Perbedaan RPP K-13 dengan RPP Kurikulum Merdeka
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah perangkat ajar yang disusun oleh guru untuk merencanakan pembelajaran. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, RPP dikenal sebagai Modul Ajar. Dalam penyusunannya, modul ajar memiliki komponen yang jauh lebih lengkap daripada RPP yang diterapkan pada K-13. Modul ajar ini mencakup informasi umum, komponen inti, dan lampiran, serta juga dapat digunakan untuk menggambarkan keseluruhan proses kegiatan belajar di kelas.
Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, guru perlu memahami dan menyusun Modul Ajar dengan cermat agar pembelajaran dapat lebih terarah dan sesuai dengan karakteristik siswa. Meskipun istilahnya berbeda, yaitu Modul Ajar, esensi dari RPP tetap sama, yaitu sebagai panduan bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
Karakteristik RPP Kurikulum Merdeka
- Fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa.
- Pendekatan karakter dan keterampilan.
- Penerapannya lebih fleksibel dan membebaskan guru dalam mengembangkan proses kegiatan belajar.
- Format yang lebih santai dan lebih kreatif.
- Menumpuk pada kreativitas dan inisiatif bagi guru dan siswa.
- Mempersiapkan siswa untuk menghadapi masa depan dengan cara yang lebih holistik.
Perbedaan RPP K-13 dengan RPP Kurikulum Merdeka
Adapun perbedaan antara Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum K-13 (KK13) dan RPP Kurikulum Merdeka (KM), yaitu meliputi:
1. Fokus
Dalam penerapannya, RPP Kurikulum Merdeka (Kurmer) lebih berfokus pada pengembangan karakter dan moral yang dimiliki siswa, sedangkan RPP K-13 lebih berfokus terhadap kemampuan akademik yang dimiliki siswa.
2. Pendekatan
Dalam penerapannya, RPP Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan karakter dan keterampilan dalam proses kegiatan belajar siswa, sedangkan RPP K-13 menggunakan pendekatan kompetensi.
3. Klasifikasi
Dalam penerapannya, RPP Kurikulum Merdeka ditujukan pada siswa yang duduk di bangku kelas 1 - 6 SD, sedangkan RPP K-13 ditujukan kepada setiap siswa dari SD sampai bangku SMA.
4. Mata Pelajaran
RPP Kurikulum Merdeka memiliki mata pelajaran yang lebih fokus pada pembelajaran karakter dan moral, sedangkan RPP K-13 memiliki mata pelajaran yang lebih lengkap dan terstruktur.
5. Penilaian
RPP Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian non-akademik, seperti profil siswa, sementara RPP K-13 menggunakan penilaian akademik yang lebih terstruktur.
6. Struktur
RPP Kurikulum Merdeka lebih fleksibel dan memberikan kebebasan kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran, sedangkan RPP K-13 lebih terstruktur dan memiliki pedoman yang jelas.
7. Format
Dalam pembuatannya, RPP Kurikulum Merdeka dibuat lebih kreatif dan santai dibandingkan dengan RPP K-13.
8. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar pada RPP K-13 lebih fokus pada pengetahuan dan keterampilan, sementara pada RPP Kurikulum Merdeka lebih fokus pada pengembangan karakter dan adaptabilitas.
9. Profil Belajar
Dalam penerapannya, RPP Kurikulum Merdeka memiliki profil siswa sebagai latar belakang yang akan digunakan dalam menentukan proses kegiatan belajar siswa yang mana akan disesuaikan berdasarkan bakat, minat, gaya belajar, dan rutinitas yang biasanya dilakukan siswa setiap hari, sedangkan pada RPP K-13 tidak memiliki profil belajar siswa.
Dengan demikian, RPP Kurikulum Merdeka memiliki karakteristik yang lebih fleksibel, kreatif, dan inovatif dibandingkan RPP K-13. Guru yang menggunakan Kurikulum Merdeka harus memahami perbedaan antara kedua sistem pendidikan dan mengoptimalkan RPP sesuai dengan kebutuhan siswa.
Elemen yang Harus Disertakan dalam Membuat Modul Ajar (RPP) Kurikulum Merdeka
Dalam menyusun Modul Ajar (RPP) Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa elemen yang perlu disertakan untuk memastikan kelengkapan dan efektivitasnya. Berdasarkan informasi yang ditemukan, komponen-komponen yang harus disertakan dalam Modul Ajar (RPP) Kurikulum Merdeka antara lain:
- Informasi Umum
Termasuk identitas sekolah, kelas, mata pelajaran, tema pembelajaran, dan tujuan pembelajaran.
- Komponen Inti
Meliputi pendahuluan, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan penutup sebagai rangkaian pembelajaran yang terstruktur.
- Lampiran
Sertakan bahan pendukung seperti media pembelajaran, lembar kerja siswa, referensi tambahan, atau informasi dan referensi belajar lainnya.
- Tujuan Pembelajaran
Tetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
- Langkah Pembelajaran
Rencanakan langkah-langkah pembelajaran yang mencakup metode pembelajaran, strategi pengajaran, dan aktivitas siswa.
- Media Pembelajaran
Tentukan jenis media pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung proses pembelajaran.
- Asesmen
Rencanakan metode penilaian yang holistik untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dan perkembangan karakter siswa.
- Profil Pelajar
Sertakan profil pelajar berupa informasi tentang bakat, minat, gaya belajar, atau keadaan sehari-hari siswa untuk menyesuaikan pembelajaran.
Dengan menyertakan elemen-elemen di atas dalam penyusunan Modul Ajar (RPP) Kurikulum Merdeka, guru dapat memastikan bahwa rencana pembelajaran yang disusun dapat mendukung pengembangan karakter siswa secara holistik sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka.
Implementasi Kurikulum Merdeka di Kelas
Implementasi Kurikulum Merdeka di kelas memerlukan pendekatan yang berbeda dan lebih terfokus pada pengembangan karakter dan moral siswa. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di kelas:
- Pemahaman Mendalam
Guru perlu memahami dengan baik konsep dan tujuan dari Kurikulum Merdeka, serta bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam pembelajaran sehari-hari.
- Penyusunan Modul Ajar
Guru perlu menyusun Modul Ajar yang mencakup informasi umum, komponen inti, dan lampiran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.
- Pengembangan Pembelajaran Kreatif
Guru dapat mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan keterampilan sosial, emosional, dan spiritual siswa.
- Penggunaan Metode Pembelajaran Aktif
Guru dapat menggunakan metode pembelajaran aktif seperti diskusi, proyek kolaboratif, simulasi, atau permainan edukatif untuk meningkatkan partisipasi siswa.
- Penerapan Penilaian Holistik
Guru perlu menerapkan penilaian holistik yang mencakup aspek akademik dan non-akademik untuk mengukur perkembangan karakter dan moral siswa.
- Kolaborasi dengan Orang Tua dan Masyarakat
Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pembelajaran dapat membantu memperkuat nilai-nilai karakter yang diajarkan di sekolah.
- Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan
Guru perlu terus memantau dan mengevaluasi implementasi Kurikulum Merdeka di kelas untuk menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, guru dapat berhasil mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di kelas dengan efektif dan memberikan dampak positif pada pengembangan karakter siswa secara holistik.