Contoh Rubrik Evaluasi Pembelajaran Berdiferensiasi
Tahun ajaran baru 2022 lalu, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan kurikulum baru sebagai acuan proses pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini diberi nama kurikulum merdeka.
Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang memiliki pembelajaran intrakurikuler beragam di mana konten belajar akan lebih optimal agar siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensinya. Kurikulum merdeka ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar sesuai minat dan bakatnya masing-masing. Kurikulum ini juga memberikan kebebasan bagi guru dalam memilih metode pembelajaran yang akan dilakukan di kelas.
Kurikulum merdeka merupakan bagian dari upaya dalam pemulihan pembelajaran setelah pandemic COVID-19 selama dua tahun terakhir ini. Adapun tujuan dari dibuatnya kurikulum merdeka ini yaitu untuk membuat kurikulum pembelajaran yang lebih fleksibel dan berfokus pada materi pembelajaran yang esensial. Hal ini dikarenakan para pendidik ingin siswa dapat mengembangkan karakter dan kompetensinya dengan baik dan lebih maksimal.
Kurikulum merdeka tak hanya fokus pada kemampuan akademik saja. Namun juga melakukan pendidikan karakter bagi siswa. Kurikulum merdeka ingin siswa memiliki karakter profil pelajar Pancasila, yaitu siswa yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; mandiri; bergotong-royong; berkebhinekaan global; bernalar kritis; dan kreatif.
Salah satu karakter utama dari kurikulum merdeka adalah fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran dengan berdiferensiasi. Dalam penerapannya, pembelajaran berdiferensiasi akan mengacu kepada karakteristik siswa.
Setiap siswa memiliki perbedaan dalam kemampuan, pengalaman, bakat, minat, dan gaya belajar. Guru harus memperhatikan perbedaan karakter siswa dan memberikan pelayanan yang memenuhi kebutuhan siswa. Oleh karena itu, dalam kurikulum merdeka, pendidikan berdiferensiasi adalah ruh-nya. Penerapan kurikulum merdeka akan lebih optimal jika guru menggunakan pembelajaran berdiferensiasi.
Artikel ini selanjutnya akan membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi serta memberikan contoh rubrik evaluasi pembelajaran berdiferensiasi.
Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang dibuat berdasarkan kebutuhan siswa. Adapun tujuan dari pembelajaran berdiferensiasi ini yaitu untuk membantu siswa untuk bisa sukses dalam kegiatan belajarnya.
Dalam penerapannya, pembelajaran berdiferensiasi akan membebaskan siswa dalam memilih apa yang mereka ingin pelajari, bagaimana cara mereka belajar, dan produk belajar apa yang ingin dihasilkan. Namun, tentu saja ada batasan-batasan yang harus diperhatikan. Pada kesempatan ini guru bertugas untuk memberi arahan kepada siswa berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Pembelajaran berdiferensiasi ini memungkinkan setiap siswa untuk belajar sesuai minat dan bakatnya masing-masing. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam kurikulum merdeka, yaitu pembelajaran yang berfokus pada karakteristik siswa masing-masing.
Tak heran, jika pembelajaran berdiferensiasi disebut sebagai ruh kurikulum merdeka. Pembelajaran berdiferensiasi membantu kurikulum merdeka mencapai tujuannya.
Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi ini memiliki empat prinsip utama, yaitu :
1. Lingkungan Belajar
Dalam pembelajaran berdiferensiasi ini, lingkungan belajar yang dimaksud tak hanya lingkungan fisik seperti cuaca ataupun susunan interior dalam kelas saja. Namun, juga kondisi emosional.
Menurut buku Assessment and Student Success in a Differentiated Classroom (2013), dikatakan bahwa hubungan emosional antara guru dan siswa dapat memperkuat pertumbuhan akademik siswa. Hubungan ini membuat siswa percaya bahwa guru adalah seseorang yang bisa diandalkan untuk mencapai kesuksesan.
2. Kurikulum yang Berkualitas
Kurikulum yang berkualitas sangat penting dalam pelaksanan pembelajaran berdiferensiasi ini. Apa indikator sebuah kurikulum bisa dikatakan sebagai kurikulum yang berkualitas?
Kurikulum yang berkualitas memiliki 3 hal mendasar, yaitu bertujuan jelas tentang apa yang harus diketahui, dipahami, dan dilakukan siswa; menghasilkan pemahaman siswa tentang pentingnya manfaat dari materi yang dipelajari; serta melibatkan siswa dalam proses belajar.
Jadi, bisa dikatakan bahwa kurikulum yang berkualitas tidak hanya berisikan tentang apa yang akan diajarkan, tetapi lebih berfokus pada apa yang harus dipelajari dan diinginkan siswa.
3. Penilaian yang Menunjukkan Hasil Belajar
Penilaian atau asesmen juga menjadi hal penting dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi. Penilaian ini menjadi hasil evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Sejauh mana siswa telah memahami materi pelajaran yang sudah diberikan.
4. Instruksi yang Menjawab Kebutuhan Siswa
Instruksi yang menjawab kebutuhan siswa sangat penting dalam pembelajaran berdiferensiasi. Instruksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa mempunyai pengalaman belajar yang terbaik, sebagai cara untuk memaksimalkan pertumbuhan pengetahuan mereka. Instruksi ini adalah inti dari pembelajaran berdiferensiasi yang merupakan tujuan akhir dari proses pembelajaran tersebut.
Konten Pembelajaran Berdiferensiasi
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran berdiferensiasi memiliki lima komponen, yaitu :
- Konten, hal ini meliputi apa yang siswa butuhkan untuk belajar, atau bagaimana siswa akan memperoleh akses ke pengetahuan, ide, ataupun keterampilan
- Proses, hal ini berkaitan tentang bagaimana siswa akan menguasai dan memiliki pengetahuan, ide, ataupun keterampilan
- Produk, ini adalah hasil dari apa yang sudah dipelajari oleh siswa
- Pengaruh, hal ini meliputi kondisi yang mempengaruhi pembelajaran juga interaksi yang terjadi antara guru dan siswa
- Lingkungan belajar, meliputi keadaan pribadi, sosial, dan fisik kelas
Contoh Rubrik Evaluasi Pembelajaran Berdiferensiasi
Rubrik evaluasi menjadi komponen penting dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Rubrik ini menjadi acuan bagi guru dalam melakukan asesmen pembelajaran. Berikut adalah contoh rubrik evaluasi pembelajaran berdiferensiasi.
Rubrik Penilaian Proyek Sumatif Triwulan 3
Aku Bisa Jadi Insinyur
Siswa dapat memerhatikan rubrik penilaian berikut ini pada saat akan mengerjakan proyek sumatif : Aku Bisa Jadi Insinyur. Pastikan setiap komponen yang dinilai terdapat pada hasil karyamu, ya!
Tujuan
Pembelajaran |
Dimensi
Kompetensi |
Berkembang
(60-74)
|
Mahir
(75-89)
|
Sangat
Mahir |
IPAS
-
Menyimpulkan sifat-sifat bunyi dan
keterkaitannya dengan indera pendengaran -
Menyimpulkan sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya dengan indera pengelihatann SDBP (membuat produk
rekayasa sederhana) |
Inovatif,
Mandiri, Berkomitmen |
-
Menuangkan ide produk rekayasa yang
ingin dibuat dan mengaitkannya dengan sifat bunyi atau cahaya |
-
Menuangkan ide produk rekayasa yang
ingin dibuat dengan mengaitkannya dengan sifat bunyi dan indera pendengaran
atau sifat cahaya dan indera pengelihatan |
Menuangkan
dan menjelaskan secara detail ide produk rekayasa sederhana yang ingin dibuat
dan mengaitkan dengan sifat bunyi dan indera pendengaran atau cahaya dan
indera pengelihatan atau keduanya |
|
|
-
Produk rekayasa yang dibuat
menyerupai ide awal dan menunjukkan keterkaitan sifat bunyi atau cahaya |
-
Produk rekayasa yang dibuat sesuai
dengan ide awal dan menunjukkan keterkaitan sifat bunyi dan indera pendengaran
atau cahaya dan indera pengelihatan |
-
Produk rekayasa dibuat dengan
detail berdasarkan ide awal dan
menunjukkan keterkaitan sifat bunyi dan indera pendengaran atau cahaya dan
indera pengelihatan dan keduanya |
|
|
-
Menuliskan kegunaan produk rekayasa
sederhana |
-
Menuliskan kegunaan produk rekayasa
sederhana |
-
Menuliskan kegunaan produk rekayasa
sederhana |
Rubrik evaluasi menjadi tahapan penting dalam proses pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi. Rubrik ini menjadi panduan bagi guru dalam melakukan asesmen pasca proses pembelajaran.
Demikian artikel tentang contoh rubrik evaluasi pembelajaran berdiferensiasi. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam menyusun rubrik evaluasi pembelajaran berdiferensiasi.