WhatsApp vs Telegram: Mana yang Lebih Pas untuk KBM Online?

Tak terasa kita akan memasuki bulan November 2020 dalam hitungan hari. Itu artinnya, sudah hampir 8 bulan kita berhadapan dengan pandemi Covid-19. Pandemi ini tak hanya mempengaruhi sektor usaha, tetapi juga dunia pendidikan. Selama itu pula siswa harus terbiasa dengan sistem pembelajaran yang dialihkan secara total ke rumah masing – masing melalui Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) online.

Selain kesiapan para siswa, sistem KBM online juga menitikberatkan pada pemahaman guru terkait pengelolaan proses pembelajaran di dunia maya. Perbedaan dimensi ruang yang ada, sudah pasti memerlukan perlakuan atau treatment berbeda dari kelas konvensional. Guru harus pandai dalam membuat jadwal kelas saat pandemi Covid-19, memetakan kemampuan siswa dari layar gawai, hingga menentukan platform yang sesuai untuk pelaksanaan KBM online.

Selama KBM online berlangsung, platform yang digunakan untuk menjadi jembatan penghubung antara guru dan siswa yaitu media sosial. Hal ini dikarenakan media sosial memiliki berbagai fitur yang mendukung berjalannya KBM online. Mulai dari video conference, chat bar, attachment, hingga voice note. Guru dapat memilih jenis platform sesuai kebutuhan pembelajaran.

Mungkinkah Tik Tok Bisa jadi Media Ajar untuk PJJ
Penyampaian materi yang sama setiap harinya bisa membuat anak-anak didik merasa jenuh. Tidak ada salahnya jika guru mencoba aplikasi-aplikasi lain, selama fitur aplikasi tersebut bisa mengakomodir dunia pendidikan, yaitu Tik Tok.

Memilih jenis platform terkesan mudah, tapi sebenarnya menjadi faktor penentu kesuksesan sistem KBM online yang dijalankan oleh guru. Guru harus memahami fungsi dari fitur setiap media sosial yang hendak dijadikan media pembelajaran agar penggunaannya maksimal. Oleh karena itu, banyak guru yang memanfaatkan media sosial paling ‘akrab’ versi mereka, alias platform yang biasa digunakan sehari-hari.

Aplikasi chatting kemudian menjadi media belajar yang banyak digunakan guru-guru selama KBM online. Ada banyak aplikasi chatting terkemuka yang sudah akrab bagi masyarakat Indonesia. Dua di antaranya yaitu WhatsApp dan Telegram.

Kira-kira, aplikasi mana yang paling pas untuk sistem pembelajaran jarak jauh dari keduanya ya? Mari kita simak ulasan berikut.

WhatsApp dan Telegram: Battle Keunggulan untuk sistem KBM Online

Sebelum kita menentukan aplikasi yang paling pas untuk sistem KBM online, ada baiknya kita mengetahui terlebih dulu terkait pengertian kedua aplikasi tersebut dan fitur yang mereka tawarkan.

WhatsApp

WhatsApp adalah aplikasi pesan instan untuk gawai pintar. Aplikasi ini mengadopsi mode SMS yang biasa digunakan pada ponsel lama. Yang menjadi pembeda adalah WhatsApp tidak menggunakan pulsa, melainkan data internet. Aplikasi WhatsApp tidak memiliki batasan karakter dalam berkirim pesan sehingga pengguna tidak perlu khawatir. Selama data internet pengguna memadai maka WhatsApp pun dapat aktif.

Keunikan dari WhatsApp dibandingkan aplikasi chatting lainnya seperti Line atau BlackBerry Messanger yaitu sistem pengenalan kontak, verifikasi dan pengiriman pesan tetap dilakukan melalui nomor ponsel yang sudah terlebih dulu didaftarkan. Dengan kata lain, tidak meemerlukan e-mail untuk mengaktifkannya.

Telegram

Sama seperti WhatsApp, Telegeram merupakan aplikasi pesan instan yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pesan chatting rahasia yang dienkripsi end-to-end sebagai keamanan tambahan. Aplikasi ini tidak menggunakan pulsa, melainkan data internet. Telegram dapat bekerja cepat, ringan, interface – nya bersih, tidak ada iklan dan benar – benar gratis sehingga mulai banyak dilirik masyarakat.

Sekilas, WhatsApp dan Telegram terlihat sangat mirip. Tetapi kedua aplikasi tersebut memiliki keunggulannya masing – masing.

Keunggulan WhatsApp

Keunggulan WhatsApp yang amat jelas dibandingkan Telegram yaitu jumlah pengguna. Berdasarkan pengalaman penulis, hampir semua orang yang penulis kenal memiliki WhatsApp tapi belum tentu memiliki Telegram. Hal ini tentu membuat lebih banyak orang yang akan terhubung dengan kita melalui WhatsApp ketimbang Telegram.

Selain itu, WhatsApp dapat melakukan panggilan video atau video call. Sebelumnya, WhatsApp mampu melakukan panggilan hingga 4 orang. Tetapi versi terbarunya, aplikasi ini sudah meng-upgrade-nya menjadi mampu melakukan panggilan video hingga 8 orang secara bersamaan. Keberadaan fitur video call ini dapat membantu guru jika membutuhkan tatap muka secara daring dengan siswa.

Keunggulan lain yang dimiliki WhatsApp adalah grup dapat diatur sesuai kehendak admin. Dalam artian, setiap orang yang ingin masuk ke grup harus melalui persetujuan admin. Bahkan admin dapat mengatur agar hanya dia yang bisa berkirim pesan di grup. Hal ini bisa diterapkan oleh guru ketika sedang memberi materi pelajaran melalui chat bar agar tidak tertumpuk pesan lain yang mungkin akan dikirim anggota grup.

Keunggulan Telegram

Daya jual Telegram terletak pada mode penyimpanannya. Penyimpanan Telegram adalah berbasis cloud atau teknologi awan. Itu artinya kita dapat memindahkan percakapan antara smartphone, tablet, web, dan bahkan pada desktop.

Penyimpanan cloud Telegram memungkinkan gambar, pesan teks, file media, dan dokumen untuk disimpan di cloud, sehingga tidak menghabiskan memori penyimpanan internal pada ponsel. Selain itu, penyimpanan cloudjuga memungkinkan pengguna Telegram untuk log in dan log out sehingga backup restore tidak membuat pengguna khawatir kehilangan materi belajar yang ada di chat.

Pada Telegram tersedia banyak jenis bot seperti bot GIF, bot gambar, dan bot stiker. Bot adalah program berbasis AI dan pembelajaran mesin yang mampu melakukan banyak tugas secara efisien. Bot dapat dimanfaatkan untuk membuat soal atau membuat kategori belajar. Dan Telegram juga dapat mengirim file hingga 1,5 GB.

Sama seperti WhatsApp, pada Telegram juga terdapat admin atau administrator pada grup. Grup di Telegram disebut sebagai channel. Perbedaannya terletak pada penentuan admin itu sendiri. WhatsApp bisa memiliki lebih dari 1 admin yang dipilih dari pengguna yang lebih dulu sudah menjadi admin. Tetapi admin Telegram merupakan hanya pembuat channel tersebut. Jika grup WhatsApp hanya dapat mengatur admin yang boleh berkirim pesan, admin Telegram justru dapat mengambil keputusan tentang pengguna mana saja yang dapat memposting. Anggota lain dapat melihat hasil postingan di channel Telegram yang diikutinya.

Keunggulan lainnya dari Telegram adalah aplikasi ini mampu memuat anggota grup lebih banyak dari WhatsApp yakni sebesar 10.000 orang. Sedangkan WhatsApp hanya mampu menampung anggota grup sebesar 256 orang. Hal ini menjadi pertimbangan tersendiri bagi guru karena harus menyesuaikan grup dengan jumlah siswa yang diajarnya. Selain itu, Telegram berbentuk independen untuk semua platform yang ditawarkan, sehingga untuk memiliki media soisal ini tidak harus meng – install – nya pada telepon pintar.

Jadi, aplikasi mana yang lebih baik?

Berdasarkan pemaparan keunggulan dari masing-masing aplikasi media sosial WhatsApp dan Telegram, penulis akan menyarankan kepada guru untuk menggunakan Telegram. Hal ini dikarenakan Telegram memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan log in di gadget yang dihendaki. Telegram juga memiliki penyimpanan cloud yang membuat materi pelajaran sekolah tidak akan hilang sehingga sangat aman digunakan.

Telegram juga mampu menampung anggota grup yang jauh lebih banyak ketimbang WhatsApp. Selain itu, kualitas media yang sudah dibuat guru untuk menunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akan tetap baik karena Telegram tidak akan mengkompres data yang di – upload pengguna.

Walaupun demikian, guru bebas untuk memilih aplikasi penunjang pembelajaran sesuai kebutuhan dirinya dan murid – murid. Selama hal tersebut dirasa membantu pekerjaan, guru boleh mempunyai pendapat sendiri terkait sesuatu yang ia yakini baik. Pada akhirnya, tujuan utama tetaplah melaksanakan KBM online dengan lancar.

5 Hal Baik yang Dapat Guru Lakukan agar PJJ Sukses
Sekolah dan guru harus mempersiapkan semua aspek dalam pembelajaran online, mulai dari peningkatan kemampuan guru dalam mengajar, fasilitas, dan teknologi, serta bersinergi dengan orang tua.

Demikian artikel mengenai perbandingan WhatsApp dan Telegram untuk menunjang sistem KBM online. Ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial dan inovasi teknologi.