5 Peran Guru BK dalam Mempersiapkan Siswa SMA Masuk Perguruan Tinggi
Siswa membutuhkan banyak arahan untuk merancang dan mempersiapkan masa depannya, seperti ketika ingin masuk ke perguruan tinggi. Dalam jenjang pendidikan, bisa dikatakan bahwa perguruan tinggi adalah kunci penting untuk setiap orang dalam mewujudkan masa depan yang mereka impikan. Maka dari itu, setiap siswa harus serius dalam mempersiapkan dirinya masing-masing.
Dalam persiapan memasuki perguruan tinggi, ada peran guru BK mempersiapkan siswa SMA memasuki perguruan tinggi. Apa saja peran dan hal-hal yang harus dipersiapkan setiap siswa SMA?
Secara etimologi, bimbingan dan konseling berasal dari bahasa Inggris yaitu “Guidance” dan “Counseling”. Adapun pengertian dari guidance yaitu memimpin, menunjukkan atau membimbing ke jalan yang lebih baik, sedangkan pengertian dari “counseling” yaitu menasihatkan atau menganjurkan kepada seseorang secara face to face. Berdasarkan penjelasan berikut dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu proses interaksi yang melibatkan konselor dan konseli yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk membantu konseli dalam memecahkan permasalahan yang mereka miliki.
Selain itu, bimbingan dan konseling juga bisa dimaknai sebagai suatu pelayanan yang bertujuan untuk membantu anak supaya bisa lebih mandiri dan berkembang secara optimal. Tujuan dari adanya bimbingan dan konseling yaitu untuk membantu anak dalam mempersiapkan dirinya untuk memegang tanggung jawab dari keputusan yang akan diambilnya.
Tujuan Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling memiliki beberapa tujuan. Adapun berikut tujuan dari adanya bimbingan dan konseling yang dicetuskan oleh beberapa ahli.
- Menurut Prayetno, dkk (2009) tujuan dari bimbingan dan konseling yaitu untuk membantu setiap individu dalam pengembangan dirinya secara optimal yang sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang mereka miliki, latar belakang individu, serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungan individu tersebut.
- Menurut Balitbang (2006) bimbingan dan konseling memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk merencanakan aktivitas penyelesaian studi, perkembangan karir dan kehidupan siswa di masa depan.
2. Untuk mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki siswa seoptimal mungkin.
3. Untuk penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat siswa.
4. Untuk mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses belajarnya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangan dirinya secara lebih optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial dan pribadi. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, siswa harus mendapatkan beberapa kesempatan untuk:
1. Mengenal dan memahami potensi yang mereka miliki, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya.
2. Mengenal dan memahami potensi yang dimiliki.
3. Mengenal dan menentukan tujuan serta rencana hidup siswa dan rencana siswa dalam mencapai tujuan tersebut.
4. Memahami dan mengatasi kesulitan yang dialami siswa.
5. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan diri dan lembaga masyarakat.
6. Menyesuaikan diri dengan kondisi dan tuntutan lingkungannya.
7. Menggunakan potensi dan kekuatan yang mereka miliki secara tepat dan optimal.
Fungsi Bimbingan dan Konseling
Menurut Helen (2003), bimbingan dan konseling berfungsi untuk memberikan layanan kepada siswa untuk mengembangkan diri secara optimal dan menjadikan pribadi yang utuh dan mandiri. Adapun beberapa fungsi bimbingan dan konseling yang lain, yaitu sebagai berikut:
- Fungsi Pemahaman
Bimbingan dan konseling berfungsi untuk menghasilkan pemahaman mengenai pengembangan peserta didik.
- Fungsi Pencegahan
Bimbingan dan konseling berfungsi untuk mencegah atau menghindari siswa dari masalah-masalah yang bisa muncul dan bisa mengganggu, menghambat maupun menimbulkan kesulitan, kerugian tertentu dalam proses perkembangan siswanya.
- Fungsi Pengentasan
Bimbingan dan konseling berfungsi untuk mengatasi berbagai masalah yang dialami oleh siswa. Pelayanan dalam bimbingan dan konseling bertujuan dalam pemecahan masalah yang akan dihadapi siswa, baik dalam sifat, jenis dan bentuknya.
- Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Bimbingan dan konseling berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan potensi optimal.
- Fungsi Advokasi
Bimbingan dan konseling berfungsi untuk menghasilkan pembelaan siswa dalam rangka usaha pengembangan potensi yang dimiliki siswa secara optimal.
5 Peran Guru BK dalam Mempersiapkan Siswa Masuk Perguruan Tinggi
Untuk masuk ke perguruan tinggi, siswa harus mempersiapkan beberapa hal penting, seperti dokumen penting, potensi, dan rencana hidup. Maka dari itu, sangat penting bagi siswa untuk melakukan konsultasi dengan guru BK untuk mempermudah dan membantu mereka dalam menyelesaikan permasalahan dan mempersiapkan beberapa hal penting sebelum memasuki perguruan tinggi. Berikut penjelasannya.
1. Membantu Siswa Ketika Membutuhkan Konsultasi
Dalam menentukan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, kerap kali siswa merasa kesulitan dan bimbang dalam memilih tujuan, baik perguruan tinggi yang akan dituju dan jurusan yang akan dipilih. Maka dari itu, dalam hal ini guru BK berperan penting dalam memberikan konsultasi terhadap kesulitan dan masalah yang dimiliki siswa terkait tujuan yang ingin dicapai.
2. Membantu Siswa dalam Memberikan Gambaran atau Situasi yang Akan Dihadapi
Selain itu, guru BK juga berperan penting dalam membantu siswa untuk memberikan gambaran mengenai situasi yang akan mereka hadapi di dunia perkuliahan kelak. Misalnya, seperti potensi yang harus mereka capai, kegiatan tambahan yang baik untuk perkembangan dirinya, kelas yang akan diambil, dan lain sebagainya.
3. Memberikan Informasi Penting
Hal lain yang diperlukan siswa sebelum memasuki perguruan tinggi yaitu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, seperti passing grade yang harus dicapai siswa untuk lulus di jurusan dan PTN yang mereka targetkan, jurusan yang sesuai dengan potensi yang mereka miliki, dan lain sebagainya.
4. Membantu Siswa dalam Memilih Tujuan
Sulit untuk menentukan dan memilih tujuan hidup, itulah yang sering dialami oleh siswa kelas 3. Mereka kerap kali merasa goyah dan bimbang mengenai potensi yang mereka miliki. Apalagi dengan kerasnya dunia perkuliahan kelak, peserta didik tentu saja tidak main-main dalam menentukan pilihannya. Oleh karena itu, tidak jarang siswa akan mengikuti beberapa kelas les tambahan di luar jam sekolah untuk memperdalam dan memantapkan ilmu pengetahuannya.
5. Membantu Siswa dalam Mendapatkan Gambaran Tentang Perguruan Tinggi yang Akan Dipilih
Selain memilih jurusan dan mengetahui potensi yang dimiliki siswa, mereka juga harus mengetahui perguruan tinggi yang akan mereka tuju. Dengan kondisi yang seperti ini, siswa harus dengan cermat mendapatkan informasi eksternal dan internal tentang perguruan tinggi tersebut.
Informasi internal yang harus diketahui siswa yaitu seperti cara belajar di perguruan tinggi tersebut, sistem penilaiannya, progres kerja yang akan mereka dapatkan kelak, dan alumni mahasiswa perguruan tinggi tersebut. Sedangkan informasi eksternalnya seperti kondisi lingkungan perguruan tinggi, lingkungan yang akan ditempati siswa sebagai tempat tinggal, gaya hidup, biaya hidup, dan beberapa hal yang harus mereka siapkan sebelum hidup sebagai mahasiswa.
Demikianlah penjelasan mengenai peran guru BK mempersiapkan siswa SMA memasuki perguruan tinggi. Sebelum memasuki perguruan tinggi, setiap siswa harus mengetahui potensi yang mereka miliki. Dengan potensi yang mereka miliki, mereka akan serius mengikuti perkuliahan dan bisa lulus secara tepat waktu dengan hasil yang optimal.