10 Cara Mengajarkan Gratifikasi Tertunda pada Anak

parenting 1 Jan 2021

Sebelumnya, apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan gratifikasi tertunda? Gratifikasi tertunda merupakan kemampuan untuk menunda kesenangan dalam mengejar kesenangan yang lebih besar dan benar di kemudian hari. Salah satu bentuk kesenangan yang dimaksud dalam gratifikasi yang tertunda ini adalah seperti menahan hasrat untuk merokok, belanja sepuasnya, dan tidak pulang tepat waktu karena asik bermain. Sehingga bisa dikatakan bahwa gratifikasi tertunda ini membuat kita untuk menahan diri supaya tidak melakukan kesenangan dalam bentuk yang negatif.

Dalam penerapannya, gratifikasi tertunda hampir sama seperti kemampuan untuk mengontrol diri. Letak perbedaan dari dua kemampuan itu, yaitu pada gratifikasi tertunda kita berusaha untuk mengendalikan diri dan penolakan yang kita berikan memiliki alasan yang tepat dan benar, selain itu dalam gratifikasi tertunda ini membuat kepribadian kita menjadi lebih baik lagi. Sedangkan dalam kontrol diri, kita seperti dipaksa untuk berjaga-jaga supaya tidak melakukan sesuatu yang membuat diri kita tergelincir. Sehingga bisa dilihat, dalam gratifikasi tertunda kita memiliki tujuan yang jelas dan dilakukan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, sedangkan dalam kontrol diri membuat kita selalu berjaga-jaga dan menjadi waspada di setiap waktunya.

Sama seperti gratifikasi tertunda yang memiliki arti kemampuan menahan diri untuk mendapatkan kepuasan. Hal yang dimaksud dari mendapatkan kepuasan yaitu seperti selalu mendapatkan apa yang dia mau dalam bentuk negatif karena terlalu berambisi. Sebelum menimbulkan dampak yang lebih besar, ada baiknya orang tua mencari cara mengajarkan gratifikasi tertunda pada anak secepatnya.


Sebenarnya apabila anak-anak memiliki ambisi yang begitu kuat itu sangat bagus. Ambisi yang dimilikinya dapat membantu anak itu untuk bisa fokus dalam meraih cita-citanya. Selain itu, seseorang yang memiliki ambisi yang kuat cenderung lebih termotivasi untuk maju dan tidak mudah patah semangat ketika mengalami kegagalan. Namun, apabila ambisi tersebut sudah berubah menjadi sebuah obsesi, yang ada bukanlah memberikan dampak positif saja, tetapi dominan menimbulkan dampak negatif. Obsesi adalah keadaan di mana seseorang terlalu menginginkan sesuatu sehingga tidak jarang mereka akan melakukan segala cara untuk mendapatkannya.


Begitu juga dengan seseorang yang tidak memiliki gratifikasi tertunda ini, mereka akan cenderung memiliki hasrat yang begitu besar dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sebelumnya terdapat penelitian yang dilakukan oleh Funder dan Block yang melakukan penelitian tentang psikoanalitik yang membahas tentang penyeimbangan keinginan dan juga kesenangan seseorang.

Di dalam penelitian ini dijelaskan beberapa hal mengenai gratifikasi tertunda, yaitu sebagai berikut.

1. Seseorang yang tidak memiliki gratifikasi tertunda cenderung lemah dalam mengendalikan kesenangan yang ada di dalam dirinya.

2. Seseorang yang tidak memiliki gratifikasi tertunda cenderung lebih impulsif dalam bertindak tanpa berpikir secara logis.

3. Seseorang yang tidak memiliki gratifikasi tertunda cenderung tidak sabar.

Ketiga poin di atas merupakan ciri-ciri yang dimiliki seseorang yang tidak memiliki gratifikasi tertunda. Apabila ketiga ciri-ciri tersebut dimiliki anak-anak Anda, Anda harus segera mencari cara untuk mengatasinya. Karena apabila Anda membiarkannya begitu saja tanpa melakukan pengobatan, mereka akan tumbuh menjadi seseorang yang serakah dan egois. Kebanyakan orang-orang yang melakukan korupsi yaitu orang-orang yang memiliki gratifikasi tertunda. Mereka cenderung tidak puas dengan apa yang dimilikinya dan menginginkan lebih sehingga sampai melakukan tindakan yang tidak patut untuk ditiru.


Gratifikasi tertunda bisa dikatakan sebagai pengendalian diri. Apabila kita memiliki kemampuan pengendalian diri yang bagus, hidup yang dijalani akan berjalan bagus dan terhindar dari dampak-dampak negatif. Misalnya apabila seseorang sering melakukan sesuatu yang impulsif, mereka cenderung tidak mempertimbangkan dampak yang terjadi setelahnya. Mereka cenderung lebih mementingkan kepuasan sesaat dan menganggap hari esok bisa di atasi tanpa tahu cara mengatasinya terlebih dahulu.


Apabila seorang anak sering melakukan hal yang impulsif, Anda harus segera mengatasinya. Apalagi bila anak Anda juga tidak mampu bersikap sabar. Mereka akan cenderung bersikap egois dan tidak mempedulikan keadaan sekitar dan bisa bersikap jahat apabila ada orang lain yang ingin mencegahnya melakukan sesuatu. Mereka akan tumbuh dengan tidak baik, bahkan bisa saja mereka kehilangan sifat kemanusiaan di dalam dirinya.


Oleh karena itu, sebagai orang tua Anda harus mengetahui cara mengajarkan gratifikasi tertunda pada anak. Dengan mengetahui cara untuk mengendalikan diri kepada anak, Anda dapat mencegah anak-anak Anda untuk tumbuh menjadi seseorang yang egois dan terlalu terobsesi dalam mendapatkan sesuatu.


10 Cara Mengajarkan Gratifikasi Tertunda Pada Anak


Perkembangan zaman yang semakin pesat sebenarnya cukup membuat khawatir para orang tua karena mereka cenderung belum memiliki self control yang kuat. Selain itu, orang tua tidak sepenuhnya memiliki waktu untuk selalu mengawasi dan mengontrol anak-anak mereka, sehingga membuat anak-anak cenderung lebih bebas dan memiliki potensi lebih besar untuk terpengaruh lingkungan sekitar. Oleh karena itu, saat ini kita akan membahas bagaimana caranya agar orang tua dapat mengajarkan gratifikasi tertunda pada anak supaya mereka tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar. Berikut penjelasannya.

1. Membiarkan Anak Supaya Belajar Sendiri
Akan ada saat di mana anak memiliki sisi keras kepala di dalam dirinya. Apabila kejadian tersebut sedang berlangsung, anak-anak akan cenderung tidak mau mendengar penjelasan orang tuanya dan berakhir menimbulkan pertengkaran jika tidak menemukan cara penyelesaiannya. Begitu juga ketika anak Anda sangat menginginkan sesuatu, mereka seperti harus dituruti supaya keinginannya bisa tercapai. Ketika Anda berada di kondisi seperti ini, biarkanlah mereka dengan sendirinya. Daripada Anda menentang kemauannya, biarkan mereka melakukan apa yang diinginkannya. Biarkan mereka berjuang keras untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Selebihnya Anda mengawasi perkembangan anak Anda dalam mencapai tujuannya.

2. Tidak Segera Memberikan Bantuan Kepada Anak
Ketika anak Anda sedang berada di dalam masalah, jangan pernah memberikan bantuan dengan mudah. Berikan mereka waktu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Dengan begitu Anda bisa melatih anak Anda untuk bisa bersikap mandiri dan penuh tanggung jawab. Apabila anak Anda sudah mengetahui dan belajar dari pengalaman yang membuat dirinya terjerat masalah, mereka akan lebih bisa mengontrol dirinya sendiri.

3. Menerapkan Rutinitas
Dengan rutinitas yang telah Anda buat, kegiatan anak akan lebih terjadwal dan tidak tidak keluar dari jalur yang telah Anda buat. Jalur yang dimaksud dalam konteks ini yaitu jalur negatif yang akan membuat anak Anda untuk berperilaku tidak baik.

4. Menerapkan Aturan
Cara yang dapat membuat anak Anda menjadi lebih teratur dan tertib yaitu dengan menerapkan aturan. Apabila tidak ada aturan, anak-anak Anda akan bertindak sesuka hatinya di dalam rumah maupun di luar rumah. Oleh karena itu, sangat disarankan sebelum menyekolahkan anak-anak ada baiknya terlebih dahulu Anda mengajarkan bagaimana caranya mematuhi aturan.

5. Bersikap Disiplin
Selain aturan dan rutinitas, Anda juga dapat mengajarkan anak Anda untuk selalu bersikap disiplin. Anda bisa memulainya dari hal-hal yang kecil, seperti makan tepat waktu, tidak lupa membersihkan kamar setelah bangun tidur, tidak membuang sampah sembarangan dan bisa tepat waktu ketika membuat janji. Dengan mengajarkan kedisiplinan, Anda dapat melatih anak Anda untuk selalu bertindak positif dan ke depannya akan menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk diubah.

6. Menjalin Komunikasi yang Baik
Komunikasi adalah elemen penting dalam membina suatu hubungan. Bentuk hubungan yang dimaksud di sini yaitu hubungan antar orang tua. Kerap kali akan timbul permasalahan akibat kurangnya komunikasi. Dengan menjalin komunikasi yang baik kepada anak Anda, Anda akan lebih memahami anak Anda dan bisa mengontrol anak Anda ketika mereka sedang berada di dalam jalur yang salah.

7. Tenang dan Sabar
Bersikap tenang adalah kunci utama supaya bisa berpikir terbuka dan logis dalam mengatasi sesuatu. Elemen ini sangat penting untuk semua orang ketika sedang dilanda hasrat ingin mendapatkan sesuatu. Mereka yang menginginkan sesuatu dengan sangat cenderung tidak akan bersikap sabar dan tidak bisa tenang. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengajarkan anak-anak Anda untuk bisa bersikap sabar dan tenang ketika sedang berada pada zona menginginkan sesuatu dengan hasrat yang begitu tinggi. Dengan begitu mereka dapat berpikir secara jernih, serta bisa menganalisis dampak positif dan dampak negatif dari apa yang ingin dilakukannya terlebih dahulu.

8. Melatih Anak untuk Bisa Bekerja Sama
Di zaman sekarang, kerap kali kita akan menemukan anak-anak bersifat individualis. Seseorang yang bersifat individualis cenderung akan memiliki sikap egois dan ingin menang sendiri. Mereka yang bersikap individualis jarang mementingkan kepentingan bersama. Maka dari itu, untuk mencegah hal tersebut, sangat penting bagi Anda untuk melatih anak Anda untuk bisa bekerja sama. Misalnya dimulai dari bekerja sama dalam membersihkan rumah dan menanam sayur di halaman rumah.

5 Metode Efektif Memfasilitasi Bakat Murid yang Beragam Dalam KBM
Dalam proses kegiatan belajar mengajar, sekolah dan guru memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi bakat dan minat siswa yang berbeda. Guru memiliki peran penting untuk menciptakan proses pembelajaran yang dapat membangun atau meningkatkan minat bakat siswa

9. Mengajak Anak untuk Berdiskusi
Selain itu, Anda juga harus mengajarkan anak Anda untuk berdiskusi sejak dini. Kegiatan ini sangat penting serta sering digunakan di kelas saat melakukan kegiatan pembelajaran dan ketika sedang bekerja. Dengan berdiskusi, seseorang akan bisa berpikir terbuka dan mempertimbangkan banyak hal sebelum melakukan sesuatu. Mereka akan terjatuh dari sikap impulsif yang cenderung akan memberikan dampak negatif.

5 Tips Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Anak
Menurut Petrie, 1997 kecepatan perkembangan komunikasi serta bahasa anak-anak akan ditentukan sebagaimana cara orang dewasa menghargai bahasa anak-anak, misalnya pada saat Anda mendengarkan anak, berarti Anda telah menunjukkan perhatian kepada mereka serta mengembangkan kepercayaan diri mereka.

10. Menciptakan Lingkungan yang Menyenangkan pada Anak
Anak-anak adalah pembelajar sekaligus peniru yang begitu ulung. Anak-anak cenderung akan meniru apa yang dilihatnya. Mereka akan menganggap apa yang dilakukan orang sekitarnya adalah baik, sehingga mereka akan menirunya di kemudian hari. Jadi, sebaiknya Anda mengusahakan supaya anak Anda tumbuh di lingkungan yang menyenangkan dan usahakan Anda tidak melakukan kegiatan yang buruk supaya anak Anda tidak menirunya.

Berdasarkan kesepuluh cara mengajarkan gratifikasi tertunda pada anak, poin manakah yang sudah Anda terapkan? Dalam membentuk kepribadian anak, keluarga dan lingkungan tempat mereka tinggal merupakan elemen terpenting yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Dengan Anda memperhatikan perilaku yang Anda lakukan serta lingkungan yang Anda tempati bersama keluarga Anda, anak-anak Anda akan tumbuh dengan kepribadian yang baik juga.

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.