Peran Guru dalam Mencegah Cyberbullying saat PJJ

Seperti yang kita tahu, bahwa aktivitas siswa selama PJJ pasti lebih banyak secara online melalui internet atau media sosial. Dengan diterapkannya PJJ ini bukan berarti perilaku bully atau perundungan di sekolah benar-benar tidak ada. Justru dengan adanya PJJ, hadir yang disebut perundungan dunia maya atau cyberbullying.

Pengertian cyberbullying adalah perundungan atau bullying yang terjadi di dunia maya menggunakan teknologi digital. Tindakan ini bukanlah fenomena baru, dan sering terjadi di kalangan anak-anak berusia remaja. Pasalnya cyberbullying dinilai lebih kejam dibandingkan dengan bullying secara langsung, karena meninggalkan jejak digital seperti video, tulisan, foto yang tidak enak dilihat.

Meski tidak menyebabkan luka fisik secara langsung, namun cyberbullying dapat merusak dan mengguncang mental atau psikologis anak. Tindakan ini biasanya berbentuk cemoohan, fitnahan, ancaman, kata-kata kasar yang tersebar di dunia digital. Kejahatan ini dimulai dari perilaku merendahkan martabat serta mengintimidasi seseorang lewat dunia maya agar korban mengalami gangguan psikis.

Pembelajaran jarak jauh secara online ini dikhawatirkan menimbulkan maraknya cyberbullying di kalangan pelajar. Oleh sebab itu, diperlukan peran guru dalam mencegah cyberbullying saat PJJ, khususnya ketika interaksi siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

Kejarcita dan guru-guru lainnya ikut berdiskusi mengenai hal ini dalam TeleTalk bertema "Cegah Cyberbullying Bullying saat PJJ" (23/4/21).

TeleTalk adalah diskusi ringan dan sharing sesama guru yang diadakan di channel Telegram "Kejarcita untuk Guru" setiap hari Jumat. Banyak tanggapan, permasalahan dan solusi yang dibagikan guru dalam diskusi ini.

Winni yang merupakan content specialist menyebut bahwa cyberbullying memiliki berbagai bentuk.

"Bentuk-bentuk cyberbullying itu ada bermacam-macam. Spam bisa saja masuk ke dalam bentuk cyberbullying, tergantung bagaimana isi pesannya," katanya.

Lalu apa sajakah bentuk-bentuk cyberbullying yang terjadi? berikut ulasannya:

  • Flaming (terbakar), adalah bentuk cyberbullying berupa pesan yang isinya kata-kata penuh amarah dan frontal
  • Harassment (gangguan), adalah bentuk cyberbullying berupa SMS, email atau pesan teks di jaringan sosial secara terus-menerus yang mengganggu seseorang
  • Cyberstalking, adalah bentuk cyberbullying untuk mengganggu dan mencemarkan nama baik seseorang secara intens yang membuat korban merasa ketakutan
  • Denigration atau pencemaran nama baik, adalah perilaku mengumbar keburukan orang lain di internet untuk merusak reputasi orang tersebut
  • Impersonation atau peniruan, adalah perilaku berpura-pura menjadi seseorang untuk mengirimkan pesan atau status tidak baik
  • Outing & Trickery, adalah perilaku outing menyebarkan foto, video, rahasia pribadi orang di internet (outing) dan, membujuk seseorang dengan tipu daya untuk mendapatkan rahasia pribadi orang tersebut (trickery).
  • Exclusion (pengeluaran) merupakan perilaku mengeluarkan seseorang dari grup atau komunitas secara sengaja tanpa alasan.

Winni juga menyebut bahwa bentuk cyberbullying yang paling sering terjadi pada anak atau remaja yaitu harrasment dan cyberstalking.

Cara Mencegah Cyberbullying saat PJJ

Mengingat bahayanya kasus cyberbullying yang dapat mengganggu psikologis atau mental anak, maka diperlukan usaha atau pencegahan agar tindakan kejahatan ini tidak terjadi. Guru berperan penting dalam mengarahkan siswa untuk bijak bermain media sosial, khususnya ketika berinteraksi selama PJJ, jangan sampai terjadi kasus cyberbullying di sekolah. Berikut ini merupakan beberapa cara guru dalam mencegah cyberbullying, di antaranya yaitu:

1. Pastikan Siswa Dalam Kondisi Baik

Sebagai guru, Anda berperan untuk memperhatikan siswa dan memastikan mereka dalam kondisi baik, aman dan nyaman. Jika terdapat siswa yang gelisah, cemas, KBM tidak fokus dan nilai menurun, Anda bisa mendekatkan diri kepada mereka untuk mencari tahu. Dikhawatirkan siswa memiliki masalah dengan lingkungannya.

Jika guru tidak perhatian terhadap siswanya, mereka akan merasa kesepian dan merasa tidak memiliki siapapun untuk berkeluh kesah. Guru harus bisa menjadi orangtua, teman dan sahabat bagi siswa.

5 Strategi Guru untuk Mengatasi Kesenjangan di Kelas PJJ
PJJ yang dilaksanakan lebih banyak menggunakan sistem sekolah online. Dimana dalam prosesnya membutuhkan jaringan internet dan gadgetseperti laptop ataupun telepon pintar. PJJ menjadi jalan terbaik agar pendidikan bisa tetap berjalan meski pandemi.

2. Beri Pemahaman Siswa Mengenai Cyberbullying

Mungkin ada beberapa siswa yang tidak menyadari bahwa dirinya menjadi pelaku atau korban cyberbullying, hal ini karena kurangnya pemahaman mengenai cyberbullying. Oleh sebab itu, Anda harus memberi pemahaman dengan jelas apa itu cyber bullying dan dampaknya, agar siswa tidak menjadi pelaku atau korban dari perbuatan tersebut. Anda juga bisa memberikan contoh pada siswa mengenai masalah yang terjadi di media sosial dan bentuk-bentuk cyberbullying.

Anda bisa menetapkan pedoman tugas pada siswa, apabila terjadi cyberbullying, maka siswa tidak perlu takut melaporkannya pada guru. Yakinkan mereka jika Anda dan sekolah akan turut membantu mereka mengatasi permasalahan tersebut ketika terjadi penindasan

Anda juga dapat menerapkan peraturan atau kesepakatan apabila ada siswa yang menjadi pelaku cyberbullying, maka akan dikenakan konsekuensi atau hukuman. Hal ini mencegah mereka untuk tidak melakukan tindak kejahatan tersebut

3. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif dan Menyenangkan

Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring, namun Anda tetap harus menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan. Buatlah hubungan manis antara satu siswa dengan siswa yang lainnya. Lingkungan yang positif juga membuat membentuk siswa menjadi manusia baik.

Pasalnya pada tahun 1961, Profesor Psikologi Universitas Stanford mengatakan jika terdapat teori modeling antara anak dengan lingkungannya. Di mana anak seringkali mengobservasi dan meniru tindakan yang terjadi di lingkungannya. Dalam hal ini, tidak menutup kemungkinan jika guru dijadikan sebagai teladan atau acuan dalam tindakan siswa. Oleh sebab itu, Anda harus bertindak dengan baik ketika mengajar, berhubungan baik dengan setiap siswa, berpikir positif dan menunjukkan tindakan terpuji lainnya.

Pastikan anda tidak membeda-bedakan setiap siswa, karena hal tersebut akan menyebabkan kesenjangan dan perbedaan antara siswa.

Benarkah PJJ membentuk Anak yang Individualis?
Jika berbicara mengenai individualisme, hal yang muncul di pikiran adalah buruknya kualitas interaksi sosial pada diri seseorang. Ia merasa tidak perlu untuk berhubungan dengan banyak orang dan selalu mengedepankan kepentingannya sendiri.

4. Libatkan Orangtua Siswa

Untuk mengatasi Cyberbullying di masa PJJ, Anda membutuhkan kerjasama yang baik dengan orangtua siswa. Apalagi di masa PJJ ini waktu Siswa lebih banyak dilakukan di rumah, sehingga orangtua lebih mengetahui kondisi atau keadaan anaknya.

5. Beritahu Cara Bijak Memanfaatkan Media Sosial

Disela-sela pemberian materi pelajaran pembelajaran, Anda juga bisa memberitahu siswa cara bijak bermain media sosial agar terhindar dari perbuatan cyberbullying. Pasalnya perilaku tersebut paling banyak terjadi di media sosial. Anda bisa memberitahu siswa untuk selalu menjaga privasi dari internet, karena privasi sangat penting untuk dilindungi.

Itulah beberapa hal mengenai cyberbullying, beserta peran guru dalam mencegah cyber bullying selama PJJ. Semoga kegiatan pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien, dan siswa terhindar dari korban atau perilaku cyberbullying.