Wujudkan Generasi Emas, Generasi Cerdas dan Berkarakter

Sejak dulu pendidikan karakter memang gencar dilakukan dan sangat penting diajarkan kepada peserta didik, guna menghasilkan generasi emas. Lalu pada tahun 2021 ini, menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim membuat berbagai kebijakan atau program baru bagi dunia pendidikan Indonesia guna memajukan pendidikan Indonesia, seperti sekolah penggerak dengan salah satu tujuannya yaitu mewujudkan pelajar Pancasila.

Pendidikan karakter di sekolah yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila menghasilkan generasi pelajar Pancasila. Ada 6 ciri utama belajar Pancasila yaitu kreatif, bernalar kritis, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan akhlak mulia, gotong royong dan kebhinekaan global.

Seperti yang diketahui, bahwasanya pendidikan karakter merupakan konteks penting pada abad 21 guna mengatasi krisis moral generasi Indonesia. Kebijakan pemerintah untuk menguatkan pendidikan karakter ini diperlukan bantuan atau kerjasama yang baik antara pemerintah, sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, orangtua dan peserta didik itu sendiri.

Karakter sendiri merupakan wujud abstrak dari manusia yang berbentuk perilaku dan kebiasaan setiap individu. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang membentuk karakter seseorang, di mana mereka dididik dan diajarkan nilai-nilai berbudi luhur. Karakter seseorang juga dibentuk berdasarkan lingkungannya, sekolah memiliki peran penting untuk menguatkan karakter peserta didik.

Sekolah Penggerak Wujudkan Pelajar Pancasila

Karakter adalah perilaku, sikap dan cara berpikir setiap individu yang menjadi ciri khasnya tersendiri untuk hidup dan bekerjasama dengan lingkungan keluarga, masyarakat bangsa dan negara. Seseorang yang memiliki karakter baik, yaitu seseorang yang berperilaku dan membuat keputusan dengan bijak serta dapat mempertanggungjawabkan setiap hal yang ia lakukan.

Apa itu Profil Pelajar Pancasila yang Merupakan Outcome dari Sekolah Penggerak Kemendikbud
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim terus berinovasidemi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satunya denganmengeluarkan kebijakan sekolah penggerak. Sebuah program baru dari Kemendikbudyang bertujuan untuk mengejar ketinggalan dalam bidang pendidikan. K…

Kemendikbud melalui berbagai kebijakannya mewujudkan Pendidikan karakter yang berpusat pada pelajar Pancasila. Profil pelajar Pancasila yang dikeluarkan Kemendikbud adalah gambaran ideal mengenai pelajar Indonesia guna membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.

SDM berdasarkan konsepsi Kemendikbud yaitu pelajar sepanjang hayat yang berperilaku sesuai nilai Pancasila dan mempunyai kompetensi global. Pengembangan SDM harus bersifat holistik atau keseluruhan dan tidak berfokus hanya pada kemampuan kognitif.

Untuk mencapai profil pelajar Pancasila, diperlukan transformasi dalam dunia pendidikan untuk mencapai pendidikan yang lebih baik. Transformasi yang dimaksud yaitu "sekolah penggerak".

Sekolah penggerak adalah sekolah yang membawa perubahan, mengajak dan menggerakkan seluruh sekolah lainnya untuk lebih baik, karena cukup sulit untuk melakukan perubahan secara serentak untuk seluruh sekolah di Indonesia, sehingga Kemendikbud mengambil jalan bertahap melalui sekolah penggerak. Sekolah penggerak juga dapat dijadikan sebagai panutan, inspirasi dan tempat pelatihan bagi guru dan kepala sekolah.

Sekolah mana saja bisa menjadi sekolah penggerak. Tidak ada istilah sekolah unggulan dalam sekolah penggerak, dan tidak ada yang mengubah input melainkan mengubah proses pembelajaran guna meningkatkan kapasitas SDM berkualitas.

Generasi Emas, Pelajar Berkarakter

Sistem pendidikan yang baik dapat memajukan pendidikan bangsa dan mengejar ketertinggalan bangsa lain dalam bidang sains teknologi ataupun ekonomi.

Kita semua tahu bahwa tujuan pendidikan bukan hanya mencerdaskan anak bangsa, tetapi membuat mereka lebih berkarakter dan dapat menjalankan nilai-nilai yang baik. Karakteristik diri seseorang berbentuk perilaku guna memenuhi tuntutan atau kebutuhan tertentu.

Pendidikan karakter perlu ditanamkan pada anak-anak sejak mereka masuk sekolah, mulai dari playgroup atau taman kanak-kanak. Disini, peran guru sangat dibutuhkan sebagai ujung tombak yang berhadapan langsung dengan peserta didik.

Untuk implementasi, pendidikan karakter perlu dilakukan secara sistematis yang di dalamnya terdiri dari beberapa aspek, mulai dari aspek afektif, kognitif dan psikomotorik yang berjalan beriringan. Contoh implementasi pendidikan karakter dalam diri siswa yaitu mereka menjadi siswa yang cerdas dalam proses belajar di kelas, memiliki akhlak mulia dan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler atau olahraga.

Mengapa pendidikan karakter ini sangat penting? Karena tanpa adanya perilaku yang baik, perkembangan pengetahuan akan menurunkan nilai luhur, melemahkan kepribadian yang baik serta membuat generasi bangsa tidak dapat mempertahankan dan mengembangkan kesejahteraan bangsa.

Pendidikan karakter, wujudkan pelajar Pancasila dan generasi emas. Pancasila merupakan identitas budaya Indonesia yang memiliki nilai-nilai baik untuk menciptakan generasi yang terbuka, berkewargaan global, bisa menerima keragaman tanpa menghilangkan ciri atau identitas asli.

Memahami Pentingnya Pendidikan Karakter di Indonesia
Pendidikan karakter dapat menjadikan siswa menjadi makhluk sosial yang saling membantu, beradab dan sopan-santun. Pendidikan ini sangat berkaitan dengan pendidikan moral, di mana tujuannya yaitu untuk mendidik dan membentuk siswa menjadi seseorang yang dapat bermanfaat.

Generasi Emas

Pengertian generasi emas sendiri yaitu generasi yang mempunyai integritas baik, karakter sebagai bangsa Indonesia, serta berkompetensi dalam bidangnya. Generasi emas adalah generasi yang dapat beradaptasi si perubahan serta mampu menggunakan kemajuan teknologi digital dengan bijak.

Namun sayangnya, kompetensi pendidikan formal Indonesia berada jauh dibawah level ideal menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dengan baik. Banyak survei lembaga internasional yang menunjukkan pendidikan Indonesia masih rendah, bahkan ada pula yang menilai Pendidikan Indonesia tertinggal jauh bersaing dengan negara ASEAN.

Hal inilah yang mendesak pendidikan Indonesia untuk dapat menyiapkan lulusan yang dapat bersaing, mempunyai tenaga kerja terampil dan berkarakter baik. Generasi emas mempunyai kecerdasan comprehensive, yaitu kecerdasan bekerja secara inovatif, produktif dan dapat berinteraksi sosial dengan lingkungan serta peradaban yang unggul.

Itulah beberapa hal mengenai pendidikan karakter menghasilkan generasi emas, pelajar Pancasila. Harapannya, pendidikan karakter ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik serta mampu mengkaji, menginternalisasi dan mempersonalisasi nilai karakter dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.

Ingat, kehebatan suatu negara tidak berdasarkan besarnya wilayah negara tersebut, banyak atau sedikitnya jumlah penduduk, serta luas atau sempitnya sumber daya alam yang dimiliki. Kehebatan sebuah negara dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat yang merata serta banyaknya SDM berkualitas. Pasalnya tak sedikit negara kecil di dunia yang tergolong hebat lantaran memiliki SDM berkualitas.

Generasi emas, generasi cerdas berkarakter tidak terwujud dengan sendirinya, melainkan melalui beberapa proses pembelajaran dan bimbingan dari keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah. Semoga SDM Indonesia dapat meningkat kualitasnya melalui pendidikan yang baik.