Beberapa Hal yang Perlu Diperbaiki dalam Pendidikan Indonesia
Indonesia menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan terbesar di dunia tepatnya berada di posisi keempat. Lajunya peningkatan akses pendidikan disertai dengan jumlah siswa sekitar 53 juta dan guru 3,4 juta di 270 sekolah. Hal tersebut ternyata tidak sebanding dengan peningkatan kemampuan siswa di Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan skor PISA terakhir Indonesia yang berada di peringkat ke 74 dari 79 negara yang mengikuti survei di tahun 2018. Perolehan skor Indonesia ini jauh berada di bawah rata-rata internasional.
PISA (Programme for International Student Assessment) merupakan survei internasional oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) untuk menguji dan mengevaluasi pengetahuan siswa yang berusia 15 tahun. Rendahnya angka PISA tahun 2018 menunjukkan bahwa kualitas pendidikan Indonesia yang masih cukup rendah. Oleh karena itu, diperlukan perhatian dan perbaikan yang serius dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Indonesia baik dalam pendidikan formal atau informal. Hal tersebut dikarenakan selain akses pendidikan, pendidikan yang berkualitas juga menjadi tantangan perlu diatasi oleh dunia pendidikan Indonesia. Hal ini tentunya menjadi tanggung jawab pihak yang berkecimpung di dunia pendidikan.
Kualitas pendidikan yang meningkat dan akses pendidikan yang merata akan menjadi kunci utama untuk membentuk generasi bangsa yang cerdas, berdaya saing, dan bermutu. Umumnya, mutu pendidikan Indonesia yang rendah disebabkan masalah efektivitas dan efisiensi maupun standardisasi yang ditetapkan dalam pengajaran.
Sementara itu, masalah pendidikan Indonesia secara khusus berkaitan dengan kurangnya sarana fisik, kualitas dan kesejahteraan guru, rendahnya prestasi siswa, pemerataan, bahkan biaya pendidikan yang tidak terjangkau oleh segala kalangan. Oleh karena itu, Mendikbudristek Nadiem Makarim melakukan beberapa terobosan dalam perbaikan pendidikan Indonesia.
Berikut ini beberapa perbaikan yang diupayakan pemerintah pusat terhadap kualitas pendidikan Indonesia
1. Perbaikan Infrastruktur dan Teknologi
Infrastruktur merupakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses belajar seperti ruang kelas, laboratorium, serta teknologi informasi dan komunikasi guna meningkatkan mutu pendidikan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa digitalisasi di dalam dunia pendidikan memiliki peranan penting untuk mengakses pendidikan yang berkualitas apalagi di era Revolusi Industri 4.0 saat ini. Dengan dunia tanpa batas, siswa bisa belajar banyak hal dari berbagai sumber, terutama internet. Perkembangan teknologi ini harus dimanfaatkan dengan maksimal agar cakap dan tepat sasaran untuk mengatasi permasalahan terhadap kualitas pembelajaran dan akses pembelajaran berkualitas di beberapa wilayah di Indonesia.
Oleh sebab itu, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mendukung program Kemendikbud dengan melakukan pengembangan tak hanya pembangunan infrastruktur transformasi digital melainkan mendukung tersedianya jumlah talenta digital yang memadai melalui Gerakan Nasional Literasi Digital. Hal tersebut disebabkan karena pemanfaatan teknologi dalam transformasi pembelajaran menjadi tantangan untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang dibutuhkan dalam sistem pendidikan saat ini.
Lebih lanjut, Kemendikbud juga akan mendorong platform atau kanal teknologi pendidikan yang berbasis gawai atau mobile untuk digunakan. Selain itu, mereka berusaha menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi pendidikan kelas dunia agar dapat memberikan akses pemerataan teknologi pendidikan ke seluruh wilayah di Indonesia tanpa terkecuali.
2. Perbaikan Kebijakan, Prosedur, Pendanaan, dan Otonomi untuk Satuan Pendidikan
Untuk meningkatkan kualitas guru, Kemendikbud menerapkan kebijakan berupa menyelenggarakan transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) agar meningkatkan kualitas pengajar baru dan mendorong pusat pelatihan guru di sekolah-sekolah lainnya. Lebih lanjut, Kemendikbud juga akan mempermudah pendanaan dengan mengembangkan Marketplace BOS online untuk meningkatkan transparansi dan fleksibilitas kepala sekolah agar bisa meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga dana yang dianggarkan dan dikeluarkan dapat tepat guna.
3. Perbaikan Kepemimpinan, Masyarakat maupun Budaya
Strategi transformasi kepemimpinan ke depannya melalui kepala sekolah yang akan dipilih dari guru terbaik sesuai kemampuan kepemimpinan maupun kemampuan diri lainnya. Selanjutnya, pemerintah akan menjalin kemitraan dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat maupun penggerak budaya untuk mendorong keberhasilan organisasi penggerak yang akan membantu dan mendampingi guru di sekolah penggerak nantinya.
4. Perbaikan Kurikulum, Pedagogik, serta Asesmen
Salah satu strategi perubahan pendidikan Indonesia yang dilakukan adalah menyederhanakan kurikulum yang akan dibuat agar lebih fleksibel dan berorientasi terhadap kompetensi yang akan dicapai. Selanjutnya, asesmen berkala juga akan dilakukan untuk mengetahui target kompetensi yang sudah dicapai.
Kemudian, transformasi dalam standar penilaian dilakukan oleh pemerintah dengan cara menerapkan standar penilaian global untuk mengukur kinerja sekolah dalam pencapaian literasi dan numerasi para siswanya. Pasalnya, dua kompetensi tersebut menjadi fokus tes Internasional dalam PISA dan tes lainnya
Berbagai upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah upaya mewujudkan pendidikan berkualitas tersebut dituangkan dalam konsep kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan sejak 2019. Merdeka Belajar diharapkan menjadi payung kebijakan utama dalam transformasi sistem pendidikan di Indonesia untuk mencapai sumber daya manusia berkualitas.
Konsep Merdeka Belajar yang diusung oleh pemerintah untuk perbaikan pendidikan bukan berarti membiarkan siswa untuk belajar secara bebas tanpa bimbingan guru, melainkan penekanan proses belajar di mana siswa difasilitasi untuk mendapatkan pembelajaran yang bermakna, penuh kreativitas, dan mendorong terbangunnya motivasi. Oleh karena itu, dalam Kurikulum Merdeka diperlukan kecakapan dan kemampuan guru di dalam menjalankan proses pembelajaran peserta didik agar mampu memiliki kompetensi bersaing seperti kemampuan komunikasi yang baik, kreatif, berpikir kritis, mampu bekerja sama tim, serta yang tak kalah penting memiliki karakter diri sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
Sistem pendidikan Indonesia direvitalisasi melalui program Merdeka Belajar untuk membangun kompetensi utama agar belajar menjadi pengalaman menyenangkan bagi siswa, adanya sistem terbuka dan kerja sama dari berbagai pihak pemangku kepentingan serta menyediakan pelatihan guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar. Kemudian, di bidang kurikulum, Merdeka Belajar akan berfokus pada soft skill dan pengembangan karakter peserta didik dengan memasukkan profil pelajar Pancasila di dalamnya.
Untuk kategori pedagogi, Merdeka Belajar mendorong kompetensi dan nilai-nilai sesuai dengan kebutuhan siswa sedangkan sistem penilaian akan bersifat formatif dan berdasarkan portofolio. Berikut fokus utama yang menjadi target pelaksanaan Merdeka Belajar, yaitu:
- Skor PISA Indonesia mengalami peningkatan dengan nilai 451 untuk Literasi, 407 Numerasi, serta 451 untuk Sains.
- Sekolah penggerak mencapai angka 30 ribu sekolah
- Guru yang lulus PPG baru mencapai angka 400 ribu guru
- Guru penggerak di angka 300 ribu guru
- Kepala sekolah yang diangkat dari guru penggerak bisa mencapai angka 150 ribu.
Sinergi dan Kolaborasi Bersama dalam Transformasi Pendidikan Indonesia
Dalam rangka mengimplementasikan kurikulum merdeka di satuan pendidikan, Kemendikbudristek menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah serta layanan komunitas di tingkat pusat atau daerah.
Transformasi pembelajaran dalam pendidikan Indonesia kini diimplementasikan dalam Kurikulum Merdeka melalui Platform Merdeka Mengajar, Komunitas Belajar, maupun serial Webinar melalui Zoom atau Google Meet. Pemanfaatan teknologi dan media dalam satuan pendidikan ini diharapkan dapat memberi ruang untuk menciptakan kurikulum operasional yang lebih konstektual, fleksibel, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu juga dapat mendorong lingkungan belajar yang lebih inovatif dan kreatif serta mandiri.
Demikian beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam pendidikan Indonesia saat ini. Semoga dengan adanya upaya perbaikan dari pemerintah terhadap kekurangan sistem pendidikan Indonesia yang disertai pula dengan rendahnya kualitas dan prestasi peserta didik ini dapat memberikan semangat yang lebih bagi siswa. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka dalam proses belajar, menumbuhkan percaya diri, hingga memiliki karakter positif sesuai dengan nilai-nilai Pancasila hingga terwujudlah generasi unggul di masa mendatang.