Contoh Membuat Rancangan Kegiatan Pembelajaran
Merancang kegiatan belajar adalah hal yang sangat penting dilakukan sebelum proses kegiatan belajar berlangsung. Kegiatan pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang indikatornya dapat membuat siswa berperan aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan studi, masih ada banyak siswa maupun guru yang mengalami kesulita dalam menyusun kegiatan pembelajarn yang dapat membuat siswa berperan aktif dalam proses kegiatan belajar di kelas.
Adapun solusi dari permasalahan ini yaitu, dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik, metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa, dan kegiatan pembelajaran yang digunakan bervariasi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau biasa disebut sebagai RPP adalah desain proses kegiatan belajar yang kerap kali digunakan guru untuk mendefinisikan prosedur dan pengorganisasian kegiatan belajar secara sistematis. RPP ini dibuat sebagai perangkat pembelajaran yang membantu guru untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Oleh karena itulah, keberadaan RPP ini sangat penting bagi proses kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa RPP adalah rangkaian kegiatan belajar yang dibuat dengan cermat dan teliti, sehingga aktivitas belajar di kelas bisa lebih sistematis, efektif, dan bermakna. Dengan adanya RPP ini, tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan tepat waktu.
Tujuan RPP
Tujuan dari dibuatnya RPP yaitu untuk membantu guru dalam merancang kegiatan pembelajaran agar siswa dapat dengan mudah mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Kunandar (2011) dalam Jurnal HIKARI Universitas Negeri Surabaya, penyusunan RPP memiliki 2 tujuan penting, yaitu meliputi:
- Mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan hasil proses kegiatan belajar siswa.
- Dengan menyusun RPP secara sistematis, profesional dan berdaya guru, guru dapat mengamati, menganalisis, dan memprediksi program kegiatan belajar siswa sebagai kerangka kerja yang logis dan juga terencana dengan baik.
Manfaat RPP
Berikut adalah beberapa manfaat yang didapatkan guru dari menyusun RPP, yaitu:
1. Pembelajaran Menjadi Lebih Sistematis
Dengan adanya RPP, proses kegiatan belajar menjadi lebih terarah. Adapun langkah awal yang dapat dilakukan guru untuk menyusun RPP yaitu dengan memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat, proses kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Mudah Menganalisis Hasil Belajar Siswa
Penyusunan RPP ini juga dapat memudahkan guru dalam menganalisis hasil belajar siswa dalam suatu materi pembelajaran. Sebab, di dalam RPP sudah terdapat butir-butir penilaian yang akan diberikan kepada siswa. Melalui butir-butir penulaian tersebut guru dapat melihat apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum.
3. Mudah Menyampaikan Materi Pembelajaran
Adapun manfaat lain yang diperoleh guru dari menyusun RPP yaitu guru menjadi lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran. RPP dapat membantu guru untuk mengetahui jumlah pertemuan yang dibutuhkan siswa untuk mempelajari suatu materi pembelajaran. Selain itu, RPP juga dapat memudahkan guru dalam mengetahui penyampaian materi apa yang kurang efektif penjelasannya, sehingga guru dapat dengan segera mengatasi permasalahan tersebut.
4. Dapat Mengatur Pola Pembelajaran dengan Baik
Dalam pelaksanaannya, kerap kali kegiatan belajar memiliki alokasi waktu yang tidak tepat karena materi yang diajarkan cukup banyak dan sulit untuk dipahami siswa. Untuk kondisi yang seperti ini guru perlu menambah pertemuan. Dengan adanya RPP ini, guru dapat merancang pola penyampaian materi dengan lebih mudah. Misalnya, jika pada pertemuan pertama guru sudah membahas tentang dasar-dasar materi, maka pada pertemuan selanjutnya guru dalam membahas tentang materi yang lebih detail.
5. Bahan Evaluasi Pembelajaran
RPP dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran. Misalnya dengan mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum. Apakah pembelajaran sudah berjalan dengan baik? Atau apakah siswa sudah mengikuti dan memahami materi dengan baik?
Jika berdasarkan hasil evaluasi ini ternyata kegiatan pembelajaran belum berlangsung dengan baik, maka guru dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini, agar hal yang sama tidak terulang kembali di pembelajaran selanjutnya.
Contoh Rancangan Kegiatan Pembelajaran
Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP)
Nama Sekolah : SMPN 1 Medan
Mata Pelajaran : IPA
Semester : 1
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami konsep muatan listrik dan bentuk penerapannya di kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan dan menjelaskan konsep muatan listik untuk memahami gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator Pencapaian Kompetensi : Mendeskripsikan dan menjelaskan benda-benda yang bermuatan listrik
Tujuan Pembelajaran:
1. Menggambarkan bagian-bagian atom
2. Mendeskripsikan muatan listik negative dan muatan listrik positif
3. Mendeskripsikan cara benda mendapatkan muatan listrik
4. Menjelaskan interaksi benda-benda yang memiliki muatan listrik
Materi Pembelajaran
Listrik statis merupakan ketidakseimbangan muatan listrik yang terdapat di dalam suatu benda. Listrik statis akan membahas tentang sifat-sifat dari muatan listrik dari suatu benda tanpa harus memperhatikan aliran dari muatan listrik tersebut. Adapun benda-benda yang tersusun oleh partikel-partikel zat yang berukuran kecil dan tidak dapat dibagi biasa disebut dengan atom.
Setiap atom tersusun atas inti atom dan elektron. Inti atom terdiri atas neutron dan proton. Elektron akan bergerak mengelilingi inti atom yang pada lintasannya. Elektron ini akan mendapatkan gaya tarik dari atom.
Jenis muatan listrik:
1. Muatan listrik jenis positif
2. Muatan listrik jenis negative
3. Muatan listrik netral
Sifat muatan listrik:
Pada dasarnya, dua benda yang memiliki muatan listik sejenis akan saling tolak menolak. Jika muatan listriknya berbeda, maka kedua benda tersebut akan saling tarik menarik.
Atom dikatakan bermuatan negative jika atom tersebut kelebihan elektron. Sedangkan atom yang bermuatan positif jika atom tersebut kekurangan elektron. Jika atom dikatakan netral, maka jumlah elektron sama dengan jumlah proton.
Strategi Pembelajaran:
- Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual
- Metode Pembelajaran : Metode Penemuan
- Model Pembelajaran : Model Inquiry
Pertemuan Pertama
- Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Guru memberi penjelasan tentang listrik dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Guru menjelaskan ringkasan materi dan tujuan pembelajaran.
3. Siswa diharapkan mampu mengetahui jenis muatan listrik, serta benda-benda apa saja yang bermuatan listrik.
4. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa.
- Kegiatan Inti (30 menit)
1. Menjelaskan bahwa listrik yang digunakan merupakan listrik statis.
2. Guru membuat beberapa kelompok belajar berdasarkan kemampuan akademik. Setiap kelompok beranggotakan 5 orang.
3. Guru menyiapkan LKS dan membagikan LKS tersebut kepada masing-masing kelompok.
4. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran model Inquiry seperti rancangan pada LKS yang akan dikerjakan siswa.
5. Siswa melakukan proses kegiatan belajar pada masing-masing kelompok.
6. Guru akan membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa.
7. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan.
8. Guru mengarahkan siswa pada masing-masing kelompok untuk membuat hasil kegiatan belajar.
- Penutup
1. Guru menyampaikan kesimpulan dari hasil belajar siswa.
2. Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok berupa reward.
3. Guru menutup kegiatan belajar.
Sumber Belajar
- Buku pelajaran IPA yang relevan dengan materi pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
LKS (Lembar Kerja Siswa)
Kegiatan Belajar di Sekolah
1. Agenda Siswa
Agenda siswa berfungsi sebagai buku komunikasi antara siswa, sekolah dan orangtua. Dalam hal ini, guru dapat mencantumkan beberapa informasi penting. Siswa akan menulis rencana belajar dan beberapa hal yang berkaitan dengan informasi belajar di buku agenda dengan arahan dan bimbingan wali kelas.
2. Upacara Bendera
Upacara bendera adalah salah satu cara untuk menumbuhkan dan memupuk semangat nasionalisme siswa. Dengan melakukan upacara bendera, siswa akan dapat memaknai perjuangan para pahlawan untuk membuat Indonesia merdeka.
3. Pelajaran Agama
Selain menginginkan siswa memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan skill yang bagus, sekolah juga ingin siswa memiliki kemampuan agama yang bermanfaat, bermoral tinggi, dan selalu menjalankan kehidupannya sesuai dengan ajaran agama.
4. Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendidikan lingkungan hidup dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola lingkungan hidup dan terampil dalam bertanam. Tidak hanya itu aja, siswa juga akan menambah wawasannya dalam memelihara dan menjaga hewan sebagai mata rantai kehidupan di lingkungan.
5. Komputer
Kegiatan pengenalan teknologi (komputer) ini bertujuan untuk mengenalkan penggunaan komputer dan mengaplikasikan teknologi dengan bijaksana. Aktivitas ini juga dapat melatih siswa untuk terampil menggunakan komputer sebagai media dan sarana belajar.
6. Olahraga
Kegiatan ini sebagai penyeimbang pencapaian potensi siswa. Kegiatan olahraga ini bertujuan untuk memupuk dan meningkatkan sportifitas siswa, mengembangkan potensi siswa dalam bidang olahraga dan mendukung kesehatan siswa.
7. Outbond
Outbond dapat melatih pengembangan diri siswa dalam mencinta alam, percaya diri dan berani menghadapi tantangan alam, melatih kemandirian siswa, dan menumbuhkan sikap berani siswa.
8. Seni Budaya
Seni budaya adalah pelajaran atau kegiatan penyeimbang kreativitas siswa. Pengalaman belajar yang dapat diberikan kepada siswa dapat menumbuhkan, meningkatkan, dan memperkaya kepekaan seni siswa.
9. Music & Tari
Aktivitas ini dapat mengembangkan kreativitas seni musik siswa. Dalam pembelajaran ini, siswa diajak untuk berperan aktif dalam meningkatkan skill dalam bermain alat musik.
Demikianlah penjelasan mengenai contoh rancangan kegiatan pembelajaran. Semoga artikel ini dapat membantu Anda.