5 Contoh Media Pembelajaran Berbasis Digital
Media didefinisikan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pihak komunikator terhadap komunikan atau penerima pesan. Pada proses belajar mengajar, media pembelajaran adalah alat komunikasi yang digunakan guru untuk mentransfer bahan ajar kepada siswa. Ada dua cara penyampaian yang umum dilakukan yaitu verbal dan non verbal.
Jangan meremehkan media pembelajaran.
Mungkin kita biasa mendengar pendapat mainstream yang mengatakan bahwa secanggih apapun media pembelajaran yang dirancang tidaklah memberikan dampak positif kepada siswa selama guru tidak bisa melakukan perannya dengan baik sebagai pengajar. Padahal, keberadaan media pembelajaran itu sangat penting, lho.
Kozma dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Learning with Media“ (1991) berpendapat bahwa peran media tidak hanya berdampak dalam proses dan hasil pembelajaran saja. Motivasi dan semangat belajar siswa bisa dibangkitan dengan kehadiran media pembelajaran yang tepat.
Ketika guru mampu menyiapkan media pembelajaran yang baik maka guru telah berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang efisien dan efektif bagi siswa. Tentunya, hal-hal tersebut akan membantu siswa untuk menyerap bahan ajar secara maksimal dan menjadi sosok yang berprestasi.
Tips Merancang Media Pembelajaran
Apakah bapak/ibu sudah memikirkan ingin menyiapkan jenis media pembelajaran untuk di kelas nanti? Jika masih bingung, anda bisa mempertimbangkan matang-matang setiap aspek dari ACTION (Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization, Novelty).
Access: Pastikan media pembelajaran tersedia, bisa dimanfaatkan oleh siswa, dan siswa juga diizinkan menggunakannya.
Cost: Pertimbangkan jumlah biaya yang akan dikeluarkan untuk merancang media pembelajaran dengan jumlah manfaat yang akan didapat.
Technology: Cek kembali mengenai kemudahan mengoperasikan media pembelajaran yang ingin dirancang terhadap diri sendiri dan siswa sebagai pengguna aktif untuk meminimalisir munculnya peluang gagap teknologi.
Interactivity: Hadirnya komunikasi dua arah merupakan aspek terpenting yang harus diikutsertakan dalam sebuah media pembelajaran.
Organization: Koordinasikan media pembelajaran yang sudah Bapak/Ibu rancang dengan pihak sekolah atau lembaga terkait agar mendapat dukungan penuh.
Novelty: Jangan lupakan media pembelajaran yang sedang up-to-date sebagai bahan pertimbangan untu menarik minat siswa.
Perencanaan media pembelajaran yang baik akan meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar. Oleh karena itu, analisis yang komprehensif sangat dibutuhkan untuk mewujudkan penggunaan media yang efektif. Selain aspek ACTION, guru juga perlu memperhatian hal-hal lan seperti tujuan, fasilitas pendukung, kondisi siswa, waktu yang tersedia, dan kompetensi guru dalam menguasai media tersebut.
Mengenal Media Pembelajaran Berbasis Digital
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam merancang media pembelajaran yaitu Novelty atau Kebaruan. Era belajar yang dialami Bapak/Ibu guru tentunya berbeda dengan era yang dirasakan siswa kita ; apalagi di abad ke-20 ini teknologi sudah berkembang sangat cepat.
Siswa zaman sekarang sudah akrab dengan teknologi digital, dan guru tidak boleh menutup mata akan fenomena tersebut. Sebaliknya, guru perlu memahami setiap pembaruan untuk menciptakan ritme pembelajaran yang selaras dan harmonis.
Media pembelajaran berbasis digital bisa menjadi solusi untuk melakukan pendekatan yang komprehensif terhadap siswa. Digital menurut KBBI adalah “berkaitan dengan atau menggunakan komputer atau internet: teknologi”. Media pembelajaran digital adalah media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi seperti internet dan berbagai macam device (ponsel, laptop, komputer, dan lainnya), sebagai alat pembelajaran.
Setidaknya ada empat manfaat mengikutsertakan teknologi digital sebagai media pembelajaran, yaitu:
- Siswa dapat dilibatkan langsung dalam pembelajaran
- Membangun critical thinking siswa
- Melatih siswa keluar dari zona nyaman
- Terjadinya kesetaraan di mana semua siswa memiliki kesempatan belajar dan materi belajar yang sama.
5 Contoh Media Pembelajaran Berbasis Digital
1. e-Learning
Sesuai kepanjangannya yaitu electronic learning, e-Learning diartikan sebagai pembelajaran elektronik atau online. e-Learning memiliki konsep yaitu belajar virtual alias melalui online. Siswa tidak perlu datang ke sekolah untuk mengakses e-Learning ; cukup siapkan gawai pintar dan akses internet di rumah, maka proses belajar mengajar pun bisa dilakukan.
Ternyata, e-Learning sendiri merupakan contoh media pembelajaran digital dengan penerapan multimedia interaktif. Hal ini dikarenakan e-Learning terdiri dari kombinasi berbagai tampilan media pembelajaran digital seperti gambar, teks, suara, animasi, video, dan lain sebagainya. Keberadaan multimedia yang beragam ini tentu akan menarik minat siswa dan dapat mengurangi rasa bosan yang muncul jika materi hanya berupa teks saja.
Sifatnya yang fleksibel membuat guru dan siswa dapat berinteraksi walau tidak bertatap muka. Guru bisa mengunggah materi pembelajaran dalam bentuk apapun; bisa berupa gambar atau foto, teks bacaan, hingga video maupun animasi dan materi ini juga dapat disimpan dan diakses kapan pun oleh siswa.
Prosesnya yang sistematik membantu guru dalam melihat perkembangan siswa dari tugas-tugas yang dikerjakan di e-Learning.
2. Podcast
Podcast atau Play on Demand and Broadcast ini merupakan media digital yang menyajikan hasil rekaman audio. Rekaman audio ini bisa didengarkan oleh banyak orang secara terbuka.
Podcast mirip dengan siaran radio, tetapi anda bisa memutarnya tanpa batasan waktu ; dengan catatan anda memiliki koneksi internet. Berbeda dengan siaran radio dimana pendengarnya harus menyisihkan waktu di jam siaran berlangsung untuk menikmatinya.
Guru bisa merekam materi pembelajaran lalu mengunggahnya dalam laman podcast yang sudah dibuat sebelumnya lalu membagikan link podcast kepada siswa. Siswa pun bisa memutar kembali materi pembelajaran jika ada yang kurang dimengerti.
Materi pembelajaran digital berbentuk podcast sangat fleksibel, karena selain bisa diakses tanpa batasan waktu, siswa hanya membutuhkan ponsel dan mereka bisa mendengarkan materi bahkan saat di perjalanan.
3. Augmentasi Reality (AR)
Augmentasi Reality atau AR merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua atau tiga dimensi ke dalam lingkungan yang nyata. Benda maya yang dimaksud adalah informasi-informasi yang ingin disampaikan kreator secara detail dalam visual 2D atau 3D. Perwujudan visual ini dilakukan dengan bantuan alat khusus; dapat berupa webcam komputer, kamera, dan kacamata khusus AR.
AR merupakan angin segar bagi dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan fungsinya dapat membantu kreator untuk memperluas persepsi reseptor atau pengguna AR tersebut. Keberadaan objek 2D atau 3D tentunya mampu memberikan informasi yang lebih detail dengan sudut pandang beragam ketika benda tersebut berada di dunia nyata.
4. Virtual Reality (VR)
Virtual Reality merupakan teknologi yang memungkinkan seseorang merasakan kehadiran visual dan suasana tiga dimensi. Jika AR hanya memunculkan benda 2D atau 3D dalam lingkungan nyata, VR membuat penggunanya merasa terlibat dan hadir langsung dalam suasana tersebut dengan perangkat pendukung.
5. Open Source
Media belajar digital terakhir yang mungkin sudah umum digunakan oleh guru selama masa pandemi COVID-19 yakni open source. Open source yang dimaksud adalah platform belajar online umum yang bisa diakses oleh banyak orang dan mudah digunakan.
Ada banyak jenis open source yang bisa Bapak/Ibu guru manfaatkan, seperti Kahoot!, Google Classroom, hingga bank soal online seperti kejarcita.id.
Demikian artikel mengenai 5 contoh media pembelajaran berbasis digital. Untuk mendapatkan informasi seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial, dan inovasi teknologi, Anda bisa mengikuti blog.kejarcita.id, ya. Jangan sampai ketinggalan.