Patut Diketahui! Ini Indikator Keberhasilan Siswa dalam Belajar
Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah keberhasilan guru juga. Yang mana itu menandakan bahwa guru berhasil memberikan materi pelajaran dan pengetahuan baru pada siswa.
Keberhasilan belajar adalah prestasi yang dicapai siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan siswa dalam belajar tentu dibutuhkan indikator tersendiri, hasilnya bisa dijadikan sebagai evaluasi kegiatan belajar selanjutnya.
Ada beberapa hal yang menjadi bentuk keberhasilan siswa dalam belajar, yaitu:
1. Siswa memiliki pengetahuan dan wawasan baru yang lebih luas.
2. Siswa menemukan keterampilan dan minat dalam belajar serta mampu meningkatkannya lebih baik dan profesional.
3. Siswa memperoleh sikap dan karakter yang lebih baik.
4. Siswa mendapatkan prestasi belajar di sekolah.
5. Siswa memiliki kreativitas dan inovasi tinggi sehingga dapat menciptakan karya baru yang bermanfaat.
Dan masih banyak lainnya yang menjadi bentuk keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Indikator Keberhasilan Siswa dalam Belajar
Bentuk dan indikator keberhasilan siswa dalam belajar umumnya memiliki keterkaitan satu sama lain, artinya jika siswa memiliki bentuk keberhasilan tersebut, artinya mereka sudah mencapai indikator keberhasilan dalam belajar.
Pasalnya, untuk menentukan kemajuan yang akan dicapai siswa, maka harus ada kriteria atau patokan yang mengacu pada tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hal ini juga menjadi penilaian seberapa besar pengaruh metode atau strategi belajar mengajar pada keberhasilan siswa.
Dalam hal ini, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 106), mengemukakan pendapatnya terkait indikator keberhasilan siswa dalam belajar terdiri dari:
1. Daya serap siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan untuk mencapai prestasi memuaskan, baik secara kelompok ataupun individu.
2. Perilaku siswa yang sesuai dengan tujuan pengajaran atau instruksional khusus (TIK) sudah dicapai siswa dengan baik, baik secara kelompok ataupun individu.
Sementara itu, Zaenal Arifin (2009: 298) juga menyatakan beberapa indikator keberhasilan siswa bisa dinilai berdasarkan bentuk dan perbuatan tingkah laku. Adapun beberapa jenis tingkah laku tersebut, yaitu:
1. Kebiasaan Siswa
Kebiasaan merupakan tingkah laku yang dilakukan terus menerus. Ini juga bisa menjadi cara bertindak siswa yang ia dapatkan dari kegiatan belajar.
2. Keterampilan
Keterampilan merupakan tingkah laku yang didapatkan dari kemampuan siswa. Ini didapatkan dari adanya kegiatan otot yang digerakkan dan dikoordinasikan sistem.
3. Akumulasi Persepsi
Keberhasilan belajar juga bisa dilihat dari kemampuan siswa dalam mengakumulasikan persepsi melalui belajar.
4. Asosiasi dan Hafalan
Siswa juga memiliki hafalan terhadap sesuatu sebagai hasil penguapan asosiasi pembelajaran.
5. Pemahaman Konsep
Dalam kegiatan belajar mengajar tentu siswa mendapatkan ilmu baru, ini bisa dilihat dari pemahaman konsep siswa.
6. Sikap
Sikap merupakan kecenderungan dan perilaku siswa terhadap sesuatu. Tentu setelah mengikuti kegiatan pembelajaran siswa memiliki sikap yang baik sesuai harapan.
7. Nilai
Nilai menjadi tolak ukur dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan serta perbandingan antara yang baik dan kurang baik.
8. Moral dan Agama
Moral adalah nilai-nilai baik yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan agama adalah konsep Tuhan dan keimanan yang diterapkan dalam kehidupan.
Berdasarkan beberapa hal yang sudah dijelaskan sebelumnya, bisa diambil kesimpulan bahwa indikator keberhasilan siswa dalam belajar bisa dilihat dari daya serap materi dan perbuatan atau tingkah laku sesuai diharapkan. Keberhasilan ini bisa dicapai baik secara individu ataupun kelompok.
Penilaian Keberhasilan Belajar
Selain ada indikator keberhasilan, guru juga perlu mengetahui penilaian keberhasilan belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hal ini berguna untuk mengukur serta bahan evaluasi kegiatan pembelajaran agar berjalan lebih baik ke depannya.
Menurut Djamarah, 2006: 106, keberhasilan belajar bisa dilakukan menggunakan tes prestasi belajar. Dalam hal ini, Arifin, 2009: 118 menyatakan tes merupakan suatu teknik atau cara yang biasa digunakan untuk mengukur atau menilai kemampuan siswa melalui berbagai pertanyaan, pernyataan maupun serangkaian tugas yang harus dilakukan atau dijawab dengan baik siswa untuk mengukur aspek kemampuan, keterampilan, dan perilaku siswa.
Sementara itu, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 106), mengemukakan pendapatnya bahwa terdapat 3 tes prestasi belajar yang bisa digunakan sebagai bahan penilaian keberhasilan pembelajaran, yang pertama; tes formatif, kedua; tes subsumatif, dan ketiga; tes sumatif. Adapun berikut penjelasan singkat mengenai tiga tes prestasi belajar sebagai alat penilaian keberhasilan pembelajaran.
1. Tes Formatif
Tes formatif merupakan tes prestasi yang dilakukan untuk mendapatkan umpan balik atau feedback atas pengajaran sudah dilakukan. Hasil tes ini akan digunakan untuk memperbaiki atau mengevaluasi proses kegiatan belajar mengajar yang sedang atau sudah dilakukan pada saat itu.
Bentuk penilaian tes formatif ini beragam dan tidak terpaku pada tes tertulis saja, tetapi bisa diberikan dalam bentuk pertanyaan lisan dan tugas selama proses pembelajaran sedang berlangsung. Biasanya tes formatif dilakukan setiap pertengahan atau akhir kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan kata lain, tes ini digunakan untuk penilaian harian.
2. Tes Subsumatif
Selanjutnya ada tes subsumatif yang merupakan tes atau pengujian menggunakan bahan pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu tertentu. Tujuan dilaksanakan tes subsumatif yaitu untuk mengetahui daya serap siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Hal ini juga menjadi gambaran bagi siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar mereka.
Hasil tes subsumatif digunakan banyak hal, seperti evaluasi belajar siswa, evaluasi mengajar guru, memperbaiki kegiatan pembelajaran, serta menghitung dan menentukan nilai rapor.
Dalam melaksanakan tes subsumatif tentu ada perencanaan yang harus disiapkan siswa maupun guru, seperti bahan materi, bahan soal sesuai dengan kompetensi siswa dan lainnya. Setelah melaksanakan tes ini siswa masih berkesempatan untuk memperbaiki cara belajar untuk mendapatkan nilai yang lebih baik.
3. Tes Sumatif
Selanjutnya ada tes sumatif. Tes ini dilakukan untuk menilai atau mengukur daya serap siswa setelah mengikuti pembelajaran selama 1 semester. Oleh sebab itu, tes ini dibuat dari bahan pokok pembahasan yang sudah diajarkan selama satu semester sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian pembelajaran siswa.
Setelah melakukan tes ini, siswa dan guru akan mengetahui taraf atau tingkat keberhasilan belajar dalam satu periode pembelajaran tertentu. Hasil penilaian dari tes sumatif bisa digunakan untuk menentukan susun penilaian rapor akhir, kenaikan kelas, menyusun atau rangking atau peringkat siswa di kelas serta sebagai ukuran mutu sekolah.
Ini juga bisa menjadi bahan evaluasi untuk menjalankan kegiatan pembelajaran yang lebih baik di semester berikutnya.
Itulah beberapa hal mengenai indikator keberhasilan pembelajaran siswa beserta penilaiannya. Tentu ini wajib diketahui guru dan menjadi PR bagi tenaga pendidik untuk membantu siswa mencapai keberhasilan tersebut, misalnya dengan mendukung minat bakat mereka, menciptakan suasana belajar yang lebih efektif, dan lainnya.