7 Tips Mengoptimalkan Self Organized Learning Environments (SOLE) dalam KBM Daring
Apakah Anda tahu apa itu model pembelajaran SOLE? Self Organized Learning Environment (SOLE) merupakan program pembelajaran yang dirancang untuk mendukung pendidikan secara mandiri. Istilah ini mulai dipopulerkan pada tahun 1999 oleh seorang ilmuwan pendidikan yang bernama sugata Mitra.
Hal ini didapatkan dari pendekatan yang ia lakukan setelah melakukan eksperimen. Hasilnya menunjukkan jika sekelompok anak bisa belajar navigasi komputer serta internet secara mandiri tanpa proses pembelajaran yang terstruktur. Dari penelitian tersebutlah, hadir berbagai kesimpulan yang mengatakan jika anak-anak dapat belajar apapun dengan sendirinya menggunakan akses internet.
Tujuan adanya model pembelajaran yaitu untuk membangun lingkungan belajar yang mandiri. Apalagi di zaman sekarang, perkembangan teknologi dan informasi telah semakin maju yang tentunya dapat memudahkan guru dan siswa untuk mengontruksi pengetahuannya secara mandiri.
7 Tips Mengoptimalkan Self Organized Learning Environments dalam KBM Daring
Dapat disimpulkan jika model pembelajaran SOLE menitikberatkan pada kegiatan belajar mandiri yang bisa dilakukan oleh siapapun yang berkeinginan untuk belajar dari internet atau perangkat pintar yang dimilikinya. Model pembelajaran ini seakan-akan hadir untuk menjadi solusi tepat dalam KBM daring. Dimana siswa dituntut untuk belajar dengan optimal melalui internet di rumah.
Agar pembelajaran lebih efektif dan bermakna, berikut ini merupakan 7 tips mengoptimalkan Self Organized Learning Environment (SELO) dalam KBM daring, di antaranya yaitu:
1. Akses Internet dan Komputer
Agar KBM secara daring dapat berjalan efektif dan lancar, maka diperlukan akses internet yang baik untuk guru maupun murid. Tanpa adanya internet, KBM tidak bisa dilakukan dengan optimal. Begitu pula dalam melakukan model pembelajaran yang membutuhkan akses internet.
Sehingga pastikan jaringan di lingkungan guru ataupun murid berjalan baik serta memiliki data internet yang cukup untuk melakukan KBM daring.
Selain akses internet, komputer juga dibutuhkan untuk melakukan model pembelajaran SOLE. Komputer menjadi media pembelajaran siswa untuk mempelajari hal-hal yang baru. Jika tidak ada komputer atau laptop, siswa bisa menggunakan smartphone. Meski begitu, smartphone dinilai kurang efektif dibandingkan komputer, namun setidaknya siswa tetap bisa menjalankan model pembelajaran SOLE.
2. Berpikir Kreatif dan Inovatif
Meskipun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring, tetapi guru dan siswa harus tetap meningkatkan berpikir kreatif dan inovatif. Seperti yang dikatakan Albert Einstein
Tujuan paling prinsip dari pendidikan adalah menciptakan manusia yang mampu melakukan hal-hal baru, tidak hanya mengulangi apa yang dilakukan generasi sebelumnya. Manusia yang kreatif, memiliki daya cipta dan penemu.
Sebagai guru Anda harus bisa mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menggunakan model pembelajaran SOLE. Gunakan akses internet dan komputer sebaik mungkin untuk mencari pengetahuan atau belajar sesuatu yang baru.
3. Tentukan Waktu Belajar yang Tepat
Mengingat tujuan model pembelajaran SOLE adalah menciptakan kemandirian dalam belajar, maka siswa dibebaskan untuk menentukan waktu belajar yang tepat bagi mereka sendiri. Hal ini bisa dilakukan diluar KBM daring, karena waktu belajar yang tepat bagi setiap anak berbeda-beda. Namun sebagai guru Anda bisa memberikan arahan, bagaimana menentukan waktu yang tepat untuk belajar secara mandiri melalui internet.
Di waktu-waktu tertentu anak bisa belajar apapun yang mereka inginkan, seperti yang dikatakan oleh Sugata Mitra:
“Belajar adalah keterampilan baru. Berimajinasi, berkreasi dan menemukan hal baru adalah inti dari belajar.”
4. Menggunakan Metode Terbaik untuk Belajar
Metode belajar yang digunakan ketika KBM daring terbilang terbatas, mengapa? Karena siswa dan guru tidak bisa bertemu secara langsung. Meski begitu, bukan berarti Anda tidak bisa menciptakan metode belajar yang baik untuk mengefektifkan KBM daring.
Ketika Anda ingin melakukan model pembelajaran SOLE dengan murid, Anda bisa meminta siswa untuk membuka komputer/laptopnya masing-masing, lalu mempraktikkan apa ingin dipelajari. Atau Anda bisa membebaskan mereka mempelajari apapun, lalu minta mereka untuk menjelaskannya.
5. Mengajukan Pertanyaan yang Menarik
Ketika pembelajaran daring dilaksanakan, cobalah Anda mengajukan pertanyaan yang menarik sekaligus provokatif untuk siswa. Biarkan siswa menjawabnya dengan anggapan mereka sendiri. Siswa akan berusaha untuk memahami informasi yang dinilai sulit untuk mereka.
Sama halnya seperti memberikan pertanyaan inkuiri atau pertanyaan yang tidak mudah dijawab. Pertanyaan ini bukan hanya diajukan oleh guru tetapi juga dapat dibangun dari siswa sesuai dengan hal-hal yang membuat mereka tertarik. Tujuan adanya pertanyaan ini yaitu untuk mendorong percakapan yang lebih dalam dan panjang
6. Biarkan Peserta Didik Mengulas Temuannya
Karena dalam model pembelajaran SOLE, siswa dituntut untuk mandiri, maka Anda dapat melibatkan mereka mengulas temuan atau apa yang mereka lakukan. Berikan kebebasan pada siswa untuk mempelajari hal-hal yang mereka suka.
7. Apresiasi Hasil Temuan Peserta Didik
Ketika siswa telah berhasil menemukan ilmu atau wawasan baru di internet Anda bisa mengapresiasi hasil kerja mereka. Artinya mereka mampu mencari dan memahami materi pelajaran sendiri. Namun jika masih ada beberapa hal yang kurang dimengerti atau siswa salah pemahaman, Anda bisa meluruskan materi tersebut.
Kelebihan Self Organized Learning Environments (SELO)
Model pembelajaran selalu memiliki kelebihan tersendiri bagi guru ataupun siswa. Adapun Berikut ini merupakan beberapa kelebihan yang dirasakan oleh guru, di antaranya yaitu:
- Dapat meningkatkan keterampilan dalam memberikan pertanyaan inkuiri atau pertanyaan yang kreatif dan memancing siswa.
- Mengetahui lebih dalam hal yang disukai oleh peserta didik.
- Mengetahui seberapa banyak siswa yang bisa belajar dengan kemampuannya sendiri
Adapun berikut kelebihan model pembelajaran yang bisa siswa rasakan, di antaranya yaitu:
- Dapat meningkatkan pemahaman bahasa, sikap, membaca, kreativitas serta meningkatkan kemampuan problem solving atau memecahkan masalah.
- Meningkatkan pengetahuan literasi komputer.
- Menumbuhkan kebiasaan secara terus-menerus, seumur hidup, secara mandiri.
- Meningkatkan kemampuan mengingat, memanggil memori atau memory recall
- Meningkatkan kemampuan interpersonal serta keterampilan presentasi lebih baik.
- Meningkatkan keahlian dalam mengintegrasikan sesuatu yang diketahui oleh siswa melalui diskusi dengan beberapa orang di dalam kelas ataupun di luar kelas.
- Menumbuhkan rasa kepercayaan pada guru atau pendidik serta orang dewasa pada umumnya.
- Dapat termotivasi untuk mempelajari beberapa perbedaan baik berupa subjek ataupun ide.
Itulah beberapa hal mengenai model pembelajaran Self Organized Learning Environments (SELO) yang bisa Anda ketahui beserta 7 tips mengoptimalkannya. Yang perlu diingat, model pembelajaran ini bukan berarti pada peran guru tidak lagi dibutuhkan karena siswa bisa melakukannya sendiri.
Melainkan peran guru akan sangat dibutuhkan untuk mendesain pembelajaran, mengatur, merefleksi pelajaran hingga mengevaluasi hasil pembelajaran. Mengingat hasil proses pembelajaran dilihat dari kesungguhan siswa untuk belajar, bukan bagaimana guru mengajar.
Jadi, sebagai guru, apakah Anda tertarik untuk menggunakan model pembelajaran ini dalam KBM daring?