Apa Itu Gratifikasi Tertunda dan 5 Alasannya Menjadi Kunci Kesuksesan Belajar Anak
Apa sih yang dimaksud dengan gratifikasi tertunda? Gratifikasi tertunda merupakan suatu kemampuan menahan diri untuk mendapatkan kepuasan. Kemampuan untuk menahan diri berkaitan dengan keterampilan dalam melatih kesabaran dan mengontrol diri. Sehingga bisa dikatakan bahwa gratifikasi tertunda ini sangat berkaitan dengan pengaturan diri seseorang. Dengan keterampilan ini jugalah anak-anak bisa berkembang dengan baik. Lantas, apakah Anda percaya bahwa gratifikasi tertunda kunci kesuksesan belajar anak?
Sebelumnya Funder dan Block melakukan penelitian psikoanalitik yang membahas tentang penyeimbangan keinginan dan kesenangan seseorang, kemudian Funder dan Block menemukan hasil bahwa impulsif atau kurangnya pengontrolan ego dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam menahan diri dalam mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Apabila seseorang tidak bisa mengontrol keinginannya dan tidak mudah puas dengan apa yang dimilikinya dapat membaut seseorang menjadi pribadi yang egois dan keras kepala. Sifat yang seperti ini cenderung membentuk karakter anak tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Seseorang yang bersikap egois dan keras kepala cenderung tidak mudah mengalah dan ingin menang sendiri.
Secara umum, kemampuan pengendalian diri sangat diperlukan dalam memenuhi tuntutan lingkungan, baik di sekolah ataupun luar sekolah. Dengan melakukan pengendalian diri, Anda dapat menunda rasa penyesalan di akhir. Mengapa dapat dikatakan seperti itu? Apabila kita mengambil salah satu kondisi seperti terdapat diskon besar-besaran di salah satu pusat perbelanjaan di kota, orang-orang yang konsumtif cenderung akan gelap mata dan tidak mempedulikan hari esok. Perilaku mereka yang konsumtif akan menimbulkan jejak penyesalan di akhir bulan, kemudian menyebabkan mereka kesulitan secara finansial.
Dengan memperhatikan kasus sebelumnya, Anda dapat mengaplikasikannya pada anak-anak di sekolah. Apabila mereka terlalu fokus dalam meraih hasil yang tinggi dan terlalu berambisi dalam mendapatkan apa yang diinginkannya, pada akhirnya akan memberikan dampak negatif dan dapat memicu anak untuk melakukan tindakan kejahatan kepada lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak Anda, awasi dan bimbinglah mereka untuk belajar bersyukur dengan apa yang dimilikinya sekarang. Jangan pernah mengutamakan kepuasan untuk di atas kepentingan pribadi dan bersama.
Kepuasan seseorang dalam menunda dan menahan kepuasan yang dimilikinya berkaitan dengan keterampilan dalam melatih kesabaran untuk mampu menguasai pengendalian diri. Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menunda kepuasannya dibagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut.
Faktor yang Dapat Menunda Gratifikasi
1. Strategi Pikiran
Strategi pengendalian pikiran adalah faktor utama yang dapat menunda gratifikasi pada seseorang. Dengan belajar untuk menguasai keinginan yang tiba-tiba terbesit di dalam pikiran dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam menunda kepuasan. Selain itu, Anda juga dapat melakukan pengalihan pikiran ketika Anda tiba-tiba tertarik dengan sesuatu yang tidak penting. Dalam konteks ini Anda diminta untuk bisa selalu fokus dengan apa yang seharusnya dilakukan, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif dapat menguasai pikiran Anda. Beberapa peneliti juga pernah berpendapat bahwa dengan memfokuskan pada kemungkinan yang mengatur pilihan untuk menunda penguatan dan kepuasan serta belajar bagaimana memanipulasi pikiran akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan dan mencegah seseorang untuk melangsungkan kepuasannya.
2. Lingkungan Sekitar
Selanjutnya lingkungan juga memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menunda gratifikasi. Sebelum bertindak dalam melakukan sesuatu dan mengambil keputusan secara matang-matang, Anda dapat take a rest for a minute dan memperhatikan lingkungan sekitar Anda, apakah itu sudah pilihan terbaik? Apakah keputusan Anda tidak menimbulkan dampak negatif ke depannya? Dengan menerapkan cara tersebut, Anda dapat menunda gratifikasi pada diri Anda.
3. Sharing
Dengan sharing permasalahan dan pemikiran Anda kepada orang tua, keluarga atau sahabat terdekat Anda, Anda dapat menunda gratifikasi. Adanya pemikiran untuk melakukan sesuatu (seperti belanja, menyontek dan mencuri) biasanya terjadi karena faktor luar yang terlihat indah juga menarik perhatian dan seseorang kurang mampu dalam mengendalikan diri. Oleh karena itu, sangat bagus bagi Anda untuk selalu sharing dengan orang-orang terdekat Anda supaya dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Setelah mengetahui beberapa faktor yang dapat menunda gratifikasi, kini kita akan membahas tentang mengapa gratifikasi tertunda kunci kesuksesan belajar anak. Berikut adalah penjelasannya.
5 Alasan Gratifikasi Tertunda Merupakan Kunci Kesuksesan Belajar Anak
1. Menekan Rasa Ambisius yang Berlebihan
Sesuatu yang berlebihan tentunya tidak baik bagi kelangsungan hidup, terutama rasa ambisius. Ambisius merupakan keinginan untuk mencapai sesuatu. Dalam hal ini, rasa ambisius bisa memberikan dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang didapat dari ambisius yaitu dapat memacu motivasi seseorang untuk meraih cita-citanya. Sementara itu dampak negatif yang ditimbulkan dari sifat ambisius seseorang yaitu dapat membuat seseorang menjadi gelap mata dan tidak mampu membedakan tindakan yang baik dan jahat. Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang untuk bisa menahan kepuasannya agar tidak menimbulkan dampak negatif.
2. Dapat Berpikir Positif
Gratifikasi tertunda mengajarkan seseorang untuk melatih kesabarannya. Dengan bersabar Anda dapat melatih pemikiran Anda untuk menjadi lebih positif. Sebagai seorang peserta didik, berpikir positif merupakan kunci utama untuk sukses dalam belajar. Kerap kali anak sering merasakan pesimis dan tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan berpikir positif anak-anak Anda bisa menjadi lebih mandiri dan meninggalkan rasa pesimis yang ada di dakam dirinya.
3. Tidak Mudah Terpengaruh Oleh Keadaan Sekitar
Dengan gratifikasi tertunda Anda dapat menahan zona nyaman yang telah Anda buat. Seseorang yang bisa menahan kemauannya dan bisa bersikap sabar tidak akan mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar yang mungkin dapat memberikannya dampak negatif. Begitu juga dengan anak-anak, dengan melatih kemampuan mereka dalam menahan keinginannya, mereka tidak akan mudah terpengaruh dengan pengaruh jahat yang ingin membawa mereka hancur, seperti tawuran, bolos sekolah dan menyontek.
4. Dapat Meningkatkan Kemampuan Akademik Anak
Selain belajar, anak-anak memiliki kesempatan untuk bermain di sekolah. Apabila mereka tidak bisa menahan keinginannya untuk selalu bermain, tentu saja kemampuan akademik mereka tidak akan berkembang dan meningkat. Sehingga nilai mereka akan menurun dan tidak bisa meraih cita-citanya. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anak dalam menahan keinginannya.
5. Menjadi Pribadi yang Lebih Aktif dan Kreatif
Anak-anak yang terlihat aktif di sekolah seperti berorganisasi, ikut olimpiade dan menjadi aktif dalam ekstrakulikuler merupakan anak-anak yang berhasil menahan keinginannya untuk memuaskan keinginannya untuk selalu bermain di sekolah. Maka dari itu penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anak Anda untuk selalu mengingat kewajibannya sebagai anak dan pelajar di sekolah. Terkadang anak-anak sering kali melupakan kewajibannya dan mengabaikannya begitu saja. Kejadian ini kerap kali terjadi saat anak-anak mulai beranjak remaja dan sibuk mencari jati dirinya.
Dalam menyukseskan pendidikan anak, sebagai orang tua Anda tidak boleh luput dan tidak bersikap awas terhadap perkembangan akademik mereka. Seperti pernyataan mengenai faktor-faktor yang dapat menunda gratifikasi dan beberapa alasan yang mengatakan bahwa gratifikasi tertunda menjadi kunci kesuksesan belajar anak, Anda sudah bisa mengambil tindakan tentang langkah yang dapat Anda terapkan selanjutnya. Apakah harus membebaskan anak-anak Anda dalam bertindak atau mengawasinya.