Tips Mengajarkan Etika Berinternet untuk Siswa
Di era digitalisasi saat ini, internet bukanlah hal baru bagi setiap orang. Internet memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari untuk memudahkan pekerjaan dan melakukan berbagai aktivitas, salah satunya kegiatan belajar mengajar. Internet bisa menghubungkan orang dengan mudah tanpa terkendala jarak dan waktu.
Internet bisa diakses oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Bahkan, bisa dikatakan mereka merupakan generasi native yang lahir pada saat perkembangan teknologi digital sedang berlangsung, makanya tak heran jika anak-anak sudah mahir menggunakan internet.
Guru dan orang tua memiliki peran untuk mendidik dan mengawasi anak-anak dalam berinternet. Jangan sampai mereka terkena dampak negatif penggunaan internet seperti penipuan, termakan berita hoax, pencurian data dan lainnya.
Penggunaan internet sendiri memang tidak bisa dilepaskan sepenuhnya, apalagi saat ini pembelajaran juga dilakukan secara online yang artinya masih membutuhkan internet. Guru dan orang tua perlu bekerja sama untuk mengawasi anak ketika bermain internet di rumah maupun di sekolah.
5 Tips Mengajarkan Etika Berinternet untuk Siswa
Saat ini kegiatan belajar mengajar pasti membutuhkan internet. Sebagai guru, Anda perlu membimbing siswa untuk memakai internet dengan bijak, agar tidak disalahgunakan dan mengganggu aktivitas belajar. Untuk membangun karakter yang baik, guru juga perlu mengajarkan siswa etika berinternet yang baik. Berikut tips yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Beritahu Dampak Positif dan Negatif dari Internet
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk membangun etika yang baik kepada siswa dalam menggunakan internet yaitu dengan memberikan dampak positif dan negatif dari internet. Dengan begitu, siswa bisa lebih bijak dan kritis dalam hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan ketika berinternet.
2. Hati-hati dalam Berbagi
Seperti yang kita tahu bahwa dengan adanya internet, informasi bisa didapatkan dengan mudah. Namun, sebagai pengguna yang cerdas kita juga harus berhati-hati dalam mencari informasi, apalagi membagikannya. Jika anak tidak memikirkan dengan matang isi informasi yang mereka temukan di internet sebelum berbagi, tanpa disadari mereka bisa terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan, seperti menyebarkan berita bohong atau hoax, menjadi korban bullying, bahkan bisa menimbulkan permusuhan akibat memprovokasi.
Sebagai guru, Anda bisa membantu meningkatkan literasi anak agar mereka mau membaca dan berpikir kritis sebelum membagikan berita di internet. Dengan begitu, mereka tidak sembarangan memberikan informasi yang belum tahu kejelasan atau kebenarannya.
Anda juga bisa mengajarkan siswa untuk hati-hati dalam mem-posting suatu hal. Jelaskan pada mereka bahwa komunikasi di dunia maya sama seperti berbicara tatap muka dengan orang lain. Jadi, apabila ada hal yang tidak pantas dikatakan, maka hal tersebut juga tidak layak untuk di-posting.
3. Jaga Kerahasiaan Data Pribadi
Karena ketidaktahuan dan kepolosan anak-anak, tak menutup kemungkinan anak-anak dapat memposting suatu hal yang sebetulnya tidak boleh di-posting, seperti membagikan rahasia data pribadi. Pasalnya kerahasiaan data pribadi ini harus dijaga baik di dunia nyata maupun dunia maya. Apalagi saat ini juga marak kasus penipuan penculikan yang berawal dari data-data di internet.
Sebagai guru, tak ada salahnya Anda ikut membimbing dan memberitahu siswa mengenai apa yang boleh dan tidak boleh boleh dilakukan saat berinternet atau bermain sosial media. Meskipun kita bebas mem-posting atau share apapun di sosial media, namun jangan sampai privasi atau data-data pribadi juga ikut diposting. Salah satu jenis data/informasi yang tidak boleh dibagikan di internet yaitu password.
Pasalnya password hanya boleh diketahui oleh orang yang bersangkutan. Ini berlaku untuk password apapun. Anda bisa beritahu anak untuk tidak sembarangan berbagi password di sosial media atau ke siapapun, karena hal tersebut bisa merugikan dirinya sendiri.
4. Bersikap Baik dan Sopan
Saat membangun karakteristik siswa, Anda juga perlu memberitahu siswa untuk bersikap baik, sopan dan beretika dalam menggunakan internet atau sosial media. Pasalnya saat ini kehidupan atau interaksi sosial bukan hanya dilakukan di dunia nyata saja, tetapi juga dunia maya.
Mirisnya, karena kurangnya edukasi dalam berinternet, tak sedikit para pengguna yang mem-posting dan berkomentar yang menutupi hati orang lain. Sebisa mungkin anak didik Anda tidak melakukan hal ini juga, karena ini mencerminkan karakter yang tidak baik.
Anda bisa mengajarkan siswa Anda untuk menerapkan prinsip “berlakulah seperti halnya kamu ingin diperlakukan”. Dengan begitu, mereka akan melakukan hal-hal yang baik saja dan membuang perilaku buruk agar mereka juga tidak diperlakukan seperti itu.
Anda juga bisa membimbing siswa untuk menggunakan internet untuk membantu sesama, menambah pertemanan positif atau menjalin relasi yang lebih luas, mencari informasi bermanfaat, materi pembelajaran yang lebih luas serta menambah wawasan. Dengan begitu, siswa bisa menggunakan internet dengan baik sebagai media belajar seperti mengambil permainan edukatif yang mengasah kecerdasan otak, menonton video pembelajaran di YouTube kejarcita atau melatih kemampuan anak dengan mengerjakan soal di kejarcita.id.
5. Komunikasikan Ketika Ragu
Selanjutnya, Anda juga bisa memberitahu siswa jika mereka menemukan sesuatu hal yang janggal atau mencurigakan di internet jangan ragu untuk berkomunikasi atau berkonsultasi dengan guru di sekolah atau orang tua di rumah. Guru dan orang tua mempunyai peran penting sebagai tempat berdiskusi anak mengenai hal yang mereka temukan di internet. Sambutlah dan dengarkan dengan baik cerita yang disampaikan anak, agar mereka bersifat terbuka dengan orang dewasa disekitarnya.
Oleh sebab itu, buat anak merasa lebih nyaman dan berserikat dengan Anda agar mereka tidak segan atau malu untuk bertanya jika ada sesuatu hal yang membuatnya resah. Hal ini dapat melindungi anak untuk tidak bertindak secara sembarangan dan tetap aman dalam berinternet.
Itulah 5 tips mengajarkan etika berinternet untuk siswa yang bisa Anda lakukan. Pasalnya ini menjadi salah satu upaya untuk membentuk karakter siswa jadi lebih baik. Anda bisa bekerja sama atau berkolaborasi dengan orang tua siswa, dan menjaga komunikasi tetap baik demi terwujudnya karakter anak bangsa yang baik.
Guru dan orang tua juga bisa memberikan contoh yang baik kepada anak, karena biasanya anak-anak suka meniru yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya. Semoga informasi ini bermanfaat.