yang ada di sekolah-sekolah.
4. Kemajuan IPTEK
IPTEK semakin maju. Keberadaan internet memberi informasi semakin mudah didapat. Termasuk informasi seputar pendidikan. Hal ini bisa menimbulkan permasalahan pendidikan misalnya rendahnya budaya membaca hingga banyaknya aksi plagiasi di bidang akademik.
Selain itu, internet membuat siswa semakin enggan belajar. Ketika ada tugas di sekolah, mereka dengan mudahnya mencari jawabannya di internet.
5. Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan
Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan juga bisa menjadi penyebab munculnya permasalahan pendidikan. Banyak masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah terpencil. Hal ini tentu saja membuat mereka mengalami keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.
Masyarakat terpencil ini mengalami ketertinggalan dalam bidang pendidikan. Mulai dari kesadaran akan pentingnya pendidikan, keterbatasan akses pendidikan, minimnya sarana dan prasarana pendidikan dan masih banyak lagi. Semua itu tentu membuat kualitas pendidikan mereka menjadi rendah. Pada akhirnya hal ini bisa menimbulkan permasalahan pendidikan.
Hubungan Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan dalam Permasalahan Pendidikan
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan menjadi salah satu faktor penyebab permasalahan pendidikan di Indonesia. Keterbelakangan budaya dan sarana pendidikan menimbulkan berbagai permasalahan pendidikan. Mulai dari tidak meratanya akses pendidikan, keterbatasan akses pendidikan, minimnya sarana dan prasarana hingga rendahnya kualitas pendidikan.
Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan dalam permasalahan pendidikan memiliki hubungan yang erat. Hubungannya sebab akibat. Adanya keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan, menyebabkan terjadinya permasalahan pendidikan.
Oleh karena itu, jika keterbelakangan budaya dan sarana pendidikan bisa diatasi, maka permasalahan pendidikan pun akan selesai. Ini yang seharusnya menjadi perhatian utama bagi pemerintah. Yaitu melakukan pembangunan budaya dan sarana pendidikan yang merata, termasuk di daerah terpencil. Agar tidak ada lagi masyarakat yang mengalami keterbelakangan budaya dan sarana pendidikan.
Demikian artikel tentang hubungan keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan dalam permasalahan pendidikan. Semoga artikel ini bisa memberi inspirasi dalam mengatasi permasalahan pendidikan, khususnya yang berhubungan dengan keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.