Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Mendukung Perkembangan Belajar Siswa

Sekolah dan guru pasti berupaya penuh untuk mendukung proses belajar siswa dan mengembangkan minat bakat mereka, salah satunya dengan menerapkan model atau strategi pembelajaran yang tepat seperti pembelajaran berdiferensiasi. Apakah Anda tahu strategi pembelajaran berdiferensiasi?

Dilansir dari ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id, pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang ditujukan untuk mengakomodir kebutuhan belajar siswa. Dengan kata lain, setiap kebutuhan belajar siswa harus dipenuhi dan difasilitasi oleh sekolah maupun guru, mengingat setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga tidak dapat diperlakukan sama. Strategi belajar ini jadi solusi untuk mengembangkan kemampuan, bakat dan minat siswa agar lebih baik.

Perlu dipahami, pembelajaran berdiferensiasi ini memperhatikan setiap karakter atau bakat individu makhluk siswa, namun bukan berarti pembelajaran dilakukan dengan memberikan perlakuan atau tindakan berbeda setiap siswa dan membeda-bedakan antara siswa yang pintar dengan kurang pintar. Pembelajaran berdiferensiasi ini mengakomodasi semua perbedaan siswa, terbuka untuk semua serta memberikan kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.

Guru bisa memberikan perhatian lebih terhadap kebersihan setiap individu siswa, mengingat setiap siswa tumbuh di lingkungan serta budaya yang berbeda sesuai kondisi geografis dan tempat tinggal mereka.

Mengenal Kurikulum Diferensiasi untuk Siswa Berbakat
Kurikulum merupakan metode dalam menyusun kegiatan belajar mengajar guna menghasilkan perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.

Strategi pembelajaran berdiferensiasi sangat baik diterapkan di kelas untuk meningkatkan prestasi siswa di bidang akademik maupun non akademik. Lantas, bagaimana strategi penerapannya?

Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi

Untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, ada tiga strategi yang bisa dilakukan yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, serta diferensiasi produk. Berikut ini merupakan ulasannya yang sudah kami rangkum dari ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id,

1. Diferensiasi Konten

Diferensiasi konten berarti guru harus bisa membagi atau memetakan konten yang diajarkan pada siswa dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar siswa. Hal ini bisa dilihat dari berbagai aspek, seperti kesiapan belajar, minat siswa, atau profil belajar siswa, serta kombinasi dari ketiga aspek tersebut.

  • Aspek kesiapan belajar

Aspek kesiapan belajar siswa merupakan kondisi siswa dalam menerima materi pembelajaran baru. Hal ini tidak berhubungan dengan tingkat intelektualitas siswa tetapi lebih kepada persiapan atau informasi seberapa besar pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki siswa pada saat itu sebelum diajarkan pengetahuan atau keterampilan baru. Melalui kesiapan belajar siswa maka memudahkan guru dalam memetakan konten material yang akan diberikan pada siswa, agar mereka juga bisa menerimanya dengan baik.

  • Aspek minat siswa

Setiap siswa pasti memiliki minat masing-masing dan berbeda satu sama lain. Minat ini menjadi salah satu motivator bagi siswa untuk terus belajar dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru bisa menggabungkan minat siswa dengan pelajaran yang akan diajarkan. Dengan menjaga minat siswa maka dapat meningkatkan kinerja dan semangat belajar siswa.

  • Aspek profil belajar siswa

Pemetaan konten berdasarkan aspek profil belajar siswa artinya guru bisa melakukan pendekatan mengajar yang bervariasi dan memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara efisien

2. Diferensiasi Proses

Strategi pembelajaran berdiferensiasi selanjutnya yaitu diferensiasi proses. Pada kegiatan ini, guru perlu memahami apakah siswa belajar secara mandiri atau berkelompok, apa sajakah yang dibutuhkan siswa selama proses pembelajaran dan lainnya. Hal tersebut menjadi pertimbangan dalam merencanakan kegiatan pembelajaran. Adapun langkah diferensiasi proses yaitu;

  • Kegiatan berjenjang artinya setiap siswa bekerja untuk mendapatkan pemahaman yang sama namun dilakukan dengan tantangan serta kompleksitas yang berbeda.
  • Menyiapkan pertanyaan panduan atau tantangan melalui sudut minat untuk mendorong siswa mengeksplorasi materi pelajaran yang dipelajari.
  • Membuat agenda individual siswa seperti daftar tugas yang harus dikerjakan siswa. Jika siswa sudah mengerjakan pekerjaan umum, siswa bisa melihat agenda individual serta pekerjaan khusus untuk mereka. Hal ini dilakukan untuk melatih kemampuan siswa.
  • Memberikan durasi waktu untuk menyelesaikan tugas. Guru bisa memberikan dukungan waktu untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau mengejar topik lebih mendalam. Waktu bisa diberikan untuk siswa belajar secara mandiri.
  • Mengembangkan kegiatan belajar yang bervariasi dengan menggunakan gaya belajar visual, auditori serta kinestetik.
  • Menggunakan pembelajaran secara berkelompok yang fleksibel sesuai dengan kesiapan, kemampuan serta minat siswa.

3. Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk berarti strategi pembelajaran berdiferensiasi dengan menunjukkan hasil pekerjaan atau karya pada guru. Pekerjaan atau project bisa berupa karangan, hasil tes, tulisan, presentasi, pertunjukan, pidato, diagram, rekaman dan lainnya. Pastikan produk atau hasil pekerjaan ini sesuai dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan menunjukkan pemahaman siswa

Strategi pembelajaran ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar siswa dan mempersiapkan penugasan produk yang tepat untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Penugasan produk bisa dilakukan secara individual atau kelompok dan memperluas apa yang sudah dipelajari dalam periode waktu tertentu.

Ada dua hal yang didapatkan dari diferensiasi produk, yaitu tantangan atau keragaman serta pilihan bagaimana siswa mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.

Untuk menjaga atau menentukan ekspektasi siswa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru yaitu kualitas pekerjaan apa yang diinginkan, konten/materi apa yang berhubungan dengan produk, cara pengerjaannya, serta sifat dari produk apa yang diharapkan dari produk yang dibuat.

Dalam hal ini, siswa dan guru bisa berkoordinasi untuk memberikan informasi tambahan mengenai produk yang dihasilkan supaya pengerjaan sesuai dengan kesiapan, minat dan kebutuhan siswa. Guru juga bisa menentukan dan mengkomunikasikan indikator kualitas dari produk yang dibuat.

10 Strategi Guru Agar Optimal Dalam Mengajar
Guru memiliki peran penting untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan menyenangkan. Berikut strategi guru dalam mengajar.

Itulah beberapa hal mengenai strategi pembelajaran berdiferensiasi yang bisa Anda ketahui. Untuk menerapkan pembelajaran ini anda harus membangun komunitas belajar yang mana anggotanya adalah pembelajar, baik guru maupun siswa yang saling mendukung untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Guru mempunyai peran penting untuk membangun atmosfir lingkungan belajar yang positif.