7 Tantangan Guru Masa Kini
Guru merupakan salah satu profesi yang mulia dan memiliki peran penting untuk pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan. Guru mendidik dan membimbing anak untuk menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkarakter. Dengan peran yang sangat penting itu, guru juga memegang tanggung jawab dan tugas yang cukup banyak.
Oleh sebab itu, guru harus terus belajar dan mengembangkan kompetensi diri sebagai tenaga pendidik yang profesional. Dengan kompetensi yang mumpuni, guru bisa menjawab berbagai tantangan pendidikan dan berkontribusi membangun kualitas pendidikan Indonesia lebih baik. Apalagi di era digital, ada banyak tantangan yang harus dihadapi guru, mulai dari adaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan cepat, menghadapi siswa milenial atau gen z dengan tepat, dan tantangan lainnya.
7 Tantangan Guru Masa Kini
Zaman sudah maju, dunia pendidikan juga mengalami perubahan dari yang awalnya pembelajaran konvensional hingga modern. Jika guru tidak mau belajar dan tidak siap menghadapi perubahan ini maka akan tertinggal dan tidak bisa menjalankan peran dengan baik. Lantas, apa sajakah 7 tantangan guru masa kini? Berikut uraiannya.
1. Revolusi Industri 4.0
Tidak dapat dipungkiri, dunia sudah tidak lepas dari yang namanya teknologi. Pengaruh teknologi digital semakin menyatu dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Inilah esensi dari revolusi industri 4.0 yang sedang kita alami saat ini.
Segala sesuatunya sudah melekat dengan penggunaan internet atau adalah Internet of Things (IoT). Dalam kondisi seperti ini, akan ada potensi hilangnya sejumlah pekerjaan di masa depan.
Hal inilah yang menjadi tugas guru sebagai tenaga pengajar untuk mempersiapkan murid-muridnya. Murid harus sudah terbiasa dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan internet. Jangan sampai mereka ketinggalan zaman dan tidak siap menghadapi masa depan yang tentunya akan semakin bergantung pada internet.
2. Globalisasi
Globalisasi artinya suatu pengaruh yang terjadi dan dirasakan secara mendunia oleh tiap negara. Dalam beberapa tahun ke depan, kompetisi antar negara diyakini akan semakin terintegrasi. Bisa kita lihat dari sudah adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Indonesia beserta negara-negara di Asia Tenggara lainnya telah menyatu dalam dalam MEA ini.
Persaingan secara global ini mendorong sekolah beserta instrumen di dalamnya untuk meningkatkan kualitas. Peningkatan kualitas guru menjadi lebih baik dan mengikuti kemajuan zaman adalah keharusan.
Kompetensi anak didik harus ditingkatkan juga. Mereka harus disiapkan untuk bisa beradaptasi nantinya dengan globalisasi. Saat mereka sudah siap dilepaskan ke dunia yang sesungguhnya, mereka harus sudah siap dan persiapan tersebut harus didapatkan dari sejak sekolah.
3. Bertumbuhnya Generasi Milenial dan Generasi Z
Tantangan bagi dunia pendidikan di Indonesia adalah dengan besarnya penduduk muda. Penduduk muda tersebut adalah masa depan dari negara ini, mereka yang akan melanjutkan negara ini nantinya.
Pola-pola pengajaran di sekolah yang monoton dan kurang kreatif sebaiknya mulai ditinggalkan. Anak-anak muda zaman sekarang yaitu generasi milenial dan generasi Z lazimnya cepat jenuh dan menyukai kegiatan yang dinamis. Ditambah lagi dengan media sosial dan internet yang makin berkembang di kalangan generasi muda. Inilah tantangan bagi guru dan dunia pendidikan yaitu untuk semakin mempersiapkan siswa dalam segala aspek.
4. Masalah Generation Gap (Jarak Antargenerasi)
Adanya perbedaan usia antara siswa dan guru, apalagi yang sudah cukup berumur, cukup menjadi masalah yang perlu diperhatikan dalam mengajar. Guru kebanyakan adalah generasi baby boomer. Di sini memang sedikit sulit untuk membuat menjadi balance.
Salah satu masalahnya adalah tidak semua guru memiliki kecakapan membangun interaksi yang egaliter dengan siswa. Generation gap ini bisa diatasi dengan guru yang tidak lagi memposisikan siswa sebagai sosok yang berjarak dengan mereka.
Guru harus membangun ruang dialog dengan siswa yang mengemong mereka. Guru juga harus mengikuti perkembangan zaman supaya dapat mengajarkan siswa lebih baik lagi.
5. Peningkatan Profesionalisme Guru
Peningkatan profesionalisme guru ini menyangkut sikap mental dan komitmen para guru agar selalu meningkatkan kualitas, supaya mereka juga memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Revolusi industri 4.0 yang sudah merambah ke semua sektor harus disikapi dengan baik. Keadaan ini telah mengubah peradaban manusia secara fundamental maka dari itu harus disikapi serius.
Perlu guru yang profesional dan yang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar (KBM). Setiap satuan pendidikan harus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan siap untuk kompetensi global.
Peningkatan profesionalisme guru penting karena merupakan salah satu syarat utama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter. Serta juga akan menguasai kecakapan zaman ini yang dibutuhkan setiap peserta didik.
6. Kaya Akan Bahasa dan Budaya
Di era yang serba digital, diperlukan penguasaan bahasa demi mempertahankan peran guru dalam pembelajaran. Para guru akan mengajar dalam masyarakat dengan keragaman budaya dan bahasa yang berbeda-beda.
Bahasa internasional yang digunakan secara global adalah bahasa Inggris. Jadi setidaknya secara mendasar, para guru harus bisa menguasai dan mempraktekkan bahasa Inggris. Selain untuk mengajar, penguasaan bahasa asing juga diperlukan secara pribadi untuk mengembangkan potensi guru. Ada banyak pelatihan dan materi terkait dengan pengajaran yang disampaikan dalam bahasa Inggris di masa depan.
7. Pengembangan Karakter
Tugas utama guru di sekolah adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai, serta mengevaluasi peserta didiknya. Karena itulah, profesi guru sangat menempel dengan integritas, karakter, dan kepribadian.
Selain dari hal-hal yang telah disebutkan di atas, guru bukan hanya bertugas untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada para peserta didik. Tugas guru sebagai pendidik yang lebih dalam lagi adalah menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter dan kepribadian yang baik pada kehidupan peserta didiknya.
Sekarang bukan hanya kepintaran semata yang harus dimiliki. Karakter yang baik adalah salah satu yang dilihat orang. Jadi, jangan lupa untuk memiliki karakter dan kepribadian yang baik.
Itulah 7 tantangan guru masa kini yang harus dihadapi dengan baik. Tentunya tantangan ini tidak boleh dianggap sepele. Guru harus berusaha dalam mengatasinya demi memajukan pendidikan di Indonesia, mengingat kemajuan pendidikan keberhasilan belajar ditentukan dari kualitas guru.
Guru harus terus berusaha menciptakan pembelajaran yang inovatif, menarik dan menyenangkan bagi siswa. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan pembelajaran bermakna tersebut, salah satunya dengan terus belajar. Ya, selain mengajar guru juga harus belajar mengembangkan diri lebih baik dan meningkatkan kompetensi yang dimiliki.
Belajar bisa di mana saja dan kapan saja, contohnya di kejarcita. Kejarcita.id senantiasa berusaha untuk berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dan mendampingi guru-guru atau sekolah untuk terus berkembang. Kejarcita memiliki program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan masa ini. Ikuti terus update terbaru dari blog.kejarcita.id yang tentunya bermanfaat dan dapat mengembangkan diri.