Alasan Tidak Memposting Data Pribadi Anak di Sosial Media
Setiap orang tentu memiliki kebebasan tersendiri untuk menggunakan atau memanfaatkan internet dan media sosial berdasarkan tujuannya. Mulai dari mencari teman, memudahkan komunikasi, membangun relasi pekerjaan, bersilaturahmi dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, dalam membuat akun media sosial lebih baik Anda tidak memposting data pribadi atau keluarga secara lengkap, karena hal tersebut memudahkan seseorang untuk meretas informasi mengenai diri Anda.
Terlebih, saat ini sudah banyak perusahaan yang melakukan penjualan data penting pengguna internet, dimana data-data Anda dijual ke pihak ketiga. Meskipun semakin lengkap data yang Anda masukkan di media sosial, semakin mudah mendapatkan teman. Namun hal tersebut juga memperbesar risiko terkena kejahatan dunia maya.
Memposting informasi pribadi anak secara berlebihan di sosial media bisa membahayakan anak anda
Begitu pula dengan para orang tua yang suka memposting data pribadi anak atau mengunggah foto anak di akun media sosialnya. Tahukah Anda, bahwa hal tersebut membawa dampak yang berbahaya untuk Anda dan anak Anda? Terlebih bila Anda sering membagikan informasinya untuk publik secara berlebihan.
Bukan bermaksud untuk menakut-nakuti, Namun sebagai orang tua sudah sepatutnya Anda lebih berhati-hati dalam menyebarkan info atau mengunggah hal yang berkaitan dengan anak di ruang publik. Karena Anda tidak mengetahui pasti seberapa mungkin bahaya tersebut mengincar buah hati Anda. Sebagai orang tua, pasti tidak mau kan melihat anaknya dalam bahaya dan menjadi incaran kejahatan. Justru sebaliknya, Anda ingin buah hati Anda selamat dan terlindungi.
Alasan untuk tidak memposting data pribadi anak di sosial media
Oleh sebab itu, sebaiknya mulai sekarang Anda melindungi privasi anak di sosial media. Berikut ini kami telah merangkum alasan untuk tidak memposting data pribadi anak di sosial media, diantaranya adalah:
1. Dijadikan Meme
Meme yang biasa ada di sosial media memang menghibur. Namun bagaimana bila meme tersebut menggunakan foto atau gambar anak Anda dan dijadikan lelucon lalu dibagikan hingga viral? Pasalnya, hal ini pernah dialami oleh seorang ibu yang mengunggah foto putrinya yang berekspresi kesal. Tak lama dari itu, foto tersebut pun diubah menjadi meme yang berjudul mood swing.
Jika hal ini terjadi pada anak Anda dan tanpa seizin Anda, tentunya sangat menyebalkan bukan? Terlebih jika foto tersebut sudah terlalu viral dan sulit dihapus dari jejak digital. Apakah Anda pernah membayangkan bagaimana perasaan buah hati Anda ketika melihat meme tersebut saat dia sudah besar, dan apa reaksi teman-temannya ketika melihat foto anak Anda dijadikan bahan lelucon. Jika berbagai komentar negatif menyerang anak Anda, tentu hal tersebut membuat kondisi psikisnya terganggu dan tidak nyaman.
Oleh sebab itu, sebaiknya Anda tidak mengunggah foto anak di sosial media, meskipun anak Anda terlihat lucu dan menggemaskan. Karena hal tersebut dapat disalahgunakan oleh orang yang tak bertanggungjawab dengan mudah.
2. Penculikan Anak
Apabila Anda sering mengunggah data pribadi anak beserta fotonya, hal tersebut memudahkan seseorang melakukan kejahatan penculikan anak pada Anda. Karena, semakin lengkap data anak yang anda bagikan ke ruang publik, semakin besar pula ia menjadi incaran kejahatan sosial media
Mengingat zaman sekarang banyak penculikan anak yang terjadi lewat media sosial. Dimana para pelaku menyiapkan rencananya dengan matang sebelum melakukan aksinya. Oleh sebab itu, saat mengunggah foto buah hati Anda, sembunyikan lokasi atau keberadaannya.
3. Kejahatan Seksual
Jangan biarkan anak Anda menjadi incaran kejahatan seksual di internet. Terlebih saat ini banyak orang yang tidak bertanggung jawab mengambil foto dan data diri anak-anak di sosial media untuk disalahgunakan.
Misalnya para pedofil atau predator seks anak di sosial media memanfaatkan foto tersebut untuk diedit dan diubah berdasarkan imajinasi mereka. Lalu, mereka membagikan ulang foto tersebut demi kepentingan mereka dan dengan caption yang tidak pantas. Hal ini pernah dirasakan seorang ibu di Utah yang menemukan foto putrinya di situs web konten pornografi.
Tentunya hal ini menjadi PR bagi para orang tua yang bermain sosial media, untuk tidak memposting data pribadi dan foto anak sembarangan ke ruang publik. Karena kejahatan bisa menimpa siapa saja dan kapan pun tanpa korbannya merasa curiga.
4. Dijadikan Profil Palsu
Jika Anda sering memasukkan data pribadi anak secara lengkap dan sering mengunggah fotonya ke sosial media, hal tersebut memungkinkan orang lain membuat profil palsu menggunakan data diri anak Anda dengan mudah. Terlebih saat ini banyak orang jahat yang tidak bertanggungjawab menggunakan foto profil anak dan keluarga Anda.
Hal ini dapat dibuktikan dari pemberitahuan Facebook yang sering mengingatkan penggunanya mengenai masalah kejahatan ini. Siapa sih orang tua yang tidak kesal dan merasa dirugikan jika foto anaknya dijadikan profil palsu? Terlebih jika akun tersebut digunakan untuk penipuan.
5. Baby Role Playing
Saat ini, sudah menjadi trend tersendiri bagi para orang tua membuatkan akun media sosial khusus anaknya, mulai dari menggunakan nama asli anak, identitas lengkap dan banyak foto-foto yang diunggah. Mungkin Anda memiliki tujuan yang baik, yaitu untuk mendokumentasikan proses tumbuh kembang anak. Tapi, perlu Anda ingat untuk tidak berlebihan bermain sosial media yang berkaitan dengan data pribadi anak. Jangan sampai akun tersebut menjadi sumber kejahatan sosial media menimpa diri dan anak Anda.
Akibatnya, tidak sedikit orang yang mencuri data atau informasi dan foto anak Anda, lalu diekspos kembali secara online, tanpa seijin Anda. Yang lebih parahnya, beberapa dari mereka mengaku anak tersebut adalah buah hati mereka. Meskipun hal tersebut tidak mengganggu anak secara langsung, seperti luka fisik. Namun, hal tersebut tetaplah kejahatan penipuan, pemalsuan dan pencurian identitas, kondisi tersebut juga merupakan masalah pelanggaran hak kekayaan intelektual.
6. Kebutuhan Iklan
Pernah gak sih Anda berpikir jika foto anak yang diunggah di sosial media dapat dicuri dan dimanfaatkan untuk kebutuhan promosi atau iklan produk tertentu tanpa meminta izin kepada Anda? Pasalnya hal ini pernah dialami oleh keluarga di republik Ceko, dimana foto mereka dimanfaatkan untuk kepentingan iklan toko. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda tidak sembarangan mempublikasikan foto anak dan keluarga, terlebih jika fotonya menarik.
Nah itulah beberapa alasan untuk tidak memposting data pribadi anak di sosial media. Mengingat banyak kejahatan terjadi mengincar siapapun, termasuk anak Anda. Sebagai orang tua sudah sepatutnya Anda melindungi dan menjaga privasi buah hati agar tidak disalahgunakan oleh orang jahat.
Meskipun sosial media tidak pernah melarang orang tua untuk berbagi foto dan data anak, namun Anda juga perlu memikirkan dampak yang akan terjadi pada buah Anda di masa yang akan datang. Anda boleh saja membagikan foto anak ke sosial media, jangan terlalu sering dan tetap lakukan tindakan pencegahan. Pencegahan yang bisa dilakukan yaitu memprivasi media sosial yang Anda miliki, mematikan GPS serta membuat batasan Siapa saja orang yang bisa melihat postingan Anda.
Sudah saatnya Anda lebih bijak dan lebih berhati-hati menggunakan akun media sosial. Karena di zaman ini, semua info bisa diakses dan didapatkan dengan mudah hanya lewat internet dan jaringan komputer. Lebih baik internet digunakan untuk hal yang bermanfaat, seperti membantu anak belajar, mencari bank soal SD, soal hots SD, dan soal lainnya di kejarcita.id