7 Rekomendasi Film tentang Pendidikan
Siapa yang suka menonton film? Pasti banyak diantara Anda yang menghabiskan waktu luang untuk menonton film. Menonton film biasanya dilakukan saat akhir pakan. Selain di bioskop, kini menonton film juga bisa dilakukan di rumah. Sudah banyak aplikasi streaming yang bisa membuat Anda menonton film dari rumah.
Menonton film tak hanya sebagai pengisi kegiatan akhir pekan saja. Menonton film tak hanya untuk hiburan semata. Film juga bisa memberi inspirasi. Cerita-cerita film bisa memberikan banyak insight. Termasuk dalam bidang pendidikan.
Film bisa menjadi salah satu sumber belajar. Film pun bisa menjadi inspirasi, termasuk untuk berjuang dalam meraih pendidikan.
Film-film bertema pendidikan juga banyak. Baik film nasional maupun internasional. Film-film ini bisa menjadi pilihan tontonan di akhir pekan.
Berikut ini adalah beberapa film tentang pendidikan yang bisa ditonton bersama keluarga.
1. Taare Zameen Par (2007)
Film pendidikan pertama yang bisa Anda tonton adalah Taare Zameen Par. Film Bollywood ini dirilis pada tahun 2007. Film ini dibintangi oleh aktor India kawakan, Aamir Khan. Film ini bercerita tentang anak berkebutuhan khusus (ABK).
Ihsan adalah seorang anak yang mengidap disleksia. Keadaan ini membuat Ihsan dianggap sebagai anak yang bermasalah, bahkan oleh ayahnya sendiri. Di mata ayahnya, Ihsan adalah anak yang anak bandel karena suka berbohong, hobi bolos, dan dicap sebagai pemalasan. Ihsan tampak berbeda dengan anak seusianya. Dikarenakan keterbatasannya itulah Ihsan tidak memiliki teman, bahkan dirinya sering dicemooh oleh teman-teman sebayanya.
Namun bagi gurunya Raam yang diperankan oleh Aamir Khan. Dengan bantuan Raam, Ihsan bisa menjadi anak yang berprestasi.
Dari film ini mengajarkan pada penonton bahwa, setiap anak itu unik. Setiap anak punya potensi masing-masing. Potensi ini yang wajib didukung oleh guru maupun orang tua agar anak bisa meraih prestasinya.
2. X + Y (A Brilliant Young Mind) (2014)
Sama seperti film Taare Zameen Par, film X+Y (A Brilliant Young Mind). Film ini juga bercerita tentang ABK. Namun bukan disleksia, melainkan autisme.
Pemeran utama dalam film ini adalah Asa Butterfield. Asa Butterfield berperan sebagai Nathan Ellis.
Nathan Ellis adalah seorang remaja Inggris yang menderita autisme. Pasca mengalami kecelakaan, Nathan Ellis suka bermain angka. Ini yang kemudian membuatnya mengikuti seleksi olimpiade matematika.
Nathan Ellis pun mewakili Inggris untuk olimpiade matematika internasional. Semua ini berkat dukungan ibunya. Ibunya selalu mendukung Nathan. Keistimewaan Nathan sebagai penderita autis tak menghambatnya meraih prestasi.
Dari film ini, hal yang bisa dipelajari adalah dukungan orangtua sangat diperlukan oleh anak. ABK juga bisa meraih prestasi.
3. The Teacher’s Diary (2014)
Film pendidikan satu ini berasal dari Thailand. The Teacher’s Diary berkisah soal dua orang guru yang mengajar di tempat terpencil. Mereka adalah Song dan Ann. Song dikisahkan sebagai mantan atlet yang bingung mencari pekerjaan hingga akhirnya melamar sebagai seorang guru.
Menjadi guru di sekolah terpencil memang penuh tantangan. Namun itu tidak menghalangi Song dan Ann. Mereka tetap mengabdi dengan baik. Anak-anak di sekolah terpencil juga bisa meraih prestasi dengan bantuan guru yang bisa mengajar dengan baik. Guru memiliki peran penting dalam mendorong prestasi murid-muridnya.
Film yang bisa menjadi inspirasi baik bagi guru maupun murid. Keterbatasan akses bukan hambatan untuk meraih prestasi.
4. Denias, Senandung di Atas Awan (2006)
Denias, Senandung di Atas Awan adalah film pendidikan Indonesia yang mengangkat kisah seorang anak dari Papua. Film ini diangkat dari kisah nyata, Denias yang tinggal di pedalaman Papua.
Film ini menunjukkan bagaimana perjuangan Denias untuk meraih pendidikan. Berbagai kesulitan dan tantangan ia hadapi demi mewujudkan cita-citanya supaya memperoleh pendidikan yang layak.
Tak hanya memberi inspirasi tentang perjuangan dalam meraih pendidikan saja. Dari film ini penonton bisa melihat keindahan alam Papua.
5. Di Timur Matahari (2012)
Di Timur Matahari adalah film yang juga mengangkat potret pendidikan di Papua. Harus diakui, pendidikan di Papua masih belum sebanding dengan daerah lain di Indonesia. Hal ini dikarenakan faktor geografis dari Papua itu sendiri.
Sebagaimana yang kita ketahui, Papua memiliki kondisi geografis yang berupa pegunungan. Hal ini membuat pembangunan infrastruktur Papua menjadi terhambat.
Termasuk dalam pemenuhan fasilitas pendidikan di Papua. Tak hanya keterbatasan infrastruktur dan fasilitas pendidikan saja, anak-anak di Papua juga terancam dengan seringnya konflik sosial yang terjadi.
Namun ini semua tidak menghambat keinginan anak-anak di Papua untuk terus belajar dan meraih cita-citanya. Film ini memberi inspirasi bahwa pendidikan itu hal penting yang layak diperjuangkan. Apapun hambatannya, harus tetap maju.
Dari film ini, penonton tahu bahwa pendidikan di Indonesia masih belum merata. Masih ada anak-anak Indonesia yang belum mendapat akses pendidikan secara layak.
6. Sokola Rimba (2013)
Sokola Rimba adalah sebuah film Indonesia yang diluncurkan pada tahun 20213 lalu. Film ini juga diangkat berdasarkan kisah nyata. Film ini bercerita tentang perjuangan Butet Manurung. Seorang guru yang dengan sukarela mengajar anak-anak suku Dalam, atau yang biasa disebut orang Rimba.
Butet Manurung rela memberikan pendidikan bagi anak-anak orang Rimba. Keluar masuk hutan dilakoninya dengan baik.
Prisa Nasution memerankan Butet Manurung dalam film ini. Lagi-lagi, film ini bisa membuka mata penonton bahwa guru adalah pihak yang berperan penting dalam bidang pendidikan.
Juga menunjukkan potret bahwa pendidikan Indonesia masih belum merata. Suku-suku di pedalaman Indonesia masih belum bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak.
7. Nussa (2021)
Nussa adalah film pendidikan terbaru yang bisa menjadi tontonan Anda semua. Nussa adalah karakter animasi yang sudah dikenal lewat kanal YouTube.
Menonton film animasi ini tidak hanya menjadi hiburan tersendiri bagi anak-anak. Anak-anak bisa belajar kegigihan dari Nussa.
Di film ini diceritakan bagaimana Nussa harus berjuang mengikuti kompetisi sains. Nussa yang selalu jadi juara bertahan, kini harus menghadapi saingan beratnya, Jonni.
Belum lagi ketiadaan Abah (ayahnya) di rumah karena harus bekerja di luar negeri. Padahal Nussa membutuhkan bantuan Abahnya untuk membuat robot yang akan dilombakan pada kompetisi sains.
Dari film ini, anak-anak juga bisa belajar mengikuti kompetisi dengan sportif. Sedangkan orang tua bisa belajar bahwa peran orang tua itu penting dalam mendampingi anak dalam meraih prestasinya.
Demikian tujuh rekomendasi film pendidikan yang bisa Anda tonton. Film menjadi media hiburan yang sangat mendidik. Kisah-kisah yang diangkat dalam film tak jarang memberikan banyak hikmah bagi penontonnya.
Rekomendasi film tentang pendidikan yang telah diulas di atas semoga bisa menyemangati sekaligus menginspirasi untuk tak lelah berjuang dalam proses pendidikan bagi semua pihak. Baik bagi murid, guru maupun orang tua.