Rekomendasi Ide Proyek untuk Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Proyek
Tahun ajaran baru 2022 lalu, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerapkan kurikulum baru sebagai landasan penyelenggaraan proses pendidikan di Indonesia. Kurikulum baru tersebut diberi nama Kurikulum Merdeka.
Apa sebenarnya perbedaan mendasar antara Kurikulum Merdeka dengan kurikulum lain yang sudah pernah diterapkan di Indonesia? Kurikulum Merdeka ini menekankan siswa memiliki kebebasan dalam belajar. Dalam hal ini, siswa memiliki kebebasan untuk belajar sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Selain itu, kurikulum merdeka memiliki kegiatan intrakurikuler yang beragam. Pembelajaran dilakukan dengan maksimal sehingga siswa memiliki cukup waktu untuk memahami konsep dan mengembangkan kompetensinya.
Salah satu metode yang sering digunakan dalam Kurikulum Merdeka ini adalah metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning). Metode ini dianggap bisa membantu siswa dalam memahami konsep secara mendalam sekaligus mengembangkan kompetensinya dengan maksimal.
Tulisan ini selanjutnya akan membahas apa itu pembelajaran berbasis proyek, bagaimana penerapan pembelajaran berbasis proyek dalam kurikulum merdeka, serta memberikan rekomendasi ide proyek untuk melaksanakan metode pembelajaran berbasis proyek ini.
Tentang Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek dalam prosesnya. Pada metode pembelajaran ini, siswa membuat proyek berdasarkan masalah yang ada di sekitarnya. Siswa mencari masalah yang dianggap bermakna dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, secara kolaboratif ia mencari pemecahan dari masalah tersebut.
Melalui metode pembelajaran berbasis proyek ini, pembelajaran menjadi lebih hidup. Siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu, siswa bisa lebih memahami konsep melalui proses pembuatan proyek ini. Materi belajar menjadi lebih nyata.
Pembelajaran berbasis proyek ini memiliki tujuan meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga tercipta pembelajaran yang mandiri, inovatif, unik, dan berfokus pada pemecahan masalah secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Setelah proyek selesai dilaksanakan, tugas siswa selanjutnya adalah mempresentasikan proyeknya masing-masing. Melalui kegiatan presentasi ini, siswa mampu mengembangkan pengetahuan konstan yang mendalam serta keterampilan berpikir yang kritis, kolaborasi, kreativitas, dan komunikasi.
Metode pembelajaran berbasis proyek ini tidak hanya bisa membuat siswa memahami konsep suatu materi pelajaran secara mendalam saja. Metode ini juga melatih siswa dalam melakukan perencanaan, perancangan, pemecahan masalah, serta membuat laporan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Oleh karena itu, metode ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan metode pembelajaran lainnya. Keunggulan metode pembelajaran berbasis proyek ini adalah siswa mampu belajar mandiri baik secara personal maupun kolaboratif. Selain itu, siswa juga lebih mudah memahami materi pelajaran berdasarkan konteks nyata kehidupan sehari-hari.
Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Kurikulum Merdeka
Pembelajaran berbasis proyek menjadi salah satu metode pembelajaran yang banyak digunakan dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Melalui pembelajaran berbasis proyek ini, siswa bisa mengembangkan kompetensinya sekaligus karakternya sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan dalam proses pembelajaran yang digunakan. Siswa bisa bebas dan merdeka dalam belajar sesuai minat dan bakatnya masing-masing. Sekolah dan guru juga diberikan kebebasan dalam memilih proyek yang diambil, sesuai dengan permasalahan yang ada di lingkungan sekitarnya. Melalui pembelajaran berbasis proyek ini, fokus kegiatan belajar adalah siswa. Di sini guru bertindak sebagai fasilitator saja. Jadi, siswa bisa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Pada Kurikulum Merdeka, pembelajaran berbasis proyek ini dimulai dari pembagian kelompok. Proyek yang dilaksanakan adalah proyek kelompok (bersama). Oleh karena itu, langkah pertama dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek ini adalah membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.
Selanjutnya, siswa yang sudah tergabung dalam kelompok mulai menentukan masalah apa yang ingin dikaji. Penentuan masalah ini dilakukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Guru memberikan pertanyaan pemantik yang bisa memicu rasa ingin tahu siswa terhadap permasalahan yang akan dikaji. Gunakan pertanyaan yang bersifat terbuka. Hal ini bertujuan untuk mendorong siswa melakukan eksplorasi lebih lanjut atau melakukan proses inkuiri untuk menjawabnya.
Selanjutnya, siswa akan membuat perencanaan proyek. Perencanaan ini disusun dengan kolaborasi antara guru dan siswa. Dalam merencanakan proyek, guru harus menentukan bagaimana aturan mainnya, melakukan pemilihan aktivitas yang dapat mendukung siswa untuk menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan siswa untuk menyelesaikan proyek.
Kemudian, guru perlu membuat jadwal pelaksanaan proyek yang terdiri dari awal pelaksanaan hingga dan penyelesaian. Lalu, siswa akan melakukan proyek yang telah direncanakan. Setelah selesai, proyek tersebut akan dipresentasikan di depan kelompok lainnya. Terakhir, akan ada sesi evaluasi dan refleksi bersama berdasarkan proyek yang telah dilaksanakan.
Rekomendasi Ide Proyek untuk Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Proyek
Setelah mengetahui tentang metode pembelajaran berbasis proyek dan penerapannya dalam Kurikulum Merdeka, tentu Anda ingin mencari tahu, apa saja ide proyek yang bisa diambil untuk melaksanakan metode ini.
Berikut adalah rekomendasi ide proyek untuk melaksanakan pembelajaran berbasis proyek yang bisa Anda pilih sesuai mata pelajaran masing-masing.
1. Matematika
- Membuat bangunan;
- menyusun jadwal kegiatan;
- menggandakan atau membagi dua resep masakan;
- membuat diorama bangun ruang;
- membuat maket;
- membuat aneka ragam bangun ruang dari play-dough;
- membuat tabulasi data karakteristik siswa yang ada di kelas;
- mengukur benda-benda di rumah menggunakan satuan baku;
- mengukur benda-benda di rumah dengan menggunakan satuan tidak baku;
- belanja ke pasar tradisional; dan
- melakukan kunjungan lapangan ke bank.
2.Bahasa
- Membuat majalah dinding;
- membuat video hasil pengamatan terhadap puisi atau lagu yang telah disimak;
- membuat artikel opini;
- menonton film bersama;
- membuat kliping berita dari koran;
- membuat kegiatan promosi;
- membentuk klub buku;
- membuat pojok buku di kelas;
- membuat puisi;
- membuat vlog;
- membuat podcast atau siniar;
- membuat kaligrafi;
- membuat karya kolase dari origami;
- membuat poster;
- membuat video TikTok;
- membuat pidato;
- membacakan pidato;
- menceritakan kembali bahan bacaan dalam bentuk video; dan
- menulis artikel ulasan film yang telah ditonton.
3. Sains
- Melakukan proses daur ulang sampah organik;
- membuat ecobrick;
- membuat sabun dari minyak jelantah;
- membuat produk daur ulang dari sampah plastik;
- membersihkan lingkungan sekitar;
- menanam sayuran organik;
- membuat produk rekayasa teknologi;
- membuat tempe organik;
- membuat batik shibori;
- melakukan pengamatan terhadap metamorfosis katak;
- membuat miniatur ekosistem;
- membuat karya robotik sederhana;
- menanam kecambah dan melakukan pengamatan terhadap perkembangannya;
- melakukan pengamatan di hutan bakau;
- membuat papan siklus hidrologi;
- membuat infused water;
- membuat jamu;
- membuat bubur kertas;
- melakukan pengamatan di kebun sayuran;
- melakukan pengamatan di peternakan sapi;
- menanam dengan menggunakan media hidroponik di rumah; dan
- membuat batik ecoprint ramah lingkungan.
Pembelajaran berbasis proyek ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat cocok dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Melalui metode pembelajaran berbasis proyek ini, siswa bisa memahami konsep pembelajaran secara mendalam sekaligus mampu mengembangkan kompetensinya dengan maksimal.
Demikian artikel tentang rekomendasi ide proyek untuk melaksanakan pembelajaran berbasis proyek. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam menerapkan pembelajaran berbasis proyek di kelas masing-masing. Hal tersebut tentunya dapat mengasah kreativitas dan daya kritis peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan di sekitarnya.