Gagasan Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik dan tenaga kependidikan memang memerlukan sebuah keahlian mengendalikan emosional yang baik. Pasalnya, setiap hari mereka bertemu dengan siswa dengan berbagai karakter. Oleh karena itu, pendidik harus ahli dalam mengendalikan emosi.
Jika diibaratkan sebagai petani, pendidik harus menjadi petani yang memperhatikan tanamannya (siswa). Pendidik harus bisa menjaga siswanya dari berbagai hal negatif dan membentuk karakter siswa yang berbudi luhur. Selain itu, pendidik dan tenaga pendidikan harus bisa menjadi role model untuk siswanya dalam hal pengendalian emosional.
Pada dasarnya, menjadi seorang pendidik harus siap untuk setiap hari bertemu dengan karakter siswa yang bermacam-macam. Pendidik harus sabar dalam menghadapi siswanya. Secara emosional, seorang pendidik perlu lebih tahan banting.
Apakah Anda pernah mendengar istilah kompetensi sosial dan emosional? Jika belum, mari kita bahas sedikit tentang pembelajaran sosial dan emosional dan kompetensi sosial dan emosional. Apa saja manfaatnya? Bagaimana konsepnya dan ide penguatannya? Simak di bawah ini.
Apa Itu Pembelajaran Sosial dan Emosional?
Sekolah bukan hanya tempat bagi anak untuk meningkatkan kecerdasaan secara intelektual, tetapi juga sosial dan emosional. Pembelajaran sosial dan emosional merupakan sebuah metode pembelajaran untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan, karakter, dan sikap dalam pengendalian emosi. Selain itu, juga membantu siswa dalam membangun sebuah hubungan yang positif dan memiliki tujuan yang jelas dalam pengambilan keputusan. Pembelajaran sosial ini wajib diajarkkan pada siswa sejak masih kecil karena akan sangat bermanfaat saat anak sudah tumbuh dewasa.
Apa Tujuan dari Pembelajaran Sosial dan Emosional?
Meningkatkan kecerdasan sosial dan kecerdasan emosional tak kalah pentingnya dengan kecerdasan intelektual. Beberapa tujuan dari pembelajaran sosial dan emosional, yaitu:
- Memahami, mengenali dan mengajarkan siswa untuk mengelola emosinya (memiliki kesadaran diri);
- Memantapkan dan mampu mencapai tujuan dalam hidup (siswa mampu mengelola dirinya sendiri dan mimpi-mimpinya);
- Memiliki kesadaran dan empati pada orang lain;
- Mampu membangun hubungan baik dan mempertahankan hubungan yang positif dengan orang lain; dan
- Mampu membuat sebuah keputusan yang tepat dan mempertanggung- jawabkan keputusan yang diambil.
Apa Saja Manfaat dari Pembelajaran Sosial dan Emosional?
Adapun berikut ini merupakan beberapa manfaat dari pembelajaran sosial dan emosional, yaitu:
- Mampu membantu meningkatkan prestasi akademik siswa;
- Meningkatkan rasa percaya diri pada siswa;
- Membentuk karakter siswa yang lebih berempati kepada orang lain dan orang terdekatnya;
- Meningkatkan karakter siswa yang memiliki keterampilan dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain; dan
- Mampu mengurangi tingkat emosional siswa.
5 Kompetensi Inti dalam Pembelajaran Sosial dan Emosional
Dalam pembelajaran sosial dan emosional ini, terdapat sebuah kompetensi yang hampir sama dengan pembelajaran sosial dan emosional. Dalam kompetensi sosial dan emosional terdapat 5 kompetensi inti yang harus dikembangkan oleh pendidik, hal ini terdapat dalam CASEL (Collaboratif for Academic, Sosial and Emotional Learning). Kompetensi dalam pembelajaran sosial dan emosional itu ialah sebagai berikut.
1. Self Awareness (Kesadaran Diri)
Self awareness merupakan sebuah kesadaran diri seseorang dalam mengelola emosi dan pikiran. Seseorang diharapkan mampu untuk memiliki kesadaran diri ketika berhadapan dalam suatu peristiwa.
2. Self Management (Pengendalian Diri)
Seseorang perlu dapat mengendalikan isi pikirannya. Self management merupakan kemampuan seseorang dalam memanajemen dirinya dengan baik. Sebagai contoh, ia mampu mengendalikan perubahan suasana hati atau emosinya.
3. Sosial Awareness (Kesadaran Sosial)
Kesadaran sosial bisa dikatakan suatu kondisi saat seseorang memiliki empati yang tinggi. Siswa yang memiliki empati yang tinggi akan mampu menghormati, memahami, menghargai orang lain dengan baik.
4. Relationship Skills (Kemampuan Berinteraksi Sosial)
Relationship skills merupakan kemampuan seseorang dalam menjalin interaksi dengan orang lain dengan baik. Siswa dengan karakter seperti ini biasanya akan sangat mudah mendapatkan teman dan relasi yang banyak. Selain itu, kemampuannya dalam berkomunikasi biasanya sangat bagus.
5. Responsible Decision Making (Pengambilan Keputusan yang Mampu Dipertanggungjawabkan)
Responsible decision making ialah kemampuan siswa dalam mengambil keputusan berdasarkan kemampuannya dalam mengendalikan emosi. Siswa yang memiliki karakter seperti ini biasanya adalah siswa yang mampu mengendalikan emosinya dan mampu mempertanggung jawabkan keputusannya dengan berbagai perbandingan.
Tips Melaksanakan Pembelajaran Sosial dan Emosional
Pembelajaran sosial dan emosional ini wajib dilaksanakan dan diajarkan pada siswa di kelas. Pelaksanaannya dapat diprogram sebagai berikut.
1. Rutin
Pembelajaran sosial dan emosional ini harus dilakukan secara rutin dan bertahap. Karena dalam prakteknya siswa akan lebih mudah memahami jika pembelajaran ini dilakukan secara rutin dan berulang-ulang.
2. Terintregasi dalam Sebuah Pembelajaran
Pendidik harus bisa mengaitkan antara pembelajaran dengan pembelajaran sosial dan emosional. Pendidik dapat menyisipkan sedikit tentang pembelajaran sosial dan emosional. Sebagai contoh, dalam sebuah pemberian tugas kelompok. Pembelajaran diadakan untuk membentuk siswa dengan berbagai karakter agar mampu mengendalikan emosinya.
3. Penciptaan Budaya Kelas dan Sekolah yang Terstruktur
Pembelajaran sosial dan emosional ini harus menjadi budaya di dalam kelas maupun di sekolah. Ini karena praktik pengendalian emosi di dalam kelas merupakan hal yang penting. Terlebih lagi, mengingat dalam satu kelas itu terdapat berbagai karakter siswa yang berbeda-beda dan beragam.
4. Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional
Penguatan kompetensi sosial dan emosional yang harus dimiliki oleh pendidik. Beberapa hal yang harus diperhatikan pendidik dalam penguatan kompetensi sosial dan emosional adalah dalam pengambilan keputusan. Seorang pendidik harus bisa mengedepankan kenyamanan dan manfaatnya untuk siswa.
Ide penguatan kompetensi sosial dan emosional dapat dilaksanakan dengan berbagai cara di bawah ini.
1. Menjadi Role Model yang Patut Diteladani
- Seorang pendidik harus menjadi model utama yang dapat diteladani oleh siswanya.
- Pendidik harus bisa menerapkan pembelajaran sosial dan emosional dalam pembelajaran di kelas dan di kehidupan sehari-hari.
- Pendidik harus bisa menjadi contoh penerapan kompetensi sosial dan emosional.
- Kemudian, pendidik harus bisa menjadi teladan dalam pengendalian emosi di dalam kelas maupun dalam kehidupan sehari-hari.
2. Belajar secara Penuh tentang Kompetensi Sosial dan Emosional
- Seorang pendidik harus rajin meng-upgrade ilmu tentang kompetensi sosial dan emosional secara total.
- Pendidik juga perlu mempelajari apa saja kompetensi sosial dan emosional yang dapat dibagikan untuk siswa.
3. Berkolaborasi dengan Teman Sejawat
- Pendidik dapat membentuk sebuah komunitas untuk mengembangkan kompetensi sosial dan emosional.
- Kemudian, pendidik memberikan sosialisasi tentang kompetensi sosial dan emosional.
- Setelah itu, pendidik dapat membuat sebuah komunitas belajar tentang sosial dan emosional.
Nah, dari penyampaian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi sosial dan emosional ini memiliki manfaat dan beberapa kompetensi inti. Dengan begitu sebagai pendidik maupun tenaga pendidikan harus bisa memahami hal tersebut. Agar dalam praktiknya siswa mampu meneladani apa yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga pendidikan di sekitarnya. Semoga bermanfaat!