8 Kegiatan Edukatif untuk Anak Usia Prasekolah
Anak usia prasekolah memiliki rentang usia mulai dari 3 sampai 6 tahun. Pada rentang usia tersebut, anak sedang berada pada tahap golden age atau masa emas mereka. Masa ini adalah masa dimana pertumbuhan dan perkembangan anak sedang dalam masa paling baik. Oleh karena itu, orang tua perlu memanfaatkan masa ini dengan mengarahkan anak ke dalam berbagai kegiatan positif.
Melalui kegiatan positif yang dilakukan, pertumbuhan dan perkembangan anak yang sedang memasuki masa golden age ini akan terarah dengan baik. Di masa ini pula mereka akan lebih mudah menyerap apa yang orang tua dan lingkungannya ajarkan kepadanya. Jika yang diajarkan orang tua dan lingkungannya pada masa golden age anak merupakan hal – hal baik, maka kebiasaan itu akan terbawa hingga ia besar nanti.
Orang tua dapat mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan edukatif. Kegiatan edukatif merupakan kegiatanyang bertujuan merangsang dan melatih perkembangan otak anak serta menstimulasi kreativitas berpikir anak. Sehingga kegiatan edukatif tidak hanya menyenangkan untuk anak, tetapi bisa mendidik dan menstimulasi otak anak.
Anak usia prasekolah sangat suka bermain. Dari sanalah orang dewasa dapat memanfaatkan kondisi tersebut dengan memberikan kegiatan yang edukatif dan dikemas secara ringan layaknya bermain. Dengan demikian, anak bisa memperoleh banyak manfaat untuk kematangan dan stimulasi otak mereka seperti kognitif, sosial, emosi, serta fisik dan spiritual.
8 Kegiatan Edukatif untuk Anak Usia Prasekolah
Ada banyak jenis kegiatan edukatif yang dapat diterapkan pada anak usia prasekolah untuk menambah kecerdasan anak. Berikut 8 jenis kegiatan edukatif untuk anak usia prasekolah untuk para orang tua.
1. Menggambar dan Mewarnai
Menggambar dan mewarnai adalah kegiatan edukatif pertama yang dapat dilakukan anak usia prasekolah. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu kertas gambar dan pewarna seperti krayon maupun pensil warna.
Kegiatan menggambar dan mewarnai memiliki banyak makna di dalamnya. Menggambar dan mewarnai dapat menjadi alat agar anak dapat mengekspresikan dirinya. Biasanya anak akan menggambar bentuk yang tidak jelas dengan kombinasi warna atau menggambar sesuatu yang ia sukai dan sering ia lihat.
Anak yang sudah terbiasa menggambar dan mewarnai maka ia akan terlatih menggenggam pensil dan alat warna. Oleh karena itu ia tidak akan kaku lagi ketika belajar menulis saat memasuki bangku Sekolah Dasar. Orang tua dapat mengajari anak bagaimana cara memegang dan menggenggam pensilnya secara perlahan sampai ia terbiasa.
Selain itu, menggambar dan mewarnai dapat melatih konsentrasi dan fokus anak sehingga ia akan terbiasa melakukannya saat besar nanti. Menggambar dan mewarnai juga dapat melatih kreativitas dan daya imajinasi mereka.
2. Membacakan buku cerita
Membacakan buku cerita adalah kegiatan edukatif kedua yang dapat orang tua lakukan untuk anak usia prasekolah. Buku cerita yang digunakan dapat berupa kisah dongeng rakyat maupun cerita fiktif bergambar lainnya. Orang tua dapat membacakannya dengan intonasi dan gerakan yang seru sehingga anak merasa senang melakukannya.
Tahukah anda? Membacakan buku cerita untuk anak merupakan salah satu cara paling efektif untuk membangun koneksi saraf ‘bahasa’ di dalam otaknya yang sedang tumbuh dan berkembang. Membacakan buku cerita kepada anak juga dapat mendukung perkembangan kognitifnya.
Selain memberikan dampak positif untuk tumbuh kembang anak, membacakan buku cerita kepada anak adalah salah satu cara membina hubungan antara orang tua dan anak. Dengan membacakan buku cerita setiap malam kepada anak, maka hubungan keduanya akan semakin erat setiap harinya.
3. Menyanyikan lagu anak-anak
Kegiatan edukatif ketiga yang dapat dilakukan anak usia prasekolah yaitu bernyanyi. Orang tua dapat mengajak anak untuk menyanyikan lagu anak-anak secara bersama-sama.
Banyak orang tua dan guru menggunakan metode menyanyi saat mengajarkan sesuatu kepada anak. Hal ini dikarenakan anak lebih cepat menyerap sesuatu yang sedang diajarkan melalui suara. Suara merupakan stimulus yang baik untuk tumbuh kembang anak.
Seorang anak lebih cepat menangkap materi pelajaran menggunakan metode menyayi. Dengan bernyanyi, belajar menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan dan selalu ditunggu-tunggu. Suasana belajar yang menyenangkan tentunya sangat mendukung untuk perkembangan anak.
Melalui bernyanyi, anak juga dapat memperkaya kosakata yang dikuasainya. Ia juga akan menjadi anak yang lebih aktif bicara sehingga kemampuan bicaranya ikut terstimulasi. Jika dalam satu hari kita mengenalkan satu lagu sederhana maka setidaknya ia akan menerima 5 hingga 8 kata baru.
4. Berkebun
Kegiatan edukatif ke empat yang dapat dilakukan anak usia prasekolah yaitu berkebun.
Melalui aktivitas berkebun, anak-anak dapat mengenali dan mengembangkan hampir semua jenis indera yang dimilikinya. Mereka akan merasakan tekstur tanah dengan tangannya. Mereka juga bisa mencium berbagai aroma bunga dan melihat warna bunga yang menakjubkan.
Selain itu, berkebun juga membantu mengembangkan koordinasi tangan dan mata serta membangun kekuatan fisik anak. Anak juga dapat menyadari betapa pentingnya merawat dan menjaga kebersihan lingkungan melalui kegiatan berkebun.
5. Bermain puzzle
Kegiatan edukatif ke lima yang dapat dilakukan anak usia prasekolah yaitu bermain puzzle. Puzzle merupakan mainan bongkar pasang yang bertujuan menyatukan potongan-potongan menjadi sebuah gambar utuh.
Bermain puzzle dapat mengasah daya pikir menjadi lebih baik karena anak harus menyatukan gambar yang tidak utuh. Anak-anak yang bermain puzzle memiliki kinerja matematika yang lebih baik dari mereka yang tidak melakukannya. Selain itu, bermain puzzle juga dapat memperkuat daya ingat anak. Hal ini dikarenakan konsentrasi dan daya ingat seseorang sangat dibutuhkan ketika menyusun kepingan puzzle ke tempat yang tepat agar tersusun menjadi sebuah bentuk gambar yang utuh.
6. Menghitung mainan
Ketika anak selesai bermain, orang tua dapat mengajak anaknya untuk merapikan mainan sekaligus menghitungnya guna memastikan bahwa semua mainan sudah tersusun dengan rapi. Tentunya kegiatan ini dapat menjadi kegiatan edukatif bagi anak usia prasekolah. Kegiatan ini dapat menstimulasi kemampuan berhitungnya.
7. Memasak makanan kesukaan
Memasak makanan kesukaan merupakan salah satu kegiatan edukatif yang dapat orang tua lakukan bersama anak mereka yang memasuki usia prasekolah.
Banyak sekali manfaat yang didapatkan ketika orang tua dan anak memasak bersama. Yang pertama, kegiatan ini akan meningkatkan wawasan anak terhadap bahan makanan. Mereka akan mengetahui makanan apa saja yang baik bagi kesehatan tubuh mereka.
Memasak juga dapat melatih konsentrasi dan daya ingat anak. Saat mulai memasak, anak belajar untuk mengikuti resep yang diberikan ibu. Ketika kegiatan ini dilakukan secara terus menerus maka anak akan mulai memasak tanpa panduan resep karena berhasil mengingat langkah-langkahnya. Anak juga dapat mengembangkan sensivitas rasa yang mereka miliki.
Selain itu, kegiatan memasak yang dilakukan orang tua dan anak dapat mempererat hubungan keduanya. Aktivitas memasak sangat memerlukan komunikasi, sehingga memungkinkan terjalinnya kehangatan antara orang tua dan anak.
8. Berkunjung ke rumah tetangga
Berkunjung ke rumah tetangga dapat menjadi kegiatan edukatif yang dilakukan anak usia prasekolah.
Dengan mengajak anak untuk berkunjung ke rumah tetangga, anda akan mengajarkan hidup bertetangga pada anak sejak dini. Anak akan menyadari adanya orang lain yang berperan di lingkungan sekitar. Ia tidak akan menjadi anak yang egois dan sombong karena ia menyadari bahwa dunia ini tidak hanya tentang dirinya maupun keluarga intinya.
Mengajari anak tentang kehidupan bertetangga sejak dini akan mengasah kepekaan dan rasa empatinya terhadap orang lain. Hal ini juga menjadi pembelajaran hidup bertoleransi bagi anak untuk masa yang akan datang.
Demikian artikel mengenai 8 Kegiatan Edukatif untuk Anak Usia Prasekolah. Ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial dan inovasi teknologi.