5 Tips Menciptakan Ruangan yang Nyaman untuk Belajar
Menciptakan ruangan yang nyaman untuk belajar adalah salah satu faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan proses belajar. Secara tidak langsung hal ini akan berimbas pula kepada keberhasilan dalam proses belajar itu sendiri termasuk saat harus menyelesaikan ujian. Seperti yang diketahui bersama, sebagai umpan balik dan tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar, ujian akhir menjadi salah satu hal wajib yang harus dilalui. Bagaimana bisa maksimal dalam mengerjakan ujian, jika dalam proses pengulangan kembali materi yang diperoleh tidak maksimal.
Ruangan yang nyaman untuk belajar tidak bisa didapatkan jika tidak dipersiapkan. Perlu dirancang jauh sebelum proses belajar itu sendiri dimulai. Meskipun kenyamanan ruangan bukan satu-satunya hal yang menentukan keberhasilan proses belajar, namun kenyamanan ruangan belajar tidak bisa diabaikan begitu saja jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal.
Menciptakan ruangan belajar yang nyaman dimulai dengan memilih dan menentukan ruang yang akan digunakan sebagai tempat belajar.
Rumah yang memiliki banyak ruangan, pemilihan ruang belajar relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan rumah yang memiliki lahan dan jumlah ruang terbatas. Akan tetapi, hal ini bukan berarti harapan dan cita-cita memiliki ruang belajar yang nyaman tidak dapat diwujudkan pada rumah dengan jumlah ruang di dalamnya sangat terbatas.
Dengan segala keterbatasan ruangan yang ada, menciptakan ruang belajar yang nyaman bisa disiasati dengan cara mengoptimalkan ruang yang tersedia. Gunakan desain ruangan minimalis yang sarat fungsi namun hemat dalam pemakaian ruang termasuk hal yang patut dipertimbangkan saat hendak membangun ruang belajar.
Ruang belajar yang nyaman bisa membuat setiap orang di dalamnya menjadi betah. Ini membuat mereka berlama-lama tinggal di dalam ruangan tersebut, baik untuk berlatih mengerjakan soal-soal atau sekedar membaca dan mengulang pelajaran. Menciptakan ruang belajar yang nyaman bukan hanya monopoli kaum mahasiswa, bahkan pelajar SD pun membutuhkan rua ng belajar yang nyaman.
5 Tips Menciptakan Ruangan yang Nyaman untuk Belajar
Apa saja sih yang dapat dilakukan untuk menciptakan ruang belajar yang nyaman? Berikut lima tips yang bisa diterapkan untuk menciptakan ruang belajar yang nyaman, yaitu:
1. Memilih Meja dan Kursi yang Sesuai
Pemilihan meja dan kursi dengan model dan tinggi sesuai kebutuhan pemakai sangat penting diperhatikan guna menunjang kenyamanan belajar. Selain memudahkan dalam menulis dan meletakkan bahan pelajaran, dengan adanya meja dan kursi di ruang belajar, bertujuan untuk menghindari proses belajar dilakukan dengan tiduran ataupun telungkup di atas tempat tidur dan lantai. Belajar dengan cara yang tidak tepat sangat berpotensi memicu timbulnya kelelahan berlebihan pada mata ataupun tangan yang digunakan untuk menopang tubuh.
Belajar di atas meja diyakini dapat meningkatkan konsentrasi dalam belajar sehingga hasil yang dicapai lebih maksimal. Hal yang berbeda akan ditemui jika proses belajar dilakukan sambil tiduran, baik di ranjang ataupun di lantai. Belajar sambil tiduran dianggap tidak akan efektif karena dengan berbaring secara tidak langsung bisa memicu timbulnya godaan untuk tidur atau sekedar bermalas-malasan. Dengan demikian waktu yang semula dialokasikan untuk belajar menjadi terbuang sia-sia tanpa mendapatkan hasil sesuai dengan yang sudah ditargetkan sebelumnya.
2. Membersihkan Ruangan
Setelah menentukan ruangan yang akan digunakan sebagai ruang belajar serta memilih meja dan kursi yang sesuai maka langkah selanjutnya yang harus dikerjakan adalah membersihkan ruangan tersebut baik dari sampah maupun debu-debu yang menempel. Kebersihan ruangan yang akan digunakan mengambil peranan yang sangat penting dalam memberikan kenyamanan belajar itu sendiri. Tidak mungkin ruangan terasa nyaman dihuni dan pikiran siap belajar jika banyak sampah berserakan di sekitar, debu yang menempel baik di lantai, meja dan kursi.
Seperti yang diketahui bersama, ruangan yang kotor juga berpotensi sebagai sumber penyakit. Jangan ditunda, segera ambil sapu, tempat sampah, kemoceng juga kain pel. Lap meja, kursi dan benda-benda di sekitar area belajar untuk menghilangkan debu yang dapat berpotensi menyebabkan bersin-bersin dan alergi. Sapu lantai serta singkirkan segala macam jenis sampah yang berserakan seperti bungkus makanan, kertas tak terpakai termasuk sisa rautan pensil dan lanjutkan dengan mengepel lantai ruang belajar. Sampah yang berhasil dikumpulkan harus disingkirkan sejauh mungkin dari ruang belajar, hal ini bertujuan untuk menghindari timbulnya bau tak sedap yang dapat mengundang lalat ikut masuk ke ruang belajar. Sangat tidak nyaman bukan saat sedang serius belajar, tiba-tiba harus terganggu dengan kemunculan lalat yang terbang kesana-kemari.
Sampah sudah disingkirkan, lantai pun sudah bersih, tahap selanjutnya bisa ditambahkan pemasangan aroma terapi atau menyemprotkan pengharum ruangan. Dengan demikian selain bersih, ruangan pun terasa wangi. Aroma yang wangi akan merangsang susunan saraf menjadi lebih rileks dan bersemangat sehingga siap digunakan untuk belajar dengan hasil yang lebih maksimal.
3. Pencahayaan dan Sirkulasi Udara yang Cukup Memadai
Pencahayaan ruang belajar sangat penting untuk diperhatikan, baik dari sumber cahaya alami (sinar matahari) maupun bantuan menggunakan lampu penerangan. Pencahayaan menjadi sangat penting karena membantu proses melihat segala sesuatu yang sedang dikerjakan dengan lebih jelas sehingga kemungkinan salah baca atau salah melihat bisa diminimalisasi.
Belajar dalam kondisi yang remang-remang selain sangat berbahaya bagi kesehatan mata juga bisa membuat seseorang merasa lebih cepat mengantuk. Terbatasnya cahaya yang tersedia di ruang belajar membuat otak bekerja lebih keras untuk menjaga mata tetap terjaga dan konsentrasi saat membaca. Apabila kondisi ini dibiarkan begitu saja, tubuh pun akan lebih mudah merasa kelelahan meski belajar baru saja dimulai, selain itu dengan minimnya pencahayaan dapat memicu timbulnya kerusakan mata.
Jadi pastikan dalam menciptakan ruang belajar yang nyaman, maka ruangan tersebut harus mendapatkan pencahayaan matahari yang cukup. Akan tetapi, jika kondisi ruangan tidak memungkinkan maka pasang lampu yang memadai sebagai sumber pencahayaannya.
Selain cahaya, faktor lain yang harus diperhatikan dalam memilih ruang belajar adalah sirkulasi udara yang baik. Tidak mungkin sebuah ruangan menjadi nyaman digunakan jika ruangan itu terasa lembab dan pengap. Ruangan yang lembab juga menjadi tempat tumbuhnya jamur dan mikroorganisme lain yang dapat membahayakan kesehatan. Selain berdampak langsung kepada kesehatan, ruangan lembab juga dapat membuat buku yang disimpan menjadi cepat rusak.
Buka jendela atau pintu ruangan lebar-lebar pada pagi hari, sehingga udara pengap dari dalam ruangan berganti dengan udara baru yang lebih bersih dan segar. Dengan demikian ruangan belajar akan terasa semakin nyaman untuk digunakan.
4. Siapkan Barang-Barang yang Dibutuhkan
Dalam proses belajar, sering dibutuhkan adanya alat bantu seperti pena, penggaris, pensil ataupun buku catatan kecil yang dapat digunakan untuk menuliskan poin-poin penting dari satu bidang yang sedang dipelajari. Siapkan benda-benda yang dibutuhkan tersebut di dekat area belajar, namun bukan berarti benda-benda tersebut dibiarkan berserakan di atas meja. Benda-benda yang sekira dibutuhkan saat proses belajar sedang berjalan, bisa ditumpuk atau diletakkan dalam tempat pensil yang diletakkan di dekat tempat belajar.
Dengan demikian sewaktu-waktu barang-barang tersebut dibutuhkan, tidak perlu repot mencarinya. Waktu yang dialokasikan untuk belajar dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk belajar, selain itu juga untuk menghindari terpecahnya konsentrasi hanya karena sesuatu yang sepele. Konsentrasi belajar adalah satu hal yang harus dibangun dan dipertahankan, mengingat sekali konsentrasi belajar buyar maka akan sulit mengembalikannya kembali.
5. Meminimalisasi Gangguan dan Dekorasi Ruang Belajar
Setiap pribadi memiliki cara yang berbeda-beda, termasuk hal-hal yang dapat mengganggu kenyamanan belajar setiap orang pun akan berbeda-beda. Bisa jadi seseorang baru bisa belajar pada saat terdengar suara musik di ruang belajarnya, namun di satu sisi yang lain justru ada orang yang baru nyaman belajar di ruang yang benar-benar sunyi. Identifikasi setiap gangguan yang bisa membuyarkan konsentrasi dan kenyamanan ruang belajar sehingga setiap hal yang berpotensi menjadi gangguan bisa disingkirkan sebelum memulai proses belajar.
Makanan ringan yang dianggap bisa sebagai cemilan saat belajar, tanpa disadari justru berpeluang menjadi salah satu faktor pengganggu proses belajar. Sebaiknya tidak menyediakan makanan ringan di ruang belajar, tempatkan makanan di ruang lain yang dikunjungi hanya saat jeda waktu belajar. Untuk ruang belajar cukup sediakan air putih yang sewaktu-waktu haus dapat langsung diminum. Kecukupan asupan air putih bagi tubuh juga harus selalu diperhatikan mengingat tubuh akan kehilangan konsentrasi belajar saat kekurangan cairan.
Faktor pengganggu terbesar yang sering tidak disadari adalah gawai. Gawai dengan berbagai fitur, termasuk akun media sosial menjadi salah satu faktor sangat sering mengalihkan fokus dan konsentrasi saat belajar. Sebaiknya matikan gawai atau jika gawai tersebut dibutuhkan sebagai kalkulator, matikan data seluler sehingga pemberitahuan apapun yang biasa diterima gaai tidak akan bisa masuk dan konsentrasi belajar tetap terjaga.
Selain menyingkirkan faktor-faktor pengganggu, hal yang bisa dilakukan untuk menciptakan ruangan belajar yang nyaman, adalah dengan memberikan dekorasi atau hiasan sesuai dengan yang hobi. Contohnya seseorang memiliki hobi naik gunung, maka bisa saja di ruang belajar dipasang gambar gunung atau alam. Hal ini disadari atau tidak bisa membuat ikatan yang kuat antara ruangan dengan penghuninya.
“Punya mimpi atau target pencapaian hidup yang belum terwujud?” Nah, di ruang belajar ini juga dapat ditambahkan dekorasi yang mampu mengingatkan akan setiap mimpi itu. Dengan demikian diharapkan dari hari ke hari semangat dan motivasi untuk mewujudkan mimpi melalui dekorasi yang ada di ruang belajar semakin kuat mengakar.
Terlepas dari lima tips tersebut di atas, sebenarnya masih banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk membuat ruang belajar terasa semakin nyaman untuk ditempati. Setiap orang memiliki hobi dan keunikan masing-masing, tentu hanya orang yang bersangkutan yang tahu persis apa yang harus dilakukan untuk menciptakan ruang belajar yang nyaman.
Apa yang nyaman menurut satu orang belum tentu nyaman menurut orang lain. Kenali diri dengan lebih baik lagi sehingga bisa mengambil langkah yang paling tepat dalam menyiapkan ruang belajar guna mendukung proses belajar itu sendiri. Miliki mimpi dan tekad yang kuat untuk mewujudkannya serta tidak pernah lelah untuk terus berproses, karena sejatinya proses itu sendiri akan menjadi guru kemahiran.