7 Tips Mengembangkan LKPD yang Menarik untuk PJJ
Diberlakukannya Social Distancing sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran virus Corona COVID-19 menyebabkan pembelajaran secara konvensional dihentikan. Pembelajaran pun beralih menjadi Guruan Jarak Jauh (PJJ) dengan berbagai model yang menyesuaikan kondisi murid dalam satuan guruannya. Baik itu dalam jaringan (daring/online), luar jaringan (luring/offline), atau kombinasi keduanya yang dikenal dengan Blended Learning.
Sebagaimana pembelajaran konvensional, meskipun interaksi antara guru dan murid terjadi secara maya, guru tetap melaksanakan tugasnya. Yaitu mengajar, mendidik, melatih, membimbing dan mengarahkan, memotivasi, serta menilai.
Tentunya disesuai dengan Surat Edaran Menteri Guruan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020, yang menegaskan tidak adanya tuntutan penuntasan kurikulum. Namun lebih kepada kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi COVID-19. Kemudian juga Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti yang dikembangkan bisa menyesuaikan kebutuhan dan daya dukung wilayah masing-masing. Serta umpan balik yang diberikan lebih bersifat kualitatif tanpa diharuskan memberikan skor/nilai kualitas.
Untuk mempermudah melaksanakan tugasnya, guru sebaiknya menyusun Lembar Kerja Murid (LKPD) atau yang dikenal juga dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKPD merupakan bahan ajar yang dijadikan sarana dalam kegiatan belajar mengajar, yang berupa lembaran-lembaran yang berisi ringkasan materi, latihan-latihan soal, dan aktivitas lainnya sesuai kompetensi dasar yang harus dicapai.
Penggunaan LKPD dalam PJJ tentu berbeda dengan LKPD saat pembelajaran konvensional. Lalu bagaimana ya membuat LKPD yang menarik saat PJJ?
Lembar Kerja Murid (LKPD)
Lembar kerja murid (LKPD) merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara guru dan murid, sehingga dapat meningkatkan aktifitas murid dalam peningkatan prestasi belajar.
Menurut Depdiknas (2008) lembar kerja murid (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh murid. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Keuntungan penggunaan LKPD adalah memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi murid, LKPD akan membuat murid belajar mandiri dan memahami materi serta menjalankan suatu tugas tertulis.
Macam-macam Lembar Kerja Murid (LKPD)
Menurut Prastowo (2011: 24) jika dilihat dari segi tujuan disusunnya LKPD, maka LKPD dapat dibagi menjadi lima macam bentuk yaitu:
1. LKPD yang membantu murid menemukan suatu konsep
2. LKPD yang membantu murid menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan
3. LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar
4. LKPD yang berfungsi sebagai penguatan
5. LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum.
Manfaat Lembar Kerja Murid (LKPD)
Suyitno (1997:40) dalam Hidayat (2013) mengungkapkan manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKPD dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Mengaktifkan murid dalam proses pembelajaran.
2. Membantu murid dalam mengembangkan konsep.
3. Melatih murid dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
4. Sebagai pedoman guru dan murid dalam melaksanakan proses pembelajaran.
5. Membantu murid memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar.
6. Membantu murid untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
Membuat LKPD yang Menarik untuk PJJ
Jika dalam pembelajaran konvensional, LKPD berbentuk lembaran-lembaran kertas, maka pada saat PJJ, LKPD disusun dalam bentuk tautan (link). Link yang disusun sebagai pendamping file materi ini selain memiliki tujuan yang sama seperti LKPD biasanya, juga dapat menambah melatih kecakapan digital murid.
Berikut adalah tips menyusun LKPD yang menarik untuk PJJ.
1. Memenuhi syarat didaktik
Lembar kerja murid (LKPD) sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya proses belajar mengajar haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya suatu LKPD harus mengikuti asas belajar-mengajar yang efektif, yaitu: memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKPD yang baik itu adalah yang dapat digunakan baik oleh murid yang lamban, yang sedang maupun yang pandai, menekankan pada proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga LKPD dapat berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi murid untuk mencari tahu, memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan murid, dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada murid, pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi murid (intelektual, emosional dan sebagainya), bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.
2. Memenuhi syarat konstruksi
Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh murid. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan murid, menggunakan struktur kalimat yang jelas, memiliki taat urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan murid, menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka, tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan murid, menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada murid untuk menulis maupun menggambarkan pada LKPD, menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek, lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada kata-kata, sehingga akan mempermudah murid dalam menangkap apa yang diisyaratkan LKPD, memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber motivasi, mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
3. Penggunaan huruf yang tepat
Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi, menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah, menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris, menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban murid, mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi.
4. Penggunaan gambar yang baik
Gambar yang baik untuk LKPD adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKPD. Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan.
5. Memiliki penampilan menarik
Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKPD. Apabila suatu LKPD ditampilkan dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan yang harus dijawab oleh murid, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan atau tidak menarik. Apabila ditampilkan dengan gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKPD yang memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan.
6. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
LKPD yang menarik tidak hanya dilihat dari penampilannya saja. Tapi juga harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kesesuaian LKPD dengan materi pembelajaran dapat dilihat dari : judul lembar kerja harus sesuai dengan materinya, materi harus sesuai dengan perkembangan murid, materi disajikan secara sistematis dan logis, materi disajikan secara sederhana dan jelas juga meenunjang keterlibatan dan kemauan murid untuk ikut aktif
7. Akses yang mudah
LKPD saat PJJ bentuknya berupa link. Bisa link berupa google form atau link dari layanan kuis online dari platform guruan, Kejarcita contohnya. Apapun pilihan LKPD guru, baiknya dipilih yang paling mudah diakses oleh para murid. Dengan begitu, LKPD bisa dikerjakan oleh semua murid.