5 Buku Ini Harus Dibaca Seorang Guru, Setidaknya Sekali Seumur Hidup
Buku adalah jendela dunia. Semua pasti sepakat, jika buku adalah tempat di mana kita bisa memperoleh banyak ilmu dan informasi. Apalagi bagi guru, membaca buku harusnya menjadi aktivitas wajib yang tidak boleh ditinggalkan.
Guru yang rajin membaca buku tentu akan memiliki pengetahuan yang luas. Dengan keluasan pengetahuannya ini, pasti guru bisa lebih baik dalam mendidik siswa-siswanya.
Ilmu dan informasi yang didapat dari buku yang dibaca, bisa menjadi bekal guru dalam mendidik siswa-siswanya. Tak hanya informasi seputar pelajaran yang diampunya saja, tetapi juga beragam informasi yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Mulai dari teknik mengajar yang baik, memberikan motivasi belajar atau sekadar pengetahuan yang bisa membuat hubungan guru dan siswa menjadi dekat.
Banyak sekali buku-buku yang bisa dibaca oleh guru untuk meningkatkan pengetahuan dan kerampilan mengajarnya di kelas. Mulai dari buku teknik pengelolaan kelas, pengembangan diri hingga seputar pengasuhan. Semuanya itu bisa mendukung guru untuk menjalankan tugas keguruannya dengan lebih baik lagi.
Diantara banyaknya buku bagus yang bisa dibaca oleh guru, setidaknya ada 5 buku yang harus dibaca oleh guru. Berikut adalah 5 buku yang harus dibaca seorang guru, setidaknya sekali seumur hidup.
1. Teach Like Finland
Finlandia dikenal sebagai negara yang paling maju pendidikannya. Prestasi Finlandia sangat memukau. Bagaimana tidak, Finlandia mampu membuat siswa yang berumur 15 tahun mencetak skor tertinggi dalam PISA (Programme for International Student Assessment).
PISA adalah ujian internasional yang menilai kemampuan berpikir kritis dalam bidang literasi, Matematika dan Sains. Dunia ikut terheran-heran, bagaimana mungkin Finlandia sebagai negara kecil mampu mencetak siswa dengan kemampuan sehebat itu.
Padahal, pendidikan di Finlandia bisa dibilang berjalan santai, lho. Di Finlandia tidak ada PR (Pekerjaan Rumah) bagi siswanya, jam belajarnya pun pendek bahkan ujiannya juga tidak terstandarisasi.
Ini membuat banyak orang semakin penasaran dengan sistem belajar di Finlandia. Rasa penasaran ini akan terjawab jika membaca buku “Teach Like Finland”, karangan Timothy D Walker.
Timothy adalah seorang guru dari Amerika Serikat yang kemudian pindah ke Finlandia. Buku ini menceritakan bagaimana Timothy beradaptasi dengan lingkungan mengajarnya.
Timothy juga menuliskan bagaimana sistem pendidikan di Finlandia berjalan. Bagaimana para guru Finlandia mengajar, bagaimana siswa-siswa Finlandia menghabiskan waktu belajarya di sekolah.
Membaca buku “Teach Like Finland” ini bisa menjadi referensi yang baik bagi guru dalam mengajar di kelas. Guru bisa mengadopsi beberapa teknik pembelajaran ala Finlandia ini.
Pasti akan lebih menyenangkan bagi siswa. Bagaimana siswa bisa belajar dalam waktu singkat dan tanpa PR tapi mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
2. Semua Anak Bintang
Buku “Semua Anak Bintang” ini adalah karangan dari Munif Chatib, seorang pakar pendidikan. Buku ini menceritakan cara bagaimana menggali kecerdasan dan bakat terpendam dengan Multiple Intelligences Research (MIR) atau disebut juga kecerdasan majemuk.
Mengapa penting bagi guru untuk membaca buku ini? Sebab, dengan membaca buku ini, guru akan tahu bahwa tidak ada siswa yang bodoh. Semua siswa itu pintar, dengan kecerdasan dan bakatnya masing-masing.
Buku ini tidak hanya menjelaskan tentang macam-macam kecerdasan majemuk saja, tetapi juga memberi panduan bagi guru. Bagaimana membuat metode belajar yang bisa mengakomodasi setiap kecerdasan dan bakat dari masing-masing siswanya.
“Semua Anak Bintang” juga membahas jenis-jenis gaya belajar anak. Buku ini juga merekomendasikan sejumlah permainan yang bisa dilakukan oleh guru dan siswa saat di kelas. Siswa bisa bermain sambil belajar. Hal ini tentu sangat menyenangkan, bukan?
Sebuah buku yang tidak hanya menjelaskan beragam teori pendidikan saja, tetapi juga memberi panduan praktik langsung dalam menerapkan kecerdasan majemuk ini.
3. Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela
Buku “Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela” adalah salah satu buku best seller di dunia, lho. Buku ini ditulis oleh Tetsuko Kuroyanagi. Buku ini adalah kisah nyata dari penulisnya saat menjalani masa sekolah dasar di Jepang.
Totto-chan adalah gadis kecil yang berbeda dengan anak-anak seusianya. Ini yang membuat dia dianggap nakal, karena banyak melakukan hal-hal aneh saat belajar di kelas.
Misalnya saja, saat melihat burung bertengger di jendela, Totto-chan segera lari ke jendela dan mengajak burung tersebut berbicara meski saat itu dia masih di dalam kelas.
Ini membuat pihak sekolah terganggu, akhirnya Totto-chan dikeluarkan dari sekolah. Ibunya pun mencarikan sekolah baru. Di sekolah baru, guru-guru sekolah tidak menganggap Totto-chan sebagai murid yang nakal. Hal-hal aneh yang dilakukanya dinilai sebagai rasa ingin tahu yang tinggi dan merupakan sifat alami anak-anak yang masih senang bereksplorasi dengan hal-hal baru.
Membaca buku “Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela” akan membuat guru memiliki pengetahuan yang besar dan hati yang lapang.
Bahwa, jika ada siswa yang melakukan hal aneh diluar biasanya, jangan buru-buru melabel dengan sebutan “nakal”. Cari tahu terlebih dahulu, mengapa siswa melakukan tindakan tersebut.
Buku ini akan menyadarkan setiap guru, bahwa anak-anak punya rasa ingin tahu yang tinggi dan senang mencoba hal-hal baru.
Buku ini juga akan menjaarkan pada guru bahwa, tidak ada anak yang nakal. Anak-anak hanya ingin mengeksplorasi rasa ingin tahunya terhadap kondisi yang ada disekitarnya.
Tugas guru adalah mendampingi dan mengarahkan, bukan memberikan penilaian negatif.
4. Semua Murid Semua Guru 2
Buku “Semua Murid Semua Guru 2” ditulis oleh Najelaa Shihab yang merupakan seorang pakar pendidikan dan keluarga. Buku ini ditulis dalam beberapa seri. Namun kali ini, yang menjadi pembahasan adalah seri keduanya.
Melalui buku “Semua Murid Semua Guru 2”, pembaca diajak untuk melihat bahwa pendidikan adalah urusan yang dilakukan secara bersama-sama. Bahwa pendidikan tidak hanya urusan siswa dan guru saja, tetapi juga menjadi urusan orang tua hingga sesama warga negara.
Buku ini juga membahas kedaruratan dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Membaca buku ini bisa membuat guru untuk melalukan refleksi atas pengalaman diri, yang selanjutnya akan mampu membuat rencana aksi untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.
Topik-topik seputar pendidikan yang diangkat dalam buku ini antara lain merdeka belajar, terorisme, literasi dan lain sebagainya. Tentunya topik yang menarik dan relevan bagi guru dalam menjalankan peran keguruaannya.
5. Merdeka Belajar di Ruang Kelas
“Merdeka Belajar di Ruang Kelas” adalah sebuah buku yang ditulis oleh Najelaa Shihab bersama Komunitas Guru Belajar. Buku ini sangat lengkap dalam membahas konsep merdeka belajar yang juga diadopsi oleh Kemendikbud. Dengan membaca buku ini, guru bisa lebih mudah dalam menerapkan praktik merdeka belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
Demikian ulasan tentang lima buku yang harus dibaca oleh guru. Kelima buku ini bisa menjadi referensi bagi guru dalam meingkatkan kemampuan dan keterampilan mengajarnya di kelas.