7 Ide Praktik Pelaksanaan Blended Learning
Ketika pandemi Covid-19 merebak kemarin, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah yang dilakukan secara tatap muka langsung dihentikan sementara dan digantikan dengan metode daring yaitu di mana siswa belajar dari rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Selain siswa yang harus menjadi lebih aktif, peran guru dalam menerapkan kegiatan belajar pun semakin ekstra, di mana guru harus selalu menjadi ide-ide kreatif untuk menciptakan proses kegiatan belajar menjadi menarik dan dapat dipahami oleh siswa.
Sebelum membahas tentang ide praktik tersebut, mari kita bahas tentang penerapan blended learning dalam proses kegiatan belajar. Sehubungan dengan perkembangan teknologi, komunikasi dan informatika, istilah blended learning sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat.
Di tengah perkembangan zaman, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode e-learning semakin berkembang di dunia pendidikan. Salah satu metode e-learning yang diterapkan yaitu metode pembelajaran blended learning. Blended learning diterapkan dalam kegiatan pembelajaran karena perkembangan teknologi yang semakin canggih yang pada akhirnya akan mempengaruhi metode pembelajaran.
Blended learning semakin dikenal sejak masa pandemi Covid-19 kemarin, di mana sektor pendidikan dituntut untuk melakukan proses kegiatan belajar dengan sistem yang berbeda dari biasanya. Jika biasanya kegiatan belajar dilakukan secara tatap muka, sejak adanya pandemi tersebut peserta didik dan guru melangsungkan kegiatan pembelajaran secara daring.
Namun, setelah pandemi berakhir metode blended learning ini tetap digunakan oleh beberapa sekolah. Siapa sangka pembelajaran daring semakin mempercepat penerapan Praktik Pendidikan Era 4.0? Dengan diterapkannya metode blended learning ini, diharapkan pembelajaran semakin berjalan efektif dan efisien, serta pendidikan di Indonesia semakin maju.
Metode Blended Learning
Blended learning adalah metode pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran tatap muka (langsung) dengan pembelajaran online. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan manfaat dari interaksi langsung dengan pengajar dan teman sekelas, sekaligus memanfaatkan teknologi untuk mengakses materi pembelajaran secara fleksibel.
Dalam blended learning, siswa dapat belajar secara mandiri melalui platform digital, seperti video, modul, atau kuis, dan kemudian menerapkan apa yang mereka pelajari dalam sesi tatap muka. Model ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman belajar, memungkinkan pembelajaran yang lebih personal, serta memfasilitasi keterlibatan dan kolaborasi antar siswa.
Manfaat Blended Learning
Dalam penerapannya, blended learning memiliki berbagai manfaat, yaitu di antaranya:
1. Fleksibilitas
Siswa dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja, serta memungkinkan mereka untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar masing-masing.
2. Peningkatan Keterlibatan
Kombinasi metode tatap muka dan online dapat membuat pembelajaran lebih menarik, mendorong siswa untuk lebih aktif berpartisipasi.
3. Akses ke Sumber Daya yang Lebih Luas
Siswa dapat mengakses berbagai jenis materi, seperti video, artikel, dan simulasi, yang dapat memperkaya pengalaman belajar.
4. Pengembangan Keterampilan Teknologi
Siswa terbiasa menggunakan alat digital, yang sangat penting dalam dunia kerja modern.
5. Interaksi yang Lebih Baik
Blended learning memungkinkan lebih banyak interaksi antara siswa dan pengajar, serta antar siswa, baik secara langsung maupun online.
6. Personalisasi Pembelajaran
Siswa dapat memilih bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka, sehingga proses belajar menjadi lebih relevan.
7. Efisiensi Waktu
Dengan memanfaatkan pembelajaran online, waktu yang biasanya dihabiskan untuk ceramah bisa digunakan untuk diskusi, proyek kelompok, atau kegiatan praktis.
8. Umpan Balik yang Lebih Cepat
Pembelajaran berbasis online memungkinkan penilaian yang lebih cepat, memberikan umpan balik yang lebih segera kepada siswa.
Dengan berbagai manfaat ini, blended learning semakin populer di berbagai institusi pendidikan.
7 Ide Praktik Pelaksanaan Blended Learning
Adapun 7 ide praktik dalam melaksanakan blended learning yang dapat dijadikan inspirasi, yaitu di antaranya:
1. Kelas Flipped
Melalui model ini, siswa dapat mempelajari materi baru (seperti video pembelajaran atau artikel) sebelum pertemuan tatap muka. Untuk menerapkan praktik ini, terlebih dahulu guru harus menyediakan video pembelajaran atau bahan bacaan untuk siswa.
Dalam pelaksanaannya, siswa berfokus pada kegiatan diskusi, tanya jawab atau kegiatan aplikasi yang mendalam untuk memperkuat pemahaman. Melalui kegiatan ini siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri. Siswa yang merasa kurang paham dapat mengulang materi kapan saja, mirip dengan mengulang lagu favorit hingga memahami setiap liriknya. Ini memberi mereka kontrol lebih besar atas proses pembelajaran.
2. Forum Diskusi Online
Pada kesempatan ini guru membuat ruang diskusi virtual untuk siswa berbagi ide dan bertanya. Guru dapat menggunakan Google Classroom sebagai media pembelajarannya. Agar kegiatan belajar menjadi lebih interaktif guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan diskusi yang dapat mendorong siswa untuk merespon satu sama lain, dan moderasi diskusi untuk menjaga keterlibatan.
3. Tugas Kolaboratif
Melalui praktik ini siswa akan bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek secara online. Pada kesempatan ini guru akan membentuk kelompok kecil dan menetapkan tugas yang harus diselesaikan. Media yang dapat digunakan untuk berkolaborasi secara real-time dan melacak kemajuan yaitu Google Docs atau Trello.
Dengan berkolaborasi, siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar, sehingga mereka lebih mungkin memahami dan mengingat materi yang dipelajari.
4. Ujian dan Kuis Online
Guru juga dapat melaksanakan ujian dan kuis online. Melalui kegiatan ini guru dapat menilai pemahaman siswa melalui kuis yang dapat diakses secara online. Untuk pelaksanaannya, Anda dapat menggunakan Kahoot, Quizizz atau Moodle. Agar kuis berjalan dengan efektif, tentukan waktu tertentu untuk kuis dan berikanlah umpan balik dengan segera setelah kuis selesai dilaksanakan.
5. Pembelajaran Berbasis Simulasi
Adapun ide praktik lainnya yaitu dengan membuat pembelajaran berbasis simulasi. Pada kesempatan ini Anda dapat menggunakan simulasi atau perangkat lunak yang interaktif untuk praktik langsung. Pilihlah perangkat lunak yang relevan dengan topik pembelajaran. Jangan lupa untuk memberikan panduan tentang cara menggunakan perangkat lunak tersebut kemudian jelaskan tujuan dari simulasi.
6. Materi Tambahan
Selain itu, guru dapat memberikan akses ke sumber belajar tambahan untuk memperkaya pemahaman siswa. Kumpulkan video pembelajaran, artikel dan podcast yang relevan dengan topik pembelajaran. Kemudian, bagikanlah sumber belajar tersebut melalui platform e-learning atau grup kelas.
7. Umpan Balik Terus-Menerus
Ide yang terakhir yaitu mengumpulkan umpan balik dari siswa untuk perbaikan berkelanjutan. Pada kesempatan ini, Anda dapat membuat survei dengan menggunakan Google Forms atau media lainnya. Tinjau umpan balik tersebut untuk menyesuaikan metode pengajaran dan materi pembelajaran di masa yang akan datang kelak.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pelaksanaan blended learning dapat dilakukan secara sistematis dan efektif, menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik bagi siswa. Demikianlah penjelasan mengenai metode blended learning beserta 7 ide praktik pelaksanaannya yang bisa Anda terapkan. Semoga bermanfaat!