Apa itu Sekolah Adiwiyata dan Bagaimana Pelaksanaannya?

edukasi 20 Mar 2021

Menciptakan budaya dan kebiasaan cinta lingkungan tidak lah mudah. Masyarakat harus saling bekerja sama untuk melindungi bumi yang dihuni bersama. Untuk mewujudkannya secara bertahap, pemerintah membuat program pendukung dari banyak aspek. Di bidang pendidikan pun, mindset untuk menjaga alam sudah harus diajarkan pada setiap siswa.

Oleh karena itu muncul lah istilah sekolah adiwiyata. Program ini adalah salah satu upaya pemerintah agar bumi kita tetap sehat. Tidak hanya itu, lingkungan belajar pun menjadi lebih nyaman dan meyenangkan.

Program Sekolah Adiwiyata

Apakah sekolah Anda belum pernah mengikuti program Adiwiyata? Program ini merupakan suatu wujud keseriusan pemerintah dalam mengelola lingkungan. Mereka ingin menjaga bumi melalui pendidikan. Kebijakan ini secara resmi tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup no. 5 tahun 2013. Isinya secara garis besar adalah upaya untuk melestarikan lingkungan hidup dalam sektor pendidikan yang disebut dengan Program Sekolah Adiwiyata.

Kegiatan ini sangat penting karena dapat mendorong semangat para pelajar dalam menjaga lingkungan. Setidaknya, siswa mampu bertanggung jawab terhadap alam di sekitarnya. Dampaknya pun akan sangat besar. Ketika sejak dini para guru sudah menanamkan rasa cinta lingkungan dalam diri mereka, maka di luar sekolah pun mereka akan terus menerapkan kebiasaan yang diajarkan di sekolah.

Sikap tersebut tentu dapat terus menular kepada orang lain yang dikenalnya. Betapa hebatnya jika keberadaan mereka mampu membawa perubahan yang baik dalam hidup bersih dan sehat. Hal ini pastinya menjadi sebuah pencapaian yang selalu diharapkan oleh pemerintah dan pihak sekolah.

3 Prinsip Program Adiwiyata

Gelar Adiwiyata yang dianugerahkan kepada beberapa sekolah harus menjalankan tiga prinsip dasar. Prinsip-prinsip ini menjadi landasasan kuat dari awal dimulainya program hingga dalam waktu yang panjang. Berikut ini prinsip yang harus Anda ketahui untuk menjalankan program sekolah cinta lingkungan:

1. Edukatif

Segala kegiatan yang berlangsung di sekolah harus edukatif. Edukasi yang diutamakan adalah didikan tentang pengelolaan dan cinta lingkungan hidup. Siswa dilatih untuk menjadi peka terhadap situasi di sekitarnya.

Mencintai bumi dengan cara yang menyenangkan pasti akan lebih bermakna dan melekat dalam ingatan siswa. Oleh karena itu, peran guru sangat lah penting dalam mendampingi peserta didiknya. Mereka tidak hanya mampu mengajar pelajaran wajib di sekolah. Namun juga bisa menciptkan nuansa belajar bersama alam secara kompeten.

Dibutuhkan training khusus untuk para guru agar bisa kompak dan lebih mudah mendampingi siswa. Pihak sekolah tidak serta merta menyerahkan amanah tanpa bekal pada mereka. Jika tanpa persiapan yang matang, pelaksanaan edukasi kepada siswa untuk mencapai predikat Sekolah Adiwiyata akan sulit diraih.

2. Partisipasif

Sangat berkaitan dengan poin pertama, prinsip partisipasif wajib menyertainya. Dibutuhkan kolaborasi aktif antar semua elemen masyarakat di sekolah. Tidak lah menjadi ideal jika tingkat partisipasi rendah dari murid maupun guru, bahkan pedagang dan petugas kebersihan sekolah juga menunjang akan keberhasilan ini.

Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang kompak. Bersama-sama bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan hidup yang sehat dan damai. Prinsip ini akan sangat terlihat dari tingkah laku penghuninya. Semisal, merasa bersalah ketika membuang sampah tidak pada tempatnya. Atau contoh lain, seorang siswa menjadi sigap saat melihat siswa lain merusak tanaman.

7 Cara Mengasah Kemampuan Kolaborasi di dalam Kelas
Model pembelajaran kolaboratif ini cukup populer dipakai dalam aktivitas KBM selama ini karena mampu melibatkan seluruh siswa secara aktif dan interaktif.

3. Berkelanjutan

Kemudian prinsip yang ketiga adalah berkelanjutan. Dalam artian, kegiatan yang dibuat pihak sekolah dalam rangka program Adiwiyata ini punya masa yang panjang. Terus ditindaklanjuti hingga menjadi sebuah ciri khas dari sekolah tersebut.

Kegiatan yang sifatnya sementara tidak masuk dalam prinsip program ini. Hal tersebut karena diharapkan lembaga pendidikan dapat mewariskan program yang dinamis berbasis lingkungan. Oleh karena itu lah pemerintah terus mengadakan penganugerahan setiap tahun.

Kriteria dalam Menerapkan Program Sekolah Adiwiyata

Elain tiga prinsip di atas, sekolah yang hendak melaksanakan program Sekolah Adiwiyata harus memenuhi 4 kriteria yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.  Jika Anda ingin sekolah yang sedang Anda kelola berhasil meraih gelar Adiwiyata, penuhi terlebih dahulu hal-hal berikut ini:

1. Berwawasan Lingkungan

Dikarenaka program Sekolah Adiwiyata adalah sekolah berbasis cinta lingkungan, tentu wawasan mengenai hal tersebut menjadi poin utama. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan harus dikuasai oleh siswa dan guru.

Visi dan misi sekolah menmiliki tujuan yang jelas arahnya pada wawasan lingkungan. Dengan demikian perencaan beserta anggaran kegiatan akan terkontrol dengan baik sesuai tujuan yang ingin dicapai.

2. Melaksanakan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Dalam setiap mata pelajaran, terdapat kurikurum berbasis lingkungan yang menjadi pegangan tenaga pendidik.  Para guru harus bisa mengajarkan konsep tersebut secara tepat. Tentunya dengan cara yang menyenangkan agar siswa dapat memahami dengan baik.

Menjadi sebuah tentangan tersendiri dalam pelaksanaannya bagi guru. Namun menjadi pencapaian yang luar biasa apabila semua elemen sekolah punya kecintaan kepada alam sekitarnya dan bersama-sama punya rasa tanggung jawab. Jadi, jangan menyerah, Cekgu!

3. Kegiatan Nyata dalam Mencintai Alam

Tidak hanya berupa teoritis, secara praktis kegiatan mencintai alam harus diimplementasikan. Setiap hari di kawasan sekolah, aspek cinta lingkungan menjadi perhatian utama. Guru dan siswa bisa melakukan berbagai kegiatan yang edukatif seperti bercocok tanam, mendalami unsur-unsur yang ada dalam makanan yang dikonsumsi melakukan eksperimen lingkungan, dan lain sebagainya.

4. Pengelolaan Sarana Sekolah Ramah Lingkungan

Akan sangat tampak perbedaan sekolah yang menerapkan konsep adiwiyata dan tidak. Pengelolaan sarana sekolah yang ramah lingkungan adalah salah satu ciri-cirinya. Terdapat ruang terbuka hijau yang sekaligus bisa menjadi tempat belajar di luar kelas. Adanya kegiatan pendauran kertas oleh siswa, membuat jamu-jamu tradisional, menyediakan tempat cuci tangan di banyak titik, berhenti menggunakan bahan plastik untuk wadah semua makanan yang dijual di kantin, dan masih banyak contoh lainnya.

Proses dan Teknis Pelaksanaan

Untuk menjalankan program Sekolah Adiwiyata, tidak serta merta langsung jalan secara mandiri. Ada prosedur yang harus dilakukan pihak sekolah. Sistem penilaian dari program ini dilakukan sekali dalam setahun. Prosesnya bertahap mulai dari tingkat kota/kabupaten hingga tingkat nasional.

Sekolah Anda harus mendaftarkan diri untuk mengikuti program Adiwiyata dengan cara mengirimkan permohonan penilaian secara tertulis. Permohonan tersebut dikirimkan kepada tim penilai di tingkat kota atau kabupaten. Kemudian setelah penilaian berlangsung, nilainya akan dikirimkan kepada tim penilai provinsi. Mereka akan meninjau kembali dan memperhatikan secara detail pencapaian apa saja yang dimiliki oleh sekolah Anda.

Tahap tersebut akan terus berlangsung hingga ke tingkat nasional dengan prosedur yang sama. Setelah dari tim penilai nasional, hasilnya baru akan diserahkan kepada menteri lingkungan hidup melalui dewan pertimbangan adiwiyata.

Jika sekolah Anda memenuhi semua kriteria dan berhasil mendapat gelar sekolah Adiwiyata, maka penyelenggara akan menyalurkan dana pendampingan. Dana tersebut ditujukan untuk membiayai kebutuhan sekolah yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup.

7 Hal Inspiratif dari Konsep Sokola Rimba Butet Manurung
Sokola Rimba adalah sekolah binaan yang dibuat oleh Butet pada tahun 2003 di daerah Jambi. Sokola Rimba berasal dari kata sering yang digunakan oleh orang rimba (dialek dalam bahasa melayu) yang memiliki arti belajar. Sokola Rimba dapat diartikan sebagai tempat belajar orang-orang rimba.

Apakah Anda tertarik untuk mengikutsertakan peserta didik Anda pada program keren ini?

Miela Baisuni

Freelance content writer & social media specialist, traveller.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.