Cara Mengajarkan Mengatur Emosi pada Murid

edukasi 19 Apr 2022

Setiap orang tentu saja pernah mengalami emosi. Ada beberapa orang yang mampu mengatur emosinya dengan baik, adapun sebagian orang yang tidak mampu mengatur emosinya dengan baik sehingga mengakibatkan suatu permasalahan menjadi semakin rumit. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk mengajar murid tentang cara mengatur emosi. Pada kesempatan ini, akan dibahas mengenai beberapa cara mengajarkan mengatur emosi pada murid.

Apa yang dimaksud dengan emosi? Emosi adalah suatu perasaan yang dimiliki setiap orang. Emosi berperan penting di dalam kehidupan seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang sekali melibatkan emosi untuk menyelesaikan permasalahan, baik dalam berbicara, mengambil keputusan, sampai perlakuan. Emosi yang bersifat negatif cenderung akan menimbulkan kerugian ketika seseorang tidak bisa menahannya dengan baik. Maka dari itu, penting bagi kita untuk bisa menahan emosi yang ada di dalamnya.

Bukankah seharusnya orang tua dan guru akan merasa khawatir jika beberapa anak tidak mampu mengatasi emosinya dengan baik? Bayangkan saja jika anak manis yang dirawat sedari kecil tiba-tiba meledak yang diakibatkan permasalahan kecil saja? Apabila anak tersebut tidak diatasi dengan cepat dan melakukan penanganan maka ketika mereka sudah besar anak tersebut akan tumbuh dengan pribadi yang bersumbu pendek dan panas, yang mana diartikan sebagai seseorang yang mudah marah dan meledak-ledak.

Mengendalikan emosi bukan sesuatu yang mudah untuk dipelajari dan itu juga sering dialami oleh orang dewasa sekalipun. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak bisa ditangani dengan baik. Dalam hal ini, sebagai seorang guru Anda harus memberikan penjelasan kepada murid Anda mengenai apa itu emosi dan bagaimana cara menyalurkan emosi yang berlebihan di dalam dirinya dengan cara sehat dan aman. Pembelajaran ini dibuat untuk mengajarkan murid supaya bisa mengidentifikasi tanda-tanda mereka sudah mulai marah dan bisa menemukan cara yang tepat dan tenang sebelum memberikan tindakan.

Cara Mengajarkan Murid Mengenai Mengatur Emosi

Emosi merupakan respons yang diberikan otak secara instan. Kita tidak dapat memilih emosi apa yang kita rasakan saat itu. Semua emosi yang dirasakan manusia adalah hal yang wajar, tetapi emosi akan menjadi destruktif jika emosi diungkapkan dengan cara yang tidak tepat. Misalnya, seperti kita manusia yang merasa sedih ketika ditinggalkan oleh orang yang mereka sayang di hidupnya dan merasa sedih adalah hal yang wajar dan tidak salah.

Namun, ketika manusia tersebut tidak bisa mengendalikan emosinya dengan baik, mereka akan menjadi depresi karena terlalu larut dalam kesedihan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat mengajarkan murid dalam mengatur emosi yang ada di dalam dirinya:

1. Memilih Situasi

Ketika murid sedang ada di dalam keadaan yang berpotensi dapat memicu emosi yang tidak diinginkan, maka ajarkan mereka untuk bisa keluar dari keadaan tersebut. Oleh karena itu, sebelumnya Anda harus mengajarkan kepada mereka untuk bisa membaca situasi dan memahami dirinya sendiri.

Dengan memiliki kemampuan untuk memahami keadaan dan mengenal dirinya dengan baik, maka mereka bisa mengetahui situasi apa yang dapat membuat mereka menjadi marah, sedih, atau mereka akan merasa baik-baik saja jika ada di dalam keadaan yang berkonflik.

Peran Guru Menumbuhkan Kemandirian Siswa saat Belajar di Kelas
Kemandirian adalah suatu hal atau keadaan yang bisa berdiri sendiri tanpa bergantung dengan orang lain.

2. Mengubah Situasi

Jika emosi yang dikeluarkan terlalu berlebihan maka akan menimbulkan hal yang merugikan. Misalnya, seperti ketika murid terlalu berharap lebih bisa mendapatkan nilai yang sempurna di saat mereka tidak belajar secara maksimal dan masih belum memahami materi pembelajaran dengan baik, maka bisa dilihat hasilnya jika hasil belajar murid tersebut tidak bisa maksimal dan membuat mereka kecewa.

Oleh karena itu, dengan cara mengajarkan mengatur emosi pada murid mereka akan belajar dari kesalahan dan mencari solusi dari masalah yang mereka miliki. Bukan memilih menyerah dan tidak ingin berjuang kembali.

3. Mengalihkan Fokus Perhatian

Siapa yang tidak sering mengalami overthinking dan insecure jika melihat seseorang yang memiliki kemampuan lebih di atas di kita. Perasaan dan emosi tersebut adalah hal yang wajar. Alih-alih terus merasa rendah diri karena merasa tidak mampu dan tidak terlihat hebat, Anda bisa mengajarkan murid Anda untuk memperhatikan seseorang yang memiliki kemampuan sama seperti mereka yang sedang berjuang untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

Jika dikaitkan dengan seseorang yang berada di gym, maka ada sebagian orang yang sudah berpengalaman dan memiliki bentuk badan yang sehat dan ideal. Maka pada kesempatan ini seseorang yang baru belajar tersebut bisa pergi ke pelatih untuk belajar, daripada merenungkan kelebihan yang dimiliki orang lain.

4. Mengubah Tanggapan

Jika murid gagal mendapatkan hasil yang terbaik, mereka boleh bersedih tetapi jangan menyerah. Apabila semua usaha yang sudah dilakukan berujung gagal, maka kamu tidak perlu menghindari, mengalihkan fokus, dan biarkan emosi itu keluar.

Anda bisa mengubah tanggapan bahwa Anda belum memiliki waktu yang tepat untuk berhasil. Ada waktu yang tepat dan kondisi yang tepat untuk murid berhasil. Berikan Anda waktu untuk beristirahat, dengan waktu tersebut murid bisa mengumpulkan kekuatan batin dan mengatur kembali rencana yang akan dilewati di esok hari.

5. Berlatih Mindfulness

Mindfulness merupakan perlakuan di mana seseorang mampu berfokus terhadap keadaan sekitar dan emosi yang sedang dirasakannya. Seseorang mungkin tidak bisa mengubah situasi, tetapi seseorang dapat mengendalikan emosinya.

Dengan berlatih mindfulness, murid dapat belajar menerima pengalaman dan keadaan yang sedang terjadi. Selain itu, murid juga dapat mengubah hati dan perasaan yang awalnya marah menjadi lebih tenang dan emosi yang tersulut menjadi menurun. Berlatih mindfulness juga dapat melatih fokus dan mengurangi pemikiran yang menganggu mereka.

Mengenal Apa Itu Computational Thinking
Computational thinking adalah cara berpikir untuk menyelesaikan masalah dengan menguraikan masalah menjadi bagian yang kecil dan sederhana

Adapun cara yang bisa dilakukan murid setelah berlatih mengatur emosi, mereka juga dapat belajar untuk mengidentifikasi masalah atau alasan mengapa emosi tersebut bisa muncul. Misalnya seperti rutinitas yang berantakan karena terlambat bangun, maka esok hari murid bisa memperbaiki jam tidurnya supaya rutinitas di esok hari bisa berjalan dengan lancar.

Selain itu, rasa stres juga bisa timbul karena memiliki waktu tidur yang kurang. Dengan memiliki jam tidur yang bagus, murid akan jauh lebih sehat karena tidur dengan nyenyak.

Selain itu, murid juga bisa berlatih untuk tetap positive thinking supaya mereka bisa terhindar dari kecurigaan dan membebaskan dirinya dari pemikiran yang terus menerus mengganggu konsentrasi mereka. Murid juga bisa belajar untuk terus bersyukur dengan keadaan dan situasi yang mereka lewati, karena dengan bersyukur kita akan belajar untuk menghargai waktu yang sudah dilewati dan keadaan buruk akan menjadi bahagia karena tidak ada keresahan selamanya.

Demikianlah penjelasan mengenai cara mengatur emosi pada murid yang bisa Anda terapkan di kelas. Dengan menerapkan beberapa cara tersebut, sangat diharapkan murid bisa mengendalikan emosinya dengan baik. Walaupun mengatur emosi bukan suatu pekerjaan yang mudah, tetapi jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, pengendalian emosi tersebut akan menjadi lebih mudah dilakukan.

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.