Meningkatkan Berpikir Kritis Melalui Literasi

Literasi merupakan kemampuan atau keterampilan seseorang dalam menulis, membaca, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan literasi menjadi kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap orang untuk menjalani kehidupan dan masa depan yang lebih baik.

Dalam EDC atau "Education Development Center", literasi merupakan kemampuan individu dalam menggunakan potensi yang dimilikinya bukan hanya terbatas pada baca tulis saja. Adapun menurut UNESCO, literasi merupakan keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif seseorang dalam menulis dan membaca yang dipengaruhi dengan kompetensi lainnya, seperti akademi, institusi, konteks nasional, nilai budaya, dan pengalaman.

Guru dan sekolah memiliki peran penting untuk meningkatkan keterampilan anak, salah satunya literasi. Melalui kegiatan literasi di sekolah, siswa bisa mendapatkan manfaat lainnya seperti berwawasan luas, kemampuan berkomunikasi dan menumbuhkan berpikir kritis.

Manfaat dan Tujuan Literasi

Berikut ini merupakan beberapa manfaat dan tujuan di literasi

Manfaat Literasi

  • Meningkatkan pengetahuan yang lebih luas serta kosakata agar siswa bisa berbahasa dan berkomunikasi dengan baik.
  • Melatih otak untuk bekerja dengan optimal sehingga meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
  • Menambah wawasan lebih luas, karena dengan berliterasi artinya siswa membaca buku atau informasi lebih banyak.
  • Bisa meningkatkan kemampuan verbal.
  • Mempertajam diri untuk menangkap informasi dari sebuah bacaan sehingga bisa mengambil informasi dengan baik dan tidak cepat termakan hoax atau berita bohong.
  • Melatih fokus serta konsentrasi siswa.
  • Melatih kemampuan menganalisis dan berpikir siswa.
  • Siswa bisa membuat karya tulis yang baik, mudah dimengerti dan mampu menggunakan rangkaian kata yang tepat.

Tujuan Literasi

  • Dapat menciptakan serta mengembangkan perilaku atau budi pekerti yang baik dan santun.
  • Dapat meningkatkan pengetahuan melalui kegiatan membaca berbagai informasi.
  • Dapat menciptakan budaya membaca di sekolah maupun lingkungan masyarakat.
  • Memperkuat nilai kepribadian seseorang.
  • Dapat meningkatkan kemampuan memahami terhadap suatu bacaan atau informasi.

Cara Meningkatkan Berpikir Kritis Melalui Literasi

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa salah satu manfaat dan tujuan dari literasi itu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Lantas, bagaimana cara meningkatkan berpikir kritis melalui literasi? Berikut yang bisa Anda lakukan.

1. Menerapkan HOTS di sekolah

Keterampilan critical thinking (berpikir kritis) sudah harus ditanamkan pada setiap orang sedini mungkin, khususnya sejak masih di bangku sekolah. Di sekolah, Kurikulum 2013 sudah mengimplementasikan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau yang disebut dengan High Order Thinking Skills (HOTS).

Sebenarnya menurut kenyataan, dalam pembelajaran di sekolah maupun dalam skema pelatihan guru, sistem HOTS belum terintegrasi dengan baik. Salah satu yang jadi faktor rendahnya level literasi di Indonesia adalah karena pada penekanan keterampilan berpikir kritis cukup rendah pada kurikulum sekolah.

2. Membangun lebih banyak perpustakaan

Membaca adalah cara untuk meningkatkan literasi seseorang. Kurangnya budaya membaca dan supply buku yang ada membuat banyak orang masih kekurangan literasi dan kebiasaan membaca. Cara yang bisa dilakukan supaya banyak orang, khususnya anak-anak adalah dengan membuat banyak perpustakaan.

Sejumlah daerah di Indonesia ada yang belum mendapatkan akses buku yang berkualitas. Yang bisa dilakukan oleh pemerintah bisa dengan membangun lebih banyak perpustakaan di berbagai daerah.

Perpustakaan akan jadi tempat yang nyaman untuk membaca, khususnya untuk anak-anak yang ingin belajar sungguh-sungguh. Dengan dilakukannya hal tersebut, maka akan ada banyak pilihan buku. Dengan banyaknya pilihan buku, maka akan meningkatkan keinginan orang-orang untuk mulai membaca.

Pentingnya Kemampuan Literasi Informasi
Literasi informasi adalah kemampuan dalam mencari, evaluasi serta menggunakan informasi yang efektif dan efisien.

3. Menumbuhkan kesadaran pentingnya membaca

Bisa kita katakan saat ini bahwa kesadaran siswa semakin menurun terhadap betapa pentingnya membaca. Bisa kita lihat dari cara mereka dalam menjawab soal ujian yang disediakan dalam bentuk essay yang berisi kalimat-kalimat panjang.

Biasanya ketika soal yang diberikan panjang, siswa akan merasa kesulitan, seperti pada soal cerita dalam pelajaran Matematika dan khususnya pelajaran Bahasa Indonesia. Kesulitan yang dialami oleh mereka biasanya adalah sulit dalam menemukan informasi penting yang terdapat di dalam soal, sehingga tidak mudah bagi mereka untuk menyelesaikan dan memberikan solusi pada soal tersebut.

Dengan semakin sering membaca dan paham pentingnya membaca, maka pemikiran kritis siswa akan terbentuk dan dapat memberi solusi dengan baik.

4. Membuat komunitas membaca

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, meningkatkan literasi dan kemampuan membaca harus ditanamakan sejak masih di bangku sekolah. Yang bisa dilakukan oleh guru adalah dengan membuat komunitas membaca yang berisi para siswa.

Siswa bisa berkumpul dan berdiskusi dalam komunitas membacanya untuk mmebicarakan berbagai macam jenis buku yang telah masing-masing mereka baca. Komunitas membaca ini sangat bermanfaat bagi siswa. Nantinya, mereka akan sering mencari dan menemukan referensi buku bacaan bagus sesuai dengan yang mereka sukai. Mereka juga akan saling berbagi dengan teman-teman di komunitas membacanya.

5. Membimbing melalui permainan literasi

Meningkatkan literasi bukan hanya dari membaca saja, tapi juga bisa dengan melakukan permainan literasi. Di sekolah, guru bisa mengajak dan membimbing siswa Anda untuk memainkan permainan literasi. Contohnya adalah dengan menyusun balok alfabet, mewarnai, menghitung, permainan membaca, atau berekspresimen dengan sains sederhana.

Di kelas juga guru bisa mengajak siswa untuk berani tampil di depan kelas dan menceritakan pengalaman selama liburan dan jalan-jalan. Pelajaran juga jadi tidak membosankan dan jadi menyenangkan. Siswa juga di waktu yang sama bisa ditingkatkan pemikiran kritisnya (critical thinking).

Contoh Gerakan Literasi yang Bisa Dilakukan di Sekolah
Untuk meningkatkan literasi anak, dibuatlah kegiatan literasi di sekolah. Berikut beberapa contoh literasi sekolah.

6. Melakukan diskusi hasil resensi buku

Kalau sudah timbul rasa suka terhadap membaca, ajak siswa untuk melakukan diskusi mengenai buku yang telah mereka baca. Mereka harus menceritakan kembali hasil dan apa yang mereka dapatkan dari buku yang telah dibaca. Ajak mereka menjelaskan apa pesan moral dan nilai-nilai baik yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan.

Dengan melakukan diskusi dan mempresentasikan manfaat bacaan mereka, maka akan meningkatkan pemikiran kritis pada siswa dan membuat pikirannya semakin bekerja. Tidak hanya itu, hal ini juga dapat meningkatkan karakter siswa.

7. Membuat karya tulis

Literasi bukan hanya menyangkut kegiatan membaca, tetapi kegiatan menulis juga termasuk. Kegiatan membuat karya tulis salah satunya yang juga bisa meningkatkan cara berpikir kritis. Dengan membuat karya tulis, kemampuan dalam bidang literasi akan semakin ditingkatkan dengan menunjukkan kemampuan dan keterampilan dengan maksimal.

Itulah beberapa hal yang bisa Anda ketahui mengenai literasi untuk meningkatkan berpikir kritis. Guru bisa mencoba metode belajar literasi untuk meningkatkan berpikir kritis siswa.