Tips Bagi Guru Antar-Mapel dalam Merumuskan P5 dengan Mudah dan Cepat

kurikulum merdeka 5 Sep 2023

Kolaborasi guru antar mata pelajaran dalam mengimplementasikan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) erat kaitannya dengan project based learning (pembelajaran berbasis proyek). Penerapan strategi project based learning diterapkan agar siswa bisa berpartisipasi aktif, kreatif, inovatif, dan kolaboratif dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dengan PjBL ini tidak harus berdiri pada satu mata pelajaran saja, melainkan dapat dikolaborasikan antarmapel. Selain itu, kolaborasi tersebut dalam P5 juga memiliki berbagai keunggulan seperti alokasi waktu yang tidak tersita terlalu banyak karena pelajaran sudah digabungkan menjadi kesatuan untuk menciptakan sebuah proyek.

Sebelum menyusun modul P5, guru antarmapel perlu mengetahui beberapa tips berikut.

1. Libatkanlah peserta didik dalam perencanaan hingga asesmen projek;

2. Gunakanlah bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti;

3. Modul yang digunakan perlu disusun secara terstruktur dan sistematis;

4. Tambahkanlah gambar, grafik bahkan video; serta

5. Berikanlah contoh kasus yang relevan dalam kehidupan nyata.

Dengan adanya kolaborasi guru antarmapel dalam P5, siswa menjadi lebih kreatif, inovatif, dan mudah untuk dibimbing karena adanya beberapa guru dari lintas ilmu berbeda melakukan kolaborasi untuk mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran. Beban kerja guru untuk membimbing siswa dalam membuat proyek kini bisa menjadi lebih ringan.

Tahap Pelaksanaan Kolaborasi Antar Mata Pelajaran

1. Tahap sebelum Pembelajaran

Guru antar mata pelajaran yang terlibat dalam kolaborasi secara bersama menentukan kompetensi dasar mata pelajaran yang cocok untuk dibuat proyek.

2. Tahap Pembelajaran

Dalam tahapan ini, siswa dibimbing untuk membuat tema proyek dan merancang jadwal kegiatan dalam pelaksanaan proyek yang akan mereka lakukan. Setelah selesai menyusun perencanaan, siswa menyelesaikan proyek dan mempublikasikan hasil yang diperoleh.

Ide-ide P5 untuk Tingkat SMA
Tema P5 “Gaya Hidup Berkelanjutan” mengacu pada pendekatan hidup yang memprioritaskan keseimbangan antara kebutuhan manusia dengan perlindungan terhadap lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam

3. Tahap Akhir

Pada tahap akhir dalam pelaksanaan proyek, guru melakukan refleksi terhadap hasil proyek yang dilakukan. Refleksi ini dapat digunakan untuk mengetahui hal-hal yang sudah atau belum dilakukan pada kegiatan. Kemudian, refleksi juga dapat digunakan sebagai landasan utuk menentukan rencana tindak lanjut proyek.

Tujuan Kolaborasi Antar Mata Pelajaran

Implementasi P5 dengan kolaborasi guru antarmapel memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Tujuan Pembelajaran dapat Dicapai Lebih Cepat

Kolaborasi antarmapel dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, baik antarmapel yang serumpun atau berbeda dapat mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran melalui pelaksanaan satu kali proyek. Hal ini disebabkan masing-masing tujuan pembelajaran dari setiap mata pelajaran telah dikolaborasikan.

2. Menciptakan Kreativitas dan Inovasi yang Lebih Baik

Pelaksanaan pembelajaran proyek menuntut siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan tingkat tinggi yang diawali dari memecahkan masalah, menganalisis, hingga menciptakan sesuatu. Dengan demikian, tingkat kreativitas dan inovasi siswa menjadi lebih tinggi.

3. Mempermudah Proses Belajar Siswa

Kolaborasi antar mata pelajaran dalam P5 dapat memudahkan siswa terutama dari alokasi waktu maupun proses pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok. Dengan begitu, rasa kepedulian, saling membantu, dan gotong royong antaranggota dalam projek akan tumbuh serta kemampuan komunikasi siswa juga akan meningkat.

4. Mengurangi Beban Kerja Guru

Guru juga akan diuntungkan dengan kolaborasi antarmapel karena dapat mengurangi beban kerja baik beban materi yang menjadi lebih sedikit maupun waktu yang bisa dipersingkat karena adanya kolaborasi.

5. Pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik

Dengan adanya kolaborasi antarmapel, peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi karena menerima pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan.

6. Menekan Waktu dalam Proses Pembuatan Proyek

Kolaborasi antar mata pelajaran dapat menekan waktu dalam pengerjaan proyek karena peserta didik dapat menghasilkan sebuah proyek yang berisi gabungan dari beberapa pelajaran yang telah disatukan.

Strategi untuk Menyusun Modul P5

Setelah memahami tujuan kolaborasi antar mata pelajaran dalam P5, guru juga dapat menjalankan beberapa strategi berikut untuk menyusun modul P5. Beberapa strategi tersebut ialah sebagai berikut.

1. Topik yang Menarik dan Relevan

Dalam kolaborasi antarmateri, topik proyek yang dipilih harus mampu menarik perhatian siswa agar mereka semangat untuk mengikuti proyek hingga selesai. Kendati begitu, topik yang ditentukan juga harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2. Tujuan Proyek Spesifik

Tujuan pelaksanaan proyek harus dijelaskan secara rinci dan spesifik agar tidak menimbulkan kebingungan peserta didik. Terlebih lagi, apabila tujuan di dalamnya mencakup berbagai materi pembelajaran.

3. Merancang Rencana Proyek Komprehensif

Kolaborasi antarguru mata pelajaran seharusnya bisa merancang proyek secara komprehensif untuk mencapai kesuksesan pelaksanaannya.

4. Menentukan Sumber Daya

Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek harus ditentukan misalnya alat dan bahan apa yang akan digunakan, alokasi waktu, lokasi dan lainnya.

5. Pengembangan Asesmen Proyek

Asesmen proyek yang dikembangkan harus sesuai dengan tujuan proyek sehingga kemampuan siswa dalam mencapai tujuan dapat diukur.

6. Pelaksanaan Proyek

Proyek yang telah dirancang harus dilaksanakan sesuai rencana dan guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam pelaksanaanya.

7. Evaluasi Hasil Proyek

Setelah pelaksanaan proyek, selanjutnya guru akan melakukan evaluasi untuk untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai tujuan proyek atau tidak.

Prinsip dalam Merumuskan P5

Berikut ini adalah sejumlah prinsip yang harus diterapkan guru antarmapel dalam merumuskan P5.

1. Berpikir Holistik

Dalam menentukan tema proyek kolaborasi, guru harus mampu meleburkan pengetahuan yang dimiliki dengan berbagai perspektif secara menyeluruh. Guru sebaiknya tidak mengutamakan kepentingan pribadi berdasarkan mata pelajaran yang diampu. Kolaborasi bisa berjalan dengan lancar jika guru mampu menempatkan diri dan posisinya sesuai dengan porsi disiplin keilmuan yang dimiliki tanpa mengabaikan guru dari mata pelajaran lainnya.

2. Kontekstual

Kegiatan proyek sebisa mungkin harus berdasarkan pengalaman nyata dan permasalahan di kehidupan sehari-hari yang dialami siswa. Dengan begitu, sumber utama dalam pembelajaran menjadi lebih kontekstual. Siswa juga diberikan kesempatan untuk mengeksplor berbagai macam isu yang mungkinkan terjadi di masa mendatang. Kolaborasi antarguru mata pelajaran dalam mengeksplorasi pengalaman nyata ini bisa membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna.

3. Fokus pada Siswa

Siswa menjadi pusat dalam kegiatan pembelajaran proyek sehingga mereka didorang untuk aktif dan mandiri serta mampu mengembangkan potensi secara maksimal karena peran guru hanyalah sebagai pembimbing.

4. Eksploratif

Selain siswa, guru juga diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai hal guna membantu siswa dalam menyelesaikan proyek kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan proyek secara langsung, rancangan proyek harus disusun dengan sistematis agar pengerjaan menjadi lebih mudah.

Penerapan kolaborasi antarguru mata pelajaran dalam P5 akan sukses jika memenuhi lima hal berikut.

1. Kepemimpinan yang Berkomitmen Tinggi

Kepala sekolah dan guru harus memahami dengan baik konsep P5, tujuan, dan strategi dalam penerapannya sebelum melakukan implementasi.

2. Pengembangan Kurikulum dan P5 harus Relevan

Kurikulum yang dirancang dapat memfasilitasi pencapaian tujuan P5 dan mencakup kearifan lokal, teknologi informasi, dan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran.

3. Metode Pembelajaran Inovatif

Guru dituntut mampu menggunakan metode pembelajaran yang inovatif, misalnya dengan pemanfaatan teknologi.

Kepemimpinan Murid dan Kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila
Saat menumbuhkan kepemimpinan murid, secara bersamaan guru bisa membangun karakter murid yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Kepemimpinan murid juga mampu membuat murid memiliki nalar kritis

4. Pengembangan Profesionalisme

Guru harus terus meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme mereka terutama dalam inovasi pengajaran termasuk pemahaman tentang P5.

5. Kolaborasi Pihak Eksternal

Perumusan P5 dengan kolaborasi antarguru mata pelajaran juga perlu mendapat dukungan dan masukan dari berbagai pihak seperti orang tua dan masyarakat. Hal tersebut diperlukan untuk membantu siswa agar semakin berkembang dalam belajar.

Itulah beberapa tips untuk guru antarmapel dalam merumuskan P5 dengan mudah dan cepat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda!

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.