7 Tipe Guru Mengajar di Depan Kelas
7 Tipe Guru Mengajar di Depan Kelas - Guru sebagai sebuah profesi memiliki tugas sentral dalam proses pendidikan. Guru memiliki tugas untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevuasi peserta didik.
Keberhasilan sebuah proses pembelajaran bergantung bagaimana cara guru dalam menyampaikan isi materi. Cara-cara mengajar yang dimiliki guru juga beragam. Disesuaikan dengan karakter yang dimiliki oleh guru.
Tentunya setiap guru memiliki karakternya masing-masing. Masing-masing tentu punya gaya mengajar tersendiri. Meski memiliki cara yang berbeda, para guru punya tujuan yang sama. Setiap guru tentunya ingin semua peserta didiknya mendapatkan pendidikan terbaik dan sukses di masa yang akan datang.
Pada artikel ini akan membahas 7 tipe guru mengajar di depan kelas. Tipe - tipe ini mungkin sering anda temui. Atau bagi anda yang berprofesi sebagai guru, mungkin salah satu tipe adalah yang anda lakukan.
Guru Observer
Guru observer adalah guru yang tidak hanya mengandalkan bahan materi dari buku, tapi juga dari hasil temuan di lapangan. Guru observer senang mengamati apa yang ada disekitarnya. Mencari temuan menarik di lapangan.
Saat mengajar di depan kelas, guru observer sering memaparkan fakta yang didapatkan dari lapangan. Bila guru tipe observer adalah seorang guru IPA, maka ia akan sering mengajak peserta didiknya ke laboratorium. Sebaliknya, bila guru observer adalah seorang guru IPS makan peserta didik akan sering diminta belajar langsung dari lapangan. Guru observer mengajar berdasarkan pengalaman. Hal ini membuat materi yang dibawakan menjadi lebih mudah dipahami.
Guru tipe ini juga terkenal teliti. Mereka bisa tahu kalau tugas yang dikumpulkan peserta didik hanya copy paste dari internet atau punya teman. Jadi jangan lupa untuk selalu mengerjakan tugas sendiri secara orisinil ya.
Guru Kekinian
Guru Kekinian? Ya, guru kekinian ini guru yang memiliki daya pikat luar biasa. Bisa dari wajahnya yang tampan atau cantik, bisa dari kharismanya, atau bisa juga dari bagaimana ia bisa memaparkan materi dengan cara yang keren.
Biasanya, guru kekinian memiliki usia masih muda. Biasanya usianya belum sampai 40 tahun. Selain itu, guru yang dikatakan sebagai guru hot juga dilihat dari banyaknya peserta didik yang mengidolakannya.
Guru tipe ini juga selalu update dengan berbagai perkembangan anak muda. Ia tahu istilah-istilah terbaru yang digunakan oleh peserta didiknya, dia juga tahu apa saja yang digemari peserta didiknya.
Guru Kolaboratif
Kemampuan berkolaborasi adalah salah satu jenis kecerdasan yang diperlukan di masa depan. Di masa depan kesuksesan adalah milik orang-orang yang bisa saling bekerjasama dengan baik, membuat perubahan yang berdampak bagi masyarakat.
Pendekatan kolabroasi yang digunakan guru saat mengajar memiliki tujuan agar peserta didik bisa membangun pengetahuannya melalui dialog, saling membagi informasi antara semua peserta didik dan guru, sehingga kemampuan mental peserta didik mencapai tingkat yang tinggi.
Bagian penting dalam pembelajaran yang bersifat kolaboratif adalah bagaimana para peserta didik bisa bekerja sama menyeledaikan masalah yang sama, bukan secara individual. Sehingga, selama berkolaborasi para peserta didik bisa bekerja sama membangun pemahaman dan konsep yang sama dalam menyelesaikan setiap bagian tugas tersebut.
Guru kolaboratif adalah guru yang selalu mendorong setiap peserta didiknya untuk berpikir secara interaktif. Saat pembelajaran guru kolaboratif juga tidak segan belajar dari sekitar. Guru kolaboratif memposisikan dirinya sebagai mediator.
Saat sedang mengajar, guru menghubungkan informasi baru terhadap pengalaman siswa dengan proses belajar di bidang lain, membantu siswa menentukan apa yang harus dilakukan jika siswa mengalami kesulitan dan membantu mereka belajar tentang bagaimana caranya belajar.
Guru Humoris
Guru humoris selalu menjadi guru idola di sekolah. Guru humoris menjadi favorit di kalangan peserta didik. Saat mengajar, guru humoris membuat peserta didik tidak merasa sedang belajar. Peserta didik serasa sedang menonton acara stand up comedy. Pembelajaran berlangsung secara menyenangkan.
Biasanya, tipe guru humoris mengajar dengan cara yang lucu dan menyenangkan. Guru tipe ini bisa memberikan analogi-analogi menarik dan lucu tentang materi yang diajarkannya. Cerita-cerita lucunya bisa membuat peserta didik semakin mudah memahami materi pembelajaran.
Humor yang disampaikan guru humoris membuat suasana kelas lebih hidup. Peserta didik menjadi antusias memperhatikan materi pembelajaran. Mereka juga menjadi lebih memahami materi yang. diajarkan.
Guru Inovatif
Guru inovatif ini adalah guru yang selalu punya ide-ide baru. Setiap mengajar selalu muncul inovasi. Mulai dari media pembelajaran yang digunakan sampai pada contoh-contoh yang diberikan saat mengajar di depan kelas.
Guru inovatif juga selalu mendorong muridnya berinovasi. Misalnya memberikan tugas membuat makalah, agar murid bisa menuliskan ide-ide inovasinya terkait topik pembelajaran.
Guru inovatif ini bisa membantu siswa menjadi manusia yang kreatif di masa yang akan datang. Kreativitas akan selalu diberi tempat oleh guru inovatif ini.
Guru Sahabat
Guru sahabat sering kali menjadi idola di sekolah. Saat di depan kelas, guru sahabat tidak kaku. Guru tipe ini tidak hanya membicarakan materi pembelajaran di kelas, tapi juga berkomunikasi secara personal dengan peserta didiknya.
Guru sahabat akan menanyakan kabar, kesulitan yang dihadapi, maupun hal-hal menyenangkan yang dialami peserta didiknya, sehingga tercipta kedekatan antara guru dan peserta didik.
Kedekatan itu membuat peserta didik menganggap guru tersebut sebagai sahabat, tapi tetap menghormati di kelas. Guru tipe ini juga sering menerima curhat dari peserta didiknya. Guru seperti ini biasanya akan terus diingat walaupun peserta didik sudah lulus dari sekolah.
Guru Hi-Tech
Guru hi-tech adalah guru yang lebih sering menggunakan teknologi dalam proses pembelajarannya. Guru tipe ini tidak menggunakan buku sebagai referensi pembelajaran.
Saat mengajar, guru hi-tech biasa memaparkan materi menggunakan presentasi melalui bantuan komputer jinjing dan LCD. Guru tipe ini biasanya jarang memberikan banyak catatan di papan tulis.
Guru hi-tech ini mendorong peserta didik menjadi pembelajar mandiri. Peserta didik biasanya dituntut mencari referensi pembelajaran sebanyak-banyaknya melalui internet. Lalu peserta didik harus presentasi di depan kelas.
Tugas yang diberikan biasanya dikumpulkan secara online. Pesera didik mengumpulkan tugas melalui surat elektronik.
Sumber belajar guru hi-tech ini sangat banyak. Guru tak hanya menjadikan buku sebagai sumber belajar, tetapi juga melalui konten-konten yang ada di internet. Guru hi-tech seringkali menggunakan youtube sebagai salah satu sumber belajar favorit. Selain itu biasanya guru hi-tech bahkan punya website pribadi. Dimana peserta didik menjadikan website tersebut sebagai salah satu referensi dalam proses pembelajaran.
Diantara tipe-tipe diatas, mana yang menjadi favorit anda? Atau bila anda seorang guru, mana tipe yang menggambarkan diri anda?
Apapun tipenya, tujuan seorang guru tentulah sama. Yaitu melakukan proses pendidikan terbaik bagi setiap peserta didiknya. Setiap guru tentu akan berusaha agar semua muridnya bisa sukses di masa yang akan datang.