7 Tips Menerapkan Model Discovery-Inquiry Learning dalam KBM

edukasi 7 Jan 2021

Salah satu kunci utama yang dapat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan akademik anak di sekolah yaitu model pembelajaran yang diterapkan guru saat KBM sedang berlangsung. Bahkan bisa dikatakan bahwa model pembelajaran sudah seperti makanan pokok dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, yang di mana tidak bisa dipisahkan dan dilupakan begitu saja.

Model pembelajaran discovery-inquiry ini merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan anak dalam meningkatkan kemampuan akademik, terutama dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Dalam menerapkan model discovery-inquiry learning di dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, guru harus terlebih dulu memahami penjelasan model pembelajaran ini secara detail lebih dulu.

Sebelumnya, apakah kamu mengetahui apa yang dimaksud dengan model pembelajaran? Model pembelajaran merupakan rangkaian penyajian materi yang meliputi aspek-aspek yang akan diterapkan oleh guru sebelum dan sesudah pembelajaran telah dilakukan serta menjelaskan tentang segala fasilitas dan keperluan yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Model pembelajaran juga memiliki banyak sekali jenis model yang biasanya sering diterapkan di kelas saat mengajar dan juga penelitian.

Model discovery-inquiry learning merupakan model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep pembelajaran dan melatih kemampuan siswa dalam menemukan hasil dari pemecahan masalah.

Dalam hal ini, siswa harus mampu melakukan eksplorasi dari berbagai sumber informasi yang dapat membantu mereka dalam menemukan hal-hal baru yang berguna sebagai kunci dalam menyelesaikan masalah. Discovery-inquiry learning ini menuntun siswa untuk dapat berpikir kritis dan bebas dalam menemukan hal-hal baru. Dengan adanya pemikiran yang bebas dan kritis, kemampuan akademik siswa pun turut meningkat. Berikut merupakan karakteristik dari model pembelajaran discovery-inquiry yang perlu Anda ketahui.

Karakteristik Model Pembelajaran Discovery-Inquiry

Menurut Hosnan (2014), karakteristik dari model pembelajaran discovery-inquiry di antaranya, yaitu sebagai berikut.

1.      Mendalami dan menyelesaikan masalah untuk membentuk, menggabungkan dan mengumumkan pengetahuan.

2.      Berfokus pada siswa.

3.      Aktivitas meleburkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang telah ada sebelumnya.

Dalam penerapannya, model pembelajaran discovery-inquiry ini memiliki tujuan yang sebelumnya harus Anda tahu. Apa saja tujuan tersebut? Simak penjelasan di bawah ini.

Tujuan Model Pembelajaran Discovery-Inquiry

Model pembelajaran discovery-inquiry memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1.      Dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar di kelas.

2.      Dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir dan menyelesaikan permasalahan matematika.

3.      Dapat mendidik siswa untuk mandiri dalam menyelesaikan permasalahan.

4.      Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama di kelas.

5.      Kemampuan siswa dalam mencari informasi menjadi lebih meningkat.

Selain tujuan, model discovery-inquiry learning ini juga memiliki kelebihan serta kelemahan yang harus Anda tahu. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.

Kelebihan Model Discovery-Inquiry Learning

Model discovery-inquiry learning memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

1.      Siswa menjadi lebih aktif dalam KBM, dikarenakan berpikir dan memakai kemampuan untuk dapat menemukan hasil akhirnya.

2.      Siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan baik, dikarenakan mereka dapat menjalani proses penemuan hasil sehingga akan mudah untuk diingat.

3.      Muncul rasa puas karena berhasil menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru serta dapat meningkatkan motivasi mereka dalam belajar dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang lainnya.

4.      Siswa dapat menyampaikan berbagai pengetahuan yang mereka temukan dengan berbagai konteks.

5.      Pembelajaran penemuan ini dapat melatih dan mendidik siswa untuk mampu belajar secara mandiri.

Kelemahan Model Discovery-Inquiry Learning

Model discovery-inquiry learning memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

1.      Siswa memerlukan mental yang kuat dalam menjalani model pembelajaran ini. Dalam penerapannya, discovery-inquiry learning ini melatih siswa untuk berpikir secara kritis dan bebas, sehingga apabila siswa tidak mampu, mereka bisa saja mengalami gejala stress.

2.      Model pembelajaran ini tidak efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran yang memiliki banyak siswa. Hal ini dikarenakan discovery-inquiry learning membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk membuat siswa dapat menemukan penyelesaian masalah yang diberikan.

3.      Masih banyak guru dan siswa yang belum terbiasa dalam jenis model pembelajaran penemuan ini karena sudah terbiasa dengan model pembelajaran langsung yang di mana pembelajaran tersebut hanya berpusat pada guru.

Berdasarkan penjelasan mengenai model discovery-inquiry learning, dapat dilihat bahwa dengan menerapkan model pembelajaran ini dalam KBM di kelas, kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dapat meningkat. Sementara itu, untuk menerapkan discovery-inquiry learning dalam KBM, Anda membutuhkan tips-tips yang dapat membantu Anda dalam memulainya. Berikut adalah penjelasannya.

7 Tips Menerapkan Model Discovery-Inquiry Learning dalam KBM

Untuk membuat kegiatan pembelajaran menjadi sukses, setiap guru harus memiliki tips yang mendukung kegiatan pembelajaran tersebut supaya dapat berjalan lancar. Hal ini juga berlaku dalam menerapkan model pembelajaran discovery-inquiry di kelas, terdapat tips yang dapat membantu Anda dalam penerapannya. di kelas, terdapat tips yang dapat membantu Anda dalam penerapannya. Berikut penjelasannya.

1. Menyiapkan Materi Pelajaran dengan Baik

Pertama-tama Anda harus menyiapkan materi pelajaran yang akan Anda ajarkan esok hari. Usahakan Anda menyiapkannya dengan baik dan benar. Tidak ada materi pelajaran khusus yang dapat digunakan dengan menggunakan model discovery-inquiry learning, bisa dikatakan semua materi pelajaran dapat diterapkan menggunakan model pembelajaran ini. Hal ini dikarenakan tujuan dari model pembelajaran ini yaitu untuk merangsang dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dengan menemukan pengetahuan baru. Pengetahuan baru tersebut didapat dari sumber-sumber yang terpercaya seperti buku pelajaran, artikel dan video pembelajaran.

2. Menyiapkan Media Belajar yang Digunakan

Setelah itu, Anda juga harus menyiapkan media belajar yang dapat Anda gunakan saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Media belajar ini sangat berguna untuk memberikan rangsangan pada daya pikir siswa saat belajar. Dengan adanya media belajar, siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi pelajaran. Media belajar yang biasanya digunakan yaitu seperti infocus yang digunakan saat guru ingin menampilkan video pembelajaran, alat peraga yang dapat membantu jalannya kegiatan pembelajaran, dan lain sebagainya.

3. Merencanakan Kegiatan Pembelajaran

Kemudian Anda juga harus merencanakan kegiatan pembelajaran dengan rinci dan baik. Biasanya perencanaan kegiatan pembelajaran ini terdapat di dalam RPP yang sudah disiapkan oleh Anda dari jauh-jauh hari.

4. Merencanakan Pembagian Kelompok

Selain membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan akademik, model pembelajaran ini sangat bagus untuk meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas. Oleh karena itu, Anda juga turut merencanakan pembagian kelompok di dalam kelas. Hal ini dikarenakan agar setiap kelompok yang terbentuk dapat bekerja sama dengan baik dan tidak berat sebelah, di mana ada kelompok yang paling pintar dan lainnya tidak.

5. Menyiapkan Instrumen Penilaian

Setelah itu Anda juga harus menyiapkan intrumen penilaian yang akan Anda gunakan saat kegiatan pembelajaran telah selesai.

6 Tips Membuat Media Pembelajaran Berbasis Infografis Interaktif
Infografis dapat menjadi solusi untuk menjelaskan suatu hal yang terlalu membosankan jika hanya disampaikan dengan kata-kata dan tidak lengkap jika dijelaskan dengan foto saja.

6. Memperhatikan Cara Penyajian Pembelajaran Saat KBM Berlangsung

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, Anda juga harus memperhatikan cara Anda menyampaikan materi pelajaran nanti di depan kelas. Walaupun  Anda telah mengajar selama bertahun-tahun, akan ada waktu di mana Anda merasakan gugup ketika ingin memulai pembelajaran. Usahakan cara Anda menyampaikan materi pelajaran dapat memancing reaksi siswa di dalam kelas.

5 Inspirasi Alat Pembelajaran Edukatif (APE) untuk Pelajaran IPA SD
PA atau ilmu sains terkadang sulit dipahami jika tidak ada penggambaran riil dari materi yang diajarkan, terutama bagi siswa SD yang sangat mengandalkan visual untuk mempelajari suatu hal. Oleh karena itu, APE mampu menjadi solusi untuk memudahkan proses belajar siswa SD.

7. Bertindaklah Sebagai Tutor

Hendaknya ketika menerapkan model pembelajaran ini Anda harus bertindak sebagai seorang tutor, di mana sebagai tutor Anda bertugas sebagai pemberi saran apabila mereka memerlukan, serta memberikan umpan balik pada waktu yang tepat.

Dengan menjalankan tips-tips di atas, Anda telah bisa menerapkan model discovery-inquiry learning dalam kegiatan belajar mengajar di kelas setelah pemerintah sudah memperbolehkan sekolah kembali buka dan beraktivitas dengan semestinya. Namun, sebelum itu Anda jangan lupa untuk memberikan kesan tegas dan bijak saat menerapkan model pembelajaran ini, karena saat pembagian kelompok sedang berlangsung, kebanyakan siswa tidak akan kondusif.

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.