Cooperative Learning dalam Pembelajaran dan Manfaatnya
Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar dan membentuk karakter siswa, dibutuhkan kerja sama yang baik, kreativitas, dan inovasi kegiatan pembelajaran yang optimal dan efektif. Dalam dunia pendidikan, guru memiliki peran penting dan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan siswa-siswi yang cerdas dan berkarakter. Dengan demikian, mereka mampu menjadi manusia berguna di masa depan. Untuk mengupayakan hal tersebut, guru perlu berupaya untuk menciptakan pembelajaran yang lancar, salah satunya dengan memilih model atau metode pembelajaran yang tepat.
Memilih model pembelajaran yang tepat dan media yang bisa diterima oleh siswa menjadi salah satu sebab berhasilnya kegiatan pembelajaran. Ada banyak metode pembelajaran yang bisa digunakan guru, salah satunya cooperative learning.
Mengenal Cooperative Learning
Menurut Depdiknas, 2008, cooperative learning atau pembelajaran kooperatif memiliki arti 'bersifat kerja sama' atau 'bersedia membantu'. Kemudian, menurut Arends (2012), pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan cara siswa belajar secara berkelompok (umumnya terdiri dari 4 sampai 5 orang) dengan keanggotaan heterogen atau disesuaikan dengan tingkat kemampuan, jenis kelamin, serta suku atau ras yang berbeda.
Untuk menyelesaikan tugasnya secara berkelompok, siswa akan bekerja sama satu sama lain dalam memahami materi pembelajaran dan mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu, model pembelajaran kooperatif harus dikembangkan untuk melatih keterampilan kooperatif atau keterampilan sosial siswa sesuai tuntutan kompetensi pada kurikulum 2013, yaitu kompetensi sikap sosial, kompetensi sikap spiritual, pengetahuan, dan keterampilan.
Model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pengelompokan siswa sesuai tingkat kemampuan akademik yang berbeda dalam kelompok kecil. Dalam hal ini, artinya bukan berarti guru membeda-bedakan siswa tetapi membantu mereka memahami materi sesuai kemampuannya.
Tentunya ada banyak manfaat yang dirasakan siswa dengan metode pembelajaran kooperatif. Salah satu manfaat itu adalah memiliki keterampilan sosial. Siswa dapat memiliki keterampilan sosial, khususnya dalam bekerja sama, seperti kemampuan menghargai pendapat teman, menjelaskan kepada teman sekelompoknya dengan baik, kemampuan komunikasi dan diskusi dengan teratur, kemampuan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, dan kemampuan memimpin.
Pembelajaran kooperatif memang lebih mengarah kepada pemahaman pentingnya kerja sama dalam kelompok. Namun, pelaksanaannya harus tetap memperhatikan usaha individual. Jangan sampai karena pembelajaran dilakukan secara berkelompok, ada siswa yang berleha-leha dan bergantung pada teman sekelompoknya dalam mengerjakan tugas.
Lima Prinsip Dasar Cooperative Learning
Agar bisa menerapkan cooperative learning dalam pembelajaran dengan optimal, kegiatan harus dilakukan sesuai dengan prinsip dasarnya. Berikut ini merupakan 5 prinsip dasar cooperative learning yang dapat kita ketahui.
1. Bersifat Saling Ketergantungan yang Positif
Karena pembelajaran kooperatif atau pembelajaran berkelompok mengandung prinsip dasar ketergantungan yang positif. Artinya, setiap siswa dalam kelompok tersebut saling membutuhkan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Arti ketergantungan di sini bersifat positif karena siswa diharuskan mengerjakan tugasnya masing-masing, bukan tidak mengerjakan tugas sama sekali.
2. Tanggung Jawab Individu
Pembelajaran kooperatif juga dapat meningkatkan sikap tanggung jawab individu dalam bekerja sama. Dalam hal ini, siswa diharapkan dapat melakukan tugasnya masing-masing dengan baik karena ini adalah rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya. Pasalnya, tugas kelompok tidak dapat diselesaikan jika ada 1 orang yang tidak bekerja sama dengan baik.
3. Tatap Muka
Tatap muka dalam pembelajaran kooperatif berarti adanya interaksi langsung oleh setiap kelompok untuk menyelesaikan tugasnya. Lantas, apakah cooperative learning tidak dapat dilakukan dalam pembelajaran daring atau pembelajaran hybrid learning? Tentu saja bisa, hanya saja dalam pelaksanaan tugasnya, akan lebih mudah siswa melakukannya secara langsung bersama-sama dengan tatap muka.
4. Komunikasi Antarsiswa
Bekerja sama tentu memerlukan komunikasi yang baik agar masing-masing orang bisa melakukan perannya dengan sempurna. Tanpa disadari, cooperative learning meningkatkan kemampuan komunikasi dan diskusi siswa. Tentunya ini menjadi bekal yang bagus bagi mereka dalam memasuki dunia kerja atau masa depan di lingkungan masyarakat.
5. Evaluasi Proses Kelompok
Dalam pembelajaran kooperatif terkandung prinsip evaluasi dan proses kelompok. Ini biasanya dilakukan oleh masing-masing kelompok secara mandiri. Tentunya ini bermanfaat dan berguna bagi siswa agar mereka terbiasa melakukan evaluasi dan proses yang lebih baik di masa depan.
Lima Manfaat Cooperative Learning bagi Siswa
Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Tujuan utama menggunakan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, yaitu agar kegiatan pembelajaran berjalan maksimal dan siswa bisa mencapai tujuan pembelajaran sesuai yang diharapkan. Cooperative learning menjadi salah satu metode pembelajaran yang patut dipertimbangkan. Berikut ini merupakan 5 manfaat cooperative learning bagi siswa.
1. Mengembangkan Tingkah Laku Kooperatif
Manfaat cooperative learning yang pertama, yaitu dapat mengembangkan tingkah laku kooperatif serta hubungan lebih baik antarsiswa. Dari metode pembelajaran ini, siswa akan belajar lebih banyak dari teman mereka dan mendapatkan ilmu atau materi yang lebih luas dari yang diajarkan. Tentu saja ini juga bisa meningkatkan kemampuan dan prestasi akademik siswa.
2. Memicu Terciptanya Ide Baru
Semakin sering siswa berinteraksi dan berdiskusi, maka semakin banyak ide baru yang tercipta. Tentu saja ini dapat memperkaya perkembangan intelektual siswa. Mereka bisa bekerja sama untuk memecahkan suatu masalah. Dari proses tersebut, mereka akan menemukan informasi baru yang saling berkaitan. Para siswa juga akan berdiskusi menyampaikan pikiran atau opininya masing-masing sehingga terciptalah ide baru.
3. Memperbaiki Hubungan Antarsiswa
Manusia adalah makhluk sosial sehingga mereka harus memiliki kemampuan interaksi, komunikasi, dan hubungan yang baik. Kompetensi sosial harus ditumbuhkan sejak dini, salah satunya ketika anak masuk sekolah. Di sana, mereka akan bertemu dengan lingkungan baru dan teman-temannya. Tentunya hal tersebut bagi perkembangan anak agar mereka dapat mempersiapkan diri untuk memasuki lingkungan masyarakat.
Cooperative learning efektif memperbaiki hubungan antarsiswa tanpa memandang perbedaan suku, etnis, dan multibudaya dalam kelas. Metode pembelajaran ini juga menambah kekompakan siswa sehingga mereka dapat mengatasi suatu permasalahan bersama-sama dengan mudah.
4. Meningkatkan Prestasi Akademik
Seperti yang diketahui sebelumnya, cooperative learning tidak hanya meningkatkan kemampuan sosial siswa. Namun, hal tersebut juga dapat meningkatkan prestasi akademik melalui pemahaman secara individu dan kelompok.
5. Meningkatkan Solidaritas Sosial
Cooperative learning juga dapat meningkatkan solidaritas sosial di kalangan siswa. Dengan belajar kooperatif, diharapkan kelak terbentuk generasi yang bukan hanya cemerlang pada akademiknya saja, tetapi juga mempunyai solidaritas sosial yang kuat.
Itulah beberapa hal mengenai cooperative learning beserta prinsip pelaksanaan dan manfaatnya yang dapat Anda ketahui. Tak ada salahnya, Anda menerapkan model pembelajaran ini di kelas.