7 Alasan Sebaiknya Anak Diarahkan untuk Fokus Pada Satu Bidang yang Disukainya
Memiliki anak yang cerdas dan sukses adalah dambaan setiap orang tua, begitu juga dengan kita pastinya. Anak yang sukses menggambarkan keberhasilan kita sebagai orang tua dalam mendidik dan mengarahkannya. Kita akan bangga dan puas ketika nilai rapor anak kita di atas rata-rata, khususnya untuk pelajaran inti. Namun, ketika nilai–nilai mereka berada dibawah rata-rata, kita langsung menganggap bahwa mereka tidak sesukses teman-temannya yang lain, walaupun mungkin pada mata pelajaran olah raga mendapatkan nilai yang tinggi.
Pada tahun 1970-an Horward Gardner membuat sebuah teori bahwa kecerdasan seorang anak tidak hanya terletak pada kecerdasan intelektual. Namun, ternyata seorang anak memiliki banyak kecerdasan lain. Kecerdasan tersebut misalnya adalah linguistic matematis, spasial kinestetis–tubuh, musik, intrapersonal, interpersonal, naturalis, dan eksistensial.
7 Alasan Sebaiknya Anak Fokus pada Satu Bidang
Toeri di atas menjelaskan bahwa anak yang nilai rapornya di atas rata-rata belum tentu sukses di kemudian hari. Namun, tidak jarang kita lihat mereka yang mahir pada satu skill bisa sukses dengan keahlian yang dimilikinya. Dengan demikian, alangkah baiknya kita mengarahkan anak untuk fokus pada satu bidang yang dikuasainya. Berikut ini terdapat 7 alasan mengapa sebaiknya kita mengarahkan anak kita untuk fokus pada satu bidang yang disukainya.
1. Tuhan Menciptakan Potensi Manusia Berbeda-beda
Tidak ada ciptaan Allah yang sia-sia, karena Allah tidak pernah menzalimi hambanya. Sering kita lihat seorang anak terlahir dengan kondisi tidak sempurna. Akan tetapi, yakinlah bahwa anak tersebut memiliki potensi yang tersembunyi. Sebagai contoh, seorang anak terlahir istimewa, yaitu memiliki spektrum autis. Namun, ia memiliki keunggulan merekam dan menirukan suara yang didengarnya.
Lalu, orang tuanya memperdengarkan bacaan muratal Al-Qur’an. Akhirnya, anak tersebut bisa menyelesaikan hafalan 30 juz dengan sempurna. Demikian pula dengan anak yang rendah pada beberapa nilai rapornya, tetapi unggul dalam satu nilai dan bidang. Lebih baik kita fokus mengarahkannya untuk mengembangkan bakat dan bidang yang disukainya.
Seesunguhnya, tidak ada anak yang lahir sama dalam segala bidang. Bahkan, kembar identik sekalipun memiliki perbedaan baik dari segi potensi hobi dan keinginan. Sesungguhnya perbedaan-perbedaan yang diciptakan Allah menjadi rahmat dan berkah bagi kehidupan manusia di atas bumi ini.
2. Manusia adalah Makhluk Sosial
Manusia adalah makhluk sosial. Kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri, kita pasti membutuhkan orang lain. Ketika kita berprofesi sebagai pegawai, seperti dokter atau guru, pasti kita membutuhkan pedagang untuk membeli barang-barang yang kita butuhkan.
Jadi, agar kehidupan di dunia ini berjalan normal dibutuhkan berbagai macam profesi dan keahlian manusia. Tujuannya adalah agar manusia dapat berinteraksi antara satu dan yang lainnya dengan baik. Fitrah manusia adalah makhluk sosial, maka Allah menciptakan potensi dan bakat manusia berbeda-beda agar bisa bersinergi dalam memerankan tugas sebagai khalifah di muka bumi ini.
3. Mengasah Kapak pada Sisi Tajamnya
Kalau kita perhatikan sebuah kapak, ia memiliki dua sisi. Sisi yang tajam untuk memotong dan sisi yang tumpul untuk memukul. Apabila kita balikkan fungsinya, dua sisi kapak itu akan menjadi tidak tepat guna. Begitu juga dengan potensi dan bakat anak. Anak yang enjoy menjalani suatu bidang berarti itulah potensinya, itulah bakatnya dan itulah keinginannya. Alangkah baiknya kita mengasah potensi tersebut agar semakin tajam dan mahir.
Selain merasa enjoy, bakat dan pontesi seorang anak dapat dilihat dari kesenangannya dalam menjalani bidang tersebut, serta ia bisa menyelesaikannya dengan hasil yang maksimal. Apabila anak bisa menjalani suatu bidang dengan rasa enjoy senang dan memberikan hasil yang maksimal, itulah bidang yang disukainya. Hendaknya kita memberikan perhatian lebih dan mengarahkan anak untuk fokus dalam bidang tersebut.
4. Berhenti Mengerjakan Pekerjaan yang Sia-Sia
Mengasah kapak pada sisi yang tumpul sama dengan melakukan pekerjaan sia-sia, ia tidak akan menjadi tajam serta tidak bisa digunakan untuk memotong dengan sempurna. Begitu juga dengan potensi anak. Ketika kita fokus pada bidang yang disukai anak kita, kita arahkan anak untuk mengasah potensinya dengan baik, hasil akhirnya akan sempurna. Namun, apabila kita mengasah kegiatan yang tidak disukainya, ibarat mengasah kapak pada bagian yang tumpul tidak bisa memberikan hasil yang sempurna.
Mari kita fokus untuk mengasah dan mengarahkan anak kita pada bidang, bakat, dan potensi yang disukainya agar pekerjaan yang kita lakukan memberikan hasil maksimal, bukan hanya pekerjaan yang sia-sia.
5. Jangan Mau jadi Pribadi yang Biasa Saja
Setiap manusia pasti mengharapkan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Kita akan bangga ketika melihat anak kita sukses dan unggul dari yang lainnya, karena sesungguhnya kehidupan ini adalah kompetisi dunia menuju negeri akhirat yang abadi. Anak yang fokus pada bidang yang disukainya akan tumbuh menjadi pribadi di atas rata-rata karena ia unggul dan mahir dalam bidangnya. Namun, apabila ia tidak fokus dalam bidang yang disukainya, ia akan mendapatkan ilmu yang serba tanggung dan tumbuh menjadi pribadi yang biasa saja. Jangan mau menjadi pribadi yang biasa saja.
6. Tujuan Pendidikan Tidak Tercapai
Hakikatnya, tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi yang ada pada diri anak dengan sebaik dan semaksimal mungkin agar anak dapat menjadi pribadi yang bermanfaat di dunia dan di akhirat. Namun, ketika potensi yang dikembangkan bukan bakat dan minatnya, tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan sempurna. Terlalu banyak yang harus dikembangkan pada diri anak sehingga ia tidak mahir pada bidang yang disukainya.
Anak bukan robot yang bisa di install sesuka hati kita. Ia lahir dengan potensi dan bakat yang telah dianugrahkan oleh Allah. Tugas kita sebagai orang tua adalah mengasah dan mengarahkan bakat dan potensi yang ada dalam diri anak. Sesungguhnya, bakat dan potensi seorang anak dapat kita lihat dan amati sejak mereka kecil. Ketika seorang anak enjoy dan suka dalam menjalani suatu bidang, itulah bakat dan hobinya. Tugas kitalah sebagai orang tua untuk mengarahkan dan membimbingnya agar fokus dalam bidang tersebut.
7. Menjadi Pribadi yang Smart
Anak yang ahli dalam bidangnya akan tumbuh menjadi pribadi yang smart. Ia akan memiliki kepribadian yang tangguh dan percaya diri yang tinggi karena ia menguasai dan menyukai bidang yang digelutinya. Dengan begitu, ia mempunyai visi dan misi yang jelas serta mampu menghadapi rintangan yang datang menghadang.
Apabila kita mengarahkan anak untuk fokus pada bidang yang disukainya, artinya kita telah mengantarkanya naik ke salah satu jenjang kesuksesan. Ia akan sangat senang dan mudah menapaki jenjang-jenjang berikutnya. Ini disebabkan anak merasa mudah menjalani bidang tersebut. Ia belajar berdasarkan bakat dan potensi yang telah Allah anugrahkan. Semakin lama diasah akan semakin tajam dan mahir. Ketika ia telah mahir maka anak tumbuh menjadi pribadi yang unggul dan smart.