Apa Saja yang Dipelajari saat Mengambil Magister Pendidikan?
Semua orang pasti ingin mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Di Indonesia, terdapat beberapa tingkat pendidikan. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sarjana (S1), Magister (S2), hingga Doktor (S3). Semua itu perlu dilewati siswa di Indonesia setahap demi setahap hingga mencapai tingkat pendidikan yang diinginkan.
Pemerintah sendiri mencanangkan wajib belajar selama 12 tahun, yaitu pada tingkat pendidikan SD, SMP, hingga SMA. Siswa SD perlu melewati masa belajar 6 tahun untuk dapat lanjut ke tingkat SMP. Siswa SMP perlu melewati masa belajar 3 tahun untuk dapat lanjut ke tingkat SMA. Sedangkan siswa SMA perlu melewati masa belajar 3 tahun untuk dapat lulus dan melanjutkan pendidikan di tahap universitas.
Pemerintah memang hanya mewajibkan pendidikan selama 12 tahun. Akan tetapi, ijazah Sarjana, Magister, dan Doktor, kini banyak dijadikan standar seleksi penerimaan karyawan baru bagi perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Semakin tinggi pendidikan maka peluang mendapatkan pekerjan semakin banyak. Hal ini terjadi akibat globalisasi yang menggunakan hukum alam yaitu siapa yang memiliki kualifikasi lebih baik maka dialah yang menjadi pemenangnya.
Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan segalanya sejak jauh-jauh hari, terutama bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya hingga jenjang tertinggi. Atau paling tidak hingga anak mendapat gelar Magister atau S2 jika ia mengambil jurusan pendidikan saat mengenyam pendidikan di tingkat S1. Biasanya, mereka yang memutuskan untuk mengambil studi S2 Pendidikan adalah agar dapat menjadi dosen di sebuah universitas.
Nah, sebelum anda memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat Magister atau S2, anda harus mengetahui terlebih dulu tentang S2. Cek tulisan berikut ya!
S2 Memiliki Topik Pembelajaran yang Lebih Spesifik
Seperti yang sudah kita ketahui dari cerita masyarakat, tingkat pendidikan S2 mengharuskan mahasiswanya untuk memilih topik pembelajaran yang lebih spesifik dibandingkan S1. Sejak awal pendaftaran, calon mahasiswa harus menentukan terlebih dulu tentang fokus materi yang ingin diambil.
Ada beberapa jenis Magister Pendidikan yang dapat diambil, seperti Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Jasmani, hingga Pendidikan Dasar. Anda bisa memilih sesuai dengan minat yang anda miliki.
Kualifikasi Lulusan S2
Jika Anda sudah memikirkan jurusan yang ingin Anda ambil pada tingkat pendidikan S2, selanjutnya yang perlu Anda ketahui yaitu kualifikasi lulusan S2. Kualifikasi lulusan S2 (KKNI Level 8) telah diatur dalam Perpres Nomor 8 Tahun 2012 yaitu sebagai berikut:
- Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan seni yang ada di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset hingga menghasilkan karya yang inovatif dan teruji.
- Mampu menyelesaikan permasalahan Sains, teknologi, dan seni yang ada di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau pendekatan multidisipliner.
- Mampu mengelola riset atau pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan bidang keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan secara nasional maupun internasional.
Apa Saja yang Dipelajari saat Mengambil Magister Pendidikan?
Sejatinya, materi yang dipelajari ketika kita memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 itu menyesuaikan dengan jenis Magister Pendidikan yang dipilih. Akan tetapi, Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 sudah mengatur tentang ketrampilan umum yang harus dimiliki oleh lulusan Program Magister dan menjadi patokan rancangan pembelajaran masing-masing universitas. Keterampilan umum yang dimaksud meliputi:
1. Mengembangkan Pemikiran yang Logis, Kritis, Sistematis, dan Kreatif
Lulusan Magister harus mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif. Hal ini dipelajari melalui penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang berhasil diciptakan. Penelitian ilmiah dan penciptaan desain atau karya seni tersebut memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya.
Selain itu, mahasiswa Magister akan mempelajari bagaimana cara menyusun konsep ilmiah dan hasil kajian berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis atau bentuk lain yang setara. Konsepsi ilmiah dan hasil kajian yang dibuat kemudian diunggah dalam laman perguruan tinggi atau diterbitkan pada jurnal ilmiah terakreditasi maupun diterima di jurnal internasional.
2. Melakukan Validasi Akademik atau Kajian yang Sesuai dengan Bidang Keahliannya
Lulusan Magister akan mempelajari bagaimana melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang keahliannya. Hal ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat atau industri yang relevan melalui pengembangan pengetahuan dan keahliannya
3. Menyusun Ide, Hasil Pemikiran, dan Argument Saintifik
Pada kesempatan ini lulusan Magister S2 diharapkan mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argumen saintifik secara bertanggungjawab dan berdasarkan etika akademik. Tidak hanya itu saja, seorang Magister S2 juga harus pandai berdialog untuk mengkomunikasikan ide, hasil pemikiran, dan argumen saintifik yang sudah dirancang kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas melalui media komunikasi yang tersedia.
4. Mengidentifikasi Bidang Keilmuan yang Menjadi Objek Penelitian
Lulusan Magister akan mempelajari cara mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi objek penelitiannya. Ia juga akan belajar tentang bagaimana cara memposisikan bidang keilmuan tersebut ke dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui pendekatan interdisiplin atau multidisiplin.
5. Mengambil Keputusan Berdasarkan Kajian Analisis atau Eksperimental
Lulusan Magister tidak membuat solusi secara asal, tetapi berdasarkan fakta. Mereka akan mempelajari cara mengambil keputusan berdasarkan kajian analisis atau eksperimental terhadap informasi dan data ketika menjalankan perkuliahan S2. Pengambilan keputusan tersebut bertujuan untuk menyelesaikan masalah pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora.
6. Mengelola, Mengembangkan, dan Memelihara Jaringan Kerja
Semua orang tidak bisa benar-benar seorang diri dalam melakukan pekerjaannya, termasuk lulusan Magister. Oleh karena itu, mahasiswa Magister akan mempelajari bagaimana cara agar mereka mampu mengelola, mengembangkan, dan memelihara jaringan kerja dengan kolega. Kolega yang dimaksud yaitu rekan sejawat di dalam lebaga dan komunitas penelitian yang lebih luas.
7. Meningkatkan Kapasitas Pembelajaran secara Mandiri
Lulusan Magister akan diajarkan cara untuk meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dalam kelas yang mereka ikuti.
8. Menjaga Data Hasil Penelitian
Plagiasi merupakan hal buruk untuk dilakukan di mana pun kita berada, termasuk di dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, setiap lulusan Magister harus mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data hasil penelitian yang mereka lakukan. Hal ini bertujuan untuk menjamin kesahihan penelitian tersebut dan mencegah plagiasi yang dapat terjadi.
Yang terpenting sebelum Anda melanjutkan kehidupan sebagai mahasiswa S2 adalah mempersiapkan hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk melanjutkan studi S2. Ada 8 hal yang perlu anda siapkan untuk melanjutkan studi S2 yaitu:
- Tentukan alasan; Mengapa anda perlu lanjut S2?
- Pilih jurusan dan kampus yang tepat
- Perhatikan Indeks Prestasi Kumulatif pada jenjang S1
- Buat persiapan untuk tes akademik dan tes bahasa Inggris
- Pikirkan tema penelitian untuk thesis
- Siapkan biaya pendidikan S2
Demikian artikel mengenai hal-hal yang dipelajari saat mengambil Magister Pendidikan. Semoga bermanfaat!