Peran dan Fungsi Kurikulum dalam Dunia Pendidikan
Istilah kurikulum tentunya sudah tidak asing lagi bagi para akademisi. Di Indonesia sendiri pernah terjadi beberapa kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan, mulai dari kurikulum 1947, kurikulum 1994, kurikulum 2006, kurikulum 2013 kurikulum Merdeka belajar. Perubahan kurikulum ini tentu memiliki maksud dan tujuan tersendiri, dengan tujuan utamanya yaitu membantu memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Istilah kurikulum sendiri berasal dari bahasa latin “curir” dan “curere” yang artinya tempat berpacu. Sehingga bisa disimpulkan jika kurikulum merupakan trek atau lajur yang diikuti seseorang guna mencapai tujuan.
Mengenal Kurikulum dan Perannya
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 mengenai sistem pendidikan nasional pasal 1 butir 19 juga menjelaskan pengertian kurikulum. Menurut undang-undang tersebut kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi serta bahan pelajaran, dan cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan.
Dengan memahami arti kurikulum sebagai rencana pembelajaran, tentunya Anda merasakan bahwa kurikulum ini berperan sangat penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Melalui kurikulum, kita jadi tahu tujuan sebuah pendidikan dilaksanakannya. Misalnya dalam lingkungan sekolah, maka peran kurikulum yaitu memberikan arah pembelajaran yang dilakukan di sekolah tersebut. Oleh sebab itu, kurikulum hukumnya wajib pada setiap institusi pendidikan.
Kurikulum di Indonesia sendiri dikembangkan dan disepakati oleh kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan guru-guru atau tenaga kependidikan. Seperti yang diketahui, di Indonesia sudah terjadi beberapa kali pergantian kurikulum. Hal ini didasari karena beberapa faktor, seperti mengikuti perkembangan zaman, terjadinya pembaharuan, sesuaikan kebutuhan, dan lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Dari berbagai pergantian kurikulum tersebut tentunya memberikan dampak positif maupun negatif terhadap kondisi pendidikan di Indonesia. Yang harus kita lakukan sebagai bagian dari tenaga kependidikan yaitu menerima dan terus mempelajarinya agar bisa beradaptasi dengan kurikulum baru. Selama perubahan kurikulum tersebut baik dan bisa mencapai tujuan pendidikan Indonesia, mengapa tidak kita lakukan dan dukung?
Selain itu, setiap negara juga mempunyai kurikulum yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan tujuan dari pendidikan setiap negara tersebut. Lantas apa fungsi kurikulum bagi dunia pendidikan?
Fungsi Kurikulum
Pada dasarnya, fungsi kurikulum dikelompokkan ke beberapa grup sesuai pada pihak yang menerimanya. Hal ini dikarenakan kurikulum berkaitan langsung dengan banyak orang yang terlibat dalam dunia pendidikan.
Merujuk pada arti kurikulum yang merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana pembelajaran, maka pihak yang terlibat serta berkaitan langsung dengan kurikulum adalah masyarakat Indonesia, mulai dari peserta didik (siswa), tenaga pendidik (guru), sekolah, pihak orang tua peserta didik, pemerintah hingga dinas pendidikan. Oleh sebab itu, semuanya perlu mengetahui dan memahami kurikulum yang sedang diterapkan.
Fungsi Kurikulum Secara Umum
Secara umum, fungsi kurikulum mencapai tujuan pendidikan bersama. Kurikulum dijadikan alat atau model yang digunakan oleh setiap institusi untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Adapun tujuan yang dimaksud yaitu tujuan nasional, tujuan institusional atau oleh lembaga atau institusi, tujuan kurikuler atau bidang studi, dan tujuan instruksional atau penjabaran bidang studi.
Fungsi Kurikulum untuk Sekolah dan Dinas Pendidikan
Bagi sekolah maupun dinas pendidikan, fungsi kurikulum yaitu untuk menyeragamkan pengetahuan dalam suatu kelompok. Hal ini dikarenakan sekolah dan dinas pendidikan mempunyai ruang lingkup yang lebih besar. Agar serasi dan bisa mencapai tujuan pendidikan nasional maka kurikulum dibutuhkan untuk menyeragamkan suatu pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah tersebut.
Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan penuh pertimbangan serta keputusan terbaik untuk mencapai kehidupan dan kesejahteraan, khususnya dalam dunia pendidikan.
Meski begitu, dalam hal ini, kurikulum juga perlu disesuaikan sesuai dengan kondisi sekolah seperti letak geografis, keadaan sosial dan budaya masing-masing wilayah. Mengingat Indonesia merupakan wilayah yang cukup luas dan mempunyai beragam budaya, sehingga patut dipertimbangkan.
Fungsi Kurikulum untuk Guru
Bagi guru atau tenaga pendidik, kurikulum memiliki fungsi atau kegunaan sebagai acuan dalam menerapkan kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain, kurikulum di sini dijadikan sebagai pedoman kerja bagi guru dalam mengajar siswa dan mencapai tujuan pembelajaran.
Tentunya pendidik atau guru merasa terbantu dengan adanya kurikulum, di mana Anda hanya mengikuti struktur yang sudah dibuat untuk menyampaikan materi pelajaran maupun melakukan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran dan pencapaian peserta didik.
Tanpa adanya kurikulum, mungkin guru akan kesulitan dalam menentukan materi yang akan disampaikan serta pencapaian yang harus dicapai siswa. Hal ini juga membuat hasil atau tujuan pembelajarannya berbeda-beda tergantung gurunya. Namun dengan adanya kurikulum, guru bisa tahu batasan keberhasilan siswa, sehingga evaluasi terhadap perkembangan peserta didik dalam menyerap ilmu bisa terlaksana dengan baik.
3. Fungsi Kurikulum bagi Siswa
Peserta didik atau siswa merupakan subjek yang akan menerima kurikulum tersebut, sehingga akan sangat berdampak pada perkembangan belajar mereka. Bagi siswa, kurikulum memiliki fungsi sebagai sarana dalam mengukur kemampuan diri serta konsumsi pendidikan. Pasalnya kurikulum juga berkaitan dengan target materi yang harus dipahami siswa serta proses pelaksanaan pembelajaran setiap hari agar berjalan efektif.
Melalui kurikulum yang tepat yang dijalankan sekolah diharapkan siswa bisa mendapatkan pengalaman baru yang bisa dikembangkan untuk masa depannya dan menjadi bekal kehidupannya kelak, baik ketika bekerja atau berkontribusi langsung di lingkungan masyarakat.
Fungsi kurikulum untuk siswa selanjutnya yaitu memudahkan mereka untuk memetakan jadwal dengan baik dan tepat agar setiap tugas atau pekerjaan yang harus mereka kerjakan bisa terlaksana dengan baik. Melalui jadwal ini, siswa bisa membagi waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas sesuai tuntunan guru.
Kurikulum mempermudah siswa untuk mempersiapkan evaluasi yang dilakukan guru setiap 3 atau 6 bulan sekali melalui asesmen seperti Ulangan Tengah Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS), Penilaian Akhir Semester (PAS), dan tes atau tugas lainnya.
4. Fungsi Kurikulum untuk Orang Tua Siswa
Nyatanya, kurikulum juga berpengaruh terhadap orang tua siswa. Mengingat orang tua memiliki peran penting dalam pendidikan anaknya. Orang tua menjadi sosok yang harusnya bersinergi dengan pihak sekolah dan guru untuk membentuk karakter dan mendidik siswa. Oleh sebab itu, orang tua harus tahu kurikulum yang digunakan sekolah anaknya.
Adapun fungsi kurikulum untuk orang tua yaitu sebagai gambaran dan informasi tentang apa saja yang dipelajari anak di sekolah. Sehingga orang tua juga bisa ikut mengevaluasi kemampuan atau ilmu yang diserap anak selama belajar di sekolah. Yang terpenting orang tua juga harus bisa mendukung penerapan kurikulum yang diajarkan di sekolah untuk memudahkan proses pembelajaran anak.
Itulah beberapa hal mengenai peran dan fungsi kurikulum bagi dunia pendidikan. Sebagai seseorang yang ikut terlibat dalam hal ini, Anda harus bisa mendukung, mengikuti serta mengimplementasikan kurikulum dengan baik saat pembelajaran di kelas.