Tegas Bukan Berarti Keras, Ini Perbedaannya

Menjadi guru dinilai susah-susah gampang, karena Anda harus bertemu dengan beragam siswa dan karakternya yang berbeda-beda. Tak sedikit guru yang mengalami hambatan atau tantangan dari siswa yang berperilaku kurang terdidik. Meski begitu, menjadi guru tetap menyenangkan. Apabila Anda bertemu dengan siswa yang sulit diatur, Anda bisa mengubahnya dengan sikap yang tegas.

Dalam mengajar, guru harus bisa menjadi orangtua, teman atau sahabat siswa yang baik. Anda harus memberikan perhatian dan kasih sayang kepada mereka. Salah satu sikap yang harus Anda miliki yaitu sikap tegas.

Sikap tegas merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki guru. Hal tersebut mendorong siswa untuk mematuhi peraturan yang Anda buat, dan tidak berani melanggarnya. Bersikap tegas juga bisa mendisiplinkan siswa untuk menjalankan tugas yang Anda berikan. Jika Anda tidak tegas, siswa akan menyepelekan Anda dan menganggap apa yang Anda bicarakan adalah hal yang sepele.

Perbedaan Sikap Tegas dan Keras

Tegas dalam hal ini bertujuan untuk menegakkan aturan secara konsisten serta komitmen. Namun sayangnya masih banyak yang salah mengenai arti kata "tegas" dalam pembelajaran, banyak yang menganggap bahwa keras berarti kasar, galak, marah atau keras, padahal hal tersebut sangatlah berbeda.

Sikap tegas akan mempertimbangkan keadaan sekitar tanpa emosional, sedangkan emosional akan mengedepankan hawa nafsunya setiap ada masalah. Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut ini merupakan beberapa perbedaan antara sikap tegas dan keras, di antaranya yaitu:

1. Tugas Mempunyai Alasan yang Logis, sedangkan Keras Tidak

Tegas memiliki arti jika seseorang sedang berupaya untuk menegakkan pendiriannya, dimana mereka mempunyai hiasan alasan digunakan sebagai dasar secara ilmiah, norma atau perilaku yang sesuai, dan aturan.

Sedangkan keras menunjukkan sikap amarah atau galau dengan alasan yang tak jelas dan hanya berdasarkan pada emosi sesaat.

Guru yang tegas akan menegur atau memarahi siswa dengan alasan yang logis, misalnya karena mereka sering tidak mengerjakan PR, membuat kekacauan, sering bolos dan lainnya dengan sengaja vmeskipun sudah dinasehati berulang kali.

Sedangkan sikap keras tidak mempunyai alasan yang logis, misalnya siswa memang melakukan kesalahan, namun Anda tidak mencari tahu dulu apa yang menyebabkan mereka seperti itu, dan Anda juga tidak menasehatinya terlebih dahulu, melainkan langsung marah dan main hakim sendiri.

Meskipun keduanya sama-sama memiliki alasan, namun alasan tersebut tidak didasari dengan logika

2. Tegas Memberi Kata-kata yang Membangun, Sedangkan Keras Memberi Kata-kata Pedas

Ketika menghadapi siswa yang sulit diatur dan sering membuat onar, sebaiknya Anda tidak mengucapkan kata-kata yang menyakitkan, karena hal tersebut bukanlah bagian dari bersikap tegas, melainkan keras/galak. Memberi kata-kata pedas dan menyakitkan hanya membuat mereka down atau semakin membangkang.

Namun hal tersebut bukan berarti Anda membiarkannya dan tidak melakukan apa-apa. Anda harus bersikap tegas, berikanlah sanksi yang setimpal dengan perbuatannya. Anda juga bisa memberikan ucapan yang membangun.

Alasan Pentingnya Menjaga Komunikasi antara Guru dan Orangtua
Adapun tujuan utama komunikasi antara guru dan orangtua siswa yaitu memastikan anak dapat belajar secara efektif serta memastikan kebutuhan belajarnya dipenuhi dengan baik.

3. Sikap Tegas Memandang Sesuatu Dari Dua Sisi

Guru yang tegas dan profesional harus bisa memandang sesuatu dari dua sisi, yaitu pada murid dan diri Anda sendiri. Cobalah tanyakan pada diri Anda, "kesalahan Apa yang dilakukan siswa tersebut? Dan seberapa besar kesalahan tersebut?"

Lalu tanya pula pada diri Anda, "Apakah yang dilakukan Anda sudah benar atau justru membuat mereka down?"

Hal ini berbeda dengan orang yang berwatak keras, dimana mereka hanya mementingkan hawa nafsu dan emosionalnya atau biasa disebut egois. Sikap tersebutlah yang justru bisa membuat siswa malas atau tertekan dengan Anda.

4. Sikap Tegas Memikirkan Dampak yang Terjadi

Guru yang baik dan bersikap tegas pasti akan memikirkan dampak yang akan terjadi pada muridnya, apakah baik untuk mereka di masa depan atau justru sebaliknya. Berbeda dengan guru yang bersikap keras, mereka hanya mementingkan dirinya dan hanya meluapkan emosinya semata, tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi pada siswanya.

5. Tegas Menggambarkan Kepemimpinan

Seseorang yang bersikap tegas menggambarkan sikap kepemimpinan yang baik, karena ia bisa mengambil keputusan dari alasan yang logis dan memikirkan dampak yang akan datang di kemudian hari. Tegas juga merupakan upaya untuk menegakkan pendirian. Sehingga jika Anda merupakan guru yang tegas, berarti Anda adalah pemimpin yang baik. Berbeda dengan watak keras, di mana sikap tersebut berdasarkan pada emosional dan keegoisan diri sendiri.

6. Sikap Tegas Membuat Siswa Segan sedangkan Sikap Keras Membuat Siswa Takut

Meskipun pada akhirnya siswa mengikuti peraturan yang telah Anda buat, namun pada dasarnya rasa segan dan takut merupakan kedua hal yang sangat berbeda. Jika anda bersikap tegas maka siswa akan segan dan menghormati Anda. Sedangkan sikap keras membuat siswa menjadi takut dan Anda dinilai sebagai guru yang galak.

Lantas, Kapan Guru Harus Bersikap Tegas?

Bersikap tegas sangat diperlukan ketika siswa sering melanggar aturan yang berlaku dengan unsur kesengajaan. Dengan sikap tegas, siswa akan sadar bahwa perilakunya salah dan mereka akan berubah lebih baik serta lebih menghormati peraturan yang ada.

Dalam hal ini Anda juga bisa memberikan kesempatan terlebih dahulu pada siswa untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, namun jika siswa tidak melakukannya maka Anda bisa memberikan sanksi yang tegas dan membuat siswa jera.

7 Tips Supaya Mengajar Lewat Zoom/Meet Lebih Menyenangkan
Memanfaatkan media zoom/meet tentu butuh penyesuaian yang tidak instan. Menjadi wajar ketika masih banyak kendala yang dihadapi para guru dalam proses belajar mengajar

Namun hal tersebut bukan berarti Anda bersikap tegas setiap hari kepada seluruh siswa. Sikap tegas disesuaikan dengan situasi atau keadaan siswa yang tidak mematuhi aturan. Anda juga harus bisa menjadi guru yang menyenangkan, agar siswa dapat belajar dengan baik dan tidak menimbulkan ketakutan berlebih.

Yang perlu Anda perhatikan dalam mengajar yaitu tegas bukan berarti harus lunak dan juga tidak terlalu keras, agar siswa bisa menghormati dan saling menghargai. Adapun beberapa sikap tegas yang dapat dilakukan oleh guru, di antaranya yaitu:

  • Tidak pilih kasih dalam memberi sanksi kepada murid. Jika mereka melakukan kesalahan, berikanlah sanksi yang setimpal dan dapat memberikan efek jera pada siswa, sehingga mereka tidak melakukannya lagi.
  • Jangan menggunakan tindakan kekerasan, baik fisik ataupun verbal, karena hal tersebut tidak bagus untuk pertumbuhan anak. Berikanlah kalimat kata bijak kepada siswa sebagai renungan atau motivasi mereka untuk memperbaiki kesalahan
  • Lakukan evaluasi diri dan jujur dengan siswa. Sehingga guru dan siswa bisa saling memahami satu sama lain.
  • Berikanlah pembelajaran yang sesuai untuk kemampuan dan pertumbuhan siswa.
  • Jangan membiarkan siswa melakukan kesalahan yang sama tanpa efek jera. Karena hal tersebut membuat mereka merasa bahwa perbuatannya boleh dilakukan.

Itulah beberapa hal mengenai perbedaan tegas dan keras yang bisa Anda ketahui. jadilah guru yang tegas dan baik agar bisa diterima siswa, dan bersabarlah dalam menghadapi siswa yang sering melakukan kesalahan, mereka akan mengerti seiring pertumbuhan dan perkembangannya menjadi dewasa.