Cara Mengajarkan Anak Peduli Lingkungan di Era Green Education

edukasi 28 Sep 2025

Saat ini, dunia sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang semakin serius, mulai dari menumpuknya sampah plastik, polusi udara dan air, hingga dampak nyata perubahan iklim. Kondisi ini tentu menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh generasi mendatang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menanamkan karakter peduli lingkungan sejak anak usia dini. Anak-anak yang terbiasa menjaga kebersihan, hemat energi, dan mencintai alam akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.

Salah satu pendekatan yang kini semakin relevan adalah Green Education atau pendidikan hijau. Konsep ini tidak hanya mengajarkan pengetahuan tentang alam, tetapi juga menumbuhkan kebiasaan dan sikap ramah lingkungan melalui kegiatan sehari-hari, baik di rumah maupun di sekolah. Dengan dukungan orang tua dan pendidik, anak dapat belajar bahwa menjaga bumi adalah bagian penting dari kehidupan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai cara praktis untuk mengajarkan anak peduli lingkungan di era Green Education, mulai dari kebiasaan kecil hingga kegiatan nyata yang bisa diterapkan secara konsisten.

Mengapa Anak Perlu Diajar Peduli Lingkungan?

Anak adalah generasi penerus yang kelak akan menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang lebih kompleks. Jika sejak dini mereka diajarkan untuk peduli terhadap alam, maka di masa depan mereka akan lebih siap menjaga kelestarian bumi. Peduli lingkungan bukan hanya soal membuang sampah pada tempatnya atau menanam pohon, tetapi juga bagian penting dari pendidikan karakter. Anak yang terbiasa menghargai alam akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, disiplin, dan memiliki rasa empati terhadap kehidupan di sekitarnya.

Pengelolaan Kelas agar Anak Memiliki Kesadaran terhadap Lingkungan
Kesadaran siswa terhadap lingkungan dapat membantu dalam pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik, yang berdampak pada kesehatan masyarakat dan ekonomi yang berkelanjutan

Selain itu, manfaat langsungnya juga dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Anak yang peduli lingkungan biasanya lebih disiplin dalam menjaga kebersihan, terbiasa hidup hemat, serta peka terhadap kebutuhan orang lain. Misalnya, mereka akan lebih hati-hati menggunakan air, tidak boros listrik, atau ikut mengingatkan teman untuk tidak membuang sampah sembarangan. Kebiasaan-kebiasaan kecil ini jika dilatih sejak dini akan membentuk pola hidup yang sehat dan berkelanjutan, sekaligus menumbuhkan rasa cinta anak terhadap bumi tempat mereka tinggal.

Konsep Green Education dalam Pendidikan Anak

Green Education atau pendidikan hijau adalah sebuah konsep pendidikan yang menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya bukan hanya memberikan pengetahuan tentang lingkungan, tetapi juga menanamkan nilai, sikap, dan kebiasaan ramah lingkungan sejak anak masih kecil. Dengan cara ini, anak tidak hanya tahu apa yang harus dilakukan, tetapi juga terbiasa melakukannya dengan penuh kesadaran.

Prinsip dasar dari Green Education ada tiga. Pertama, sustainability atau keberlanjutan, yaitu mengajarkan anak untuk menggunakan sumber daya alam secara bijak agar tetap tersedia untuk generasi berikutnya. Kedua, kesadaran lingkungan, yang menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap alam sekitar. Ketiga, kebiasaan ramah lingkungan, seperti mengurangi sampah plastik, menghemat energi, serta menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah dan sekolah.

Penerapan Green Education bisa dilakukan baik di sekolah maupun di rumah. Misalnya, di sekolah anak diajak belajar di luar ruangan, membuat kerajinan dari barang bekas, atau menanam pohon bersama teman-temannya. Sementara di rumah, orang tua bisa membiasakan anak memilah sampah organik dan anorganik, mematikan lampu saat tidak digunakan, atau menggunakan kembali wadah plastik untuk keperluan lain. Dengan pembiasaan sederhana ini, anak akan memahami bahwa setiap tindakan kecil memiliki dampak besar bagi lingkungan.

Cara Mengajarkan Anak Peduli Lingkungan di Era Green Education

1. Memberi Teladan Langsung

Anak belajar paling efektif dengan meniru orang tuanya. Oleh karena itu, langkah pertama untuk mengajarkan peduli lingkungan adalah dengan memberi teladan langsung. Misalnya, orang tua selalu membuang sampah pada tempatnya, menggunakan kantong belanja ramah lingkungan, atau mematikan listrik ketika tidak digunakan. Kebiasaan baik ini akan lebih mudah ditangkap anak karena mereka melihat contoh nyata setiap hari.

sumber: kejarcita.id

2. Mengajarkan Kebiasaan Kecil Ramah Lingkungan

Kebiasaan kecil yang sederhana bisa menjadi pondasi penting dalam membangun karakter peduli lingkungan. Orang tua dapat mengajarkan anak untuk tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan air secukupnya saat mandi atau mencuci tangan, dan mematikan lampu jika ruangan tidak digunakan. Walaupun terlihat sepele, kebiasaan ini akan terbawa hingga dewasa dan menjadi bagian dari gaya hidup mereka.

3. Mengajak Anak Mengenal Alam Secara Langsung

Cara lain yang efektif adalah dengan membawa anak lebih dekat dengan alam. Kegiatan seperti berkebun di halaman rumah, berjalan-jalan di taman, hiking ringan, atau sekadar memberi makan ikan di kolam akan membuat anak merasakan langsung keindahan alam. Dengan pengalaman nyata, anak akan lebih mudah memahami mengapa mereka perlu menjaga dan melestarikan lingkungan.

4. Mengenalkan Konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R)

Konsep 3R yaitu Reduce, Reuse, Recycle bisa mulai diperkenalkan sejak anak usia dini. Orang tua dapat mengajak anak mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan kembali botol atau wadah bekas, dan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang bermanfaat. Aktivitas ini selain mendidik anak tentang pengelolaan sampah, juga melatih kreativitas mereka.

5. Mengintegrasikan Lingkungan dalam Kegiatan Belajar

Lingkungan dapat dijadikan bagian dari proses belajar anak sehari-hari. Misalnya, guru atau orang tua bisa mengajak anak membuat prakarya dari barang bekas, membaca cerita dengan tema alam, atau melakukan eksperimen sederhana tentang air dan udara. Dengan cara ini, anak tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga terbiasa menghubungkan pembelajaran dengan pentingnya menjaga lingkungan.

6. Melibatkan Anak dalam Kegiatan Sosial Lingkungan

Anak juga perlu diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang berhubungan dengan lingkungan. Contohnya ikut kerja bakti membersihkan lingkungan, menanam pohon bersama warga, atau kampanye kecil tentang pengurangan sampah plastik di sekolah. Kegiatan ini menumbuhkan rasa tanggung jawab sekaligus kebersamaan dalam menjaga bumi.

7. Menggunakan Media Edukatif

Buku cerita, film animasi, dan permainan edukatif bertema lingkungan bisa menjadi media pendukung yang menyenangkan. Misalnya, anak bisa menonton film tentang hewan yang terancam punah atau bermain puzzle bergambar hutan. Dengan media yang menarik, anak akan lebih mudah memahami pesan moral tentang pentingnya menjaga lingkungan.

sumber: kejarcita.id

Peran Orang Tua dan Sekolah dalam Green Education

Keberhasilan menanamkan karakter peduli lingkungan pada anak tidak bisa dilepaskan dari peran orang tua dan sekolah. Keduanya harus saling melengkapi agar pembelajaran tentang kepedulian lingkungan berjalan efektif. Di rumah, orang tua berperan menanamkan kebiasaan sehari-hari seperti memilah sampah, menghemat air, atau menggunakan barang-barang ramah lingkungan. Sementara itu, di sekolah guru dapat memperkuatnya melalui pembelajaran formal yang lebih terstruktur, misalnya lewat mata pelajaran, proyek lingkungan, atau kegiatan ekstrakurikuler bertema hijau.

Kolaborasi yang baik antara rumah dan sekolah akan menciptakan konsistensi sehingga anak tidak bingung dengan aturan yang berbeda. Anak juga perlu diberi ruang untuk berpartisipasi aktif, baik dalam bentuk kegiatan sederhana di rumah maupun proyek kelompok di sekolah. Dengan cara ini, anak tidak hanya belajar teori tentang lingkungan, tetapi juga membangun sikap peduli melalui pengalaman nyata. Konsistensi dan keterlibatan aktif inilah yang menjadi kunci keberhasilan Green Education dalam membentuk karakter anak.

Tantangan dan Solusi

Mengajarkan anak untuk peduli lingkungan tentu bukan hal yang mudah, karena ada beberapa tantangan yang sering dihadapi. Salah satunya adalah minimnya kesadaran dari anak maupun orang tua sendiri. Banyak orang masih menganggap menjaga lingkungan sebagai hal sepele, sehingga tidak menjadi prioritas dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, keterbatasan fasilitas seperti tempat sampah terpilah, area hijau, atau program ramah lingkungan di sekolah juga membuat anak sulit membiasakan perilaku peduli lingkungan. Tantangan lainnya datang dari gaya hidup modern, di mana penggunaan plastik sekali pakai, konsumsi berlebihan, serta kebiasaan instan seringkali lebih dipilih karena dianggap praktis.

Hal yang Dapat Dilakukan untuk Mengajarkan Menjaga Kebersihan pada Siswa
Diperlukan generasi yang sadar akan lingkungan dan bisa mengajak orang lain untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Guru dan orang tua memiliki peran penting untuk mengajarkan kebersihan lingkungan pada anak sejak dini.

Namun, tantangan tersebut bukan berarti tidak bisa diatasi. Solusi yang dapat dilakukan adalah memulai dari hal-hal sederhana, seperti membiasakan anak membawa botol minum sendiri, menggunakan kantong belanja kain, atau menanam satu pohon kecil di rumah. Orang tua dan sekolah juga dapat melibatkan komunitas, misalnya mengikuti kegiatan kerja bakti, kampanye lingkungan, atau program penghijauan. Selain itu, penting untuk membangun lingkungan yang mendukung, baik di rumah maupun sekolah, sehingga anak merasakan konsistensi dalam aturan dan teladan yang diberikan. Dengan langkah kecil yang dilakukan secara terus-menerus, karakter peduli lingkungan pada anak dapat terbentuk dengan baik meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Menanamkan karakter peduli lingkungan pada anak di era Green Education memang membutuhkan proses, kesabaran, dan teladan yang konsisten. Namun, setiap langkah kecil yang dilakukan akan membawa dampak besar bagi masa depan. Dengan dukungan orang tua, sekolah, dan lingkungan sekitar, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang sadar, bertanggung jawab, serta mencintai bumi tempat mereka tinggal. Pada akhirnya, membentuk anak yang peduli lingkungan berarti kita juga sedang berinvestasi untuk menciptakan dunia yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan.

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.