Sistem Pembelajaran Daring

Sistem pembelajaran daring (online) merupakan sistem kegiatan belajar yang dilakukan tanpa harus melakukan tatap muka secara langsung, melainkan menerapkan kegiatan belajar berbasis online menggunakan teknologi telekomunikasi. Sistem pembelajaran daring membuat proses kegiatan belajar antara guru dan siswa dilakukan secara online. Kegiatan ini memanfaatkan jaringan internet dalam pengelolaannya. Dalam menerapkan sistem pembelajaran daring, guru harus memastikan kegiatan pembelajaran siswa tetap berjalan dengan baik, meskipun siswa melakukannya dari rumah.

Pelaksanaan pembelajaran daring dilakukan secara online, di mana kegiatan belajar tersebut dibantu oleh gawai, seperti laptop, komputer, maupun ponsel pintar. Dalam penerapannya, pembelajaran daring menggunakan kanal yang disediakan guru, misalnya aplikasi pembelajaran daring seperti Zoom, Google Classroom, Google Meet, dan lain sebagainya.

Dalam penerapannya, sistem pembelajaran daring ini akan memuat semua bentuk materi pembelajaran yang akan didistribusikan secara online. Bahkan, tes yang akan diberikan kepada siswa pun akan dilakukan secara online tanpa harus melakukan tatap muka secara langsung.

Cara Belajar Daring yang Efektif dan Menyenangkan untuk Siswa

Beberapa cara belajar daring yang bisa diterapkan siswa di rumah, yaitu sebagai berikut.

1. Penerapan Manajemen Waktu dengan Baik

Dalam menerapkan pembelajaran daring, siswa dan guru harus pandai dalam mengatur waktu. Dengan memiliki manajemen waktu yang baik, siswa dan guru bisa lebih produktif dalam belajar dan bekerja. Cara yang dapat dilakukan untuk memiliki manajemen waktu yang baik, yaitu membuat jadwal apa yang harus dilakukan di setiap harinya, seperti harus belajar apa, mengerjakan tugas apa, dan lain sebagainya.

Selain itu, penting bagi siswa dan guru untuk selalu mempunyai target yang harus dicapai di setiap harinya. Baik guru maupun siswa dapat membuat skala prioritas mana pekerjaan yang harus disesuaikan sesuai prioritas. Dengan begitu, kita akan lebih fokus dalam menjalani rutinitas.

2. Menyiapkan Suasana Ruang Belajar yang Nyaman

Cara selanjutnya adalah menyiapkan suasana ruang belajar yang nyaman untuk siswa. Walaupun terlihat mudah dilakukan, pembelajaran daring sebenarnya memiliki peluang besar untuk menurunkan semangat belajar siswa. Hal ini disebabkan siswa akan melalui proses kegiatan belajar secara mandiri, tidak bersama dengan teman-teman sekelasnya. Ini dapat menurunkan minat belajarnya secara tidak langsung.

Komunikasi dan interaksi yang terjalin antarteman sekelas dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena mereka dipaksa untuk aktif dan berkompetisi untuk menggali pengetahuan sebanyak mungkin. Melalui pembelajaran daring, siswa hanya dapat berinteraksi secara online dengan guru dan teman-teman sekelasnya. Selain itu, siswa cenderung akan belajar di dalam kamar. Itu dapat memicu rasa kantuk dan bosan selama proses kegiatan berlangsung. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menyiapkan suasana ruang belajar yang nyaman bagi siswa.

3. Memastikan Jaringan Internet agar Tetap Stabil

Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik maka jaringan internet di ruangan belajar siswa harus dipastikan lancar. Dengan begitu, proses kegiatan belajar tidak terhambat. Mereka juga bisa fokus menjalani proses kegiatan belajar dengan baik. Oleh karena itu, sebelum sistem pembelajaran daring diterapkan, orang tua dan guru harus memastikan bahwa setiap siswa memiliki jaringan internet yang stabil di rumahnya. Dengan begitu, sistem pembelajaran daring dapat dilaksanakan dengan baik agar materi yang disampaikan oleh guru dapat dimengerti oleh siswa.

Mengkonfigurasi Ruang Kelas Digital
Ruang kelas digital memberi kesempatan untuk mengkolaborasikan pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Ruang kelas digital ini mengandalkan aplikasi dan website pendidikan dalam proses pembelajarannya

Selain harus memastikan jaringan internet, guru juga harus memastikan bahwa setiap siswa memiliki media belajar yang dapat mendukungnya dalam pembelajaran daring tersebut.

4. Tidak Menunda-nunda Pekerjaan (Prokrastinasi)

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran daring cenderung membuat siswa senang menunda tugas yang harus dikerjakannya. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk memiliki jadwal yang disiplin dan konsisten. Untuk mengatasi permasalahan ini, siswa bisa memulainya dengan membuat susunan jadwal atau kegiatan yang harus dikerjakan selama satu minggu terlebih dahulu. Di setiap harinya, siswa dapat menentukan target apa yang harus dicapai.

Untuk penyusunan jadwal tersebut, siswa tidak harus membuatnya padat agar terkesan produktif. Siswa dapat membuatnya sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan pengerjaannya. Tidak apa-apa jika pekerjaannya dicicil sedikit demi sedikit, tetapi konsisten dikerjakan, daripada dikerjakan secara serius dan memakan waktu yang banyak dalam sehari, tetapi tidak dikerjakan di hari-hari berikutnya. Jadi, dengan diterapkannya sistem pembelajaran daring, siswa harus belajar membuat jadwal yang dapat dikerjakan siswa secara konsisten.

5. Membatasi Penggunaan Gawai

Apabila sistem pembelajaran daring diterapkan, siswa akan mengalami beberapa gangguan yang dapat menghambatnya ketika belajar daring. Salah satu bentuk hambatan dalam belajar daring, yaitu berasal dari gawai dan televisi. Melalui pembelajaran daring, siswa memiliki waktu luang yang lebih banyak di rumah. Jika orang tua tidak memantau anak-anaknya saat belajar, kemungkinan besar mereka akan memanfaatkan waktu belajar dari rumah itu dengan bermain gawai atau menonton televisi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut siswa bisa mematikan notifikasi gawainya ketika proses kegiatan belajar masih berlangsung dan orang tua memantau siswa ketika sedang belajar. Orang tua dapat memberikan batasan waktu berupa pembatasan akses ke gawai atau pembatasan durasi screen time. Dengan begitu, siswa akan lebih fokus belajar daring tanpa terganggu gawai.

6. Menjaga Kesehatan

Hal yang sangat penting untuk dilakukan selanjutnya adalah menjaga kesehatan. Dengan menjaga kesehatan, siswa dapat menjalani kegiatan pembelajaran secara optimal. Adapun beberapa cara yang dapat menjaga kesehatan tubuh, yaitu seperti menjaga kualitas tidur, hidup sehat dengan berolahraga, membatasi penggunaan gawai atau screen time, dan memakan makanan sehat dapat membantu siswa dalam mengoptimalkan jadwal belajar mandiri siswa.

Langkah-Langkah Penerapan Pembelajaran Daring

1. Langkah Analisis

  • Menganalisis tujuan pembelajaran
  • Merumuskan bentuk capaian peserta didik
  • Menganalisis proses kegiatan belajar yang akan berlangsung
  • Menganalisis kebutuhan peserta didik selama kegiatan pembelajaran

2. Langkah Desain

  • Menentukan indikator capaian peserta didik
  • Membuat kriteria penilaian bagi peserta didik
  • Menyusun instrumen penilaian

3. Langkah Pengembangan

  • Memilih bentuk pembelajaran daring yang sesuai dengan peserta didik
  • Memberikan bentuk penugasan pada peserta didik
  • Mengembangkan materi pelajaran yang beragam di dalam suatu bahan ajar
  • Mengembangkan sistem pembelajaran daring yang sedang dilakukan

4. Langkah Implementasi

  • Mengadakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan langkah pengembangan
  • Menyiapkan segala keperluan dan melatih sistem pembelajaran tersebut agar bisa terlaksana dengan baik

5. Langkah Evaluasi

Guru dapat melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk dijadikan dasar penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang serupa di waktu selanjutnya.

Efektivitas Sistem Pembelajaran Daring

Sistem pembelajaran daring adalah sistem pembelajaran tanpa tatap muka antara guru dan siswa. Proses kegiatan belajar yang diterapkan menggunakan jaringan internet. Beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem pembelajaran ini bukan hanya terletak pada media pembelajaran yang digunakan saja, tetapi ketersediaan kuota internet yang biayanya cukup tinggi bagi para siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring, terutama di daerah pelosok yang belum terjangkau akses internet.

Jenis Aplikasi untuk Digunakan di dalam Kelas
beberapa aplikasi yang digunakan saat pembelajaran secara online, seperti Zoom ataupun Google Meet, aplikasi chat seperti WhatssApp dan Telegram, hingga aplikasi sosial media

Dengan diterapkannya sistem pembelajaran daring, kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet akan menjadi melonjak dan kondisi itu akan membuat orang tua tidak siap karena anggaran yang dibutuhkan akan makin bertambah. Selain itu, kualitas jaringan internet menjadi kendala penting dalam terlaksanakanya sistem pembelajaran daring.

Seperti yang kita ketahui bahwa koneksi jaringan internet di beberapa wilayah terkadang tidak stabil, misalnya ketika sedang hujan deras, mati listrik, kondisi geografis, dan beberapa kendala lain yang dapat menghambat kegiatan belajar. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan jaringan internet yang dipakai siswa stabil dalam beberapa kondisi.

Demikianlah penjelasan mengenai sistem pembelajaran daring, serta cara menerapkannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dalam mengenali dan memanfaatkan sistem pembelajaran daring untuk kemajuan kualitas pembelajaran Anda.