Cita-Cita Anak Zaman Now

Zaman berubah dengan cepat tanpa kita sadari. Perkembangan teknologi juga turut menyumbang andil berubahnya gaya hidup, kebutuhan, dan munculnya jenis pekerjaan baru. Tak dapat dipungkiri, era digital saat ini membuat kebiasaan baru yang jauh berbeda dengan kebiasaan yang kita biasa lakukan di lima belas hingga dua puluh tahun yang lalu.

Menilik kehidupan anak-anak hingga remaja saat ini mulai dari gaya hidup, gaya belajar, gaya bersosialisasi, dan cita-cita mereka di masa depan menjadi suatu hal yang menarik. Sebagai anak-anak yang terlahir dengan kemajuan teknologi digital yang pesat setiap harinya mereka sudah akrab dengan hal ini. Begitu pun saat kita menanyakan tentang cita-cita mereka. Beberapa pilihan jenis pekerjaan yang disebut mereka akan terasa asing di telinga kakek nenek mereka.

Beberapa jenis pekerjaan yang menjadi cita-cita anak Indonesia zaman sekarang adalah:

1. Content Creator (Youtuber, Tiktoker, Vlogger, dan Selebgram)

sumber: https://www.pexels.com/

Siapa yang tak akrab dengan nama Atta Halilintar dan Raffi Ahmad? Namanya semakin melejit karena mempunyai  banyak penggemar berusia anak-anak dan remaja, padahal usia mereka sudah melewati usia remaja dan sudah berumah tangga. Kesuksesan mereka sebagai content creator di berbagai media membuat bisnis mereka semakin menggurita. Mereka juga disebut sebagai entrepreneur muda dan artis papan atas negeri ini.

Atta dengan Ahha Management dan Raffi dengan Rans Digital-nya sering mengajak anak muda berkolaborasi untuk content digital-nya. Mereka juga banyak membuka lowongan kerja untuk anak muda. Banyak posisi tim digital dan asisten produksi yang ditawarkan di rumah produksi mereka. Belum lagi tim social media yang membuat mereka terlihat sangat produktif dan bisa update setiap saat. Dunia content menginspirasi anak muda untuk semakin kreatif dan mampu menggunakan berbagai jenis social media dengan bijak dan santun.

2. Digital Marketer

Karier sebagai digital marketer semakin dilirik sebagai pililhan pekerjaan. Bahkan, anak-anak mulai usia sepuluh tahun hingga belasan tahun menyebutkan digital marketer sebagai cita-cita mereka di kemudian hari. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan digital marketer ini? Digital marketer dikenal sebaga suatu pekerjaan bidang pemasaran yang menggunakan platform digital. Mereka menggunakan media seperti e-mail, social media, dan website dalam proses pemasarannya.

3. Blogger, Ghostwriter, Writerpreneur

Dunia literasi dan kepenulisan juga semakin ramai di era ini. Kemampuan menulis banyak dibutuhkan hampir di semua bidang pekerjaan baik formal, informal, dan bidang kreatif. Beberapa tahun silam, orang membuat blog hanya untuk mencatatkan pengalaman pribadi seperti jurnal ataupun diary online. Saat ini, blog juga mengalami perkembangan dan bisa menghasilkan uang.

Blog layaknya sebuah website pribadi selain bisa menunjang personal branding pemiliknya juga merupakan sebuah media online tempat kita mencari artikel saat kita butuhkan. Profesi blogger semakin dilirik karena bisa menghasilkan uang dengan waktu dan tempat yang fleksibel. Seru kan, sambil menyalurkan hobi menulis, kita juga menghasilkan uang.

Muncul pula jenis pekerjaan baru yaitu ghostwriter atau penulis bayangan. Biasanya ghostwriter dibutuhkan untuk content artikel, buku nonfiksi, jurnal, atau postingan blog untuk keperluan orang lain. Walaupun nama seorang ghostwriter tidak ditampilkan, seorang ghostwriter wajib memiliki keterampilan menulis, kepercayaan diri pada materi yang ditulisnya, dan pengetahuan yang luas.

4. Chef

Kreativitas anak-anak zaman sekarang juga merambah ke dunia kuliner. Selain karena banyaknya tontonan acara memasak semacam Ala Chef, beberapa anak mengaku profesi chef ini menarik dan keren. Menciptakan masakan yang lezat dan indah secara penyajian membuat anak muda masa kini tak canggung belajar memasak.

Aktivitas masuk ke dapur dan menceritakan prosesnya menjadi suatu hal baru yang diminati. Sejumlah resto dan hotel juga sering mengadakan Cooking Class for Kids. Selain diminati sebagai cara mengenalkan profesi chef dan dunia kuliner, event seperti ini juga seru untuk anak-anak karena mereka bisa mencoba langsung membuat makanan yang mereka suka.

5. Gamers dan Hackers

sumber: https://www.pexels.com/

Cita-cita yang satu ini cukup mengejutkan banyak orang tua masa kini. Banyak orang tua yang takut anaknya kecanduan game dan mempunyai efek buruk setelah bermain game. Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar berita anak yang kecanduan game online menjadi pemarah, kehilangan daya fokus, dan konsentrasi karena susunan struktur sel-sel pada otaknya juga mengalami kerusakan.

Tak selalu berdampak negatif, nyatanya data menghadirkan fakta lain. Seorang psikolog mengatakan bermain game dengan takaran waktu yang wajar membuat anak mempunyai ketrampilan koordinasi antara mata, tangan, dan otak paham strategi dan bermental sportif. Hal positif lainnya, anak yang bermain game mempunyai kemampuan problem solving yang baik. Tentu kemampuan ini menjadi poin penting dalam kehidupan.

Sama halnya saat mendengar kata hacker. Seorang hacker yang kita kenal berkonotasi negatif dan jahat karena dianggap mengambil data orang lain, meretas akun, dan menggunakan untuk kepentingan yang merugikan orang lain. Cuku disayangkan karena hacker seharusnya adalah orang yang mempunyai kemampuan teknologi informasi yang menggunakan ilmunya untuk mencapai tujuan baik atau mengatasi masalah pada system computer.

Seorang hacker yang baik atau dikenal sebagai white hat hacker adalah hacker yang mempunyai etika dalam menjaga keamanan data dan dapat memberikan pertimbangan atau rekomendasi yang baik pada sesuatu. Mirip dengan seorang intelijen atau mata-mata, profesi ini justru dibutuhkan lembaga seperti negara atau lembaga yang butuh menjaga kerahasiaan dengan profesionalitas tinggi.

6. Entrepreneur

Profil pengusaha muda Indonesia beberapa tahun belakangan seperti menjadi trigger anak muda untuk semakin kreatif dan inovatif. Kita mengenal Nadiem Makarim yang sukses dengan Gojek atau Achmad Zaky seorang founder marketplace Bukalapak yang saat membesarkan bisnisnya baru berusia 30 tahun. Perusahaan start-up juga semakin ramai dan pola bisnis konvensional lambat laun bergeser ke model digital.

Dua puluh tahun lalu kita masih mengenal dan mengagumi Bob Sadino, Chairul Tanjung, Ciputra sebagai deretan pengusaha sukses di Indonesia. Lain halnya dengan hari ini. Situs Forbes bahkan pernah merilis orang Indonesia yang masuk dalam 30 Under 30 Asia. Sejumlah anak muda yang berusia dibawah 30 tahun ini dengan berbagai inovasi dan terobosan berdampak luas bagi dunia.

7 Alat Pembelajaran Digital untuk Anak Belajar Mandiri
Di masa PJJ ini, anak perlu memiliki aplikasi digital yang memudahkan pembelajaran secara mandiri. Apa sajakah itu? simak di sini

Kini, tak jarang kita juga mendengar aktivitas market day atau entrepreneur day di sekolah-sekolah. Jiwa kewirausahaan sudah dikenalkan sejak usia sekolah sehingga anak-anak juga mempunyai kepekaan sosial, tumbuh rasa kesungguhan, pantang menyerah, gigih, dan semangat inovasi seperti skill yang dimilliki seorang pengusaha.

7. Robotics Scientist

Ekskul robotik di sekolah, kelas robotik di tempat kursus bahkan forum robotik sudah tak asing untuk anak-anak usia SD pada masa ini. Cabang teknologi ini disukai karena selain banyak tantangan pada struktur, konstruksi serta operasinya, anak-anak seperti belajar menciptakan mesin baru. Selain berhubungan dengan mekanika, anak-anak juga belajar pengoperasiannya melalui coding. Prestasi di bidang robotik juga sangat diapresiasi di negeri ini. Anak-anak yang mempunyai prestasi tingkat daerah, nasional, hingga internasional dapat dengan mudah melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi tanpa tes.

7 Kanal Youtube yang Menawarkan Tutoring Gratis untuk Siswa
Setiap orang yang membutuhkan ilmu pengetahuan, bisa mencarinya di laman youtube. Berbagai tutorial tersedia di sana.

Setelah melihat beberapa cita-cita yang disebutkan anak-anak zaman sekarang, kita juga dapat mempertimbangkan dengan bijak profesi yang sekilas tampak asing menjadi suatu potensi baru di masa mendatang. Tren menunjukkan generasi saat ini menggunakan teknologi, mengeksplorasi dan menjadikannya sebagai sebuah cita-cita. Tentu ini merupakan pendapat anak-anak di kota besar yang kehidupan setiap harinya sudah sangat akrab dengan teknologi digital. Pendapat ini tidak mewakili keseluruhan anak-anak di Indonesia. Pasti masih banyak cita-cita lain yang membutuhkan ilmu dan ketrampilan yang juga menantang seperti profesi dokter, pendidik, pengacara, pilo,t dan banyak profesi lainnya.