7 Tips Menciptakan Kelas yang Merdeka
Mulai tahun 2019 lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia, yaitu Nadiem Anwar Makarim mulai mencanangkan sebuah program yang diberi nama “Merdeka Belajar”. Tak ayal, program ini mempengaruhi hampir seluruh aspek pendidikan Indonesia saat ini. Sekolah dan instrumen di dalamnya mulai berbenah guna menyesuaikan program tersebut.
“Merdeka Belajar” berarti unit pendidikan memiliki kebebasan dalam melakukan inovasi dan bertindak selama proses pembelajaran berlangsung. Unit pendidikan terdiri dari sekolah, guru, murid, hingga orangtua murid. Program ini mendobrak kultur pendidikan Indonesia yang selama ini hanya memusatkan kegiatan pembelajaran di kelas kepada guru.
Kini, guru sangat dianjurkan untuk tidak bersikap monoton ketika melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas pada program “Merdeka Belajar”. Tak hanya guru saja, orangtua murid pun dituntut untuk aktif dalam membimbing anaknya mengikuti kelas, terutama di masa pandemi Covid-19 yang memaksa murid–murid melakukan KBM secara online.
Di era “Merdeka Belajar” saat ini, guru dituntut untuk memiliki kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Hal ini dikarenakan masyarakat mulai mempercayai bahwa hasil didikan seorang guru dapat mempengaruhi bentuk kompetensi dan karakter siswanya di masa yang akan datang. Oleh karena itulah, profesi guru berada di garda depan dalam menelurkan generasi terbaik di masa depan.
Dari sekian kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yang telah dijelaskan, sebenarnya ada satu hal penting dan sarat akan makna namun sering terlupakan oleh guru. Apakah itu?
Guru harus mampu menjadi sosok pendidik yang dirindukan siswanya di era merdeka belajar dan semua itu bergantung pada cara yang diterapkan oleh guru ketika mengadakan kegiatan pembelajaran di kelas. Ketika cara KBM guru disukai siswa, maka guru pun akan menjadi sosok pengajar yang dirindukan.
Sering memberi pujian atas kebaikan dan menghindari kalimat yang menghakimi siswa juga menjadi beberapa cara bagi guru untuk menjadi pengajar yang dicintai muridnya. Selain itu, guru harus mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa. Cara memaksimalkannya yaitu dengan merancang rencana kegiatan belajar mengajar yang tepat, yang mampu mewadahi semangat siswa dalam belajar.
7 Tips Menciptakan Kelas yang Merdeka
Kelas merdeka dapat menjadi solusi untuk mewadahi semangat siswa dalam mempelajari hal-hal baru. Kelas merdeka membuat siswa dan guru untuk memiliki kebebasan dalam melakukan inovasi dan bertindak selama proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, guru harus mengetahui cara menciptakan kelas yang merdeka.
Kira-kira apa saja ya caranya? Berikut adalah 7 tips menciptakan kelas yang merdeka untuk guru Indonesia.
1. Kuasai mata pelajaran
Pada program merdeka belajar, guru memang bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Siswa dapat menemukan banyak ilmu dari berbagai sumber seperti buku, internet, atau sumber lain yang relevan. Akan tetapi perlu diingat, ketika guru tidak menguasai materi pelajaran, maka besar kemungkinan guru tidak akan maksimal dalam membantu siswa menguasai materi pelajaran.
Guru yang menguasai mata pelajaran memiliki segudang cara untuk membuat siswa memahami materi pelajaran dengan mudah. Kelas merdeka pun dapat tercipta jika terdapat interaksi aktif antara guru dan siswa.
2. Ciptakan suasana belajar yang nyaman
Mengajar dengan suasana yang nyaman tentu lebih menyenangkan bagi guru maupun siswa. Hal ini penting sekali untuk menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar. Kondisi belajar yang menyenangkan, nyaman, dan aman akan mengaktifkan bagian neo-cortex (otak berpikir).
Selain itu, suasana belajar yang nyaman juga dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar guru serta meningkatkan kepercayaan diri anak. Suasana kelas yang penuh beban, kaku, hingga guru yang kurang bersahabat dengan siswa akan menurunkan fungsi otak anak sehingga mereka tidak mampu berpikir efektif, reaktif, atau agresif. Hal ini akan menghambat terciptanya kelas yang merdeka karena siswa menjadi pasif.
Guru dapat menerapkan cara yang berbeda setiap mengajar di kelas, seperti menggunakan alat peraga atau mengadakan praktik langsung di luar kelas minimal seminggu sekali. Selain memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, hal ini dapat menarik minat belajar siswa karena mereka akan terus bertanya-tanya, “Cara apa lagi yang akan dilakukan guru kita di kelas berikutnya?”.
3. Disiplin dan bertanggung jawab
Walaupun guru ingin menjadi sahabat bagi siswanya, tetapi guru harus bisa menempatkan dirinya sebagai figur dalam berdisiplin dan bertanggung jawab. Ketika guru dapat menerapkan sifat disiplin dan bertanggung jawab pada siswanya, maka siswa pun dapat terpengaruh untuk menjadi disiplin dan bertanggung jawab.
Hal ini mungkin mudah diucapkan dan sulit diterapkan, tetapi guru harus berusaha guna masa depan siswa yang lebih cerah. Seseorang yang memiliki sifat disiplin dan bertanggung jawab akan lebih mudah meraih kesuksesan ketika memasuki dunia kerja profesional. Guru tentu akan senang ketika muridnya dapat menapaki tangga kesuksesan berkat didikannya.
Untuk mengajarkan sifat disiplin dan bertanggung jawab pada siswa, guru dapat melibatkan mereka dalam menciptakan atau membuat kesepakatan dalam menerapkan kedua sifat tersebut dalam belajar. Contohnya, yaitu membuat peraturan atau tata tertib kelas. Pembuatan tata tertib kelas melalui hasil musyawarah bersama dapat menciptakan kelas merdeka.
4. Mendidik dengan hati
Ketika sesuatu dikerjakan dengan hati, maka kita akan melakukannya dengan sungguh-sungguh, termasuk menjadi seorang guru. Guru bukan hanya sekedar profesi semata, tetapi sebagai pengabdian dan ibadah.
Pendidikan yang diberikan guru untuk siswanya adalah tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Guru harus tulus dan ikhlas dalam mengajari siswanya sepanjang waktu. Perlakukan siswa sebagaimana anak Anda sendiri. Jika mereka melanggar aturan, maka berikan hukuman yang bertujuan untuk mendidik. Ketika semua itu sudah dilakukan, maka mereka dapat merasakan kasih sayang yang kita beri.
Yang pasti, guru bisa memberi kebebasan pada siswa dalam kelas merdeka, tetapi tetap memiliki batasan. Oleh karena itu, mendidik dengan hati merupakan solusi untuk melahirkan generasi yang baik, bermoral, dan berkarakter.
5. Ramah dan selalu tersenyum
Guru memang perlu memberi batasan kepada siswa agar mereka berlaku sopan, bertanggung jawab, dan disiplin. Tetapi guru juga tidak boleh lupa untuk bersikap ramah dan selalu tersenyum kepada siswanya. Suasana menyenangkan sangat diperlukan untuk menciptakan kelas yang merdeka.
Saat siswa tidak merasakan kasih sayang dari gurunya, maka peluang interaksi antara guru dan siswa menjadi buruk adalah besar sekali. Jika guru menunjukkan sifat tidak senangnya kepada siswa, maka mereka menjadi tidak nyaman, tidak betah, bahkan tidak semangat dalam belajar. Sudah seharusnya guru melakukan interaksi dengan siswa atas nilai cinta dan kasih sayang untuk melahirkan keharmonisan.
Selain itu, guru harus memiliki rasa empati kepada seluruh siswanya. Ketika guru bersedia untuk membantu kesulitan siswa hingga menjadi teman bercerita, maka siswa akan merasa nyaman dan terlindungi oleh gurunya. Hal ini juga bisa membantu guru membimbing siswa untuk memilih keputusan yang benar.
6. Responsif
Tips ke-6 untuk menciptakan kelas merdeka yaitu menjadi seorang guru yang responsif. Guru yang responsif bertujuan untuk memahami dan mempelajari karakteristik siswa. Dengan demikian, guru mengetahui model belajar seperti apa yang dibutuhkan siswa sehingga tujuan belajar dapat tercipta.
Menciptakan proses pembelajaran yang nyaman menjadi salah satu poin penting hadirnya kelas merdeka. Diskusi pelajaran yang dilakukan secara bebas, baik di dalam maupun di luar kelas akan membuat proses KBM lebih menyenangkan. Merdeka belajar menganjurkan siswa untuk menggali ilmu dari berbagai sumber, tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja sehingga karakter peserta didik yang mandiri, berani, cerdik, dan berkompetensi akan terbentuk.
7. Beri kepercayaan
Guru yang memberi kepercayaan pada siswanya akan membuat siswa merasa dihargai dan diikutsertakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Siswa akan merasa bahwa dirinya mempunyai kemampuan dan dapat diandalkan sehingga ia merasa tertantang untuk memecahkan masalah secara kreatif dan inovatif.
Dalam mewujudkan kelas merdeka, yang terpenting adalah bagaimana guru memposisikan diri menjadi teman belajar yang menyenangkan bagi siswa agar mereka benar-benar belajar atas kesadarannya sendiri, tidak terpaksa, dan merdeka atas pilihannya. Guru juga perlu menjadi pendengar yang baik, tidak hanya sekadar mentransfer pengetahuan dan mendikte siswanya.
Pada akhirnya, kelas merdeka akan menjadikan proses menggali pengetahuan menjadi lebih bermakna.
Demikian artikel mengenai 7 tips menciptakan kelas yang merdeka. Ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial, dan inovasi teknologi.