5 Do and Don’t Guru saat Melakukan Penilaian Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, penilaian sangat penting dilakukan setelah menjalani proses pembelajaran. Penilaian juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat memahami materi yang sudah dijelaskan selama proses pembelajaran. Hasil penilaian tersebut dijadikan evaluasi guru untuk meningkatkan kemampuan anak. Sehingga siswa dapat memenuhi standar kompetensi lulusan atau SKL.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan standar kelulusan yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik. SKL juga dijadikan pedoman untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Sehingga dapat dikatakan jika penilaian itu sangat penting untuk mengevaluasi kemampuan anak, agar mereka dapat memenuhi standar kompetensi lulusan.
Seperti yang kita ketahui, bahwa setiap institusi pendidikan (sekolah) selalu mengadakan evaluasi dalam waktu tertentu atau satu periode pendidikan. Bahan evaluasi tersebut didapatkan dari penilaian terhadap hasil pembelajaran yang telah dicapai oleh peserta didik dan tenaga pendidik. Informasi yang diperoleh dari evaluasi tersebut dijadikan feedback atau umpan balik terhadap proses belajar mengajar. Dengan begitu, maka guru dapat memperbaiki serta meningkatkan kegiatan belajar mengajar selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menilai siswa, apakah proses belajar yang dilakukan cukup efektif atau tidak. Ada tidak ada kesalahan dalam menilai, ada beberapa hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan guru ketika melakukan penilaian pembelajaran. Untuk mengetahui lebih jelas, simak artikel ini sampai habis ya!
5 Hal yang Boleh Dilakukan saat Melakukan Penilaian Pembelajaran
Dalam melakukan penilaian pembelajaran, guru harus memenuhi sense of harmony, dimana didalamnya terjadi keserasian, keselarasan dan keseimbangan. Jika hal tersebut terjadi dalam standar penilaian, maka peserta didik akan merasakan keadilan dari proses penilaian yang diberikan guru. Untuk mencapai proses penilaian yang baik, berikut ini merupakan 5 hal yang harus dilakukan saat melakukan penilaian pembelajaran, di antaranya yaitu:
1. Menyusun kebijakan penilaian, sebagai patokan dalam melakukan penilaian
Untuk mencapai hasil proses penilaian yang baik dan akurat, maka Anda harus menyusun kebijakan penilaian terlebih dahulu, yang nantinya akan dijadikan patokan dalam melakukan penilaian. Dengan menyusun standar penilaian yang tepat, maka hasil penilaian siswa tidak akan dipengaruhi oleh subjektivitas.
Yang bisa Anda lakukan yaitu menetapkan prosedur evaluasi sesuai kurikulum sekolah. Jika Anda mempunyai tim pengajar, Anda bisa berdiskusi untuk menyusun prosedur evaluasi yang akan digunakan sebagai patokan penilaian bersama-sama.
2. Beritahu Siswa Kebijakan Penilaian yang Telah Anda Susun
Sebagai peserta didik yang terlibat dalam proses pembelajaran, mereka harus mengetahui kebijakan penilaian yang telah Anda susun. Sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan nilai yang tinggi serta tidak melakukan hal-hal yang dapat mengurangi penilaian.
Selain itu, mereka juga harus diberitahu kompetensi apa yang diharapkan oleh guru dalam mencapai pembelajaran dan bagaimana cara guru mengetahui kemampuan siswa.
3. Menyiapkan Catatan Penilaian yang Lengkap dan Akurat
Untuk memudahkan Anda dalam melakukan penilaian di tengah atau akhir semester, Anda harus menyiapkan catatan penilaian sehari-hari yang lengkap dan akurat. Catatan tersebut juga dapat dijadikan evaluasi kinerja siswa sepanjang semester, sehingga Anda bisa mengevaluasi pembelajaran agar lebih baik kedepannya.
Dengan memiliki catatan penilaian sehari-hari, Anda dapat membantu menentukan nilai akhir siswa, khususnya pada mereka yang tidak dapat mengerjakan beberapa tugas yang diberikan.
4. Membuat Grafik Distribusi Penilaian
Pada dasarnya hasil penilaian dapat dinyatakan dalam berbagai macam cara, dan cara yang paling umum digunakan yang itu menggunakan angka atau bilangan dalam grafik distribusi penilaian. Jika Anda memiliki jumlah peserta didik sekitaran 20 orang Anda bisa membuat sebuah grafik distribusi nilai dengan memberikan tugas atau kuis kepada siswa. Sehingga, secara sekilas Anda bisa mengetahui kinerja siswa di kelas, melalui hasil kuis atau tugas yang Anda berikan.
5. Konsisten dengan Kebijakan Penilaian yang Sudah Disusun
Anda harus konsisten dengan kebijakan penilaian yang sudah disusun dari awal. Jangan memberikan penilaian dari materi yang tidak pernah Anda ajarkan, karena hal tersebut dapat menyulitkan siswa mencapai nilai yang baik. Anda juga harus menggunakan metode penelitian yang sesuai dengan silabus.
5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Melakukan Penilaian Pembelajaran
Menentukan hasil penilaian pembelajaran tidak boleh dilakukan asal-asalan, karena hal ini menyangkut pada kualitas pendidikan. Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat melakukan penilaian pembelajaran, 5 di antaranya sebagai berikut:
1. Tidak Bisa Menguasai Materi dan Kelas dengan Baik
Untuk melakukan penilaian pembelajaran, diperlukan pemahaman atau penguasaan materi dan kelas dengan baik. Mengingat, guru juga harus menyampaikan materi kepada peserta didik agar mereka paham terhadap pelajaran yang sedang dipelajari. Jika Anda kurang memahami materi, maka Anda tidak bisa mendapatkan nilai yang akurat.
Selain pemahaman materi, guru juga harus menguasai kelas. Dengan menguasai kelas maka Anda tidak akan terkena hambatan ketika menyampaikan materi pelajaran serta melakukan penilaian murid.
2. Tidak Memberikan Motivasi Dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru bukan hanya memberikan materi pelajaran saja, melainkan motivasi belajar, begitu pula saat melakukan penilaian kepada siswa. Motivasi dapat mendorong semangat belajar siswa, sehingga mereka akan mencapai nilai yang maksimal.
Sebagai guru, Anda dapat menjelaskan tujuan belajar kepada siswa dan apa yang harus dicapai siswa. Anda juga harus memberikan penjelasan mengapa ilmu tersebut sangat berguna bagi masa depan siswa. Semakin besar motivasi yang diberikan kepada siswa, maka semakin besar pula semangat mereka untuk belajar dan mencapai nilai tinggi
Jika Anda menemukan siswa yang prestasinya tertinggal, Anda harus memberikan perhatian maksimal kepada siswa tersebut. Jangan menghina atau membuat siswa malu saat mendapatkan nilai yang kurang bagus.
3. Guru Menyamaratakan Kemampuan Anak
Saat menilai, jangan menyamaratakan kemampuan siswa dan mengharuskan siswa menguasai setiap mata pelajaran. Karena setiap anak memiliki kemampuan menyerap materi pelajaran yang berbeda, misalnya ada beberapa anak yang kesulitan menghitung namun jago menggambar, ada yang kesulitan menghafal namun jago menghitung, ada pula anak yang sulit menyerap pelajaran.
Sebagai guru, Anda harus memahami dan membimbing mereka untuk menghadapi kesulitan dalam belajar. Dekati siswa yang membutuhkan perhatian khusus dan cari tahu apa potensi menonjol dalam dirinya.
4. Guru Hanya Melihat Hasil, Tidak Melihat Proses
Saat melakukan penilaian pembelajaran, ada baiknya jika Anda tidak melihat hasil, melainkan mengapresiasi proses siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengerjakan tugas-tugas yang Anda berikan. Jika hanya terpaku pada hasil dan tidak melihat proses, maka tujuan pembelajaran akan hilang.
Jika Anda yang menekankan hasil dari pada proses, maka siswa tidak dapat berkembang dengan baik dan tidak bisa memaksimalkan potensi dirinya. Sehingga yang terjadi siswa hanya bertujuan untuk mencapai hasil besar, misalnya dengan menyontek atau mencari jawaban dari google dan berperilaku curang lainya. Nilai-nilai yang muncul bukanlah kemampuan dari siswa melainkan nilai pasif siswa
5.Guru Hanya Mengutamakan Pencapaian Target Kurikulum
Sama seperti sebelumnya, dalam menilai pembelajaran, guru tidak boleh hanya mengutamakan pencapaian target kurikulum saja, melainkan harus memperhatikan atau menganalisa seberapa besar siswa mampu menyerap materi pelajaran.
Itulah 5 do and don’t guru saat melakukan penilaian pembelajaran yang bisa Anda ketahui. Semoga bermanfaat.