7 Soft Skill yang Dibutuhkan Oleh Seorang Guru di Jaman Milenial

edukasi 10 Agt 2020

Sudahkah Anda Menguasai 7 Soft Skill yang Dibutuhkan Oleh Seorang Guru di Jaman Milenial - Menjadi seorang guru tak cukup berbekal ilmu yang mumpuni. Guru juga dituntut memiliki kemampuan mengajar yang baik di depan kelas. Bahkan di jaman milenial ini, guru juga dituntut memiliki beberapa jenis soft skill tertentu.

Soft Skill

Saat lahir, setiap individu sudah memiliki bakatnya masing-masing. Dengan bakatnya, setiap individu menjalani peran peradabannya. Bakat sendiri dikategorikan sebagai bakat sifat dan bakat fisik.  Bakat sifat contohnya suka mengatur, suka berkomunikasi, suka menganalisa, suka berteman dan lain sebagainya. Sedangkan bakat fisik contohnya menyanyi, menari, main musik, olah raga dan lain sebagainya.

Soft skill memang harus dikembangkan, namun soft skill juga tidak akan berjalan sempurna apabila tidak diiringi dengan Hard Skill, begitu pun sebaliknya. Lalu, apa sih sebenarnya pengertian dari soft skill itu?

Soft skills adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat kepribadian, ketrampilan sosial, komunikasi, berbahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Soft skill menyangkut karakter pribadi individu yang dapat meningkatkan interaksi individu, kinerja pekerjaan dan prospek karir.

Soft skill ini tidak seperti hard skill yang berkaitan dengan kemampuan menyerap ilmu atau keahlian dan kemampuan untuk melakukan jenis tugas atau kegiatan tertentu, soft skill berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi secara efektif dengan sesamanya  baik di dalam dan di luar tempat kerja.

Soft skill bisa digolongkan menjadi dua kategori, yaitu intrapersonal dan interpersonal skill.

Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill (improvement, self control, trust, worthiness, time/source management, proactivity, conscience).

Sedangkan interpersonal skill mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy).

Ini Caranya Menggunakan Teknologi Pendidikan dengan Tepat
Penerapan teknologi untuk pendidikan terdiri dari rangkaian proses panjang yang hulu-nya berasal dari pemerintah dan guru lalu bermuara ke siswa. Tetapi dalam perjalanannya, apakah penggunaannya sudah tepat? Penggunaan secara tepat dapat semakin memaksimalkan peran dari teknologi itu sendiri.

Soft Skill Seorang Guru
Setiap profesi membutuhkan soft skill tertentu dalam melaksanakan tugasnya. Termasuk seorang guru. Agar guru dapat terus mengajar sesuai perkembangan zaman, guru perlu menguasai beberapa soft skill tertentu. Apa sajakah itu?

1. Kemampuan dalam merancang perangkat pembelajaran

Mengajar adalah tugas utama seorang guru. Seorang guru dituntut mampu mengajar dengan baik. Agar pembelajaran yang direncanakan bisa berjalan baik serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan maka seorang guru sebaiknya memiliki komptensi dalam merancang perangkat pembelajaran. Guru harus mampu menyusun perangkat pembelajaran yang beragam sekaligus menarik.

Perangkat pembelajaran sendiri terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), buku siswa, materi pembelajaran dan lain sebagainya. Guru harus mampu mengelaborasi semua perangkat pembelajaran yang ada. Meramunya menjadi sebuah perencanaan pembelajaran yang menarik dan mudah dimengerti oleh semua peserta didiknya.  

2. Kemampuan dalam mengoperasikan komputer atau laptop

Di era milenial saat ini tak bisa dipungkiri lagi bahwa peran media komputer atau laptop dalam proses pembelajaran sangat besar. Komputer atau laptop membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Komputer atau laptop bahkan  bisa membuat situasi pembelajaran menjadi lebih kontekstual.

Meski begitu, masih ada beberapa guru yang belum terlalu paham dalam menggunakan komputer atau laptop. Biasanya ini dialami oleh guru-guru usia lanjut. Meski tidak semua guru usia lanjut gagap dalam menggunakan komputer atau laptop. Bila mau belajar, guru usia lanjut juga bisa menggunakan komputer atau laptop dalam mendukung tugasnya.

3. Kemampuan dalam mengakses data secara online

Di era digital seperti ini, seorang guru dituntut mampu mengakses data secara online. Penerapan sistem data yang bersifat database yakni pengelolaan data terpadu membuat guru harus memiliki kemampuan softskill dalam melakukan akses ke situs-situs pemerintah yang menampung data-data pendidik dan peserta didik, sebut saja dapodik, simpkb dll.

Selain itu saat ini sumber-sumber belajar dan informasi banyak beredar secara online. Ini menjadi alasan tersendiri tentang pentingnya seorang guru dalam mengakses data secara online. Guru harus bisa mencari data dengan berselancar di internet.

4. Kemampuan untuk mengolah data

Selain harus memiliki kemamampuan mencari data secara online, seorang guru juga harus memiliki kemampuan mengolah data. Kemampuan mengolah data ini sangat penting.

Kemampuan ini akan membuat guru bijak dalam mencari data. Guru bisa memilih mana saja data yang dibutuhkan, ini mencegah guru tekena tsunami data.

Selain itu kemampuan ini juga bisa membantu guru tehindar dari hoax. Guru akan bisa memfilter data yang didapatnya. Saat mendapat data, guru harus mengecek dulu validitasnya. Melacak sumbernya, hanya memilih data dari sumber yang terpercaya.

Apa yang Dimaksud Pak Nadiem dengan Guru Penggerak?
Guru penggerak sendiri dapat diartikan sebagai guru yang aktif melopori perubahan pendidikan serta meningkatkan mutu di sekolah tempatnya bertugas.Guru penggerak diharapkan mampu mengambil tindakan yang terbaik untuk peserta didik.

5. Kemampuan dalam menggunakan media komunikasi

Guru perlu membangun komunikasi yang baik dengan relasi/sesama guru, wali murid dan peserta didik.

Perkembangan media komunikasi yang terjadi secara cepat harus mampu diikuti oleh seorang guru. Guru harus mampu mengunakan beragam media komunikasi yang tersedia.

Jika selama ini komunikasi hanya sebatas melalui SMS dan telepon, maka saat ini komunikasi tidak sebatas itu saja akan tetapi mulai merambah dalam ranah penggunaan aplikasi. Beragam aplikasi bisa digunakan untuk berkomunikasi, misalnya WhatsApp, Massenger, Line dan Telegram.

Jadi sangat penting bagi seorang guru untuk selalu update dengan perkembangan teknologi. Tujuannya agar guru tidak tertinggal dalam hal penggunaan media komunikasi.

6. Kemampuan menggunakan teknologi pembelajaran

Tak hanya mampu menggunakan teknologi komunikasi, seorang guru juga harus mampu menggunakan teknologi pembelajaran. Di jaman milenial seperti ini, proses pembelajaran tidak bisa dilepaskan dari teknologi.

Beragam teknologi pembelajaran seperti zoom, google classroom, google meet dan lain sebagainya hadir untuk membantu proses belajar yang lebih kekinian. Guru juga harus mampu menguasai media-media ini. Agar proses pembelajaran lebih mengikuti perkembangan jaman dan berjalan lebih efisien.

7. Kemampuan membuat publikasi ilmiah

Guru tak hanya berperan sebagai seorang pendidik saja, tetapi guru juga memiliki peran sebagai ilmuwan. Guru memiliki kewajiban untuk terus mengembangkan ilmunya.

Untuk mengembangkan ilmunya, seorang guru harus mampu membuat publikasi ilmiah. Publikasi ilmiah dapat diartikan sebagai upaya untuk menyebarluaskan suatu karya pemikiran seseorang atau sekelompok orang dalam bentuk laporan penelitian, makalah, buku atau artikel.

Publikasi ilmiah yang dilakukan guru pada dasarnya merupakan wujud dari profesionalisme guru. Steven R. Covey, (BPSDM-Kemendikbud, 2012) menyebutkan bahwa kegiatan publikasi ilmiah adalah salah satu bentuk upaya untuk memperbaharui mental.

Di Indonesia, kegiatan publikasi ilmiah di kalangan guru mulai populer pada pertengahan tahun 90-an. Seiring dengan dikukuhkannya guru sebagai jabatan fungsional seperti tertuang dalam Kepmenpan No. 84/1993.

Saat ini guru dituntut lebih profesional, lebih handal, dan lebih kompeten. Maka wajar dan pantas bahwa sekarang ini menulis dalam bentuk publikasi ilmiah adalah sarana untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pengembangan profesi mereka lebih maju sesuai dengan perkembangan zaman.

Nah bagaimana? Sudahkan anda menguasai 7 soft skill tersebut?

Dian Kusumawardani

"Pengajar di BKB Nurul Fikri dan Konselor Menyusui"

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.