Pengaruh Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) pada Karier Mahasiswa

Kurikulum Merdeka secara resmi ditetapkan sebagai acuan pembelajaran di Indonesia pada tahun ajaran 2022 lalu. Menteri Pendidikan Kebudyaaan Riset dan Tekonologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, menetapkan kurikulum ini karena melihat kondisi yang ada.

Sebagaimana kita ketahui bersama, pada tahun 2020 lalu, terjadi pandemic COVID-19. Nyatanya, pandemi ini cukup berpengaruh terhadap pendidikan di Indonesia. Pandemi yang membuat pendidikan Indonesia mengalami ketertinggalan. Bahkan, disebut-sebut Indonesia mengalami learning loss.

Inilah yang mendasari Mendikbudristek untuk menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai acuan pembelajaran di Indonesia. Mendikbudristek percaya, bahwa Kurikulum Merdeka ini bisa menjadi solusi dari learning loss di Indonesia. Kurikulum Merdeka dianggap mampu memperbaiki pendidikan di Indonesia.

Lalu, apa itu Kurikulum Merdeka? Mengapa Mendikbudristek sangat optimis bahwa Kurikulum Merdeka bisa menjadi solusi terhadap permasalahan pendidikan di Indonesia.

Kurikulum merdeka seperti suasana baru bagi siswa maupun guru. Melalui kurikulum ini, siswa memiliki kebebasan untuk belajar sesuai dengan bakat dan minat yang mereka miliki. Hal ini juga berlaku untuk guru, di mana guru berkesempatan untuk melakukan proses kegiatan belajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat masing-masing siswa.

Kurikulum merdeka ini memiliki tiga krakteristik penting, yaitu :

  • Melakukan proses kegiatan belajar yang berbasis proyek. Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengasah soft skill dan penguatan karakter setiap siswa.
  • Berfokus pada materi esensial, sehingga siswa bisa memiliki cukup waktu untuk memperdalam kompetensi dalam, seperti literasi dan numerasi.
  • Guru memiliki fleksibilitas dalam melakukan pembelajaran terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan siswa dan disesuaikan dengan konteks dan muatan lokal yang ada.

Implementasi Kurikulum Merdeka

sumber: https://www.pexels.com/

Pada implementasinya, Mas Menteri memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan dalam memilih beberapa opsi yang ada di Kurikulum Merdeka ini. Ada tiga opsi yang bisa dipilih dalam mengmplementasikan kurikulum merdeka, yaitu melalui Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi.

- Mandiri Belajar

Mandiri belajar merupakan satuan pendidikan yang menggunakan struktur dari Kurikulum 2013 dalam mengembangkan satuan pendidikannya, serta menerapkan beberapa prinsip dari Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan proses kegiatan belajar dan asesmen.

Satuan pendidikan yang memilih Mandiri Belajar ini masih menggunakan Kurikulum 2013 tetapi sudah mulai menerapkan prinsip-prinsip yang ada di Kurikulum Merdeka. Khususnya pada satuan pendidikan yang berupaya untuk meningkatkan kompetensi literasi, numerasi, penguatan karakter siswa, dan beberapa hal lainnya yang terdapat di dalam Kurikulum Merdeka.

Jika sekolah memilih Mandiri Belajar, maka sekolah bisa tetap melakukan kurikulum sebelumnya yang telah dipakai, tidak perlu menggantinya dengan kurikulum merdeka. Namun, dalam penerapannya tidak semua jenjang pendidikan dapat memilih Mandiri Belajar, karena Mandiri Belajar hanya dapat digunakan di PAUD, siswa kelas 1, 4, 7, dan 10 saja.

- Mandiri Berubah

Mandiri Berubah dapat digunakan jika satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam melakukan pengembangan kurikulum satuan pendidikannya. Selain itu, satuan pendidikan tersebut juga harus menerapkan prinsip-prinsip dari Kurikulum Merdeka dalam melakukan proses kegiatan belajar dan asesmen.

Adapun pengertian dari Mandiri Berubah itu sendiri yaitu memanfaatkan platform Merdeka Belajar dengan sepenuhnya yang mana telah disiapkan oleh Kemendikbudristek.

Mandiri Berubah ini memungkinkan satuan pendidikan memilih CP, TP, ATP, perangkat ajar, dan asesmen di Platform Merdeka Mengajar, di mana platform tersebut juga telah memuat semua kebutuhan sekolah dalam menerapkan kurikulum merdeka.

Dalam penerapannya, Mandiri Berubah ini memberi keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

- Mandiri Berbagi

Mandiri Berbagi yang artinya adalah satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya, serta menerapkan prinsip Kurikulum Merdeka dalam mengimplementasikan proses kegiatan belajar dan asesmen. Ada tujuan dari Mandiri Berbagi ini yaitu membagikan praktik-praktik kegiatan belajar kepada satuan pendidikan lainnya.

Jika suatu sekolah ingin memilih Mandiri Berbagi, pihak sekolah akan diberi keleluasaan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajarnya.

Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di seluruh satuan pendidikan, yang dimulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, bahkan hingga Perguruan Tinggi.

Khusus untuk Perguruan Tinggi, Kurikulum Merdeka diimplementasikan melalui Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Kebijakan ini tak hanya sebagai acuan pelaksanaan pendidikan di Perguruan Tinggi saja, tetapi Merdeka Belajar – Kampus Merdeka ini juga bisa mempengaruhi karier mahasiswa. Artikel ini selanjutnya akan membahas bagaimana pengaruh Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) pada karier mahasiswa.

Latar Belakang Pelaksanaan MBKM

sumber: https://www.pexels.com/

Adapun latar belakang pelaksanaan MBKM ini adalah dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja, dan kemajuan teknologi yang pesat. Mahasiswa harus memiliki kompetensi dalam menghadapi setiap perubahan tersebut. Link and Match saat ini tak hanya dengan dunia industri saja, melainkan juga dengan masa depan yang selalu dinamis.

Perguruan tinggi dituntut untuk bisa merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif, agar mahasiswa mampu meraih capaian pembelajaran yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal serta relevan.

MBKM menjadi wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga mampu menghadirkan kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, serta sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Adapun program utama dari MBKM ini yaitu memudahkan pembukaan program studi baru, perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi, memudahkan perguruan tinggi negeri menjadi PTN yang berbadan hukum, dan hak belajar selama 3 semester di luar program studi.

Mahasiswa diberikan keleluasaan mengambil SKS di luar program studi, tiga semester yang dimaksud adalah 1 semester kesempatan mengambil mata kuliah di luar program studi dan 2 semester melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar perguruan tinggi.

Bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi ini ada berbagai macam, di antaranya :

  • Magang atau melakukan praktik kerja di industri atau tempat kerja
  • Melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat pedesaan
Ragam Pendidikan di Desa yang Menginspirasi
Keterbatasan fasilitas pendidikan, tak jarang membuat anak-anak di daerah pedesaan harus merelakan waktu mereka untuk berjalan berkilo-kilo meter untuk sampai di sekolah
  • Mengajar di satuan pendidikan
  • Melakukan penelitian
  • Melakukan kegiatan kewirausahaan
  • Membuat studi/proyek mandiri
  • Mengikuti program kemanusiaan

Di mana semua kegiatan tersebut dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen. Kampus Merdeka diharapkan bisa memberikan pengalaman kontekstual yang akan membantu meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau menciptakan lapangan kerja baru.

Dalam pelaksanaannya, MBKM harus dapat menerapkan kegiatan pembelajaran yang menantang dan memiliki peluang untuk mengembangkan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan juga kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian mahasiswa dalam menemukan ilmu pengetahuan baru melalui pengalaman yang mereka dapatkan di lapangan secara langsung.

Pengembangan Pendidikan Indonesia Melalui Lembaga Internasional (UNESCO)
UNESCO berperan penting dalam membantu Indonesia mencapai tujuan inklusi pendidikan melalui berbagai program dan inisiatif seperti Education for All (EFA) dan Global Education Monitoring Report

Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) memiliki pengaruh besar pada karier mahasiswa. MBKM mampu menjawab tantangan perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusan yang sesuai dengan perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, tautan dunia usaha dan dunia industri serta dinamika yang ada di masyarakat.

MBKM ini mampu menciptakan kompetensi mahasiswa yang siap kerja. Dengan begitu, mahasiswa akan memiliki peluang karir yang menjanjikan.

Demikian artikel tentang pengaruh Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) pada karier mahasiswa. Semoga artikel ini mampu memberikan pemahaman kepada Anda tentang pengaruh Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) pada karier mahasiswa.