Tips Membuat Peta Konsep yang Menarik

Seorang pendidik memiliki tugas untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep dalam suatu mata pelajaran yang akan diajarkan. Tentu saja, tugas ini bukan hal mudah, mengingat setiap siswa memiliki gaya belajar dan tingkat pemahaman yang berbeda. Di sinilah peran suatu peta konsep atau mind map. Sebagai alat pembelajaran visual, peta konsep yang menarik dan jelas dapat membantu siswa dalam memahami hubungan dan keterkaitan antara berbagai ide dan konsep dengan lebih baik. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kualitas belajar seorang siswa.

Penggunaan peta konsep dalam pendidikan juga dapat membantu memfasilitasi pembelajaran yang bermakna sehingga cocok digunakan untuk siswa baik di tingkat Sekolah Dasar maupun pendidikan tinggi.

Peta konsep didefinisikan secara sederhana, yaitu ilustrasi dari bagan, gambar, garis, atau warna yang menampilkan bagaimana informasi keterkaitan antarkonsep yang satu dan lainnya, dengan tujuan untuk memperlihatkan hierarki atau urutan konsep secara ringkas dan kreatif.  Sehingga, tak heran peta konsep dapat dijadikan pengajar sebagai pengasah kreativitas untuk siswa maupun guru.

Peta konsep dalam dunia pendidikan mulai dikembangkan pada tahun 1972 oleh Novak Cornell University. Peta konsep diharapkan dapat membantu siswa untuk mengasah dan mengorganisir konsep yang dimiliki.

Tips Membuat Peta Konsep yang Menarik untuk Guru

1. Pilih Ide Utama yang Akan Dijadikan Tema

Dalam pembuatan peta konsep, menyusun ide dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi masalah utama dari konsep yang akan diajarkan. Ide utama inilah yang akan menjadi kepala atau pusat suatu peta konsep. Pemilihan ide utama harus bersifat luas sehingga memungkinkan pemahaman yang menyeluruh terhadap konsep. Namun konsep ini memerlukan penjabaran lebih lanjut terhadap materi inti.

2. Mengidentifikasi Konsep Kunci dan Hubungannya

Kumpulkan beberapa informasi yang relevan dari catatan, teks, atau sumber lainnya, untuk mengidentifikasi konsep kunci dan hubungannya dengan tema atau konsep kepala. Konsep kunci ini menjadi ide sekunder yang akan mendukung ide utama atau perpanjangan dari pusat peta konsep.

Jenis-jenis Prototipe dalam Design Thinking di Bidang Pendidikan
Design thinking dalam pendidikan bertujuan untuk mengembangkan solusi yang efektif dalam meningkatkan pengalaman belajar siswa dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh pendidik

3. Atur Konsep Secara Logis dan Hierarkis

Setelah menentukan ide utama dan konsep yang akan dijadikan kunci maka langkah berikutnya adalah menyusun konsep-konsep kunci ke dalam struktur yang logis dan hierarkis dengan konsep kepala. Hal ini bertujuan agar hubungan dan konektivitas antarkonsep terlihat dengan jelas.

4. Gunakan Kata Kunci untuk Merepresentasikan Keterkaitan Konsep

Kata kunci atau keyword bisa berupa frasa pendek atau deskriptif untuk mewakili setiap konsep dalam suatu peta konsep. Selain itu, kata kunci juga harus spesifik sehingga dapat mewakili suatu konsep dengan akurat namun tetap mudah dipahami secara umum.

5. Gunakan Garis dan Panah untuk Menunjukkan Hubungan Antarkonsep

Penggunaan garis dan panah sangat penting diterapkan pada peta konsep. Caranya, hubungkan titik-titik yang ada di peta konsep dengan garis atau panah untuk menunjukkan keterkaitan antarkonsep yang berbeda. Garis dan panah berfungsi untuk mewakili hubungan antarkonsep, sehingga perlu diberi keterangan berupa frasa deskriptif atau istilah tertentu untuk menjelaskan sifat hubungan yang terjalin.

6. Tambahkan Detail Informasi Lanjutan

Detail dan informasi tambahan dapat dilakukan dengan menambahkan gambar atau video untuk melengkapi peta konsep agar lebih memperjelas hubungan yang terbangun antarkonsep dan membantu menumbuhkan imajinasi dari setiap ide atau gagasan pokok.

7. Pastikan Peta Konsep Mudah Dipahami

Setelah peta konsep selesai, tinjau kembali ide atau gagasan yang akan disampakan. Pastikan bahwa informasi di dalamnya sudah jelas, akurat, dan mudah dipahami. Apabila masih diperlukan tambahan maka lakukan revisi untuk meningkatkan kejelasan dan keefektifannya secara menyeluruh.

Sebelum membuat peta konsep, perlu memilih dan menentukan media yang akan digunakan berupa kertas atau papan tulis. Bahkan guru maupun siswa juga bisa memanfaatkan teknologi digital dalam membuat peta konsep yang menarik seperti MindMapster.

Peta konsep merupakan proses pembelajaran yang mendorong kreativitas siswa. Seorang pendidik pasti akan berharap bahwa siswa bisa memahami konsep pembelajaran yang diajarkan dengan baik agar siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Peta konsep ini akan membantu guru maupun siswa memecahkan materi yang rumit dengan cara yang dapat dikelola lebih menarik secara visual.

Manfaat Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran

  1. Membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap materi pembelajaran apalagi jika siswa tersebut merupakan tipe pembelajar visual.
  2. Membantu guru memahami permasalahan bagaimana siswa memperoleh informasi yang kompleks dalam suatu materi pembelajaran
  3. Membantu siswa menggali lebih dalam hubungan antara ide-ide atau konsep dalam suatu materi pembelajaran.
  4. Membantu meningkatkan ingatan siswa dan media mencatat materi yang rapi dan ringkas.

Jenis-Jenis Peta Konsep

Dalam penyajiannya, peta konsep dapat dibagi menjadi 4 bentuk, yaitu:

1. Pohon Jaringan (Network Tree)

Pohon jaringan adalah peta konsep di mana ide pokoknya dibuat dalam persegi empat dan kata-kata lainnya menggunakan garis penghubung. Bentuk pohon jaringan cocok digunakan untuk memvisualisasikan sebab-akibat, hierarki, , prosedur yang bercabang, dan istilah tertentu untuk menjelaskan suatu hubungan.

2. Rantai Kejadian (Event Chain)

Jenis peta konsep ini menyajikan urutan kejadian ataupun langkah-langkah dalam suatu prosedur semisal melakukan eksperimen. Jenis peta konsep ini cocok diterapkan untuk menunjukkan visualisasi dari sebuah tahapan tertentu.

3. Siklus (Cycle Concept Mapping)

Jenis peta konsep ini menjelaskan rangkaian kejadian tanpa hasil akhir. Peta konsep jenis siklus ini menghubungkan kejadian akhir dengan awal kejadian sehingga terjadi siklus yang berulang dengan sendirinya. Sehingga, peta konsep ini cocok untuk memvisualisasikan rangkaian kejadian yang saling berinteraksi dengan hasil yang terus berulang.

4. Laba-Laba (Spider Concept Map)

Jenis peta konsep ini menampilkan ilustrasi grafis untuk brainstorming atau curah pendapat. Jenis peta konsep ini dapat digunakan untuk menjelaskan konsep yang tidak pararel atau berurutan.

Setelah mempelajari cara membuat dan jenis-jenis peta konsep maka beberapa karakteristik yang ada dalam peta konsep juga perlu diperhatikan seperti struktur hierarkinya dan peletakan konsep khusus yang biasanya berada di bagian bawah. Selain itu, kata penghubung yang digunakan juga selalu berada di atas garis-garis penghubung antarkonsep dan tanda panah mengalir dari atas ke bawah menunjukkan arah hubungan.

Lucindchart menyebut peta konsep sebagai diagram konseptual yang memiliki karakteristik berbeda dari alat visual lainnya karena memiliki fitur berikut:

1. Konsep

Konsep dalam peta konsep merupakan pola teratur yang menunjukkan peristiwa atau catatan peristiwa suatu objek berdasarkan label tertentu dalam bentuk diagram.

2. Frasa atau Kata Penghubung

Frasa atau kata penghubung dalam peta konsep berada pada garis penghubung antarobjek yang mengandung kata kerja sesingkat mungkin.

3. Struktur yang Proporsisional

Proposisi maksudnya dua konsep atau lebih yang dihubungkan berisi pernyataan bermakna.

4. Hierarkis

Secara umum, struktur hierarkis yang dirancang dalam peta konsep dibaca dari bagian atas ke bawah. Konsep umum secara inklusif diposisikan di bagian atas, sementara konsep yang lebih spesifik berada di bawahnya.

Membentuk Cara Berpikir Sistematis, Analitis, dan Berkelanjutan pada Siswa
Berpikir sistematis, analitis dan berkelanjutan mengajak siswa berpikir dengan dilandasi dari informasi yang didapatkan dari berbagai referensi serta menggunakan logika berpikir

5. Pertanyaan Fokus

Pertanyaan fokus berada di bagian paling atas peta konsep secara hierarki dan menjadi titik referensi menyangkut isu atau permasalahan yang harus dipecahkan.

6. Parking Lot

Menyusun daftar dari peringkat konsep umum hingga konsep paling spesifik untuk mengidentifikasi konsep kunci yang akan digunakan, sangat membantu sebelum memulai peta konsep.

7. Tautan Silang

Tautan silang ataupun struktur hierarki pada dasarnya digunakan untuk memvisualisasikan bagaimana ide-ide berhubungan dengan pemikiran yang kreatif.

Demikian tips membuat peta konsep yang menarik. Semoga bermanfaat bagi Anda untuk membuat peta konsep yang jelas dan menarik agar peserta didik Anda dapat memahami suatu mata pelajaran dengan baik.